157
b Pengukuran kembali
c Pemasangan patok batas
d Pembuatan badan bendung dan saluran pelimpahspill
way di tanah milik masyarakat, tidak ada ganti rugi.
b. Pembuatan
1 Pembuatan profil bendungan
2 Pengupasan, penggalian dan pondasi bangunan
3 Pembuatan saluran pengelak
4 Pembuatanpemadatan tubuh bendung
5 Pembuatan saluran pengambilanlokal dan pintu air
6 Pembuatan bangunan pelimpah spill way
7 Pembuatan  bangunan  lain  untuk  sarana  pengelolaan:  jalan
inspeksi 8
Pemasangan gebalan rumput
c. Pemeliharaan
Pemeliharaan bangunan Dam Pengendali DPi meliputi : 1
Pemeliharaan  badan  bendung  dan  saluran  pelimpah  serta saluran pembagi
2 Perbaikan gebalan rumput
d. Pelaksanaan Pembuatan Dam Pengendali
Berdasar  sistem  pembayarannya,  pembuatan  bangunan  Dam Pengendali dapat dilaksanakan melalui dua alternatif, yaitu:
1 Sistem Swakelola, melalui SPKS dengan kelompok tani, dalam
rangka  pemberdayaan  sumberdaya  dan  meningkatkan partisipasi
masyarakat lokal
secara langsung
serta menumbuhkan rasa memilikinya dan kepedulian memelihara
apabila konstruksi telah selesai. 2
Sistem  pemborongan  oleh  Pihak  III,  melalui  lelang  dengan mengutamakan potensi lokal yang ada.
158
e. Organisasi pelaksana
Sebagai pelaksana dalam rancangan pembuatan Dam Pengendali adalah  kelompok  masyarakat  danatau  pihak ketiga  didampingi
Petugas Lapangan
Gerhan dibawah
koordinasi Dinas
KabupatenKota  yang  diserahi  tugas  dan  tanggung  jawab  di bidang Kehutanan.
f. Jadwal Kegiatan
Tahapan  dalam  pelaksanaan  sesuai  dengan  jadwal  pelaksanaan yang tertuang dalam rancangan.
e. Tanggul
Tanggul  memiliki  nama  lain  levee,  dike,  embankment,  yaitu  semacam tembok  miring  baik  buatan  maupun  alami,  dipergunakan  untuk  mengatur
muka  air.  Biasanya  terbuat  dari  tanah  dan  seringkali  dibangun  sejajar badan sungai atau pantai.
Kata  dike  kemungkinan  berasal  dari  bahasa  Belanda  dijk,  dimana pembangunan  tanggul  telah  terjadi  sejak  abad  ke  12.Bangunan  Westfriese
Omringdijk  selesai  dibangun  tahun  1250,  didirikan  dengan  menyambung- nyambubngkan tanggul-tanggul yang sudah berdiri sebelumnya. Sementara
dari bahasa Anglo-Saxon, kata dic diartikan menggali parit dan membentuk tanah timbunan di atasnya.
Tujuan utama dibuatnya  tanggul  adalah untuk mencegah terjadinya banjir pada  dataran dipinggiran sungai. Tanggul ini penting peranannya  karena
dibberapa  tempat  sering  kali  permukaan  air  sungai  pada  saat  banjir  lebih tinggi dari daerah sekitarnya.  Bagaimanapun, tanggul juga mengendalikan
arah aliran air sungai sehingga tidak mengakibatkan banjir.