V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Nilai gas entrainment dan gas hold-up mengalami perubahan pada peningkatan laju cairan dan gas. Peningkatan laju gas dan cairan dapat
meningkatkan nilai gas entrainment. Selain itu, peningkatan laju cairan dan gas juga dapat menurunkan atau meningkatkan nilai gas hold-up.
Gas entrainment mengalami peningkatan pada peningkatan laju cairan
dan pada peningkatan laju gas. Gas entrainment mengalami peningkatan dari 0.022 - 0.14 pada peningkatan laju cairan dari 0.98 - 6.4 ms pada laju gas
konstan. Gas entrainment pun meningkat dari 0.022 - 0.14 pada peningkatan laju gas dari 0.88 - 7.4 ms pada U
L
konstan. Gas hold-up
model mengalami penurunan dari 0.67 menjadi 0.072 pada peningkatan laju cairan dari 0.98 - 6.4 ms pada laju gas konstan. Gas
hold-up model mengalami penurunan dari 0.67 menjadi 0.072 pada
peningkatan laju gas dari 0.88 – 7.4 ms pada laju cairan konstan. Gas hold-up eksperimen juga mengalami penurunan dari 0.21 menjadi 0.067 pada
peningkatan laju cairan dari 0.98 - 6.4 ms pada laju gas konstan. Namun pada peningkatan laju gas dari 0.88 - 3.14 ms pada laju cairan konstan, gas hold-
up eksperimen meningkat dari 0.12 menjadi 0.46, kemudian mengalami
penurunan dari 0.11 menjadi 0.067 pada peningkatan laju gas dari 3.93 - 6.4 ms pada laju cairan konstan.
ICUMSA yang rendah 180 IU dihasilkan pada saat nilai gas entrainment
rendah 0.026 dan nilai gas hold-up tinggi 0.59 untuk model dan 0.21 untuk eksperimen, sedangkan ICUMSA yang tinggi 325 IU dihasilkan
pada saat nilai gas entrainment tinggi 0.13 dan gas hold-up rendah 0.075 untuk model dan 0.036 untuk eksperimen.
B. Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang perhitungan gas
entrainment dan gas hold-up dengan menggunakan beberapa model
50
sehingga dapat dibandingkan model yang paling sesuai untuk pemurnian raw sugar
secara karbonatasi dengan RVB, 2.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan antara gas hold-up
, gas entrainment dan distribusi ukuran gelembung.
51
DAFTAR PUSTAKA
Achyadi, N.S. dan Maulidah, I. 2004. Pengaruh Banyaknya Air Pencuci dan Ketebalan Masakan Pada Proses Sentrifugal Terhadap Kualitas Gula
. Jurnal Informasi dan Teknologi, Vol 6, No. 4, hal 193 – 207.
[AOAC] American Official Analitical Chemistry. 1995. Official Methodes of Analysis of The Association of Official Analitical Chemist
. AOAC, Washington.
Atay, I. 1986. Fluid Flow and Gas Absorption in An Ejector Venturi Scrubber. Department of Chemical Engineering, Chemistry and Environmental
Science. Broadhust, A.H. 2002. Modelling Adsorption of Cane Sugar Solution Colorant in
Packed-Bed Ion Exchangers. University of Natal, South Africa.
Brown, C.A. 1912. A Hand Book of Sugar Analisis. John Wiley Sons. New York.
Box, H., W. Hunter, J.S. Hunter. 1978. Statistics for Experimenters. John Wiley and Sons. New York.
Chen, J. C. P dan C. Chou. 1993. Cane Sugar Handbook. Twelfth Edition. Elsevier Scientofic Publishing Company. New York.
Cramers, P.H.M.R., L.L. van Dierendonck, dan A.A.C.M. Beenackers. 1992. Influence or Gas entrainment an Gas hold-up in Loop Venturi Reactors
. Chemical Engineering Science, Vol 47, No. 9 – 11, hal 2251 - 2256.
Duveen, R.F. 1998. High Performance Gas Liquid Reaction Technology. Symposium “New Frontiers in catalytic Reactor Design’ 21 Oktober 1998.
Billingham. Greben, HA, J.P Maree, E. Eloff, dan K. Murray. 2005. Improved Sulphate
Removal Rates at Increased Sulphide Concentration in the Sulphidogenic Bioreactor.
J. Water SA Vol 31, No. 3, hal 187 - 194. [ICUMSA] International Commision for Uniform Methods of Sugar Analysis.
1994. ICUMSA Methodes Book. Ide, M., H. Uchiyama, dan T. Ishikura. 1999. Flow Characteristics of Gas-Liquid
Two Phase Plunging Jet Absorber Gas hold-up and Buble Penetration Depth.
J. Korean Chemical Engineering Vol 16, No. 5, hal 698 - 702. Kinney, J. J. 2004. Wet Gas Measurement. Colorado Engineering Experiment
Station, Inc, Colorado.
52
Liu, G., dan G.M. Evans. 1996. Gas entrainment dan Gas hold-up in a Confined Plunging Liquid Jet Reactor.
Departement of Chemical Engineering, University of Newcastle, Australia.
Lyle, O. 1957. Technology for Sugar Refinery Workers. Champman Hall LTD. 37 London.
Mandal, A, G. Kundu, dan D. Mukherjee. 2005. Comparative Study of Two-Phase Gas-Liquid Flow in the Ejector Induced Upflow and Downflow Bubble
Column . International Journal Of Chemical Reactor Engineering 2005 Vol
3, Berkeley Electronic Press. Martoyo, 1996. Gula Mutu Tinggi dan Teknologi Pembuatannya dalam Gula
Indonesia . Vol XXI 2-3 April-September. IKAGI. Pasuruan.
Mathur, L.B.L. 1975. Hand Book of Cane Sugar Technology. Oxford IBH Publishing. Co. New Delhi.
McCabe, W.L , J.C Smith, dan P. Harriot . 1985. Operasi Teknik Kimia. Erlangga, Jakarta.
Moerdokusumo, A. 1993. Pengawasan Kualitas dan Teknologi Pembuatan Gula di Indonesia.
Penerbit ITB Bandung. Bandung. Nevers, N. 1991. Fluid Mechanics for Chemical Engineers. McGraw-Hill, Inc.
New York. Ozdemir, M. 1997. Food and Its Control. Journal Okayanus March.
Putsch, H. 2005. Cane Sugar Technology. Gmbh and Comp. K.G, Hagen Shirsat, S, A. Mandal, G. Kundu, dan Mukherjee. 2003. Hydrodynamic Studies on
Gas-liquid Downflow Bubble Column with Non-Newtonian Liquids. Journal of Department of Chemical Engineering, Volume 84, hal 38 – 42.
SNI 01-3140.3-2001 SNI 01-3140.1-2001
Standar raw sugar. 1996. Sekertaris Dewan Gula Indonesia. Yuan, Z. C. Y. Choi. P.M. Waller, dan P. Colaizzi. 2000. Effects of Liquid
Temperature and Viscosity on Venturi Injectors. Journal American Society
of Agricultural Engineers, Vol 43, No. 6, hal 1441-1447.
53
LAMPIRAN
54
Lampiran 1. Reaktor Venturi Bersirkulasi RVB
55
Lampiran 2. Prosedur karakterisasi raw sugar
1. Kadar Air AOAC, 1995