38
tersebut, 3 Adanya pelaksanaan, baik organisasi atau perorangan yang bertanggung jawab dalam pengelolaan, pelaksanaan maupun pengawasan dari
proses penerapan tersebut. Dari pengertian tentang penerapan diatas dapat disimpulkan bahwa
penerapan adalah tindakan yang dilakukan dalam suatu praktik sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Pada penelitian ini penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja K3 pada praktik kerja kayu ditinjau dari ranah psikomotor yaitu mekanisme. Dimana penerapan yang dimaksud adalah saat siswa
memperoleh pengetahuan mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 kemudian siswa akan meresponnya dengan cara menolak atau menerima
pengetahuan tersebut. Hasil respon tersebut kemudian akan terwujud dalam tindakan yang berulang-ulang sehingga terbentuk perilaku. Perilaku ini dapat
ditunjukkan dari pengetahuan, sikap, dan tindakan selama siswa menjalani praktik, sehingga tercapai suatu hal yang diinginkan dalam penerapan K3 yaitu
terhindar dari kecelakaan kerja.
3. Praktik Kerja Kayu
Sekolah Menengah Kejuruan SMK memiliki perbedaan dengan Sekolah Menengah Atas SMA dimana siswa SMK lebih dipersiapkan untuk menjadi
tenaga kerja terampil tingkat menengah. SMK kelompok bidang studi keahlian teknologi dan rekayasa memiliki beberapa kompetensi keahlian diantaranya
adalah kompetensi keahlian Teknik Gambar Bangunan TGB, kompetensi keahlian ini mempersiapkan siswanya agar menjadi tenaga terampil di bidang
gambar bangunan Suwarsono Sutarto, 2013.
39
Praktik kerja kayu merupakan salah satu mata pelajaran produktif yang dipelajari oleh siswa program keahlian TGB di SMK N 2 Depok Sleman. Pelajaran
ini penting untuk melatih keterampilan dan kejelian siswa dalam bidang gambar bangunan. Dalam praktikum ini siswa mengenal berbagai alat -alat praktikum
yang digunakan dalam praktik kerja kayu, mulai dari peralatan kerja seperti seperti alat perkakas yang terdiri dari palu, tang, gunting, pahat, kikir, gergaji
tangan, bor tangan, gerinda tangan, alat -alat ukur manometer, kunci-kunci, dan obeng, hingga peralatan kerja mesin seperti mesin pemotong, mesin bubut,
mesin, mesin ketam, dll. Peralatan-peralatan tersebut memiliki fungsi untuk meringankan
pekerjaan dan meningkatkan produktivitas kerja. Akan tetapi dalam pemakaian peralatan perkakas serta menjalankan mesin-mesin kerja diperlukan
pengetahuan yang cukup oleh pengguna alat tersebut. Apabila tidak maka dapat menjadi penyebab kecelakaan kerja karena ketidaktahuan cara penggunaan
mesin alat tersebut. Pengetahuan dari operator mesin dalam menjalankan peralatan kerja, memahami karakter dari masing-masing alat mesin menjadi hal
yang sangat penting, mengingat apabila hal tersebut dilakukan secara asal- asalan kurang tepat, maka akan membahayakan peralatan dan pengguna itu
sendiri. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 pada praktik kerja
kayu maupun praktik lainnya merupakan pendukung proses pembelajaran praktik. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi penyakit akibat kerja maupun
ganguan lain yang terjadi selama proses pembelajaran. Pentingnya pengetahuan serta penerapan K3 yang diterapkan secara berulang-ulang selama menjalani
40
praktik di bengkel maupun di laboratorium akan mengakibatkan terbiasanya siswa SMK khususnya program keahlian Teknik Gambar Bangunan dalam
bersikap K3 saat memasuki dunia kerja, terutama yang bekerja di industri.
4. Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan
Sekolah Menengah Kejuruan SMK memiliki perbedaan dengan Sekolah Menengah Atas SMA dimana siswa SMK lebih dipersiapkan untuk menjadi
tenaga kerja terampil tingkat menengah. SMK kelompok bidang studi keahlian teknologi dan rekayasa memiliki beberapa kompetensi keahlian diantaranya
adalah kompetensi keahlian Teknik Gambar Bangunan, kompetensi keahlian ini mempersiapkan siswanya agar menjadi tenaga terampil di bidang gambar
bangunan Suwarsono Sutarto, 2013. Sapto 2009 menjelaskan bahwa program keahlian Teknik Gambar
Bangunan TGB adalah salah satu bidang keahlian di sekolah kejuruan yang membekali siswanya dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap agar
berkompeten dalam bidang konstruksi maupun perancangan gedung serta perhitungannnya. Program ini berorientasi pada penguasaan pengetahuan dan
ketrampilan gambar teknik, penggunaan alat ukur, pekerjaan konstruksi baja, beton,
kayu, menghitung
kekuatan konstruksi,
menghitung RAB,
mengoperasikan AutoCad 2 dan 3 dimensi, serta pembuatan maquet. Teknik Gambar Bangunan TGB sebagai salah satu keahlian di sekolah
kejuruan memiliki standar kompetensi praktik lebih banyak dari teori karena siswa di SMK dipersiapkan untuk bekerja di industri. Banyaknya pekerjaan di
industri dengan tingkat resiko bahaya yang tinggi seperti pekerjaan konstruksi baja, beton, dan kayu mengharuskan siswa SMK khususnya program keahlian