Pembukaan Mulut Stomata Daun Tanaman Tomat

44 antara 20-25 o C. Apabila suhu melebihi 26 o C, di daerah tropik, hujan lebat dan mendung menyebabkan dominansi pertumbuhan vegetatif selain masalah serangan penyakit tanaman. Sedangkan pada daerah kering, suhu tinggi dan kelembapan rendah dapat menyebabkan hambatan pembungaan dan pembentukan buah. Pigmen penyebab warna merah pada kulit buah hanya dapat berkembang pada temperatur 15-30 o C. Sedangkan untuk tingkat keasaman tanah, tanaman tomat tumbuh pada pH 5-6,5 atau normal cenderung ke asam Sumeru Ashari,1995:259-260. Dari Tabel 4, menunjukkan kondisi lingkungan tempat tanaman tomat tumbuh tidak pada suhu optimum 20-25 o C tetapi masih pada lingkungan yang toleran untuk pembentukan pigmen warna merah pada kulit buah yaitu pada temperatur 15-30 o C. Sedangkan untuk pH tanah, kondisi tanah sudah sesuai dengan syarat tumbuh tanaman tomat yaitu 6,5

A. Pembukaan Mulut Stomata Daun Tanaman Tomat

Perhitungan luas bukaan mulut stomata tanaman tomat dilakukan dengan mengambil sampel daun bagian epidermis bawah dan kemudian diamati menggunakan mikroskop khusus Nikon Eclipse E200 dengan perbesaran 40x10. Mekanisme membuka dan menutupnya stomata dipengaruhi oleh keadaan turgor sel penutupnya. Pada saat turgor sel penutup tinggi, stomata akan terbuka dan stomata akan menutup apabila turgor sel penutup rendah. Perubahan turgor sel penutup ini dipengaruhi oleh keadaan cairan sel penutup. 45 Gambar 3. Histogram Rerata Luas Bukaan Mulut Stomata Daun Tanaman Tomat dengan Pemaparan dan Tanpa Pemaparan Gelombang Suara “Garengpung” Gambar 3 menunjukkan bahwa rerata luas bukaan mulut stomata daun tanaman tomat yang diberi pemaparan suara lebih lebar dibandingkan dengan rerata luas bukaan mulut stomata daun tanaman tomat tanpa pemaparan suara. Perbedaan luas bukaan mulut stomata ini disebabkan oleh gelombang suara yang menghasilkan efek resonansi pada sel-sel tanaman dan memungkinkan untuk terkumpulnya energi pada metabolisme tanaman. Sel tetangga di sekeliling stomata berperan pada perubahan osmotik kemudian menyebabkan sel penutup sel penjaga bergerak yang mengatur lebar celah. Ketika sel penjaga mengambil air dari proses osmosis, sel penjaga akan mengembang dan meningkatkan ukuran celah antar sel. Ketika sel kehilangan air maka sel akan mengkerut dan mengecil bersamaan kemudian menutup celah. Pergerakan air ini terjadi dari sel yang mempunyai potensi air lebih 57,72 76,46 64,57 56,31 64,02 61,17 27,53 31,19 34,89 31,63 31,82 28,94 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 0 ccl 2 ccl 2,5 ccl 3 ccl 3,5 ccl 4 ccl Lu as B u kaan S to m ata µ m 2 Konsentrasi Pupuk Cair Dengan Pemaparan Suara µm2 Tanpa Pemaparan Suara µm2 46 tinggi ke sel dengan potensi air yang lebih rendah Juli Astono, dkk. 2014: 140. Pemberian paparan gelombang suara garengpung mempengaruhi mekanisme membuka menutupnya stomata yaitu menyebabkan fenomena kavitasi. Fenomena kavitasi terjadi karena adanya suara dalam suatu cairan. Frekuensi suara tertentu yang mengenai sitoplasma menyebabkan pembentukan gelembung-gelembung mikro micro-bubbles. Kemudian microbubbles tersebut beresonansi sangat cepat dengan suara dan mendorong dinding sel penjaga Juli Astono, dkk . 2014: 140-141 Dalam artikel Yannick Van Doorne yang berjudul “The Effects of Variable Sound Frequencies on Plant Growth and Development ” dijelaskan bahwa suara dengan frekuensi tertentu bisa mempengaruhi pembukaan stomata Doorne, 2000: 3. Dengan pemaparan gelombang suara yang tepat, stomata terangsang untuk tetap terbuka, maka penyerapan nutrisi dan uap air lewat daun akan meningkat. Secara tidak langsung ini dapat meningkatkan pertumbuhan serta produksi tanaman. Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Deswi Qur’ani yaitu “Pengaruh Variasi Dosis Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Tanaman Buncis Phaseolus vulgaris .L dengan Pemaparan Gelombang Suara Garengpung Termanipulasi p ada Frekuensi 4500 Hz” pada tahun 2016 menunjukkan bahwa bahwa rata-rata luas bukaan stomata daun tertinggi terdapat pada rata- rata luas bukaan stomata daun tanaman buncis yang terpapar gelombang 47 suara “Garengpung” Dundubia manifera termanipulasi pada frekuensi 4500 Hz Deswi Qur’ani, 2016: 42. Tabel 5. Uji Normalitas Rerata Luas Bukaan Mulut Stomata Daun Tanaman Tomat dengan Pemaparan Suara. Dosis Pupuk Shapiro-Wilk Statistik df Sig 0 ccl 2 ccl 2,5 ccl 3 ccl 3,5 ccl 4 ccl .903 .926 .956 .887 .918 .895 5 5 5 5 5 5 .425 .567 .777 .344 .517 .382 Hasil uji normalitas rerata luas bukaan mulut stomata tanaman tomat dengan pemaparan suara garengpung Tabel 5 dari perlakuan untuk konsentrasi pupuk 0 ccl; 2ccl; 2,5 ccl; 3 ccl; 3,5 ccl; dan 4 ccl berturut- turut memiliki nilai signifikansi adalah 0,425; 0,567; 0,777; 0,344; 0,517 dan 0,382. Nilai signifikansi dari variabel lebih besar daripada 0,05, maka populasi data terdistribusi normal. Dengan kata lain pemaparan suara garengpung diterima secara merata oleh seluruh tanaman.

B. Aktivitas Nitrat Reduktase