Sifat-sifat fisiko - kimia sawit Standart Mutu Sawit

Tempurumg sangat tebal,sekitar 5 mm,sedang daging buahnya tipis sekali. 5.Diwikka-wakka Varietas ini mempunyai cirri khas dengan adanya dua lapisan daging buah.Diwikka- wakka dapt dibedakan menjadi diwikka-wakkadura.Diwikka-wakkapsifera dan diwikka- wakkatenera.Dua Varietas kelapa sawit yang disebutkan terakhir ini jarang dijumpai dan kurnag begitu dikenal di Indonesia.Tim Penulis PS,1977

2.1.3 Sifat-sifat fisiko - kimia sawit

Sifat fisiko-kimia sawit meliputi warna,bau, dan flavor,kelarutan,titik cair dan polymorphism,titik didih boiling point,titik pelunakan,slipping point,shot melting point,bobot jenis,indeks bias,titik kekeruhan turbidity point,titikasap,titik nyala dan titik api. Beberapa sifat fisiko-imia dari kelapa sawit nilainya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel.2.1.3 Nilai sifat fisiko-kimia minyak sawit dan minyak inti sawit Sifat Minyak sawit Minyak Inti Sawit Bobot jenis pada suhu kamar 0,900 0,900-0,913 Inseks Bias D 40̊ C 1,4565-1,4585 1,495-1,415 Bilangan Iod 48-56 14-20 Bilangan Penyabunan 196-205 244-254 Universitas Sumatera Utara Warna minyak ditentukan oleh adanya pigmen yang masih tersisa setelah proses pemucatan,karena asam-asam lemak dan gliserida tidak berwarna.Warna orange atau kuning disebabkan adanya pigmen karotene yang larut dalam minyak. Bau dan flavor dalam minyak terdapat secara alami,juga terjadi akibat adanya asam-asam lemak berantai pendek akibat kerusakan minyak.Sedangkan bau khas minyak kelapa sawit ditimbulkan oleh persenyawaan beta ionone Titik cair minyak sawit berada dalam nilai kisaran suhu,karena minyak kelapa sawit mengandung beberapa macam asam lemak yang mempunyai titik cair yang berbeda-beda. Perbandingan sifat antara minyak kelapa sawit sebelum dan sesudah dimurnikan dapat dilihat pada Tabel. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1.3.2 Sifat Minyak Kelapa Sawit Sebelum dan Sesudah Dimurnikan S,Ketaren,1986

2.1.4 Mutu minyak kelapa sawit

Akhir-akhir ini minyak sawit berperan cukup penting dalam perdagangan dunia, berbagai industri baik pangan maupun nonpangan. Banyakyangmenggunakannya sebagai bahan baku.,berdasarkan peranan dan kegunaan minyak sawit itu,maka mutu dan kualitasnya harusdiperhatikan sebab sangat menentukan harga dan nilai komoditasnya. Sifat Minyak sawit kasar Minyak sawit murni Titik cair : awal Akhir 21 – 24 26 – 29 29,4 40,0 Bobot jenis 15 ̊C 0859 – 0,870 - Indeks bias D 40 ̊C 36,0 – 37,5 46 – 49 Bilangan penyabunan 224 – 249 196 – 206 Bilangan iod 14,5 – 19,0 46 – 52 Bilangan reichert meissel 5,2 – 6,5 - Bilangan polenske 9,7 – 10,7 - Bilangan krichner 0,8 – 1,2 - Bilangan bartya 33 - Universitas Sumatera Utara Di dalam perdagangan kelapa sawit,isitilah mutu sebenarnya dapat dibedakan menjadi dua arti.yang pertama adalah mutu minyak sawit dalam arti benar-benar murni dan tidak tercampur dengan minyak nabati yang lain.Mutu minyak dalam arti yang pertama dapat ditentukan dengan nilai ataupun sifat-sifat fisiknya,antara lain titik lebur angka penyabunan,dan bilanganyodium,sedangakan yang kedua,yaitu mutu minyak sawit dapat dilihat dalam arti penilaian menurut ukuran.Dalam hal ini syarat mutunya diukur berdasarkan spesifikasi standar mutu internasional,yang meliputi kadar asam lemak bebasALB,FFA,air,kotoran,logam besi,logam tembaga,peroksida, dan ukuran pemucatan. Tim Penulis PS,1977

2.1.4.1 Asam lemak Bebas free Fatty acid

Sebagai minyak atau lemak,minyak sawit adalah suatu trigliserida,yaitu senyawa gliserol dengan asam lemak.Sesuai dengan bentuk bangun rantai asam lemaknya,minyak sawit termasuk golongan minyak asam oleat-linoleat.Minyak sawit berwarna merah jingga karena kandungan karotenidaterutama B karotena,berkonsistensi setengah padat pada suhu kamarkonsistensi dan titik lebur banyak ditentukan oleh kadar ALB-nya,dan dalam keadaan segar dan kadar asam lemak bebas yang rendah,baud an rasanya cukup enak. Titik lebur minyak sawit tergantung pada kadar ALB-nya,atau lebih tepat lagi pada kadar digliseridanya.Pada kadar ALB 7 terdapat titik lebur terendah karena terbentuk formasi eutectic antara digliserida dengan trigliserida. Universitas Sumatera Utara Minyak sawit terdiri atas berbagai trigliserida dengan rantai asam lemak yang berbeda- beda.Panjang rantai adalah antara 14-20 atom karbon.dengan demikian sifat minyak sawit ditentukan oleh perbandingan dan komposisi trigliserida tersebut.Pada tabel 2.2.2 tercantum panjang rantai dan sifat-sifat asam lemak yang ada dalam minyak sawit.Karena kandungan asam lemak yang terbanyak adalah asam tak jenuh oleat dan linoleat,minyak sawit masuk golongan minyak asam oleat-linoleat. Soepadiyo Mangoensoekarjo .2003

2.1.4.2 Kadar air

Seperti juga energy dan bahan proses,air mutlak diperlukan dalam industry kimia.Air digunakan untuk berbagai macam keperluan,misalnya; • Sebagai media pemanasair panas dan media pendingin air pendingin,es • Sebagai bahan baku untuk pembuatan kukus air umpan ketel • Sebagai energy hidrolikpenggerak pada alat sentrifugasi,torak hidrolik • Sebagai bahan prosesmelarutkan,mensuspensikan,mencuci,bahan baku untuk sintesa • Sebagai air minum,bahan pembersih,pemadam api Air dapat membahayakan jika terjadi tekanan lebih,reaksi kimiamisalnya Dengan natrium atau melalui panasnya air. Lienda handoin,1995 Universitas Sumatera Utara

2. 1.4.3 Kadar Sludge

Sludge yang masuk ke dalam sludge separator ataupun sludge centrifuge terdiri dari bahan mudah menguapVM 80-85,bahan padatan bukan minyak NOS 8-12 dan minyak 5-10 .komposisi sludge yang keluar daripada sludge tank dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain a Jumlah air pengencer yang digunakan.jumlah air yang terproyeksi pada sludge seluruhnya beralas daripada air buah,air pengencer pada screw press,ayakan getar dan air pencucian lantai yang terkumpul ke fat pit dan dipompakan ke COTcrude oil tank dan CSTcontinous settling tank. b Perlakuan sebelumnya,apakah menggunakan desander seperti sand cyclone ataupun strainer.Pabrik yang tidak menggunakan decanter untuk mengambil lumpur sebelum continous settling tank Umumnya menggunakan decanter.c.Pemakaian ayakan getar.Ayakan getar dapat dapat ditempatkan pada bak penampung sludge yang kemudian di pompakan kedalam sludge separator.fungsi daripada ayakan ini adalah untuk memisahkan lumpur dan pasir yang terdapat dalam cairan.dengan kurangnya kandungan NOS maka kemampuan sludge separator untuk memisahkan minyak semakin tinggi.Ayakan yang digunakan adalah ukuran 50 mesh sehingga lumpur dan pasir halus yang lolos pada ayakan getar di Cot dapat tertapis. Tujuan dari proses ini adalah untuk memisahkan minyak dan juga air dan kotoran,dengan kata lain untuk memisahkan minyak dan fraksi yang berat jenisya,air dan kotoran yang dipisahkan disebut dengan air drab dengan kadar minyakzat kering 7- 10 . fraksi ringan Universitas Sumatera Utara dikembalikan ke oil settling tank.suhu minyak dalam sludge separator dipertahankan diatas 90̊ C,yang dapat dibantu dengan pemberian uap panas,Cairan yang telah dibebaskan dari pasir-pasir halus dipompakan lagi ke oil settling tank. Ponten Naibaho.1998

2.1.5 Standart Mutu Sawit

Standart mutu adalah merupakan hal yang paing penting untuk menentukan minyak yang bermutu baik.Ada beberapa faktor yang menentukan standart mutu yaitu : kandungan air dan kotoran dalam minyak,kandungan asam lemak bebasFFA ,warna,dan bilangan peroksida Faktor lain yang mempengaruhi standar mutu adalah titik cair dan kandungan gliserida, refining loss, plastisitas dan spreadability, kejernihan kandungan logam berat dan bilangan penyabunan Mutu minyak kelapa sawit yang baik mempunyai kadar air kurang dari 0,1 dan kadar kotoran lebih kecil dari 0,01, kandungan asam lemak bebas serendah mungkin kurang lebih 2 atau kurang,bilangan peroksida dibawah 2,bebas dari warna merah atau kuningharus berwarna pucat tidak berwarna hijau,jernih dan kandungan logam berat serendah mungkin atau bebas dari ion logam. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1.5 standar Mutu SPB dan Ordinary Kandungan SPB Ordinary Asam lemak bebas 1-2 3-5 Kadar air 0,1 0,1 Kotoran 0,002 0,01 Besi p.p.m. 10 10 Tembaga p.p.m. 0,5 0,5 Bilangan Iod 53 + 1,5 45-56 Karotene p.p.m. 500 500-700 Tokoferol p.p.m. 800 400-600 S.Ketaren,1986

2.2 Pemurnian kelapa sawit

Stasiun pemurnian minyak terdiri dari beberapa alat yang berfungsi untuk mengutip dan memurnikan minyak dengan bantuan panas dan secara centrifugase.Instalasi pemurnian minyak bekerja lebih efektif bila pengutipan minyak dalam Continous Settling tankCST dilakukan pada ketebalan ≥ 50 cm.Ketebalan minyak pada saat pengutipan 50 lebih cm menghasilkan minyak dengan kadar air dan kadar kotoran lebih tinggi dibandingkan dengan pengutipan pada ketebalan 50 cm.Dalam kondisi seperti ini ada kemungkinan instalasi pemurnian tidak dapat menghasilkan kualitas minyak sesuai spesifikasi.Pengutipan minyak di stasiun pemurnian harus efektif agar jumlah minyak di tangki fat pit seminimal mungkin. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Penentuan Persentase Kehilangan Minyak (Losis) CPO yang Terdapat pada Ampas (Fieber) di PTP. Nusantara IV (Persero)Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi

2 76 38

Pengaruh Proses Pengepresan (Screw Press) Terhadap Persentase Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Yang Terdapat Pada Ampas Press Di PT. Socfin Indonesia Kebun Aek Loba

15 72 43

Penentuan Persentase Kehilangan Minyak(Losses) CPO Yang Terdapat Pada Tandan KosongDi PTP. Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi

5 131 48

Penentuan Persentase Kehilangan Minyak(Losses) CPO Yang Terdapat Pada Tandan KosongDi PTP. Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi

0 0 12

Penentuan Persentase Kehilangan Minyak(Losses) CPO Yang Terdapat Pada Tandan KosongDi PTP. Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi

0 0 2

Penentuan Persentase Kehilangan Minyak(Losses) CPO Yang Terdapat Pada Tandan KosongDi PTP. Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi

0 6 3

Penentuan Persentase Kehilangan Minyak(Losses) CPO Yang Terdapat Pada Tandan KosongDi PTP. Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi

0 1 24

Penentuan Persentase Kehilangan Minyak(Losses) CPO Yang Terdapat Pada Tandan KosongDi PTP. Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi

0 0 1

Penentuan Persentase Kehilangan Minyak(Losses) CPO Yang Terdapat Pada Tandan KosongDi PTP. Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi

0 0 1

Persentase Kehilangan Minyak Pada Sludge Separator Dalam Stasiun Klarifikasi Minyak Di Pabrik Kelapa Sawit PTPN III Sei Mangkei

0 1 13