Ukuran Partikel Uji Tarik

pembebanan kejut. Energi kejut yang dapat diserap material dari pengujian impact dapat berupa Horrath,1995: hal 359; • Deformasi plastis material • Deformasi elastis material • Efek histeris material • Kehancuran material Pengujian impak yang dilakukan menggunakan alat uji impak charpy lihat Gambar 2.18. Prinsip dasar dari pengujian ini adalah dengan mengayunkan beban pendulum yang dikenakan pada benda uji. Energi yang yang diperlukan untuk mematahkan spesimen dihitung langsung dari perbedaan energi potensial pendulum pada awal dijatuhkan dan akhir setelah menabrak spesimen. Gambar 2.18 Uji impak charpy Persamaan yang digunakan adalah: Tenaga patah = �×� ��� − ��� joule 2.5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Harga keuletan = �� ��� � �ℎ � � � � � � � �ℎ� joulemm 2 2.6 Keterangan: G = berat pendulum × gravitasi N R = radius pendulum m α = sudut ayunan awal sebelum menabrak benda uji β = sudut ayunan akhir setelah menabrak benda uji Sedangkan harga keuletan material yang diuji merupakan perbandingan dari energi yang diperlukan untuk mematahkan material yang diuji dengan dimensi luasan patahan akibat pengujian ini. Material yang mempunyai keuletan atau keliatan yang baik biasanya bentuk patahannya akan menyerong terhadap arah tumbukan. Selain itu sudut yang akan terbentuk dalam pengujian impak akan besar. Pada pengujian uji impak dimensi dan bentuk dari komposit disesuaikan dengan bentuk ASTM American standard testing and material D611-02. Bentuk dan dimensi dari bentuk benda uji dapat dilihat pada Gambar 2.19 dan Tabel 2.2. Tabel 2.2 Dimensi spesimen menurut ASTM D611-02 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 2.19 Sketsa spesimen benda uji impak menurut ASTM D611-02

2.10 Tinjauan Pustaka

sebelumnya yang bersangkutpaut dengan penelitian penulis ialah penelitian yang dilakukan oleh Billy Tanujaya 2016 yang berjudul “Pengaruh komposisi bahan pengeras gypsum terhadap sifat fisik dan mekanik papan partikel resin poliester berpengisi serbuk kulit kerang ”. Dalam penelitian ini yang menjadi permasalahan adalah bagaimana pengaruh perbandingan komposisi bahan pengeras toughening agent gypsum yang digunakan yaitu 2,5, 5, 7,5, 10 dan 12,5 terhadap sifat mekanik papan partikel berpengisi serbuk kulit kerang darah yang meliputi kerapatan, kadar air, pengembangan tebal, Modulus of Rupture MOR, Modulus of Elastisity MOE. Sedangkan ukuran mesh pada bagian makromolekul dengan hasil terbaik ada pada ukuran partikel 170 mesh. Hasil terbaik untuk sifat fisik dan mekanik papan partikel yaitu nilai kerapatan 1,580 grml, nilai kadar air 0,2491, nilai pengembanagan tebal 0,358, nilai keteguhan patah MOR 47,081 MPa, nilai keteguhan lentur MOE 249,09 MPa, nilai kuat rekat internal IB 15,809 MPa dan nilai kekuatan bentur 10793,99 Jm2. Penelitian lainnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Addriyanus Tantra 2015 yang berjudul “Pengaruh komposisi dan ukuran makro serbuk kulit kerang darah anadora granosa terhadap komposit epoksi-psserbuk kulit kerang darah skkd ”. Pada penelitian ini, komposit dibuat dengan resin epoksi sebagai matriks dan dicampur dengan serbuk kulit kerang darah sebagai pengisi. Nomor ayakan yang digunakan terdiri dari 50, 80, 110, 140, 170 mesh. Komposisi pengisi yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari 10, 20, 30, 40, dan 50. Hasil yang didapat yaitu komposisi kulit kerang optimum terletak pada 30 serta ukuran partikel optimum terletak pada 170 mesh. Hasil dari karakterisasi FTIR adalah penambahan serbuk kulit kerang darah hanya menghasilkan gugus SiOH gugus silanol dan hasil karakterisasi SEM menunjukkan morfologi patahan yang terbagus terdapat pada komposit dengan ukuran pengisi 170 mesh dan komposisi pengisi 30. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI