Pengertian Menulis Menyusun Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

36 ini dikarenakan karena produk atau hasil dari proses menyusun itu sendiri berupa tulisan. Dengan demikian, menyusun teks secara tulisan melibatkan proses menulis. Teks merupakan suatu proses sosial yang berorientasi pada suatu tujuan sosial. Tujuan sosial yang hendak dicapai memiliki ranah-ranah pemunculan yang disebut konteks situasi. Sementara itu, proses sosial akan berlangsung jika terdapat sarana komunikasi yang disebut bahasa. Dengan kata lain, proses sosial akan merefleksikan diri menjadi bahasa dalam konteks situasi tertentu sesuai tujuan proses sosial yang hendak dicapai. Bahasa yang muncul berdasarkan konteks situasi inilah yang menghasilkan register atau bahasa sebagai teks Mahsun 2013. Penelitian ini mengkhususkan pada menyusun teks eksplanasi secara tertulis. Dengan kata lain, dalam penelitian ini akan membahas tentang menulis teks eksplanasi. Berdasarkan penjelasan yang telah dijabarkan, teori yang digunakan berkaitan dengan menulis yaitu pengertian menulis, tujuan menulis, dan manfaat menulis.

2.2.2.1 Pengertian Menulis

Widyamarta 1990:9, mengarang didefinisikan sebagai suatu proses kegiatan berpikir manusia yang hendak mengungkapkan kandungan jiwanya kepada orang lain atau diri sendiri dalam tulisan. Kegiatan mengarang tersebut merupakan kegiatan yang bersifat manusiawi yang sadar dan berarah yang memiliki proses untuk mencapai hasil yang baik. Tarigan 1994:3-4 menulis merupakan keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara 37 tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan prouktif yang ekspresif. Wiyanto 2006:1 memberikan dua definisi menulis. Pertama, menulis berarti mengubah bunyi yang dapat didengar menjadi tanda-tanda yang dapat dilihat. Bunyi-bunyi yang dapat diubah itu disebut bunyi bahasa, yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, kata menulis mempunyai arti kegiatan mengungkapkan gagasan tertulis. Pendapat tentang menulis juga diungkapkan ole Semi 1966:11. Semi berpendapat bawa pada hakikatnya menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang merupakan kegiatan perekaman bahasa lisan ke dalam bahasa tulis. Untuk menghasilkan suatu tulisan yang baik, penulis diharuskan memiliki keterampilan dasar dalam menulis, yakni sebagai berikut. Pertama, keterampulan berbahasa. Keterampilan berbahasa merupakan keterampilan yang paling penting. Keterampilan berbahasa mencakup keterampilan menggunakan ejaan dan tanda baca, pembentukan kata, pemilihan kata, dan penggunakan kalimat yang efektif. Kedua, keterampilan penyajian. Keterampilan penyajian yakni keterampilan pembentukan dan pengembangan paragraf, keterampilan merinci pokok bahasan, dan menyusun pokok bahasan dan subpokok bahasan ke dalam susunan yang sistematis. Keterampilan ini memungkinkan tulisan dapat diikuti pembaca dengan mudah. Ila keterampilan penyajian ini tidak dimiliki, besar 38 kemungkinan tlisan yang dihasilkan tidak dapat diterima dengan baik dan mudah oleh pembacanya. Ketiga, keterampilan perwajahan. Keterampilan perwajahan yaitu keterampilan pengaturan tipografi dan pemanfaatan sarana tulis secara efektif dan efisien, seperti penyusunan format, pemilihan ukuran kertas, tipe huruf, penjilidan, penyusunan tabel, dan lain-lain. Keterampilan ini perlu karena dapat mendukung kesempurnaan serta kerapian.

2.2.2.2 Tujuan Menulis