30 a.
Masa Pra-Remaja Masa ini ditandai oleh sifat-sifat negatif. Beberapa gejala yang bisa
dianggap gejala negatif pada mereka ialah antara lain tidak tenang, kurang suka bekerja, kurang suka bergerak, lekas lemah. Sifat-sifat
negatif itu dapat disimpulkan sebagai berikut: 1
Negatif dalam prestasi, baik prestasi jasmani maupun prestasi mental.
2 Negatif dalam sikap sosial, baik dalam bentuk menarik diri
dari masyarakat, maupun bentuk agresif terhadap masyarakat. b.
Masa Remaja Pada masa ini remaja mengalami goncangan batin, sebab dia tidak
mau lagi menggunakan sikap dan pedoman hidup kanak-kanaknya, tetapi belum mempunyai pedoman yang baru.
c. Masa Reamaja Akhir
Pada dasarnya sudah dapat menentukan pendirian hidupnya dan masuk dalam masa dewasa awal.
Berdasarkan klasifikasi di atas siswa SMA Negeri 4 Yogyakarta berada pada tahap menuju kematangan. Seluruh organ tubuhnya akan berfungsi secara
optiomal sebagai mana tubuh manusia dewasa. Secara psikologis siswa SMA berada pada masa peralihan, yang sering terjadi gejolak. Mereka akan
dihadapkan pada pencarian jati diri sebagai orang dewasa.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Feriyanto 2016 dengan judul :
“Motivasi
Siswa memilih Kelas Khusus Olahraga KKO di SMA N 1 Seyegan
”
. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya perbedaan motivasi siswa
untuk memilih Kelas Khusus Olahraga KKO di SMA Negeri 1 Seyegan. Adanya perbedaan motivasi juga berpengaruh terhadap kemampuan siswa
untuk menjalani aktivitas sehari-harinya terutama saat kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi siswa
memilih Kelas Khusus Olahraga KKO di SMA N 1 Seyegan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Metode pengumpulan data
31 dalam penelitian ini dengan menggunakan metode survei, sedangkan
pengumpulan data menggunakan angket penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X dan XI yang masih aktif dalam
mengikuti pembinaan pada Kelas Khusus Olahraga KKO SMA Negeri 1 Seyegan yaitu sebanyak 69 siswa. Teknik analisis data menggunakan
statistik deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi siswa memilih Kelas Khusus Olahraga KKO di SMA Negeri 1
Seyegan dalam kategori sangat tinggi 5,80, tinggi 26,09, sedang 36,23, rendah 24,63, dan sangat rendah 7,25.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Renny Tri Rahayu 2013 dengan judul :
“
Pembinaan Kelas Khusus Bakat Istimewa Olahraga BIO di SMA Negeri 4 Yogyakarta
”.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang; 1 Pembinaan bakat kelas khusus Bakat Istimewa
Olahraga BIO; dan 2 Manajemen sumber daya pembinaan kelas khusus BIO. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian
ini adalah penanggung jawab program kelas khusus BIO. Pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Uji
keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Triangulasi sumber dilakukan dengan Wakasek Kurikulum, guru
olahraga, pelatih dan peserta didik. Triangulasi metode yang digunakan adalah membandingkan data wawancara dengan data observasi dan
dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data model interaktif Miles dan Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi
32 data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pembinaan kelas khusus
Bakat Istimewa Olahraga BIO berbeda dari penyelenggaraan pembinaan kelas khusus pada umumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1
Pembinaan bakat kelas khusus BIO meliputi seleksi, pembinaan berkelanjutan yang terdiri dari pembinaan cabang olahraga dan pembinaan
akademik serta pemberian penghargaan. Seleksi yang diselenggarakan meliputi seleksi administratif dan seleksi keterampilan. Seleksi
administratif terdiri dari tahapan verifikasi dokumen dan verifikasi faktual. Seleksi keterampilan berupa tes cabang olahraga masing-masing peserta
didik. Pembinaan olahraga merupakan pembinaan per cabang olahraga yang digeluti oleh masing-masing peserta didik. Pembinaan akademik
diberikan dalam tahap pembinaan berkelanjutan untuk menyeimbangkan kemampuan non akademik peserta didik kelas khusus BIO. Pemberian
penghargaan oleh sekolah dilakukan dengan sistem poin tertentu yang diakumulasikan; dan 2 Manajemen sumber daya pembinaan kelas khusus
BIO belum seluruhnya maksimal. Rasio pelatih dengan cabang olahraga yang ada dalam kelas khusus BIO belum seimbang. Fasilitas yang dimiliki
sekolah secara kuantitas belum terpenuhi seluruhnya dan secara kualitas banyak yang belum standar. Dana dari APBS dan APBN yang diwakilkan
oleh Pemerintah Kota belum cukup untuk memenuhi kebutuhan kelas khusus BIO.
33
C. Kerangka Berfikir