Kajian Tanaman Tomat Lycopersicum esculentum Mill.

8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Tanaman Tomat Lycopersicum esculentum Mill.

1. Morfologi Tanaman Tomat Klasifikasi Tanaman Tomat adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Tubiflorae Famili : Solanaceae Genus : Lycopersicum Species : Lycopersicum esculentum Mill. Bernardinus T. W.W, 2002 Tanaman tomat memiliki akar tunggang, akar cabang, serta akar serabut yang berwarna keputih-putihan. Perakaran tanaman tidak terlalu dalam, menyebar kesemua arah hingga kedalaman rata-rata 30-40 cm. Akar tanaman tomat berfungsi untuk menopang berdirinya tanaman serta menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah Pitojo, 2005. Batang tanaman tomat bentuknya bulat dan membengkak pada buku-buku. Bagian yang masih muda berambut biasa dan ada yang berkelenjar. Batang tanaman tomat mudah patah, sehingga harus dibantu dengan beberapa tegakan atau tali. Selain itu batangnya juga bercabang 9 banyak sehingga secara keseluruhan berbentuk perdu Rismunandar, 2001 Daun tanaman tomat berwarna hijau dan berbulu mempunyai panjang sekitar 20-30 cm dan lebar 15-20 cm. Daun tomat ini tumbuh didekat ujung dahan atau cabang. Sementara itu, tangkai daunnya berbentuk bulat memanjang sekitar 7-10 cm dan ketebalan 0,3-0,5 cm Bernardinus T. W.W, 2002: 7. Bunga tanaman tomat berwarna kuning dan tersusun berdompol dengan jumlah 5-10 bunga per dompolan atau tergantung dari varietasnya. Kuntum bunganya terdiri dari lima helai daun kelopak dan lima helai mahkota Wiryanta, 2004 Buah tomat berbentuk bulat, bulat lonjong, bulat pipih, atau oval. Buah tomat yang masih muda berwarna hijau muda sampai hijau tua. Buah yang sudah tua berwarna merah cerah atau gelap, merah kekuningan, atau merah kehitaman. Selain warna-warna di atas ada juga buah tomat yang berwarna kuning Bernardinus T. W.W, 2002: 7. Biji tomat berbentuk pipih, berbulu, dan berwarna putih kekuningan dan coklat muda. Panjangnya 3-5 mm dan lebarnya 2-4 mm. Biji saling melekat, diselimuti daging buah dan tersusun berkelompok dengan dibatasi daging buah. Jumlah biji setiap buah bervariasi, tegantung pada varietas dan lingkungan, maksimum 200 biji per buah Redaksi Agromedia, 2007 10 2. Jenis Tomat a. Tomat biasa Lycopersicum commune Bentuk buahnya bulat pipih, bentuknya tidak teratur. Jenis Tomat ini sangat cocok ditanam di dataran rendah. b. Tomat Apel Lycopersicum pyriforme Bentuk buahnya bulat, kuat, sedikit keras menyerupai buah apel. Tanaman ini sangat cocok ditanam di daerah pegunungan. c. Tomat Kentang Lycopersicum grandifolium Buahnya berbentuk bulat, besar, padat, menyerupai buah apel tetapi agak kecil, dan daunnya lebar-lebar. d. Tomat Keriting Lycopersicum validum Buahnya berbentuk agak lonjong keras seperti alpukat atau pepaya yang dikenal tipe roma. Tomat ini disebut tomat gondol, yang disenangi karena kulitnya tebal. Tomat jenis ini tahan pengangkutan jarak jauh. Daunnya rimbun keriting seperti terserang penyakit virus keriting. Daunnya berwarna hijau kelam Herry Tugiyono, 1985: 5-6. Menurut warna buah muda, tanaman tomat dapat dibedakan menjadi seperti berikut: a. Berbuah hijau merata b. Berbuah hijau keputih-putihan merata c. Berbuah hijau tua pada pangkal dan hijau muda sampai hijau keputih-putihan pada bagian lainnya greenshoulder 11 Sedang buah yang telah masak, dibedakan menjadi tiga tipe seperti berikut. a. Berbuah merah tua b. Berbuah merah kekuning-kuningan sampai kuning c. Berbuah merah jambu. 3. Kandungan Zat Gizi Buah Tomat Tomat memiliki komponen gizi yang cukup lengkap dan kandungan vitamin A dan C-nya cukup tinggi. Tomat sering digunakan untuk mengatasi penyakit sariawan, gusi berdarah dan menigkatkan pertahanan tubuh. Tsang 2004 menyatakan bahwa tomat banyak mengandung likopen yang dapat mencegah kanker prostat Elmi Kamsiati, 2006. Tabel 1. Nilai Gizi Buah Tomat Segar per 100gram Zat Gizi Nilai Gizi 1. Karoten Vit A 2. Thiamin Vit B3 3. Riboflavin Vit B2 4. Asam Askorbat Vit C 5. Protein 6. Karbohidrat 7. Lemak 8. Kalsium Ca 9. Fosfor P 10. Zat Besi Fe 11. Bagian yg dpt dimakan bdd 1.500 S.l 60 µg - 40 mg 1 g 4,2 g 0,3 g 5 mg 27 mg 0,5 mg 95 Sumber: Direktorat Gizi Departemen kesehatan RI, 1972 12 4. Syarat Tumbuh Tanaman Tomat Tanaman tomat toleran terhadap beberapa kondisi lingkungan tumbuh. Namun tanaman ini menghendaki sinar matahari sedikitnya 6 jam lama penyinaran serta temperatur yang sejuk. Agar tumbuh optimum diperlukan suhu antara 20-25 o C. Apabila suhu melebihi 26 o C, di daerah tropik, hujan lebat dan mendung menyebabkan dominansi pertumbuhan vegetatif dan masalah serangan penyakit tanaman. Sedangkan pada daerah kering, suhu tinggi dan kelembapan rendah dapat menyebabkan hambatan pembungaan dan pembentukan buah. Pigmen penyebab warna merah pada kulit buah hanya dapat berkembang pada temperatur 15-30 o C. Pada temperatur di atas 30 o C hanya pigmen kuning saja yang terbentuk. Sedangkan bila temperatur di atas 40 o C tidak terbentuk pigmen. Pemakaian mulsa dapat meningkatkan kelembapan apabila ditanam pada musim kemarau. Oleh karena itu tanaman tomat lebih banyak diusahakan di dataran tinggi 700-1.500 m diatas permukaan laut. Pada suhu tinggi dataran rendah, produksinya rendah dan buahnya lebih pucat. Sedangkan untuk tingkat keasaman tanah, tanaman tomat tumbuh pada pH 5-6,5 atau normal cenderung ke asam Sumeru Ashari,1995:259. 5. Cara Merawat Tanaman Tomat Menurut Bambang Cahyono 1998 agar dapat menghasilkan tomat yang baik dan maksimal diperlukan perawatan yang baik dan maksimal yaitu: a. Penanaman dapat dilakukan pada musim kemarau dan musim hujan. Apabila penanaman dilakukan pada musim kemarau pakailah mulsa 13 plastik hitam perak atau kertas alumunium. Mulsa tersebut harus sudah dipasang di bedengan sebelum bibit ditanam. Apabila tomat ditanam pada musim hujan pasanglah lebih dahulu atap plastik transparan tembus cahaya pada bedengan yang akan ditanami. b. Gulma yang tumbuh di areal penanaman tomat perlu disiangi agar tidak menjadi pesaing dalam mengisap unsur hara. Gulma yang terlalu banyak akan mengurangi unsur hara sehingga tanaman tomat menjadi kerdil. Gulma juga dapat menjadi sarang hama dan penyakit yang akan menyerang tanaman tomat. Pemberian mulsa plastik atau daun-daunan akan mengurangi gulma. Waktu penyiangan dapat dilakukan 3-4 kali tergantung kondisi kebun. c. Tunas yang tumbuh di ketiak daun harus segera dirempeldipangkas agar tidak menjadi cabang. Perempalan paling lambat dilakukan 1 minggu sekali. Pada tanaman tomat yang tingginya terbatas, perempalannya harus dilakukan dengan hati-hati agar tunas terakhir tidak ikut dirempel supaya tanaman tidak terlalu pendek. d. Kebutuhan air pada budidaya tanaman tomat tidak terlalu banyak, namun tidak boleh kekurangan air. Pemberian air yang berlebihan pada areal tanaman tomat dapat menyebabkan tanaman tomat tumbuh memanjang, tidak mampu menyerap unsur-unsur hara dan mudah terserang penyakit. Kelembaban tanah yang tinggi dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan patogen sehingga 14 tanaman tomat dapat mati keracunan karena kandungan oksigen dalam tanah berkurang. e. Tanaman tomat yang telah mencapai ketinggian 10-15 cm harus segera diikat pada ajir. Pengikatan jangan terlalu erat yang penting tanaman tomat dapat berdiri. Pengikatan dilakukan dengan model angka 8 sehingga tidak terjadi gesekan antara batang tomat dengan ajir yang dapat menimbulkan luka. Tali pengikat, misalnya tali plastik harus dalam keadaan bersih. Setiap bertambah tinggi ± 20 cm, harus dilakukan pengikatan lagi agar batang tomat selalu berdiri tegak. f. Dalam masa panen, cara memetik buah tomat cukup dilakukan dengan memuntir buah secara hati-hati hingga tangkai buah terputus. Pemuntiran buah harus dilakukan satu per satu dan dipilih buah yang sudah matang. 6. Hama dan Penyakit Menurut Wiwin Setiawati, dkk 2001, hama yang sering menyerang tanaman tomat adalah kutu kebul Bemisia tabaci Genn. yang merusak sel dan jaringan daun dan lalat pengorok daun Liriomyza huidobrensis Blanchard. Hama ini dapat diobati dengan pestisida. Penyakit yang sering menjangkiti adalah rebah kecambah, busuk daun, dan bercak kering alternaria. Jika tanaman sudah terkena penyakit, disegerakan untuk menghilangkan bagian tanaman yang terjangkit penyakit sedini mungkin agar tidak menular ke bagian atau tanaman lain. 15

B. Kajian Stomata