2.1.1.2 Pendidikan Olahraga
Olahraga pendidikan adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan
untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani.
2.1.1.3 Pendidikan Kesehatan
Pendidikan Kesehatan adalah usaha yang di berikan berupa bimbingan atau tuntunan kepada seseorang atau anak didik tentang kesehatan, yang meliputi
seluruh aspek pribadi fisik, mental dan sosial agar dapat berubah dan berkembang secara harmonis
Mu’rifah dan Hardianto Wibowo:1992. Tujuan pendidikan kesehatan yaitu:
a. Meningkatkan pengetahuan anak didik tentang ilmu kesehatan, termasuk cara
hidup sehat dan teratur. b.
Menanamkan dan membina nilai dan sikap mental yang positif terhadap prinsip hidup sehat.
c. Menanamkan dan membina kebiasaan hidup sehat sehari-hari yang sesuai
dengan syarat kesehatan. d.
Meningkatkan keterampilan anak didik dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan.
2.1.1.4 Pendidikan Rekreasi
Pendidikan rekreasi merupakan proses pendidikan. Dalam pelaksanaannya, kegiatan rekreasi digunakan sebagai wahana atau pengalaman belajar. Melalui
pengalaman belajar inilah, maka siswa sebagai peserta didik akan tumbuh dan
berkembang guna mencapai tujuan pendidikan dengan kata lain pendidikan rekreasi adalah proses ajar melalui kegiatan rekreasi dan sekaligus pula sebagai
proses ajar aspek kognitif, psikomotor, dan afektif. Muhammad murni. 2000:25.
2.1.2 Pengertian Gerak
Gerak motor sebagai istilah umum untuk berbagai bentuk perilaku gerak manusia, sedangkan psikomotor khusus digunakan pada domain mengenai
perkembangan manusia yang mencangkup gerak manusia. Jadi gerak motor ruang lingkupnya lebih luas daripada psikomotor. Pengertian gerak dasar adalah
kemampuan untuk melakukan tugas sehari-hari yang meliputi gerak jalan, lari, lompat, lempar. Aip Syarifudin Muhadi, 1992: 24.
Menurut Amung Ma’mun dan Yudha M. Saputra 2000: 20, Kemampuan gerak dasar merupakan kemampuan yang biasa siswa lakukan guna meningkatkan
kualitas gerak. Kemampuan gerak dasar di bagi menjadi3, yaitu 1 kemampuan lokomotor untuk memindahkan tubuh dari satu tempat ketempat yang lainnya atau
untuk mengangkat tubuh keatas seperti lompat dan loncat; 2 kemampuan non- lokomotor, dilakukan di tempat tanpa ada ruang gerak yang memadai, contohnya
mendorong, menarik, dll; 3 kemampuan manipulatif lebih banyak melibatkan kemampuan tangan dan kaki. Bentuk-bentuk kemampuan manipulatif antara lain
melempar, memulkul, menendang dan memukul. Menurut Sugiyanto dan Sudjarwo 1993: 13 gerak besar adalah
kemampuan untuk melakukan gerakan secara efektif dan efisien yang merupakan perwujudan dan kualitas koordinasi dan kontrol tubuh dalam melakukan gerakan
yang diperoleh melalui proses belajar yaitu dengan kesadaran fikir akan benar.