7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Hakikat Puisi
Para ahli bahasa memiliki pendapat yang berbeda-beda mengenai definisi puisi. Beberapa di antaranya merasa sulit untuk mendefinisikan puisi secara tepat.
Puisi itu mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan, yang merangsang imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama. Semua itu
merupakan sesuatu yang penting, yang direkam dan diekspresikan, dinyatakan dengan menarik dan memberi kesan Pradopo, 2007: 7. Aminuddin 1991: 134
mengemukakan bahwa puisi diartikan membuat dan pembuatan karena lewat puisi pada dasarnya seorang telah menciptakan suatu dunia tersendiri, yang mungkin
berisi pesan atau gambaran suasana-suasana tertentu, baik fisik maupun batiniah. Coleridge via Pradopo, 2007: 6, mengemukakan bahwa puisi itu adalah kata-kata
yang terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata yang setepatnya dan disusun secara sebaik-baiknya.
Dengan mengutip pendapat McCaulay, Hudson via Aminuddin, 1991: 134, mengungkapkan bahwa puisi adalah salah satu cabang sastra yang
menggunakan kata-kata sebagai media penyampaian untuk membuahkan ilusi dan imajinasi, seperti halnya lukisan yang menggunakan garis dan warna dalam
menggambarkan gagasan pelukisnya. Memang agak sukar untuk merumuskan definisi yang tepat mengenai puisi. Oleh sebab itu kita tidak terlalu terbius oleh
definisi-definisi tersebut, yang lebih penting bagi kita adalah melihat ciri atau unsur yang ada dalam puisi Badrun, 1989: 3. Dengan melihat struktur atau ciri yang ada
dalam puisi tersebut kita akan bisa membedakannya dengan prosa. Waluyo 1987:25 mengemukakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik
dan struktur batinnya. Dari banyak pendapat para ahli diatas dapat diambil benang merah
kesimpulan bahwa puisi adalah sebuah karya sastra yang dibuat secara imajinatif dan menimbulkan sebuah imajinasi yang ingin disampaikan oleh penyair melalui
rangkaian kata-kata yang indah untuk menyampaikan isinya. Aminuddin 1991: 134 mengemukakan bahwa ragam puisi bermacam-
macam ditinjau dari bentuk maupun isinya. Ragam puisi itu sedikitnya akan dibedakan antara: puisi epik, puisi naratif, puisi lirik, puisi dramatik, puisi didaktik,
puisi satirik, romance, elegi, ode, himne. 1.
Puisi epik adalah salah suatu puisi yang di dalamnya mengandung cerita kepahlawanan, baik kepahlawanan yang berhubungan dengan legenda,
kepercayaan, maupun sejarah. 2.
Puisi naratif adalah puisi yang di dalamnya mengandung suatu cerita, dengan pelaku, perwatakan, setting, maupun rangkaian peristiwa tertentu yang
menjalin suatu cerita. 3.
Puisi lirik adalah puisi yang berisi luapan batin individual penyairnya dengan segala macam endapan pengalaman, sikap, maupun suasana batin yang
melingkupinya.