3. Peluang Opportunities : Antara Motivasi dan Menangkap Peluang
Peluang Indonesia untuk dapat bangkit dan bersaing dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara sebenarnya cukup besar. Hal tersebut terutama
disebabkan oleh kondisi dan kecenderungan global yang disebabkan oleh majunya teknologi informatika membuat motivasi dan keinginan umum manusia untuk
terus maju dan bergerak ke depan menjadi sesuatu yang besar. Di samping itu, kemajuan dan perkembangan dunia bisnis dan bidang
usaha lain yang persaingannya begitu ketat menjadi pemicu sebagian orang untuk mendapatkan peluang tersebut. Hal itu membuat orang-orang berlomba-lomba
untuk mendapatkan gelar akademik yang lebih tinggi baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Motivasi yang cukup tinggi untuk meningkatkan mutu
sumber daya manusia bagi diri sendiri membuat bangsa Indonesia secara tidak langsung memiliki peluang yang cukup besar untuk dapat bersaing di kawasan
Asia Tenggara ini. Selain itu, beberapa Negara donor yang peduli pada peningkatan mutu
sumber daya manusia di bidang-bidang tertentu, juga memberikan beasiswa yang cukup besar bagi orang-orang yang berminat dan memenuhi syarat yang mereka
tetapkan. Peluang-peluang ini, tentu saja menjadi sesuatu yang sangat berarti ketika kondisi keuangan Negara sedang tidak kondusif. Hanya saja peluang-
peluang ini, sebagian diantaranya tidak pernah mendapat respons yang baik dari para tenaga akademik yang ada di Indonesia. Hal tersebut umumnya disebabkan
kemampuan penguasaan bahasa asing terutama Inggris para tenaga akademik tersebut tidak memenuhi syarat. Akhirnya, peluang-peluang tersebut terbuang
Universitas Sumatera Utara
percuma, tanpa ada yang memanfaatkannya. Kesalahan ini sepenuhnya ada pada pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia tidak mempersiapkan sebelumnya
para tenaga akademik ini dalam menyambut berbagai peluang tersebut. Pelatihan- pelatihan bahasa Inggris dan TPA secara intensif dan berkesinambungan
merupakan salah satu solusi yang perlu dipertimbangkan untuk dapat dilaksanakan.
4. Tantangan Threats : Antara Memerangi Kebodohan dan Stabilisasi Ekonomi