Peranan Kader Posyandu Pembahasan

12 13 14 15 b. Nyeri pada bekas suntikan c. Penyakit kejang dan demam kompleks Imunisasi BCG berguna untuk mencegah penyakit……….. a. TBC yang berat dan parah b. Kelumpuhan pada anggota gerak c. Radang otak dan kebutaan Imunisasi Campak bisa diberikan setelah bayi berumur……….. a. 9 bulan b. 10 bulan c. 11 bulan Imunisasi Campak berguna untuk menghindarkan anak dari penyakit…… a. Kelumpuhan anggota gerak b. Tetanus c. Campak Imunisasi Polio bertujuan untuk menghindarkan anak dari penyakit……. a. Tetanus b. Kelumpuhan anggota gerak c. Demam 20 33 26 24 57,1 94,3 74,3 68,6 14 1 7 7 40 2,9 20 20 1 1 2 4 2,9 2,9 5,7 11,4

5.2 Pembahasan

5.2.1 Peranan Kader Posyandu

Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa peranan kader posyandu adalah baik 88,6 dan cukup baik 11,4 . Peran serta kader posyandu dalam upaya mewujudkan dan meningkatkan pembangunan kesehatan sudah mulai terorganisir dengan tepat dan jelas. Dimana kader telah berusaha memberikan peranan yang baik dalam pelayanan posyandu balita, berupa memberikan Universitas Sumatera Utara pengarahan dan penyuluhan tentang pentingnya imunisasi, peran aktif kader dalam membantu pelaksanaan serta penyiapan alat dan bahan baik pada sebelum, sesaat, dan sesudah hari buka posyandu. Depkes RI 1990 Peran serta atau keikutsertaan kader Posyandu melalui berbagai organisasi kader Posyandu dalam upaya mewujudkan dan meningkatkan pembangunan kesehatan harus dapat terorganisir dan terencana dengan tepat dan jelas. Beberapa hal yang dapat atau perlu dipersiapkan oleh kader seharusnya sudah dimengerti dan dipahami sejak awal oleh kader posyandu. Karena disadari atau tidak keberadaan posyandu adalah sebuah usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Adapun tugas dari kader diantara nya berupa penyuluhan dan imunisasi. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 34 orang 97,1 responden menyatakan kader selalu berusaha untuk memberikan pelayanan kesehatan yang memuaskan. Pemberian pelayanan yang baik dan memuaskan dilakukan untuk menimbulkan rasa senang kepada ibu dan meningkatkan minat berkunjung keposyandu. Menurut Azwar 1996 kualitas pelayanan kesehatan adalah yang menunjukkan tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien. Makin sempurna kepuasan pasien, makin baik pula kualitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan hasil 33 orang 94,3 responden menyatakan kader selalu menyiapkan alat dan bahan, meliputi: timbangan bayi, KMS, obat-obatan dan bahan materi penyuluhan setiap ada kegiatan posyandu, sebanyak 32 orang 91,4 responden menyatakan kader selalu memeriksa dan mengisi kartu munuju sehat KMS setiap datang kunjungan, dan sebanyak 32 orang 91,4 responden menyatakan kader selalu melakukan penimbangan kepada balita dan mencatat Universitas Sumatera Utara hasil penimbangan setiap datang kunjungan. Peran serta kader dalam pelayanan posyandu sangat membantu dalam berlangsungnya kegiatan. Penyiapan alat dan bahan, penimbangan bayi serta pencatatan adalah tugas dan peran kader pada saat kegiatan berlangsung, dimana terbagi dalam 3 hal yaitu pada saat sebelum hari buka posyandu, pada hari buka posyandu, dan setelah hari buka posyandu. Menurut Mubarak 2009 Peranan kader posyandu dalam rangka menyelenggarakan posyandu terbagi 3, yaitu pada saat sebelum hari buka posyandu, pada hari buka posyandu, dan setelah hari buka posyandu. Berdasarkan hasil 30 orang 85,7 responden menyatakan kader selalu membantu tim puskesmas dalam memberikan imunisasi pada balita, dan sebanyak 30 orang 85,7 responden menyatakan kader selalu didampingi oleh tim puskesmas dalam menjalani tugasnya. Dalam menjalankan tugasnya kader dan tim puskesmas bekerja sama dalam tindak pelayanan, dan apabila kader menemui masalah dalam pelayanan kesehatan dapat berkonsultasi kepada petugas yang ada. Menurut Depkes RI-Unicef 2000 Dalam pelaksanaan tugasnya kader pada posyandu selalu didampingi oleh tim dari puskesmas agar apabila kader menemui masalah kesehatan dapat berkonsultasi pada petugas kesehatan yang ada. Berdasarkan hasil 30 orang 85,7 responden menyatakan kader selalu bersikap baik dan ramah dalam menjalankan tugasnya sehingga senang berkunjung ke posyandu. Sikap dan perilaku adalah salah satu penilaian utama dalam melakukan suatu tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan bagi ibu yang berkunjung ke posyandu dan sebagai penilai dari suatu kualitas jasapelayanan. Menurut Zeithmalh, dkk 1990: 23, menyatakan bahwa dalam Universitas Sumatera Utara menilai kualitas jasapelayanan, terdapat sepuluh ukuran kualitas jasa pelayanan diantaranya yaitu Courtesy keramahan, Communication komunikasi. Dari hasil penelitian ditemukan nilai yang terendah terletak pada pertanyaan 10, dimana berdasarkan hasil hanya 13 orang 37,1 responden menyatakan kader selalu melakukan kegiatan kunjungan rumah, sekaligus untuk tindak lanjut dan mengajak ibu-ibu datang keposyandu pada kegiatan bulan berikutnya. Kegiatan kunjungan rumah jarang diberikan oleh para kader karena alasan banyak kesibukan dirumah yang harus dikerjakan dan juga karena alasan sudah tahu dan mengertinya ibu-ibu tentang jadwal kunjungan posyandu itu sendiri. Kegiatan kunjungan rumah merupakan salah satu peran dan tugas kader setelah hari buka posyandu, dimana hendaknya agar selalu dilakukan untuk mengingatkan ibu-ibu yang mempunyai balita agar datang setiap kunjungan. Hal ini bertujuan agar ibu-ibu yang mempunyai balita tidak lupa untuk membawa balitanya keposyandu dan bertujuan juga agar cepat tercapainya tujuan dari program posyandu itu sendiri. Menurut Mubarak,2009 peran kader setelah hari buka posyandu yaitu salah satunya adalah kegiatan kunjungan rumah, sekaligus untuk tindak lanjut dan mengajak ibu-ibu datang keposyandu pada kegiatan bulan berikutnya.

5.2.2 Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Balita

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketidaksertaan Ibu Mengikuti Posyandu di Kelurahan Binjai Estate Tahun 2008

3 56 72

Perilaku Kader Dalam Pelaksanaan Posyandu Untuk Memantau Pertumbuhan Balita Di Kabupaten Bireuen Nanggroe Aceh Darussalam

1 28 92

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Tindakan Orangtua tentang Sirkumsisi di Kelurahan Binjai Estate Kecamatan Binjai Selatan

3 37 81

PENGARUH PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN POSYANDU TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KADER POSYANDU BALITA DALAM PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK PADA POSYANDU KELURAHAN MERJOSARI KOTA MALANG

1 10 28

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI KADER POSYANDU DENGAN KEPATUHAN PENGISIAN KMS BALITA DI DESA Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Kader Posyandu Dengan Kepatuhan Pengisian Kms Balita Di Desa Pucangan Dan Kelurahan Kartasura.

1 3 14

SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI KADER POSYANDU Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Kader Posyandu Dengan Kepatuhan Pengisian Kms Balita Di Desa Pucangan Dan Kelurahan Kartasura.

0 4 14

GAMBARAN PENGETAHUAN KADER DI POSYANDU DESA CIPACING TENTANG PERKEMBANGAN PADA BALITA.

1 2 1

PENGARUH METODE PERMAINAN FIND YOUR MATE TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN KADER POSYANDU TENTANG POSYANDU LANSIA DI POSYANDU KELURAHAN PANGGUNG KOTA TEGAL TAHUN 2010.

0 0 2

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN KEIKUTSERTAAN BALITA DALAM POSYANDU BALITA DI KELURAHAN GEBANGSARI KOTA SEMARANG

0 0 10

HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG POSYANDU DAN MOTIVASI KADER POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU BALITA DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS WERA KABUPATEN BIMA

0 1 13