pengamatan 2003-2008 sebesar 1,0327 dengan standar deviasi SD sebesar 2,31616; dimana nilai SD ini jauh lebih besar dari pada rata-rata
DER, demikian pula nilai minimum yang lebih besar dari nilai penyimpangan rata-rata 0,05 dan nilai maksimum 1,75 yang juga lebih
besar dari pada nilai penyimpangan rata-ratanya. Hal ini menunjukkan bahwa DER
perusahaan selama periode pengamatan distribusi datanya dapat dikatakan normal. Hasil yang sama juga terjadi pada 5 lima
variabel independen yaitu, DPR, Pertumbuhan Asset, PER, Laba Ditahan dan ROI.
4.2.2. Hasil Analisis Nilai Rata-rata
Sebelum dilakukan analisis lebih lanjut maka tahap awal dalam pembahasan analisis ini adalah melakukan perhitungan-perhitungan yang
didasarkan pada data mentah raw data yang diperoleh dari teknik
pengumpulan data. Sampel data yang disajikan pada hasil lampiran 1 dan seterusnya
maka untuk kepentingan analisis lanjutan dihitung rasio-rasio keuangan sebagai faktor fundamental dan sekaligus sebagai variabel independen
dan perhitungan debt to equity ratio DER sebagai variabel dependennya.
Hasil perhitungan rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu DPR, Pertumbuhan Asset, PER, Laba Ditahan, dan ROI
secara terperinci seperti ditunjukkan pada lampiran 2.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Berdasarkan lampiran 2 maka rata-rata rasio keuangan dari 21 perusahaan sampel dapat ditunjukkan pada tabel 9 sebagai berikut:
Tabel 9. Rata-rata Rasio Keuangan dari 21 Perusahaan Sampel Periode 2003 – 2007
Tahun Periode No. Jenis
Rasio 2003 2004 2005 2006 2007
1 DER 1,069
0,998 1,083
1,048 0,966 2 DPR
0,934 0,897
0,947 0,841 0,906
3 ASSETS 0,955
0,901 0,973
0,918 0,971 4 PER
0,915 0,919
0,909 0,961 0,960
5 LB. DITAHAN
1653,231 8573,837
8640,627 12402,472 8609,132
6 ROI 1,024
1,033 0,993
1,013 0,976 Sumber : Lampiran 2 ICMD 2008 diolah.
Hasil perhitungan rata-rata rasio keuangan yang ditunjukkan pada tabel 9 tersebut dihitung setiap tahun yaitu untuk periode 31 Desember
2003, 2004, 2005, 2006 dan 2007 dari 21 perusahaan sampel. Hasil perhitungan terhadap sampel konsep dan rumus yang digunakan dalam
penelitian ini seperti telah dijelaskan pada bab terdahulu. Sebagai contoh rata-rata DER pada tahun 2003 diperoleh dari total DER untuk 21
perusahaan sebesar 22,215, kemudian total DER tersebut dibagi dengan 21 sehingga menghasilkan rata-rata DER tahun 2003 sebesar 1,069.
Demikian pula untuk periode-periode berikutnya dan rata-rata rasio keuangan yang lain.
Kelima rasio keuangan tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai rata-rata rasionya positif, hal ini mungkin dipengaruhi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
oleh kondisi ekonomi Indonesia pada periode 2003–2007 pasca krisis sehingga perekonomian mulai bergerak ke arah yang membaik. Hasil
perhitungan rata-rata rasio keuangan tersebut digunakan sebagai dasar untuk memprediksi DER
pada periode berikutnya. Sebagai contoh, rasio keuangan 31 Desember 2003 digunakan untuk memprediksi DER
saham pada periode 31 Desember 2004–2005, demikian pula untuk periode-
periode berikutnya.
4.2.3. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Heteroskedastisitas