Jenis dan Tipe Konflik
Sedangkan menurut pendapat Abu Ahmadi 2007: 291, secara umum terdapat lima faktor yang dapat menjadi akar penyebab terjadinya konflik
sosial. Faktor- faktor tersebut antara lain sebagai berikut:
1 Perbedaan antar anggota masyarakat, baik secara fisik maupun mental, atau perbedaan kemampuan, pendirian, dan perasaan sehingga
menimbulkan pertikain atau bentrokan antara mereka.
2 Perbedaan pola kebudayaan, seperti perbedaan adat istiadat, suku bangsa, agama bahasa, paham politik, pandangan hidup dan budaya
daerah lainnya, sehingga mendorong timbulnya persaingan dan pertentangan bahkan bentrokan di antara anggota masyarakat tersebut.
3 Perbedaan status sosial, seperti kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin, generasi tua dan generasi muda dan sejenisnya, merupakan
faktor penyebab terjadinya konflik sosial.
4 Perbedaan kepentingan antar-anggota masyarakat baik secara pribadi maupun kelompok, seperti perbedaan kepentingan polik, ekonomi, sosial
budaya, agama dan sejenisnya merupakan faktor penyebab timbulnyaa konflik sosial.
5 Terjadi perubahan sosial, antara lain berupa perubahan sistem nilai, akibat masuknya sistem nilai baru yang mengubah masyarakat tradisional
menjadi masyarakat moderen, juga menjadi faktor pemicu terjadinya konflik sosial.
Berdasarkan pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwasannya terdapat banyak faktor-faktor dari
berbagai aspek kehidupan manusia yang memungkinkan untuk dapat menimbulkan sebuah konflik. Terutama dalam negara yang menjunjung
tinggi Hak Asasi Manusia dan mengakui keberagaman kultur yang dimiliki oleh masyarakatnya. Akan terdapat lebih banyak faktor-faktor yang akan
menjadi penyebab terjadinya sebuah konflik, sebab sudah terdapat perbedaan yang mendasar yakni keberagaman budaya, suku, agama, dan ras. Perbedaan-
perbedaan tersebut dapat menjadi pemicu terjadinya konflik karena
mengandung sensitivitas dari kelompok tertentu terhadap kelompok- kelompok lainnya.