Proses Cetakan Tertutup Closed mold process

Gambar 2.13 Limbah cangkang kepiting bakau Scylla olivacea Spesies ini memiliki warna yang relatif sama dengan warna lumpur, yaitu cokelat kehitam-hitaman pada karapasnya dan putih kekuning-kuningan pada abdomennya. Pada propodus bagian atas terdapat sepasang duri yang runcing dan satu buah duri pada propodus bagian bawah. Scylla olivacea memiliki warna karapas hijau tua kecokelatan. Dengan panjang maksimum 150 mm, dan sering ditemukan di daerah hutan mangrove Rahayu dan Setyadi, 2009. Scylla olivacea memiliki sistematika sebagai berikut: Filum : Arthropoda Class : Crustacea Ordo : Decapoda Family : Portunidae Genus : Scylla Spesies : Scylla olivacea H. Scylla olivacea, merupakan kepiting yang sangat penting di negara-negara Asia Tenggara, dapat mencapai lebar karapas 15 cm. Karapas berbentuk oval sempit, cembung, halus, mengkilap, tidak berbulu atau bergranula; daerah gastric, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI cardiac intestinal dan branchial dibatasi oleh alur yang lebar tetapi dangkal. Bagian frontal bergigi tumpul 4 buah. Tepi anterolateral mempunyai 9 gigi yang tidak sama besarnya. Capit kuat, pada capit yang kecil terdapat gigi-gigi yang tajam pada sisi pemotongnya, sedangkan pada capit yang besar gigi berbentuk seperti geraham pada sisi pemotongnya; carpus tanpa 2 duri besar pada sisi luarnya. Capit dan kaki jalan berwarna merah bata tanpa pola polygonal yang berwarna lebih gelap Rahayu dkk,2009 lihat Gambar 2.14. Gambar 2.14 Bagian-bagian cangkang kepiting Rahayu dan Setyadi, 2009 Kulit kepiting mengandung protein 15,60 - 23,90, kalsium karbonat 53,70 - 78,40 dan katin 18,70 - 32,20, sedangkan kulit udang mengandung protein 25 - 40, kalsium karbonat 45 - 50 dan kitin 15 - 20 Focher dkk, 1992. Menurut Anonim 2006, isolasi katin dari kulit udang atau kepiting biasanya dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah penghilangan mineral demineralisasi. Tahap ini dapat dilakukan dengan penambahan larutan asam klorida. Tujuannya untuk menghilangkan mineral-mineral yang ada dalam kulit udang atau kepiting, terutama kalsium, karena itu ada beberapa sumber menyebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tahap ini dengan nama tahap dekalsifikasi. Tahap kedua adalah tahap penghilangan protein deproteinasi. Tahap ini bertujuan untuk menghilangkan protein. Biasanya dilakukan dengan menambahkan larutan natrium hidroksida NaOH, sambil dipanaskan pada suhu yang tidak terlalu tinggi ± 60-70ºC. Tahap ketiga adalah tahap penghilangan warna. Tahap ini dapat dilakukan atau tidak, tergantung keperluan. Penghilangan warna dapat menggunakan larutan oksidator, seperti asam oksalat, kaporit atau Potassium Permanganate KMnO4. Tahap penghilangan warna untuk tujuan tertentu cukup dengan menggunakan alkohol atau aseton.

2.4.4 Bahan Tambahan

Bahan tambahan yang biasanya dipakai yakni katalis, yang berfungsi sebagai pemicu untuk memulai dan mempersingkat reaksi pengeringan pada temperatur ruang. Kelebihan katalis akan menimbulkan panas saat proses pengeringan dan hal ini bisa merusak produk yang dibuat jika pencampuran katalis kedalam resin terlalu banyak atau tidak sesuai takaran. Katalis yang bereaksi dengan resin akan memberikan reaksi berupa panas. Pada proses pengeringan perbandingan komposisi yang dipergunakan sebagai campuran untuk katalis menggunakan perbandingan 0,25 - 0,5 dari volume total. Pigmen atau pasta pewarna hanya dipergunakan pada akhir proses, apabila pigmen atau pasta pewarna ini harus dipakai pada produksi maka harus dipergunakan bahan yang sesuai karena bahan ini dapat mempengaruhi proses pengeringan resin. Dalam pelapisan akhir gelcoating perbandingan pigmen atau pasta pewarna adalah 10 sampai 15 dari berat resin.