19
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Tempat untuk Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Perum Perhutani
Unit 1 Jawa Tengah untuk analisis kadar BOD, COD dan TSS pada limbah industri tahu.
3.2 Sampel Penelitian
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah limbah cair tahu yang dihasilkan dari industri tahu di Desa Sumur Jurang, Kecamatan Gunung pati,
Kabupaten Semarang, diambil pagi hari sekitar jam 09.00 WIB.
3.3 Variabel Penelitian
3.3.1 Variabel bebas variabel yang nilainya divariasi dalam penelitian ini
adalah sistem constructed wetland, berat tanaman dan waktu penanaman.
3.3.2 Variabel terikat adalah variabel yang menjadi titik pusat penelitian,
dalam hal ini adalah penurunan angka limbah tahu BOD, COD dan TSS.
3.3.3 Variabel terkendali yaitu variabel yang dijaga dalam penelitian ini
adalah suhu, pH, volume limbah.
3.4 Alat dan Bahan
3.4.1 Alat
Buret 50 mL, Erlenmeyer 500 mL, Pipet volume 10 mL, Gelas ukur 25 mL, Pipet tetes, Labu ukur 1000 mL, Botol Winkler yang volumenya telah
diketahui dengan ketelitian ± 0,1 mL lengkap dengan tutupnya. 3.4.2
Bahan Tanaman cattail Thypa Angustifolia, Limbah cair industri tahu di Desa
Sumur Jurang, Kecamatan Gunung pati, Kabupaten Semarang, larutan standar kalium bichromat K
2
Cr
2
O
7
0,25 N Mr = 294,216 gmol; merek = E. Merck, Ag
2
SO
4
Mr = 311,79 gmol; merek = E. Merck, pembuatan larutan perak sulfat - asam sulfat Ag
2
SO
4.
H
2
SO
4
, Indikator feroin, larutan standar FAS Fe NH
4 2
SO
4 2
0,1 N Mr = 390,00 gmol; merek = E. Merck, larutan Na
2
SO
3
0,1 N Mr = 248,21 gmol; merek = E. Merck, larutan MnSO
4,
Merkuri sulfat HgSO
4
bubuk atau kristal, larutan 1 mL alkil azida.
3.5 Cara Kerja
3.5.1 Perlakuan Awal
Perlakuan awal dalam penelitian ini adalah pembuatan media constructed wetland yang terdiri dari model surface wetland dan sub surface wetland
menggunakan tanaman cattail. Pengambilan tanaman cattail berdasarkan kriteria jumlah daun, batang, dan tinggi tanaman yang sama. Selanjutnya akar tanaman
cattail dibersihkan dengan air sumur cattail dilakukan secara bersamaan, dilanjutkan proses aklimatisasi tanaman. Setelah proses aklimatisasi, tanaman
cattail ditimbang dengan berat 1 kg, 2 kg, 3 kg dan 4 kg, untuk variasi kebutuhan
dalam penelitian. Media wetland yang disiapkan berupa ember yang berisi tanah, pasir dan kerikil sebanyak 4 ember untuk proses constructed wetland. Air limbah
dalam penelitian ini menggunakan air limbah industri tahu dari Desa Sumur Jurang, Kecamatan Gunung Pati, Kabupaten Semarang, waktu pengambilannya
pada pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB ketika industri tahu melakukan proses produksi. Pengambilan sampel dilakukan dari satu titik dengan volume yang sama
hingga volume sampel total ditampung dalam jerigen 20 L yang dibilas terlebih dahulu dengan air limbah itu sendiri. Kemudian jerigen ditutup rapat dan dipererat
dengan plastik hitam.
3.5.2 Aklimatisasi tanaman percobaan
Tanaman Cattail yang digunakan untuk penelitian ini dipilih yang satu sama lain saling berdekatan. Setelah itu tanaman cattail diseleksi, dicuci dengan
air sumur sampai bersih untuk menghilangkan kotoran dalam akar tanaman cattail. Tanaman diaklimatisasi dengan cara ditanam pada ember yang berisi
tanah, pasir dan kerikil ± selama 1 minggu. Tujuan pemeliharaan tanaman cattail pada air limbah tanaman cattail pada
proses aklimatisasi untuk menstabilkan dan menyesuaikan keadaan lingkungan wetland untuk memulai proses biofilter.
3.6 Prosedur penelitian
Limbah industri tahu di alirkan secara vertikal dan horisontal kedalam masing-masing bak yang berisi media serta tanaman cattail untuk proses
constructed wetland, hitung kadar BOD, COD dan TSS limbah awal sebelum perlakuan. Langkah selanjutnya melakukan pengukuran kadar BOD, COD dan
TSS sampel limbah cair tahu menggunakan sistem Subsurface wetland dan Surface wetland dengan berat tanaman cattail 2 kg dan lama penanaman selama
10 hari untuk mencari hasil optimum. Setelah mendapatkan metode yang lebih baik antara Subsurface dan Surface wetland, dilakukan perlakuan berat tanaman
cattail 2 kg dengan variasi hari ke 5, ke 10, ke 15, dan ke 20 hari. Perlakuan selanjutnya menggunakan tanaman cattail dengan variasi berat 1 kg, 2 kg, 3 kg,
dan 4 kg dengan waktu yang maksimum, dilanjutkan proses pengujian parameter BOD, COD dan TSS.
Rangkaian alat constructed wetland:
A. Sub-Surface Wetland
B. Surface Wetland Borkar.R.P, Mahatme.P.S, 2011
Keterangan : A.
Metode Sub-Surface Wetland dimana limbah industri tahu dialirkan dengan cara horisontal melewati kerikil, pasir, tanah dan akar tanaman
cattail. B.
Metode Surface Wetland dimana limbah industri tahu dialirkan secara vertikal dari atas melalui tanaman cattail, akar cattail, tanah, pasir, dan
kerikil.
Limbah industri tahu
cattail
Tanah pasir
kerkil Tanah
pasir
kerkil
Hasil limbah Limbah
industri tahu
Hasil limbah cattail
3.7 Analisis Uji COD