Teknik Pengambilan Fragmen Akar Gigi Molar

Pada gigi molar dimana fraktur berada di satu akar atau melewati furkasi, diindikasi melakukan amputasi akar, hemiseksi atau ekstraksi.

2.7.1 Teknik Pengambilan Fragmen Akar Gigi Molar

Terdapat dua teknik pengeluaran fragmen akar, yaitu teknik terbuka dan teknik tertutup. Fragmen akar harus dicoba untuk pengambilan dengan teknik tertutup, tapi jika tidak berhasil, dokter gigi harus segera melakukan teknik bedah. Apapun teknik yang dipilih, kondisi yang harus ada untuk ekstraksi adalah cahaya yang mencukupi, suction yang baik serta irigasi yang mencukupi. 10 a Teknik Tertutup Teknik tertutup didefinisikan sebagai teknik yang tidak memerlukan pembukaan flep pada jaringan lunak dan pembuangan tulang. Pasien diposisikan dengan visualisasi adekuat dengan cahaya yang mencukupi, irigasi dan suction cukup. 10 i. Teknik irigasi Untuk fragmen akar yang kecil dari gigi yang fraktur sewaktu pencabutan dan telah diluksasi, soket gigi diirigasi dan dilakukan suctioning karena fragmen yang longgar terkadang dapat diirigasi keluar dari soket. Setelah selesai irigasi dan suction, dokter gigi harus meneliti soket gigi dengan hati-hati untuk melihat jika serpihan akar tersebut telah dikeluarkan atau tidak. 10 ii. Teknik mengunakan Root Tip Pick Root tip pick merupkan instrumen yang digunakan untuk mengeluarkan fragmen akar yang kecil 2-4mm dari soket. Jika teknik irigasi tidak berhasil, instrumen ini dimasukkan ke dalam ruang ligamen periodontal dan digunakan untuk meluksasi akar dari soket dengan berhati-hati. Daya ke arah apikal yang berlebihan dapat menyebabkan penggeseran ujung akar ke tempat anatomis lain, seperti sinus maksilaris. Daya ke arah lateral yang berlebihan dapat menyebabkan ujung root tip pick membengkok atau fraktur. 10 Universitas Sumatera Utara Gambar 5: Pengunaan root tip pick untuk mengeluarkan fragmen akar gigi yang kecil. 10 iii. Teknik menggunakan elevator lurus kecil Teknik ini merupakan indikasi untuk pengeluaran ujung akar yang lebih besar dan hampir sama dengan teknik root tip pick. Hal ini karena elevator lurus kecil dimasukkan ke dalam ligamen periodontal, dimana ia bertindak seperti baji untuk mengerakkan fragmen tesebut ke arah bidang oklusal. Daya ke arah apikal yang kuat harus dihindari karena dapat menekan akar tersebut ke dalam jaringan di bawahnya. 10 Gambar 6: Pengunaan elevator lurus kecil untuk mengeluarkan sisa akar yang lebih besar. Gambar 6 A: Tekanan yang diaplikasi harus lembut dalam gerakan wriggling yang lembut Gambar 6 B: Tekanan berlebihan dapat menyebabkan penggeseran akar ke dalam sinus maksilaris. 10 Universitas Sumatera Utara Untuk menghindari perforasi ke dalam sinus maksilaris sewaktu pengambilan sisa akar gigi molar maksila, tangan dokter gigi harus bersandar pada gigi tetangga atau prominensi tulang yang kukuh apabila menggunakan elevator lurus. Sandaran ini mempermudah dokter gigi untuk mengkontrol daya serta mengurangkan kemungkinan tergesernya fragmen akar atau instrumen ke tempat yang tidak diinginkan. 10 b Teknik Terbuka Terdapat dua teknik terbuka utama yang digunakan untuk mengeluarkan sisa akar: . 10,23 1. Melanjutkan teknik pengeluaran gigi dengan satu akar melalui teknik bedah. Flep jaringan lunak dibuka dengan elevator periosteal dan diretraksi. Tulang dibuang menggunakan bur atau chisel untuk menampakkan permukaan bukal dari akar gigi tersebut. Akar gigi diambil dari arah bukal dengan elevator lurus. Flep direposisi dan dilakukan suturing. 2. Teknik open window, yaitu modifikasi teknik terbuka tanpa membuang terlalu banyak tulang. Flep jaringan lunak dibuka dan daerah apeks fragmen akar dilokasi. Bur digunakan untuk membuang tulang di atas apeks akar untuk menampakkan fragmen tersebut. Root tip pick atau elevator kecil dimasukkan ke dalam window tersebut dan fragmen akar digeser keluar dari soket. Universitas Sumatera Utara Kerangka Teori Fraktur akar gigi molar Ciri-Ciri Gigi Molar Etiologi Klasifikasi Gambaran Klinis Radiografis Perawatan Definisi Universitas Sumatera Utara Kerangka Konsep Fraktur akar gigi molar Definisi Etiologi Klasifikasi Gambaran Klinis Radiografis Perawatan Epidemiologi Umur Jenis Kelamin Ciri-Ciri Gigi Molar Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

…...

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tentang prevalensi fraktur akar gigi molar berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012. 3.2 Populasi dan sampel 3.2.1 Populasi Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang mengunjungi Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU dari 2010 sampai 2012 untuk dirawat fraktur akar gigi.

3.2.2 Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah seluruh data rekam medik pasien dengan fraktur akar gigi molar yang dicabut di Depertemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU dari bulan Januari 2010 sampai bulan Desember 2012. Kriteria inklusi: a Data rekam medik seluruh pasien fraktur akar gigi molar yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU dari 2010 sampai 2012. b Data rekam medik pasien fraktur akar gigi molar yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU yang Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Prevalensi Fraktur Gigi Premolar Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin yang Dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU Tahun 2010-2012

8 89 54

Prevalensi Tindakan Alveolektomi Berdasarkan Jenis Kelamin, Umur, Dan Regio Yang Dilakukan Di Departemen Bedah Mulut Dan Maksilofasial Rsgmp Fkg Usu Tahun 2011-2012

4 27 59

Prevalensi fraktur akar gigi anterior berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012

4 36 45

Prevalensi fraktur akar gigi anterior berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012

0 0 12

Prevalensi fraktur akar gigi anterior berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012

0 0 1

Prevalensi fraktur akar gigi anterior berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012

0 0 3

Prevalensi fraktur akar gigi anterior berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012

0 0 3

Prevalensi fraktur akar gigi anterior berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012

0 0 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Prevalensi fraktur akar gigi anterior berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dicabut di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGMP FKG USU tahun 2010-2012

0 0 15

Prevalensi Fraktur Akar Gigi Molar Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin Yang Dicabut Di Departemen Bedah Mulut Dan Maksilofasial RSGMP FKG USU Tahun 2010-2012

0 0 14