2. Devinisi Konseptual Variabel
1. Persepsi masyarakat adalah pandangan atau penilaian seseorang terhadap
suatu objek peristiwa yang menjadi pusat perhatiannya dan hasil penilaian ini akan memberikan pengaruh baik atau tidaknya terhadap prilaku obyek
yang menjadi titikperhatianya tersebut.
2. Pola asuh anak dari pasangan keuarga menikah dibawah umur adalah
keseluruhan interaksi orang tua dan anak, dimana orang tua yang memberikan dorongan bagi anak, dalam hal ini interkaksi dilakukan oleh
orang tua ang masih dibawah umur yaitu pada wanita dengan usia kurang dari 16 tahun dan pada pria usia kurang dari19 tahun dan tidak sesuai dengan
undang-undang perkawinan.
3. Devinisi Operasional Variabel
Devinisi operasional variabel adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati atau diobservasi Sumandi Suryabrata,
2010 : 29 Maka penulis mendefinisikan secara konseptual sebagai berikut :
a. Persepsi masyarakat
Persepsi masyarakat adalah pemahaman, pandangan, dan tanggapan masyarakat.
b. Pola Asuh Anak dari Pasangan Keluarga Menikah di Bawah Umur
Pola asuh anak dari pasangan keluarga menikah dibawah umur adalah munculnya masalah-masalah baru yaitu kesiapan pasangan menikah dibawah
umur, tingginya angka perceraian, banyaknya kasus anak terlantar.
Stewart dan Koch dalam Tridhonanto 2014 Menilai terhadap pola asuh dalam 5 kategori yaitu sikap otoriter, demokratik, permisif, temporizer dan
appearse. a.
Pola Asuh Demokrasi Autoritatif Pengasuhan Autoritatif adalah pola asuh demokrasi yang mendorong
remaja bebas tetapi tetap memberikan batasan dan mengendalikan tindakan-tindakan mereka. Pada umumnya pola pengasuhan ini di
terapkan oleh orangtua yang menerima kehadiran anak dengan sepenuh hati serta memiliki pandangan atau wawasan kehidupan masa depan
dengan jelas. b.
Pola Asuh Pemanja Permisif Pola pengasuhan pemanja atau Permisif ini merupakan kebalikan dari
pola pengasuhan otoriter. Segala sesuatu justru berpusat pada kepentingan anak.
c. Pola Asuh Otoriter Autoritarian
Kebanyakan pola asuh ini diterapkan oleh orangtua yang berasal dari pola pengasuhan otoriter pula dimasa kanak-kanaknya atau olehorangtua
yang menolak kehadiran anaknya.