Permainan Puzzle Tinjauan Pustaka

26 Adapun di dalam penelitian ini, worksheet yang akan disusun dan digunakan adalah worksheet yang berfungsi sebagai penuntun belajar, di mana worksheet tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan dan uraian secara terstruktur yang bertujuan untuk mengarahkan peserta didik untuk menemukan jawaban dengan membaca buku. Sehingga peserta didik dapat memeroleh pengetahuan dan konsep-konsep terkait dengan materi yang dibelajarkan menggunakan worksheet tersebut berdasarkan buku yang dibacanya.

4. Permainan Puzzle

Sebagai pendidik, seorang guru harus mampu merancang pembelajaran yang dapat membuat peserta didik menjadi aktif. Guru dapat menggunakan permainan sebagai salah satu variasi media pendidikan. Permainan yang akan digunakan juga harus disesuaikan dengan berbagai aspek, seperti sasaran, mudah digunakan atau diaplikasikan, mudah diperoleh, serta sesuai dengan alokasi waktu. Menurut Arief S. Sadiman dkk 2012: 75, permainan adalah setiap kontes antara pemain yang berinteraksi satu sama lain dengan mengikuti aturan-aturan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pula. Ada empat komponen utama dalam permainan, antara lain sebagai berikut. a. Adanya pemain; b. Adanya lingkungan di mana para pemain berinteraksi; c. Adanya aturan-aturan main; dan d. Adanya tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai. 27 Definisi lain dari permainan juga dikemukakan oleh Eko Susanto 2009: 19, yaitu bahwa di dalam kegiatan mentoring, permainan games biasa berfungsi sebagai warming up, penghilang kejenuhan dalam materi yang melelahkan, mendukung peserta agar terlibat aktif dan memberi respon. Dalam hal ini, permainan digunakan sebagai alat untuk membangkitkan semangat atau motivasi dan menghilangkan kejenuhan belajar. Sedangkan menurut Azhar Arsyad 2011: 165, permainan didefinisikan sebagai media untuk memeroleh kesenangan sekaligus pengetahuan. Peserta didik akan memberi makna sendiri terhadap kegiatan yang dilakukannya. Dan biasanya, peserta didik menyukai permainan, sehingga pembelajaran yang memanfaatkan media permainan dapat lebih memotivasi mereka secara aktif untuk belajar. Salah satu jenis permainan yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah puzzle. Dalam bahasa Inggris, puzzle berarti permainan dalam bentuk teka-teki. Di masyarakat, umumnya puzzle disebut sebagai bongkar pasang yang terdiri dari beberapa potongan dan berisi gambar. Tidak hanya berupa gambar, puzzle juga dapat berupa potongan yang membentuk suatu objek atau benda, kata-kata, huruf, dan angka, tergantung pada kebutuhan dan sasarannya. Dari segi bahan, puzzle yang terdapat di pasaran tidak hanya terbuat dari bahan dari kertas, namun juga plastik bahkan kayu. Menurut Adenan dalam Arinil Janah, puzzle dan games diartikan sebagai materi untuk memotivasi diri secara nyata dan merupakan daya 28 penarik yang kuat. Puzzle yang pada dasarnya merupakan jenis permainan teka-teki dapat merangsang kreativitas seseorang untuk menyelesaikan dan memasang seluruh potongannya sehingga membentuk pola atau gambar tertentu. Dalam suatu pembelajaran, puzzle yang berisi gambar-gambar yang sesuai dengan materi yang sedang dipelajari dapat memberikan motivasi bagi peserta didik untuk menyelesaikan setiap potongannya sehingga mereka dapat mengetahui gambar yang terbentuk dan apa hubungannya gambar tersebut dengan materi pembelajaran. Menurut Tarigan dalam Muh. Syukron, umumnya peserta didik menyukai permainan dan mereka dapat memahami dan melatih cara penggunaan kata-kata, puzzle, crossword puzzle, anagram, dan palidon. Peserta didik akan lebih tertarik untuk belajar sambil melakukan permainan dibandingkan tanpa permainan, terlebih jika permainan tersebut dianggap menyenangkan dan tidak menimbulkan kejenuhan. Selain itu, pembelajaran dengan permainan puzzle juga dapat memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran di kelas. Salah satunya adalah dengan membiarkan agar peserta didik mencari sendiri makna dari gambar-gambar yang terdapat pada puzzle yang digunakan, kemudian mengaitkannya dengan materi pembelajaran. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa permainan adalah salah satu media yang mendukung peserta didik untuk terlibat aktif pada kegiatan pembelajaran dengan mengikuti aturan- aturan yang ada sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Jenis permainan 29 yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah permainan puzzle. Dalam penelitian ini, puzzle yang digunakan berisi gambar-gambar yang disesuaikan dengan materi dalam setiap pertemuan.

5. Motivasi