Tahap pemurnian Prarancangan pabrik allyl chloride dari propylene dan chlorine kapasitas 10.000 ton/tahun ika

Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton tahun BAB VI Analisa Ekonomi 133 dengan penukar panas HE-01 hingga suhu 616,6175 K dan dilanjutkan dengan HE-02 hingga suhu 773,15 K pada tekanan tetap, 10 atm. 2. Tahap pembentukan allyl chloride Bahan baku propylene dan chlorine yang telah dipanaskan kemudian diumpankan ke dalam reaktor R-01 yang berisi katalis padat ferri chloride FeCl 3 . Di dalam reaktor terjadi proses klorinasi propylene menjadi allyl chloride , 2- chloropropene , dichloropropene , dan asam klorida. Reaktor yang digunakan adalah reaktor jenis Fixed Bed multi tube dengan kondisi isotermal non adiabatik. Reaksi yang berlangsung bersifat eksotermis sehingga diperlukan pendingin. Panas yang dihasilkan selama reaksi diserap oleh media pendingin Dowtherm A ™ . Reaktor dioperasikan pada suhu 500 ˚C dengan tekanan 10 atm Hasil reaksi keluar reaktor pada suhu 773,15 K masuk ekspander E-02 untuk menurunkan tekanan dari 10 atm menjadi 8 atm. Campuran keluar E-02 dengan suhu 757,2332 K dan tekanan 8 atm masuk ke dalam waste heat boiler WHB-01 untuk menurunkan suhu dan menghasilkan steam .

3. Tahap pemurnian

a. Tahap Distilasi Hasil keluar reaktor yang telah didinginkan dalam WHB-01 diumpankan ke dalam kondenser parsial CP-01 sehingga didapatkan campuran dua fase pada suhu 323,15 K yang akan dipisahkan pada separator S-03. Hasil bawah S-03 yang berupa cairan dipompa dengan P-05 masuk ke menara distilasi MD-01. Hasil atas S-03 yang berupa gas akan bercampur dengan gas hasil atas MD-01. Umpan masuk MD-01 dalam kondisi cair jenuh pada suhu 323,15 K tekanan 8 atm. Hasil atas MD-01 yang suhunya 282,0129 K, tekanan 8 atm, masuk ke dalam kondenser parsial CD-01, diembunkan hingga suhunya berubah menjadi 275,3971 K tekanan 8 atm, dua fase, yang akan dipisahkan dalam separator S-04. Campuran gas keluar S-04 dicampur dengan hasil atas separator S-03 pada mixer tee M-05, diperoleh suhu campuran 319,0802 K. Sedangkan campuran cairannya dikembalikan sebagai refluks dengan perbandingan LoD rasio refluks sebesar 2,1553. Pengambilan panas dalam Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton tahun BAB VI Analisa Ekonomi 134 CD-01 menggunakan chilled water dari unit refrigerasi karena pendinginan dilakukan pada suhu di bawah suhu lingkungan. Chilled water sebanyak 185092,08 kgjam masuk CD-01 pada suhu 275,15 K tekanan 2 atm dan keluar pada suhu 278,15 K. Arus atas ini sebagian besar berupa propylene dan HCl . Sedangkan hasil bawah menara distilasi MD-01 pada suhu 379,6893 K, tekanan 8 atm, masuk ke dalam reboiler parsial REB-01 untuk diuapkan. Uap keluar REB-01 pada suhu 415,1675 K tekanan 8 atm, sebagian dikembalikan ke MD-01 dan cairannya dipompa dengan pompa P-07 untuk mengalirkan campuran masuk ke dalam MD-02. Arus bawah ini mengandung allyl chloride dan hidrokarbon lain yang dihasilkan oleh reaksi samping. Penguapan yang dilakukan di REB-01 menggunakan steam yang keluar dari REB-02. Steam ini masuk REB-01 pada suhu 484,2069 K, tekanan 2 atm dan keluar REB-01 pada suhu 463,8172 K tekanan 2 atm. Steam yang digunakan sebanyak 130042,0319 kgjam. Menara distilasi MD-02 memisahkan sebagian hidrokarbon yang masih terbawa pada produk. Umpan masuk MD-02 berupa cair jenuh pada suhu 379,6833 K tekanan 8 atm. Hasil atas MD-02 yang suhunya 341,8952 K tekanan 8 atm masuk ke dalam kondenser total CD-02 untuk diembunkan. Cairan keluar CD-02 suhu 296,5746 K tekanan 8 atm kemudian masuk akumulator ACC-01. Dari ACC-01 sebagian cairan dimasukkan kembali ke dalam MD-02 sebagai refluks dan sebagian lagi dialirkan menuju unit pengolahan limbah. Perbandingan LoD rasio refluks ini sebesar 7,509. Kondensasi yang terjadi dalam CD-02 ini menggunakan chilled water dari unit refrigerasi. Chilled water masuk CD-02 sebanyak 10709,7153 kgjam pada suhu 293,15 K, tekanan 2 atm, dan keluar CD-02 pada suhu 303,15 K. Hasil bawah menara distilasi MD-02 yang mengandung banyak allyl chloride , masuk ke reboiler parsial REB-02 pada suhu 313,3997 K dan tekanan 8 atm. REB-02 akan menguapkan sebagian campuran. Uap yang dihasilkan REB-02 dikembalikan ke dalam MD-02 sedangkan cairannya dipompa dengan pompa P-09 masuk menara distilasi MD-03 untuk pemurnian lebih lanjut. Penguapan dalam REB-02 menggunakan steam yang keluar dari REB-03 yaitu sebanyak Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton tahun BAB VI Analisa Ekonomi 135 130042,0319 kgjam. Steam masuk REB-02 pada suhu 489,3574 K, tekanan 2 atm, dan keluar REB-02 pada suhu 484,2069 K. Umpan masuk MD-03 dalam kondisi cair jenuh pada suhu 415,6122 K, tekanan 8 atm. MD-03 merupakan pemurnian akhir produk allyl chloride . Allyl chloride dihasilkan pada hasil atas yang keluar dari MD-03 pada suhu 412,6305 K, tekanan 8 atm. Hasil atas MD-03 masuk kondenser total CD-03, diembunkan, dan masuk ke dalam akumulator ACC-02 pada suhu 412,3082 K. ACC-02 beroperasi pada tekanan 8 atm. Cairan keluar ACC-02 sebagian dikembalikan ke dalam MD-03 sebagai refluks , dan sebagian dialirkan ke dalam tangki penyimpan produk TP-03. Perbandingan LoD rasio refluks ini sebesar 1,1637. Kondensasi pada CD-03 dilakukan dengan menggunakan air pendingin. Air pendingin sebanyak 1398570,33 kgjam masuk ke dalam CD-03 pada suhu 303,15 K, tekanan 1 atm dan keluar CD-03 pada suhu 313,15 K. Hasil bawah MD-03 masuk reboiler parsial REB-03 pada suhu 457,0885 K, tekanan 8 atm. Dalam REB-03 terjadi penguapan sebagian. Gas yang dihasilkan dikembalikan ke dalam MD-03 sedangkan cairannya dialirkan menuju unit pengolahan limbah. Arus keluar REB-03 pada suhu 456,4421 K. Penguapan di REB-03 dilakukan dengan menggunakan steam sebanyak 130042,0319 kgjam yang berasal dari HE-02. Steam masuk REB-03 pada suhu 898,15 K, tekanan 2 atm, dan keluar REB-03 pada suhu 489,3574 K. b. Tahap Absorbsi Absorbsi dilakukan di menara absorber A-01 yang beroperasi pada tekanan 8 atm dengan tujuan untuk menyerap HCl menggunakan air. Campuran gas keluar mixer tee M-05 pada suhu 319,0802 K masuk A-01, sedangkan air masuk A-01 pada suhu 303,15 K. Diasumsi hanya HCl yang larut dalam air, sehingga diperoleh larutan HCl 31,5 pada suhu 309,0743 K. HCl yang tidak terlarut bersama dengan komponen lainnya kemudian dialirkan masuk kompresor C-01 pada suhu 306,5394 K, tekanan 8 atm. C-01 berfungsi menaikkan tekanan campuran gas menjadi 10 atm. Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton tahun BAB VI Analisa Ekonomi 136 Dari C-01 campuran gas di- recycle dan dicampur dengan bahan baku propylene pada mixer tee M-01.

2.4. Neraca Massa dan Neraca Panas

2.4.1. Neraca massa total

Tabel 2.2 Neraca massa total Komponen Input kgjam Output kgjam HCl 4,4530 765,4377 Propylene 857,4335 60,0863 Propana 4,3087 4,3087 Chlorine 1479,8722 2-Chloropropene 37,3737 Allyl chloride 1265,4364 Dichloropropene 213,4246 Air 1664,5231 1664,5231 Total 4010,5905 4010,5905

2.4.2. Neraca massa alat

1. Reaktor R-01