b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas bisa diartikan sebagai keterpercayaan, keterandalan atau konsistensi. Hasil suatu pengukuran dapat dipercaya apabila dalam
beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, artinya mempunyai konsistensi
pengukuran yang baik, dan suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel apabila memiliki Cronbach Alpha0,70 Yamin dan Kurniawan,
2009:282. Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut
koefisien reliabilitas. Koefisien reliabilitas berkisar antara 0-1. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1, maka
semakin reliabel alat ukur tersebut. Pengujian realibilitas instrumen menggunakan pengujian satu skor pada
taraf signifikan 5. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16,0.
9. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Metode Analisis Deskriptif
Merupakan metode yang dilakukan dengan mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisis data sehingga diperoleh
gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.
b. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar diperoleh perkiraan yang tidak bias dan demi efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik
yang harus dipenuhi yaitu: 1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas
dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai Asymp.
Sig. 2-tailed di atas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang et al, 2008:62.
2 Uji Heteroskedastisitas Artinya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap
nilai tertentu variabel independen homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas
diuji dengan menggunakan uji Gleijser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya di atas tingkat
kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah pada adanya heteroskedastisitas Situmorang et al, 2008:76.
3 Uji Multikolinearitas Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam
model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala
multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Nilai umum
yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang et al, 2008:104.
c. Analisis Regresi Linier Berganda
Metode ini untuk mengetahui pengaruh pengetahuan kewirausahaan, motif berprestasi dan kemandirian pribadi terhadap perilaku
kewirausahaan. Metode statistik yang digunakan adalah metode regresi linier berganda multiple linier regression, dapat dirumuskan
sebagai berikut :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
Y = Perilaku kewirausahaan X
1
= Pengetahuan Kewirausahaan a = Konstanta Y
X
2
= Motif Berprestasi b = Koefisien arah regresi
X
3
= Kemandirian Pribadi Untuk analisis dan pengujian hipotesis , data diolah secara statistik
dengan menggunakan alat bantu program statistik SPSS Statistical Product and Service Solution versi . Data-data yang telah diperoleh
kemudian diuji dengan :
1. Uji F