4 guna mendukung ketercapaian tujuan, bahan ajar memuat materi
pembelajaran secara rinci, baik untuk kegiatan dan latihan; 5
terdapat evaluasi sebagai umpan balik dan alat untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta didik.
Proses penyusunan materi bahan ajar harus disusun secara sistematis sehingga dapat menambah pengetahuan dan kompetensi peserta didik secara baik dan
efektif. Penyusunan bahan ajar mengacu pada kompetensi yang terdapat dalam Rencana Kegiatan Belajar-Mengajar, atau garis-garis besar program pendidikan
dan pelatihan. Pengembangan bahan ajar bagi peserta didik mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dipersyaratkan untuk menguasai suatu
kompetensi. Menurut Widodo 2008: 43 langkah-langkah dalam penyusunan bahan ajar secara umum adalah sebagai berikut:
1 penentuan standar kompetensi dan rencana kegiatan belajar-mengajar;
2 analisis kebutuhan; dan
3 penyusunan draft.
2.2.4.1 Standar Kompetensi dan Rencana Kegiatan Belajar-Mengajar
Standar kompetensi harus ditetapkan terlebih dahulu untuk mendapatkan sebuah pijakan awal dari sebuah proses belajar-mengajar. Menurut Widodo 2008:
44 kompetensi adalah kemampuan yang harus dicapai oleh peserta didik. Standar kompetensi harus dinyatakan dalam rencana kegiatan belajar-mengajar. Rencana
kegiatan belajar-mengajar akan membutuhkan suatu perangkat yang efektif terhadap pelaksanaan belajar-mengajar yang salah satunya adalah adanya bahan
ajar. Konsep penyusunan bahan ajar yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan
teknologi informasi yaitu dengan membuat bahan ajar online. Konsep penyusunan bahan ajar online tersebut adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1 Konsep Penyusunan Bahan Ajar Online
2.2.4.2 Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan bahan ajar merupakan kegiatan menganalisis kompetensi untuk menentukan jumlah dan judul bahan ajar yang dibutuhkan untuk mencapai
suatu kompetensi tersebut. Penetapan judul didasarkan pada kompetensi yang terdapat pada garis-garis besar program pembelajaran atau rencana kegiatan
belajar-mengajar. Pada dasarnya, tiap satu kompetensi dikembangkan menjadi satu bahan ajar. Analisis kebutuhan bahan ajar bertujuan untuk mengidentifikasi
dan menetapkan jumlah dan judul bahan ajar yang harus dikembangkan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu. Analisis kebutuhan bahan ajar dapat
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Standar kompetensi
dan rencana
kegiatan belajar
‐mengajar Analisis
Kebutuhan Penyusunan
Draft
Desain E‐
learning Draft
di E‐ learning
Validasi
Revisi Bahan
ajar yang siap
digunakan
1 menetapkan kompetensi yang telah diberikan dalam rencana kegiatan belajar-
mengajar atau yang terdapat di dalam garis-garis besar program pembelajaran yang akan disusun;
2 mengidentifikasi dan menentukan ruang lingkup unit kompetensi atau bagian
dari kompetensi utama tersebut; dan 3
menentukan judul bahan ajar yang ditulis. Kegiatan analisis kebutuhan bahan ajar dilaksanakan pada periode awal
pengembangan.
2.2.4.3 Penyusunan Draft