Definisi Operasional Variabel Prosedur Pengumpulan Data Teknik Analisis 1. Pengujian Penyimpangan Asumsi Klasik

ini adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan. Berdasarkan data pada tabel 3 di atas, maka jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 21 perusahaan.

3.4. Definisi Operasional Variabel

Berdasarkan telaah pustaka dan kerangka pemikiran teoritis serta hipotesis yang diajukan, maka definisi operasional variabel penelitian dapat diidentifikasi seperti yang ditunjukkan dalam tabel 4 berikut: Tabel 4 : Definisi Operasional Variabel No Variabel Definisi Skala Pengukuran 1 DER Suatu proporsi antara total debt total hutang dan total shareholder’s equity total modal sendiri Rasio 2 DPR Merupakan perbandingan antara Dividend per share DPS dengan Earning per share EPS Rasio 3 Pertumbuhan Asset Merupakan aktiva yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan Rasio 4 PER Merupakan rasio antara harga saham penutupan per lembar terhadap laba per lembar saham earning per share – EPS Rasio 5 Laba ditahan Merupakan sebagian keuntungan earning after tax yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividend Rasio EAT – Total dividen 6 ROI Rasio laba bersih setelah pajak terhadap total investasi. Mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total investasi Rasio Sumber : Dikembangkan untuk research tesis ini Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.5. Prosedur Pengumpulan Data

Sesuai dengan dengan jenis data yang diperlukan yaitu data sekunder dan teknik sampling yang digunakan, maka pengumpulan data didasarkan pada laporan keuangan yang dipublikasikan oleh BEI melalui Indonesian Capital Market Directory 2008 ICMD 2008 dan tahun sebelumnya untuk periode 2003 2004, 2005, 2006, dan 2007. 3.6. Teknik Analisis 3.6.1. Pengujian Penyimpangan Asumsi Klasik Data yang digunakan adalah data sekunder, maka untuk menentukan ketepatan model perlu dilakukan pengujian atas beberapa asumsi klasik yang digunakan yaitu : uji heteroskedastisitas, normalitas, linieritas, dan multikolinearitas yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut

1. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian asumsi Heteroskedastisitas untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedatisitas. Artinya varians variabel dalam model tidak sama konstan. Konsekuensi adanya heteroskedastisitas dalam model regresi adalah penaksiran estimator yang diperoleh tidak efisien baik dalam sampel kecil maupun dalam sampel besar, walaupun penaksiran yang diperoleh menggambarkan populasinya tidak bias dan bertambahnya sampel yang digunakan akan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.