Kajian Pupuk untuk Tanaman

24

C. Kajian Pupuk untuk Tanaman

Pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan unsur-unsur esensial bagi pertumbuhan tanaman Sukamto Hadisuwito, 2008. Tindakan mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah dengan penambahan dan pengembalian zat-zat hara secara buatan diperlukan agar produksi tanaman tetap normal atau meningkat. Jenis pupuk yang digunakan harus sesuai kebutuhan, sehingga diperlukan metode diagnosis yang benar agar unsur hara yang ditambahkan hanya yang dibutuhkan oleh tanaman dan yang kurang di dalam tanah Leiwakabessy dan Sutandi, 2004. Pupuk digolongkan menjadi dua yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk dapat berbeda pengertiannya sesuai dengan cakupan luasannya. Menurut jumlah unsur haranya pupuk dibedakan menjadi pupuk tunggal dan majemuk. Pupuk tunggal adalah pupuk yang digunakan untuk menyuplai satu jenis hara, sekalipun di dalamnya terdapat beberapa hara lainnya sebagai ikatan, sedangkan pupuk majemuk merupakan kombinasi campuran secara fisik atau formulasi pupuk dua atau lebih pupuk tunggal untuk memasok dua atau lebih unsur hara sekaligus Yuseffa Amilla, 2011. Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan menyuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, biologi tanah Yuseffa Amilla,2011. 25 Pupuk organik cair adalah pupuk yang kandungan bahan kimianya maksimum 5. Karena itu, kandungan NPK pupuk organik cair relatif rendah. Pupuk organik cair memiliki beberapa keuntungan. Pertama, pupuk tersebut mengandung mikroorganisme yang jarang terdapat dalam pupuk organik padat. Dalam bentuk kering, beberapa mikroorganisme mati dan zat tidak bisa aktif Ayub S.P., 2004: 60 Pemupukan melalui daun adalah menyediakan hara bagi tanaman dengan cara memasukkan langsung ke tanaman, sehingga ketersediaan hara bagi tanaman dapat lebih terjamin. Penyerapan hara yang diberikan melalui daun akan berjalan lebih cepat, karena unsur hara masuk melalui stomata dan langsung masuk ke dalam sel tanaman, sehingga dapat langsung dimanfaatkan oleh tanaman. Dengan demikian energi yang digunakan untuk translokasi hara dari akar ke daun dapat dimanfaatkan untuk metabolisme tanaman. Selain itu pemupukan melalui daun dapat mengurangi kerusakan pada tanah seperti halnya apabila dilakukan pemupukan melalui tanah Ardiyaningsih, 2011. Penggolongan pupuk umumnya didasarkan pada sumber bahan yang digunakan, cara aplikasi, bentuk dan kandungan unsur haranya. Berdasarkan bentuknya, pupuk organik dibagi menjadi dua, yakni pupuk cair dan padat. Pupuk cair adalah larutan mudah larut berisi satu atau lebih pembawa unsur yang dibutuhkan tanaman. Kelebihan dari pupuk cair adalah dapat memberikan hara sesuai dengan kebutuhan tanaman. Selain itu, pemberiannya dapat lebih merata dan kepekatannya dapat diatur sesuai 26 kebutuhan tanaman. Namun, jika dilihat berdasarkan sumber bahan yang digunakan, pupuk dibedakan menjadi pupuk anorganik dan pupuk organik Sukamto Hadisuwito, 2012: 9-10 Pupuk anorganik adalah pupuk yang berasal dari bahan mineral yang telah diubah melalui proses produksi, sehingga menjadi senyawa kimia yang mudah diserap tanaman. Sementara itu, pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari bahan organik atau makhluk hidup yang telah mati. Bahan organik ini akan mengalami pembusukan oleh mikroorganisme sehingga sifat fisiknya akan berbeda dari semula. Pupuk organik termasuk pupuk majemuk lengkap karena kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur dan mengandung unsur mikro. Dilihat dari bentuknya, pupuk organik terbagi menjadi dua, yakni pupuk organik padat dan cair Sukamto Hadisuwito, 2012: 10. Pupuk organik cair adalah larutan dari hasil pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Kelebihan pupuk organik ini adalah dapat secara cepat mengatasi defisiensi hara. Mekanisme Pupuk Akar dan Daun 1. Mekanisme Pupuk Akar Akar merupakan organ non fotosintetik pada tanaman. Proses penyerapan hara dari permukaan akar ke dalam tanaman merupakan mekanisme yang kompleks menurut Leiwakabessy dan Sutandi 2004. Masuknya ion ke dalam akar terjadi melalui 3 macam 27 mekanisme yaitu pertukaran ion, difusi, dan melalui kegiatan carrier atau senyawa –senyawa metabolik pengikat ion. 2. Mekanisme Pupuk Daun Mekanisme pengambilan unsur hara melalui daun terjadi karena adanya difusi dan osmosis melalui lubang stomata, sehinggga mekanismenya berhubungan dengan membuka dan menutupnya stomata. Membukanya stomata merupakan proses mekanis yang diatur oleh tekanan turgor melalui sel-sel penutup sedangkan tekanan turgor sendiri berbanding langsung dengan kandungan karbon dioksida dari ruang di bawah stomata. Meningkatnya tekanan turgor akan membuka lubang stomata, dan pada saat itu unsur hara akan berdifusi ke dalam stomata bersamaan dengan air Setyamidjaja, 1986.

D. Kajian Gelombang Suara Sonic Bloom dan Pengaruhnya terhadap