KONTRIBUSI AKTIVITAS KARANG TARUNA ARIH ERSADA II DALAM RANGKA MENGANTISIPASI TERJADINYA KENAKALAN REMAJA DI DESA NAMO PECAWIR TUNTUNGAN II KECAMATAN PANCUR BATU.

(1)

TERJADINYA KENAKALAN REMAJA DI DESA

NAMO PECAWIR TUNTUNGAN II

KECAMATAN PANCUR BATU

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

ACI ANCASI AGRIPA GINTING NIM.1113171001

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

i

ABSTRAK

Aci Ancasi A.Ginting. Kontribusi Aktivitas Karang Taruna Arih Ersada II Dalam Rangka Mengantisipasi Terjadinya Kenakalan Remaja Di Desa Namo Pecawir Tuntungan II Kecamatan Pancur Batu. FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN. UNIVERSITAS NEGERI MEDAN, 2016.

Masalah dalam penelitian ini adalah sejauh mana kontribusi aktivitas Karang Taruna Arih Ersada II dalam mengantisipasi terjadinya kenakalan remaja di Dusun III Namo Pecawir Desa Tuntungan-II Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui aktivitas Karang Taruna Arih Ersada II dalam mengantisipasi terjadinya kenakalan remaja di Dusun III Namo Pecawir Tuntungan-II Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi sebanyak 98 anggota karang taruna. Sampel dalam penelitian ini diambil dari anggota karang taruna yang aktif yakni sebanyak 42 anggota karang taruna arih ersada II di Namo Pecawir Tuntungan-II Kecamatan Pancur Batu. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan rumus persentase

P

= X100%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator dalam bidang kesekretariatan rata-rata 21,5, hal ini berarti remaja/anggota karang taruna melakukan aktivitas bidang kesekretariatan sebanyak 51,2%. Indikator pengabdian kepada masyarakat rata-rata 23, hal ini berarti remaja/anggota karang taruna melakukan aktivitas pengabdian kepada masyarakat sebanyak 54,8%. Indikator pendidikan dan pelatihan rata-rata 23,5, hal ini berarti remaja/anggota karang taruna melakukan aktivitas pendidikan dan pelatihan sebanyak 56%. Indikator bidang pemuda/olahraga rata-rata 26, hal ini berarti remaja/anggota karang taruna melakukan aktivitas pemuda/olahraga sebanyak 61,9%. Indikator bidang seni budaya rata-rata 22,6, hal ini berarti anggota/remaja karang taruna melakukan aktivitas bidang seni budaya sebanyak 53,8%.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kontribusi aktivitas karang taruna arih ersada II dalam mengantisipasi terjadinya kenakalan remaja di Desa Namo Pecawir Tuntungan-II Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang adalah cukup baik, dikarenakan setengah dari jumlah remaja/anggota karang taruna telah melakukan aktivitas yang ada di dalam karang taruna arih ersada II Namo Pecawir.


(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kebaikan dan kemurahannya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Adapun judul dari skripsi ini adalah “Kontribusi Aktivitas Karang Taruna Arih Ersada II dalam Rangka Mengantisipasi Terjadinya Kenakalan Remaja di Desa Namo Pecawir Tuntungan II Kec. Pancur Batu”. Disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan.

Akhir kata penulis sangat berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya, terutama sebagai bahan masukan bagi berbagai pihak yang terkait dengan permasalahan yang diangkat menjadi judul skripsi ini.

Medan, Maret 2016 Penulis

Aci Ancasi Agripa Ginting NIM. 1113171001


(6)

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya yang telah memberi kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Adapun judul skripsi ini adalah “Kontribusi Aktivitas Karang Taruna Arih Ersada II Dalam Rangka Mengantisipasi Terjadinya Kenakalan Remaja di Desa Namo Pecawir Tuntungan II Kec. Pancur Batu”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, M.S selaku selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan dan Guru Besar Jurusan Pendidikan Luar Sekolah.

4. Bapak Drs. Aman Simare-mare, M.S selaku Wakil Dekan Bidang Kepegawaian dan Keuangan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

6. Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.


(7)

iv

7. Bapak Dr. Sudirman, S.E, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

8. Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan, dan memberikan saran yang bermanfaat dalam penulisan skripsi ini.

9. Bapak Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis selama ini dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

10. Bapak Drs. Faber Simorangkir, MS selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis selama ini dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

11. Ibu Sani Susanti, M.Pd selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis selama ini dalam menyelesaikan penuliasan skripsi ini.

12. Kakak Surya Indrawati, M.Pd, Bang Setiyadi S.Pd dan seluruh Staf Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah banyak membantu dalam penyelesaian administrasi mahasiswa dan surat menyurat.

13. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Luar sekolah FIP UNIMED yang telah memberikan ilmunya selama perkuliahan serta seluruh civitas Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan penulis juga ucapkan terimakasih. 14. Bapak Kepala Desa dan Staf Pegawai Kantor Kepdes Tuntungan II

Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang yang telah banyak membantu penulis selama melaksanakan penelitian.


(8)

v

15. Seluruh Angota Karang Taruna Arih Ersada II Namo Pecawir Tuntungan II yang telah banyak membantu penulis selama melaksanakan penelitian dan bersedia mengisi angket demi pengumpulan data.

16. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orangtuaku ayahanda J. Ginting, dan ibunda M. Br. Silitonga, S.Pd yang telah memberikan kasih sayang, perhatian, dan dukungan moril maupun materil tanpa henti bagi penulis serta menguatkan penulis dalam doa-doanya.

17. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada adik-adikku (Eny Elisabet Br. Ginting, Irena Mutiara Pertiwi Br. Ginting dan Miranda Br. Ginting) yang memberikan semangat dan dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.

18. Terkasih Boy Four B. Manalu yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi, memberikan doa, perhatian dan semangatnya kepada penulis selama ini.

19. Kepada sahabat-sahabatku (Mery Christiana Purba, Katarina Rose Siallagan, Listar Siahaan, Siti Ativa, Indri Syahfitri, Ronius Pasaribu, Desi Kunata Solin, Veronika Simanjuntak, Yonanda Tobing dan Yohanna Tobing) yang selalu setia mendengarkan segala curhatku, memberikan saran, semangat, doa, motivasi, dan dukungan kepada penulis selama ini.

20. Kepada teman seperjuangan selama PKL di SKB Medan (Luma Winda L.Batu, Hadi Rahmansyah Siregar, Amentina Cibro, Vonny Tampubolon, Andrew Siallagan dan Mariman Manik) yang memberikan semangat dan senyuman dalam menjalani PKL kepada penulis.

21. Teman-teman mahasiswa PLS Reguler & Ekstensi 2011 yang telah banyak membantu penulis dalam perkuliahan selama ini.


(9)

vi

Mengingat keterbatasan dan kemampuan penulis tentu skripsi ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bermanfaat dari semua pihak. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Maret 2016 Penulis

Aci Ancasi Agripa Ginting NIM: 1113171001


(10)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 6

1.3. Batasan Masalah ... 6

1.4. Rumusan Masalah ... 7

1.5. Tujuan Penelitian ... 7

1.6. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II : KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis ... 8

2.1.1 Kenakalan Remaja ... 8

2.1.1.1 Pengertian Kenakalan Remaja ... 8

2.1.1.2 Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja ... 11

2.1.1.3 Sebab Terjadinya Kenakalan Remaja ... 14

2.1.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Kenakalan Remaja ... 15

2.1.2 Karang Taruna ... 19

2.1.2.1 Karang Taruna Arih Ersada ... 20

2.1.2.2 Visi dan Misi Karang Taruna ... 21

2.1.2.3 Tujuan dan Tugas Karang Taruna ... 22

2.1.2.4 Fungsi Karang Taruna ... 22


(11)

2.1.2.6 Pembina Karang Taruna ... 26

2.1.2.7 Tujuan Karang Taruna Arih Ersada N. Pecawir ... 27

2.1.2.8 Struktur organisasi Karang Taruna Arih Ersada ... 28

2.2 Kontribusi Aktivitas Karang Taruna... 30

2.3 Kerangka Konseptual ... 30

BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 32

3.2 Populasi Dan Sampel ... 32

3.2.1 Populasi ... 32

3.2.2 Sampel ... 33

3.3 Variabel dan Definisi Operasional ... 33

3.3.1 Variabel Penelitian ... 33

3.3.2 Definisi Operasional Variabel ... 33

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.4.1 Angket ... 34

3.4.2 Dokumentasi ... 35

3.5 Analisi Data ... 37

3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38

3.6.1 Lokasi Penelitian ... 38

3.6.2 Waktu Penelitian ... 38

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 40

4.2 Pembahasan ... 56

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 60

5.1.1 Aktivitas Karang Taruna Arih Ersada II Namo Pecawir ... 60

5.1.2 Kontribusi Aktivitas Karang Taruna ... 61

5.2 Saran ... 63 DAFTAR PUSTAKA


(12)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kisi – Kisi Instrumen Penelitian ... 35

Tabel 2 Perencanaan Pelaksanaan Penelitian ... 39

Tabel 3 Remaja Karang Taruna Mengikuti Rapat Rutin ... 40

Tabel 4 Mengadakan Forum Komunikasi Dengan K. Taruna Lain ... 41

Tabel 5 Rekapitulasi Bidang Kesekretariatan ... 42

Tabel 6 Berperan Serta Dalam Setiap Kegiatan yang ada di Masyarakat... 43

Tabel 7 Kegiatan Bergotong Royong ... 43

Tabel 8 Upaya Menyalurkan Aspirasi Kepada Pihak Pemerintah Desa ... 44

Tabel 9 Peran Dalam Memecahkan Masalah ... 44

Tabel 10 Rekapitulasi Pengabdian Kepada Masyarakat ... 45

Tabel 11 Penyuluhan Tentang Bahaya Pergaulan Bebas ... 46

Tabel 12 Kegiatan Peringatan Pada Hari Besar ... 46

Tabel 13 Rekapitulasi Pendidikan dan Pelatihan ... 47

Tabel 14 Remaja Karang Taruna Mengikuti Kegiatan Perlombaan ... 48

Tabel 15 Menumbuhkan Keterampilan dan Kemandirian Dalam Karang Taruna ... 48

Tabel 16 Sadar Tentang Bahayanya Narkoba ... 49

Tabel 17 Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba ... 49

Tabel 18 Menumbuhkan Keterampilan dan Kemampuan Hidup Mandiri ... 50

Tabel 19 Mengadakan Pertandingan Memperingati HUT Kemerdekaan RI Dengan Karang Taruna Lain ... 51

Tabel 20 Mendapatkan Kegiatan yang Positif di Dalam K. Taruna ... 51

Tabel 21 Rekapitulasi Pemuda Dan Olahraga ... 52

Tabel 22 Partisipasi Remaja Karang Taruna Dalam Perayaan Pesta Tahunan ... 53

Tabel 23 Pelatiahn Terhadap Kebudayaan Tradisional Masyarakat Setempat ... 54

Tabel 24 Mengikuti Aturan dan Kesepakatan yang Telah Ditentukan Karang Taruna ... 54


(13)

Tabel 25 Keinginan Untuk Mengapresiasikan Potensi Diri

Yang Dimiliki ... 55 Tabel 26 Penanaman Nilai Budaya Yang Berlaku Di

Daerah/Masyarakat ... 55 Tabel 27 Rekapitulasi Bidang Seni Budaya ... 56


(14)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Angket Kontribusi Aktivitas Karang Taruna Arih Ersada II Dalam Rangka Mengantisipasi Terjadinya Kenakalan Remaja Di Desa

Namo Pecawir Tuntungan II Kecamatan Pancur Batu ... 67

Lampiran 2 : Rekapitulasi Hasil Perhitungan Analisis Data Responden ... 74

Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian ... 76

Lampiran 4 : Surat Keterangan Selesai Penelitian ... 77

Lampiran 5 : Jadwal Sidang ... 78

Lampiran 6 : Lembar Perbaikan Skripsi ... 79


(15)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 yang tercatat telah mencapai 237,6 juta jiwa, dimana 26,67% atau 63,4 juta diantaranya merupakan penduduk usia remaja yaitu 11-24 tahun yang terdiri dari laki-laki sebanyak 32.164.436 jiwa (50,70%) dan perempuan sebanyak 31.279.012 jiwa (49,30%) (BPS: 2010). Jumlah kelompok usia remaja ini merupakan potensi emas yang akan membawa Indonesia mencapai tujuan dan cita-cita kemerdekaannya. Menurut Imam Musbikin (2013:3) Remaja adalah masyarakat yang akan datang. Dapat diperkirakan bahwa gambaran kaum remaja sekarang adalah pencerminan masyarakat yang akan datang, baik buruknya bentuk dan susunan masyarakat, bangunan moral dan intelektual, dalam penghayatan terhadap agama, kesadaran kebangsaan dan derajat kemajuan prilaku dan kepribadian antara sesama masyarakat yang akan datang tergantung kepada remaja sekarang. Dapat kita bayangkan berapa banyak kreatifitas, inovasi, gagasan, karya yang akan lahir dan disumbangkan 63,4 juta pemuda untuk bangsa ini. Namun pada realitanya, berbagai pihak mulai menaruh kebimbangan tentang gejala sosial yang melanda remaja dan meruntuhkan ahlak anak-anak remaja masa kini. Tanpa disadari, perkembangan gejala-gejala sosial ini semakin meningkat dari hari ke hari. Setiap hari dipaparkan berbagai cerita tentang penyimpangan yang dilakukan oleh remaja baik itu kecil maupun besar. Ini turut menggambarkan betapa seriusnya fenomena ini dan langkah-langkah yang tegas perlu diambil untuk membendung penyimpangan perilaku yang dilakukan remaja Indonesia.


(16)

2

Di media-media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, maupun internet sering kali menyiarkan berbagai berita dan cerita tentang kenakalan remaja, dimana sering terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan Medan. Wujud dari kenakalan remaja adalah sebagai berikut : (1) Menurunnya rasa idealisme, patriotisme dan nasionalisme dikalangan masyarakat termasuk generasi muda; (2) Tidak adanya keseimbangan antara jumlah generasi muda dan fasilitas pendidikan yang menyebabkan banyaknya anak putus sekolah dan hal ini memberi dampak yang buruk bagi bangsa; (3) Kurangnya lapangan kerja yang menyebabkan tingginya tingkat penganguran; (4) Kurangnya gizi yang cukup yang menyebabkan penurunan kecerdasan dan pertumbuhan badan dikalangan generasi muda; (5) Banyaknya pernikahan dini atau dibawah umur yang kebanyakan terdapat di daerah pedesaan; (6) Semakin maraknya pergaulan bebas yang terjadi dikalangan generasi muda yang berdampak pada penyalahgunaan

narkotika. (http:// gangsarnovianto. blogspot. Com /2012/01/

masalah-dan-potensi-generasi-muda.html.)

Menurut data Badan Narkotika Nasional (BNN: 2011) bahwa: pada tahun 2011 jumlah pengguna Narkoba di Indonesia mencapai kisaran 4,32 juta orang dan meningkat menjadi 5,8 juta orang pada tahun 2012. Dari jumlah tersebut, 22% penyalahguna narkoba adalah kalangan pelajar dan mahasiswa yang jumlahnya mencapai 921.695 orang. Para pengguna narkoba di kalangan remaja umumnya berusia 11-24 tahun, yaitu usia produktif dimana seharusnya seorang remaja menuntut ilmu, berprestasi dan berkarya. Dampaknya kini banyak remaja yang menghadapi kehancuran masa depannya. Apabila tidak ditanggulangi, bangsa inipun terancam kehilangan para penerus bangsa akibat narkoba.


(17)

Adapun salah satu kota di Indonesia, yang terdapat kenakalan remaja terbesar adalah kota Medan. Dijelaskan dari Data biro statistik Universitas Gajah Mada

(UGM) (dalam Hamdy 2010:191) memaparkan bahwa “ 5 (lima) provinsi di

Indonesia dengan angka tertinggi kenakalan remajanya yaitu: Prov. Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur”.

Akan tetapi dari pengamatan di beberapa desa masih dijumpai remaja yang belum dapat menggunakan waktu dan menyalurkan bakatnya dengan baik. Di Desa Namo Pecawir Kecamatan Pancur Batu sebagian remaja tidak peduli atau tidak mau mengasah atau menyalurkan potensi bakat yang terpendam pada diri mereka. Mereka cenderung lebih senang melakukan hal-hal yang tidak

bermanfaat, seperti mulai mencoba untuk mengkonsumsi narkoba, minuman

keras, dan bermain judi karena di lingkungan desa Namo Pencawir banyak terdapat warung kopi yang dijadikan tempat atau fasilitas untuk melakukan perbuatan menyimpang tersebut. Fasilitas-fasilitas berupa warung kopi di Namo pencawir sangat ramai dikunjungi para remaja, sehingga permasalahan ini sangat mengkhawatirkan untuk kelangsungan hidup rnereka kelak dan meresahkan lingkungan desa tersebut.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka pemerintah melakukan suatu upaya dalam mengatasi kenakalan remaja dengan mendirikan lembaga-lembaga atau Organisasi-organisasi pemuda dalam masyarakat, salah satunya adalah Organisasi Karang Taruna. Karang Taruna merupakan organisasi sosial kemasyarakatan sebagai wadah dan sarana pengembangan setiap anggota masyarakat yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan terutama


(18)

4

bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial dan anggota Karang Taruna yang selanjutnya disebut Warga Karang Taruna adalah setiap anggota masyarakat yang berusia 13 (tiga belas) tahun sampai dengan 45 tahun yang berada di desa/kelurahan (Permensos No. 77/HUK/2010 tentang pedoman dasar Karang Taruna).

Di Desa Namo Pecawir terdapat Karang Taruna Arih Ersada II yang berdiri pada tanggal 14 Juni 2008 didasarkan atas musyawarah masyarakat dan pemerintah desa tersebut, yang memiliki perlindungan oleh Kepala Desa yaitu Bapak Amil Ali Basyah K. SE, dan terdiri dari beberapa anggota BPH dan 3 orang penasehat yaitu Antonius Sembiring, Kabul Gultom dan Hawa br. Sembiring Meliala.

Berdasarkan pengamatan sementara bahwa masih dijumpai remaja yang belum dapat menggunakan waktu dan menyalurkan bakat dengan baik dan efektif. Dari 98 Anggota Karang Taruna Arih Ersada hanya ± 42 anggota karang taruna yang peduli dan ikut serta dalam mengambil bagian dari kegiatan Karang Taruna. Dan yang lainnya membuat resah orang tua mereka sendiri (Pembangkang) serta meresahkan lingkungan masyarakat sekitar (suka mencuri). Walaupun begitu dengan adanya karang taruna di Desa Namo Pecawir, masih ada orang tua di desa tersebut yang kurang mendukung adanya karang taruna karena dianggap karang taruna itu hanya sebagai formalitas saja. Mereka memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda yaitu: banyaknya ditemukan anak muda yang putus sekolah SD dan SMP, anak remaja yang selesai SMA dan tidak melanjut ke Perguruan Tinggi (Kuliah), hanya sedikit anak muda yang selesai S1 dan ada yang masih dalam proses sekolah. Sebagian dari anak-anak remaja tersebut masih


(19)

banyak yang terjerumus ke hal-hal yang negatif antara lain: bermain judi, mencoba mengkonsumsi narkoba (minuman keras), mencuri, serta ugal-ugalan saat berkendara, itu semua disebabkan karena faktor lingkungan yang tidak mendukung kearah yang lebih baik, adanya kemalasan dalam melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, orang tua yang selalu bertengkar sehingga sianak sering keluar rumah dan bergaul dengan teman yang tidak baik untuk dirinya. Dan tidak terlepas dari kurangnya pengetahuan masyarakat tentang karang taruna dan apa fungsi karang taruna untuk masyarakat. Hal ini menyebabkan sebagian masyarakat tidak peduli terhadap keberadaan Karang Taruna Arih Ersada II yang ada di Desa Namo Pecawir.

Beberapa program kegiatan yang dilakukan adalah mengadakan Gendang Guro-guro Aron setahun sekali, mengadakan pertandingan olahraga bersama dengan Karang Taruna lain setiap peringatan kemerdekaan Republik Indonesia, gotong royong setiap sebulan sekali, membantu masyarakat ketika ada pesta pernikahan dan sebagainya. Namun kegiatan tersebut tidak menjadikan para remaja untuk aktif dan ambil bagian dalam pengembangan Karang Taruna Arih Ersada II, sehingga program Karang Taruna tersebut kurang maksimal.

Oleh karena itu jalinan kerja sama dengan komponen masyarakat terhadap karang taruna perlu dikembangkan dalam mengatasi kenakalan remaja. Namun sebagian besar remaja di Desa Namo Pecawir tidak memahami dan mengetahui, peranan, tugas dan fungsinya dalam Organisasi Karang Taruna. Maka perlu

dilakukan penelitian tentang “Kontribusi Aktivitas Karang Taruna Arih

Ersada II Dalam Rangka Mengantisipasi Terjadinya Kenakalan Remaja Di Desa Namo Pecawir Tuntungan II Kecamatan Pancur Batu”.


(20)

6

1.2 Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Masih banyaknya tindakan kenakalan remaja yang terdapat di Desa Namo Pecawir Tuntungan II seperti putus sekolah, mencuri, bermain judi.

2. Rendahnya kepedulian remaja dalam kegiatan yang dilakukan Karang Taruna Arih Ersada II.

3. Kurang maksimalnya program Karang Taruna Arih Ersada II dalam mengatasi kenakalan remaja.

4. Kurangnya pengetahuan sebagian remaja di Desa Namo Pecawir tentang tugas dan fungsinya Karang Taruna Arih Ersada II dalam menjalankan aktivitasnya.

1.3. Batasan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, agar lebih fokus maka penelitian ini dibatasi hanya pada “ Kontribusi Aktivitas Karang Taruna Arih Ersada II Dalam Rangka Mengantisipasi Terjadinya Kenakalan Remaja ”


(21)

1.4. Perumusan Masalah

Berdasarkan masalah di atas, maka yang menjadi perumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Apa saja aktivitas Karang Taruna Arih Ersada II untuk mengantisipasi

terjadinya kenakalan remaja?

2. Sejauh mana kontribusi aktivitas Karang Taruna Arih Ersada II di Desa

Namo Pecawir dalam mengantisipasi terjadinya kenakalan remaja?

1.5 . Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui aktivitas Karang Taruna Arih Ersada II dalam

rangka mengantisipasi terjadinya kenakalan remaja.

2. Untuk mengetahui kontribusi Karang Taruna Arih Ersada II dalam

mengntisipasi terjadinya kenakalan remaja.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : a. Secara Teoretis

Penelitian ini dapat sebagai bahan informasi bagi peneliti lain dan pengetahuan bagi jurusan Pendidikan Luar Sekolah tentang Taman Bacaan Masyarakat.

b. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi Karang Taruna Arih Ersada II dalam rangka mengantisipasi terjadinya kenakalan remaja.


(22)

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

5.1.1. Aktivitas Karang Taruna Arih Ersada II Namo Pecawir

Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti tentang kontribusi aktivitas karang taruna arih ersada II dalam rangka mengantisipasi kenakalan remaja di Desa Namo Pencawir Tuntungan II Kecamatan Pancur Batu, maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh Karang Taruna Arih Ersada II yaitu :

a. Bidang Kesekretariatan

Aktivitas yang dilakukan oleh karang taruna dalam bidang kesekretariatan yaitu berupa kegiatan pertemuan rutin, baik dalam rangka pelaksanaan kegiatan ataupun rapat tertentu. Kegiatan lain yang dilakukan karang taruna untuk mengantipasi terjadinya kenakalan remaja adalah dengan melakukan forum komunikasi dengan karang taruna lain untuk menjalin tali persaudaraan dan menjalin kerjasama antar anggota karang taruna.

b. Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat

Aktivitas yang dilakukan oleh karang taruna dalam bidang pengabdian kepada masyarakat yaitu turut berperan serta dalam kegiatan yang ada di masyarakat seperti : bergotong-royong, membantu mencari solusi permasalahan yang dihadapi masyarakat serta menyalurkan aspirasi kepada pihak pemerintah desa.


(23)

c. Bidang Pendidikan dan Pelatihan

Aktivitas yang dilakukan oleh karang taruna dalam bidang pendidikan dan pelatihan yaitu mengadakan kegiatan yang positif agar generasi muda tidak terjebak dalam pergaulan bebas, membudayakan gerakan hidup sehat melalui gerakan prilaku hidup dan bersih.

d. Bidang Pemuda dan Olahraga

Aktivitas yang dilakukan oleh karang taruna dalam bidang pemuda dan olahraga yaitu tampil dalam kegiatan yang diadakan oleh masyarakat, keterampilan untuk bisa mandiri dan pencegahan penyalah gunaan narkoba dan pertandingan olah raga.

e. Bidang Seni Budaya

Aktivitas yang dilakukan oleh karang taruna dalam bidang seni dan budaya yaitu mengadakan gendang guro-guro (pesta tahunan), latihan meningkatkan budaya tradisional, menggali potensi agar bisa berapresiasi.

5.1.2. Kontribusi Aktivitas Karang Taruna Arih Ersada II Namo Pecawir Kontribusi aktivitas yang telah dilakukan oleh remaja/anggota karang taruna arih ersada II dalam mengatasi kenakalan remaja yaitu :

1. Indikator bidang kesekretariatan berupa kegiatan pertemuan rutin, baik dalam rangka pelaksanaan kegiatan maupun rapat tertentu rata-rata 21,5. Hal ini berarti remaja/anggota karang taruna dikategorikan cukup baik dalam melakukan aktivitas kesekretariatan yang berkaitan dengan perkembagan dan kegiatan kesekreatriatan yakni 51,2%.


(24)

62

2. Indikator pengabdian kepada masyarakat berupa gotong royong serta ikut bermusyawarah dalam pemecahan masalah rata-rata 23. Hal ini berarti remaja/anggota karang taruna dikategorikan cukup baik dalam melakukan aktivitas pengabdian kepada masyarakat yang berkaitan dengan pengabdian diri remaja/anggota karang taruna kepada masyarakat sekitar 54,8%.

3. Indikator bidang pendidikan dan pelatihan rata-rata 23,5. Hal ini berarti remaja/anggota karang taruna di kategorikan cukup baik dalam melakukan aktivitas bidang pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan pengembangan diri dalam menumbuhkan keterampilan dan kemandirian 56%.

4. Indikator bidang pemuda dan olahraga berupa perlombaan dan pertandingan olahraga baik antar sesama anggota/remaja karang taruna maupun dengan karang taruna lain rata-rata 26. Hal ini berarti setengah dari responden yakni 42 reponden telah melakukan aktivitas bidang pemuda dan olahraga yang berkaitan dengan pengembangan diri remaja/anggota karang taruna terhadap kesehatan dan sportipitas untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama maupun dengan masyarakat 61,9%.

5. Indikator bidang seni budaya berupa kegiatan pesta adat setempat atau pesta gendang guro-guro rata-rata 22,6. Hal ini berarti remaja/anggota karang taruna di kategorikan cukup baik dalam melakukan aktivitas bidang seni budaya yang berkaitan dengan pengembangan diri dalam


(25)

menumbuhkan kecintaan terhadap kebudayaan dan adat istiadat yang berlaku di kalangan masyarakat 53,8%.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti menyampaikan saran sebagai berikut :

1. Dalam bidang kesekretariatan, peneliti menyarankan agar remaja/anggota karang taruna lebih meningkatkan kinerja dan tanggung jawab masing-masing anggota sesuai dengan bidang dan tugas yang telah di emban masing-masing. Karena berhasil tidaknya suatu program yang sudah direncanakan oleh karang taruna, tergantung kepada kinerja dan tanggung jawab masing-masing anggota dalam menjalankan program yang sudah direncanakan sebelumnya.

2. Dalam bidang pengabdian kepada masyarakat, peneliti menyarankan agar remaja/anggota karang taruna lebih meningkatkan hubungan yang lebih dekat kepada masyarakat. Karena karang taruna diadakan untuk membantu dan mempererat tali persaudaraan antar sesama dan terhadap masyarakat.

3. Dalam bidang pendidikan dan pelatihan, peneliti menyarakan agar remaja/anggota karang taruna lebih meningkatkan serta menambah program ataupun kegiatan yang berhungan dengan pelatihan yang berbau keterampilan. Dengan adanya penambahan kegiatan tersebut setiap remaja/anggota karang taruna akan lebih aktif dan kreatif.

4. Dalam bidang pemuda dan olahraga, peneliti menyarankan agar remaja/anggota karang taruna lebih meningkatkan kegiatan-kegiatan


(26)

64

yang berhungan dengan olahraga. Karena dengan adanya kegiatan olahraga akan menumbuhkan kebiasaan untuk saling bekerja sama, sportif, berusaha, serta memiliki tubuh yang sehat.

5. Dalam bidang seni budaya, peneliti menyarankan agar remaja/anggota karang taruna lebih menanamkan kecintaan terhadap kebudayaan ataupun adat istiadat pada diri masing-masing remaja/anggota karang taruna. Penanam kecintaan terhadap kebudayaan masing-masing remaja/anggota karang taruna dapat dilakukan dengan ikut serta dalam membantu pada saat perayaan pesta ataupun kegiatan adat lainnya di daerah tempat tinggal remaja/anggota karang taruna tersebut.


(27)

65

Ahmadi, Abu. 20017.Psikologi Sosial, Jakarta: Rhineka Cipta.

Hatimah, Sadri. 2008.Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan, Jakarta:

Universitas Terbuka.

Kamisa. 1997.Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kartika.

Kartono K. 2011.Patologi 2 (Kenakalan Remaja), Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

MS Jokie. 2009.Perilaku Menyimpang (Pendekatan Sosiologi), Jakarta: PT

Indeks.

Musbikin I. 2013. Mengatasi Kenakalan Siswa Remaja (Solusi Mencegah

Tawuran Pelajar, Minum-minuman Keras dan Penyalahgunaan Narkoba), Pekanbaru Riau: Zanafa Publishing.

Nashir H. 2013. Pendidikan Karakter (Berbasis Agama & Budaya), Yogyakarta:

Multi Presindo.

Soekarto, Soerjono. 2003. Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta:Rajagravindo

Persada.

Sudijono, Anas. 2009.Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D), Bandung: Alfabeta.

Internet:

Alvares A. Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja. Diakses melalui

http://alpianku.jurnal.com/2013/06/bentuk-bentuk-kenakalan-remaja-menurut.html pada tanggal 25 agustus 2015 pukul 03.45 wib.

BPS. 2010. di akses melalui http://www.bps.go.id pada tanggal 3 maret 2015 pukul 20.30 wib.

Dietha A. 2010.Bentuk Kenakalan Remaja. Diakses melalui http://anindietha69.

jurnal.com/2010/02/bentuk-bentuk-kenakalan-r-e-m-j.html pada tanggal 25 agustus 2015 pukul 03.00 wib.


(28)

66

Karya B. 2009. Pengertian Karang Taruna. Diakses dari

https://Jurnal-pengertian-kenakalan-remaja-beserta.html pada tanggal 30 Juli 2015 pukul 22.00 wib.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). 2011. diakses melalui http:// inspiringindonesia.detik.com/tag/kenakalan-remaja/ diakses pada tanggal 4 maret 2015 pukul 14.00 wib.

Pedoman Karang Taruna Arih Ersada Namo Pecawir Tuntungan Dua. Permensos RI. 2010. Pedoman Dasar Karang Taruna.

Sukardi. 2004. Jenis-jenis Teknik Pengambilan Sampel. Diakses dari

http://expresisastra.blogspot.co.id/2013/11/macam-macam-teknik-pengambilan-sampel.html pada tanggal 10 Maret 2016 pukul 12.22 wib.


(1)

c. Bidang Pendidikan dan Pelatihan

Aktivitas yang dilakukan oleh karang taruna dalam bidang pendidikan dan pelatihan yaitu mengadakan kegiatan yang positif agar generasi muda tidak terjebak dalam pergaulan bebas, membudayakan gerakan hidup sehat melalui gerakan prilaku hidup dan bersih.

d. Bidang Pemuda dan Olahraga

Aktivitas yang dilakukan oleh karang taruna dalam bidang pemuda dan olahraga yaitu tampil dalam kegiatan yang diadakan oleh masyarakat, keterampilan untuk bisa mandiri dan pencegahan penyalah gunaan narkoba dan pertandingan olah raga.

e. Bidang Seni Budaya

Aktivitas yang dilakukan oleh karang taruna dalam bidang seni dan budaya yaitu mengadakan gendang guro-guro (pesta tahunan), latihan meningkatkan budaya tradisional, menggali potensi agar bisa berapresiasi.

5.1.2. Kontribusi Aktivitas Karang Taruna Arih Ersada II Namo Pecawir Kontribusi aktivitas yang telah dilakukan oleh remaja/anggota karang taruna arih ersada II dalam mengatasi kenakalan remaja yaitu :

1. Indikator bidang kesekretariatan berupa kegiatan pertemuan rutin, baik dalam rangka pelaksanaan kegiatan maupun rapat tertentu rata-rata 21,5. Hal ini berarti remaja/anggota karang taruna dikategorikan cukup baik dalam melakukan aktivitas kesekretariatan yang berkaitan dengan perkembagan dan kegiatan kesekreatriatan yakni 51,2%.


(2)

62

2. Indikator pengabdian kepada masyarakat berupa gotong royong serta ikut bermusyawarah dalam pemecahan masalah rata-rata 23. Hal ini berarti remaja/anggota karang taruna dikategorikan cukup baik dalam melakukan aktivitas pengabdian kepada masyarakat yang berkaitan dengan pengabdian diri remaja/anggota karang taruna kepada masyarakat sekitar 54,8%.

3. Indikator bidang pendidikan dan pelatihan rata-rata 23,5. Hal ini berarti remaja/anggota karang taruna di kategorikan cukup baik dalam melakukan aktivitas bidang pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan pengembangan diri dalam menumbuhkan keterampilan dan kemandirian 56%.

4. Indikator bidang pemuda dan olahraga berupa perlombaan dan pertandingan olahraga baik antar sesama anggota/remaja karang taruna maupun dengan karang taruna lain rata-rata 26. Hal ini berarti setengah dari responden yakni 42 reponden telah melakukan aktivitas bidang pemuda dan olahraga yang berkaitan dengan pengembangan diri remaja/anggota karang taruna terhadap kesehatan dan sportipitas untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama maupun dengan masyarakat 61,9%.

5. Indikator bidang seni budaya berupa kegiatan pesta adat setempat atau pesta gendang guro-guro rata-rata 22,6. Hal ini berarti remaja/anggota karang taruna di kategorikan cukup baik dalam melakukan aktivitas bidang seni budaya yang berkaitan dengan pengembangan diri dalam


(3)

menumbuhkan kecintaan terhadap kebudayaan dan adat istiadat yang berlaku di kalangan masyarakat 53,8%.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti menyampaikan saran sebagai berikut :

1. Dalam bidang kesekretariatan, peneliti menyarankan agar remaja/anggota karang taruna lebih meningkatkan kinerja dan tanggung jawab masing-masing anggota sesuai dengan bidang dan tugas yang telah di emban masing-masing. Karena berhasil tidaknya suatu program yang sudah direncanakan oleh karang taruna, tergantung kepada kinerja dan tanggung jawab masing-masing anggota dalam menjalankan program yang sudah direncanakan sebelumnya.

2. Dalam bidang pengabdian kepada masyarakat, peneliti menyarankan agar remaja/anggota karang taruna lebih meningkatkan hubungan yang lebih dekat kepada masyarakat. Karena karang taruna diadakan untuk membantu dan mempererat tali persaudaraan antar sesama dan terhadap masyarakat.

3. Dalam bidang pendidikan dan pelatihan, peneliti menyarakan agar remaja/anggota karang taruna lebih meningkatkan serta menambah program ataupun kegiatan yang berhungan dengan pelatihan yang berbau keterampilan. Dengan adanya penambahan kegiatan tersebut setiap remaja/anggota karang taruna akan lebih aktif dan kreatif.

4. Dalam bidang pemuda dan olahraga, peneliti menyarankan agar remaja/anggota karang taruna lebih meningkatkan kegiatan-kegiatan


(4)

64

yang berhungan dengan olahraga. Karena dengan adanya kegiatan olahraga akan menumbuhkan kebiasaan untuk saling bekerja sama, sportif, berusaha, serta memiliki tubuh yang sehat.

5. Dalam bidang seni budaya, peneliti menyarankan agar remaja/anggota karang taruna lebih menanamkan kecintaan terhadap kebudayaan ataupun adat istiadat pada diri masing-masing remaja/anggota karang taruna. Penanam kecintaan terhadap kebudayaan masing-masing remaja/anggota karang taruna dapat dilakukan dengan ikut serta dalam membantu pada saat perayaan pesta ataupun kegiatan adat lainnya di daerah tempat tinggal remaja/anggota karang taruna tersebut.


(5)

65

Ahmadi, Abu. 20017.Psikologi Sosial, Jakarta: Rhineka Cipta.

Hatimah, Sadri. 2008.Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan, Jakarta: Universitas Terbuka.

Kamisa. 1997.Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kartika.

Kartono K. 2011.Patologi 2 (Kenakalan Remaja), Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

MS Jokie. 2009.Perilaku Menyimpang (Pendekatan Sosiologi), Jakarta: PT Indeks.

Musbikin I. 2013. Mengatasi Kenakalan Siswa Remaja (Solusi Mencegah Tawuran Pelajar, Minum-minuman Keras dan Penyalahgunaan Narkoba), Pekanbaru Riau: Zanafa Publishing.

Nashir H. 2013. Pendidikan Karakter (Berbasis Agama & Budaya), Yogyakarta: Multi Presindo.

Soekarto, Soerjono. 2003. Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta:Rajagravindo Persada.

Sudijono, Anas. 2009.Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D), Bandung: Alfabeta.

Internet:

Alvares A. Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja. Diakses melalui

http://alpianku.jurnal.com/2013/06/bentuk-bentuk-kenakalan-remaja-menurut.html pada tanggal 25 agustus 2015 pukul 03.45 wib.

BPS. 2010. di akses melalui http://www.bps.go.id pada tanggal 3 maret 2015 pukul 20.30 wib.

Dietha A. 2010.Bentuk Kenakalan Remaja. Diakses melalui http://anindietha69. jurnal.com/2010/02/bentuk-bentuk-kenakalan-r-e-m-j.html pada tanggal 25 agustus 2015 pukul 03.00 wib.


(6)

66

Karya B. 2009. Pengertian Karang Taruna. Diakses dari https://Jurnal-pengertian-kenakalan-remaja-beserta.html pada tanggal 30 Juli 2015 pukul 22.00 wib.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). 2011. diakses melalui http:// inspiringindonesia.detik.com/tag/kenakalan-remaja/ diakses pada tanggal 4 maret 2015 pukul 14.00 wib.

Pedoman Karang Taruna Arih Ersada Namo Pecawir Tuntungan Dua. Permensos RI. 2010. Pedoman Dasar Karang Taruna.

Sukardi. 2004. Jenis-jenis Teknik Pengambilan Sampel. Diakses dari