Faktor – Faktor Persepsi Penjelasan Persepsi

Gangguan yang ada dalam menyusun persepsi sebagai gangguan dalam menentukan target atau persepsi, biasanya adalah objek yang akan dipersepsikan merupakan perihal yang benar - benar baru novelty, adanya gambaran hidup yang mempengaruhi dalam membentuk persepsi motion, suara - suara yang timbul pada saat membentuk persepsi sounds, ukuran dari bentuk persepsi size,yang melatarbelakangi pembentuk persepsi tersebut background, dan kedekatan persepsi dengan objek lain yang dapat membentuk persepsi yang hampir sama proximity, serta kesamaan similarity dari persepsi yang akan dibangun dengan persepsi lain. Dalam Rivai 2005: 359 Persepsi adalah proses kognitif yang dipahami oleh setiap orang dalam memahami sesuatu baik melalui penglihatan, pendengaran, maupun perasaan. Persepsi seseorang dapat dipengaruhi beberapa faktor, antara lain keadaan psikologi, keluarga dan faktor kebudayaan. Menurut Rhoades, et al. 2002 dalam Dixon et al 2007: 25. Menurut Robbins 2008: 175-176 ada tiga faktor yang mempengaruhi persepsi, yaitu: 1. Pelaku persepsi Apabila seorang individu memandang pada suatu target dan mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya, penafsiran tersebut dipengaruhi oleh karakteristik-karakteristik pribadi dari pelaku persepsi individual tersebut. Karakteristik yang mempengaruhi persepsi adalah sikap, motif, kepentingan, pengalaman masa lalu, dan pengharapan. 2. Target persepsi Karakteristik-karakteristik dari target yang diamati dapat mempengaruhi persepsi. 3. Situasi Unsur-unsur dalam lingkungan sekitar sepeti waktu, keadaan tempat bekerja, dan keadan sosial dapat mempengaruhi persepsi seseorang. Persepsi harus dilihat secara kontesktual yang berarti dalam situasi mana persepsi tersebut timbul dan perlu pula mendapat perhatian. Faktor-faktor tersebut menjadikan persepsi individu berbeda satu sama lain dan akan berpengaruh pada individu dalam mempersepsi suatu objek, stimulus, meskipun objek tersebut benar-benar sama. Persepsi seseorang atau kelompok dapat jauh berbeda dengan persepsi orang atau kelompok lain sekalipun situasinya sama. Perbedaan persepsi dapat ditelusuri pada adanya perbedaan- perbedaan individu, perbedaanperbedaan dalam kepribadian, perbedaan dalam sikap atau perbedaan dalam motivasi. Pada dasarnya proses terbentuknya persepsi ini terjadi dalam diri seseorang, namun persepsi juga dipengaruhi oleh pengalaman, proses belajar, dan pengetahuannya.

2. Pengertian Masyarakat

Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Kontinuitas merupakan kesatuan masyarakat yang memiliki keempat ciri yaitu: 1 Interaksi antar warga-warganya, 2 Adat istiadat, 3 Kontinuitas waktu, 4 Rasa identitas kuat yang mengikat semua warga Koentjaraningrat, 2009: 115-118 Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau dengan istilah ilmiah, saling berinteraksi Koentjaraningrat 2006:144. Pengertian lain mengenai masyarakat di kemukakan oleh J.L Gillin dan J.P Gillin dalam buku Sosiologi Sitematika, Teori dan Terapan yang di terjemahkan oleh Abdul Sani, menyatakan bahwa masyarakat merupakan kelompok yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan yang sama Abdul Sani, 2002:33. Semua warga masyarakat merupakan manusia yang hidup bersama, hidup bersama dapat diartikan sama dengan hidup dalam suatu tatanan pergaulan dan keadaan ini akan tercipta apabila manusia melakukan hubungan, Mac lver dan Page dalam Soerjono Soekanto 2006: 22, memaparkan bahwa masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan, tata cara, 19 dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok, penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta kebiasaan-kebiasaan manusia. Masyarakat merupakan suatu bentuk kehidupan bersama untuk jangka waktu yang cukup lama sehingga menghasilkan suatu adat istiadat, menurut Ralph Linton dalam Soerjono Soekanto, 2006: 22 masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama, sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas. Masyarakat menurut Selo Soemardjan dalam Soerjono Soekanto, 2006: 22 adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan dan mereka mempunyai kesamaan wilayah, identitas, mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan. Berdasarkan devinisi tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat adaah kumpulan manusia yang bertempat tinggal dalam kurun waktu yang lama pada suatu daerah tertentu dan memiliki aturan-aturan yang mengatur mereka demi kepentingan dan tujuan bersama.

a. Unsur- Unsur Masyarakat

Ilmu sosiologi kita mengenal ada dua macam masyarakat, yaitu masyarakat paguyuban dan masyarakat patembayan. Masyarakat paguyuban terdapat hubungan pribadi antar anggota-anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin antar mereka. Sedangkan masyarakat patembayan terdapat hubungan pamrih antar anggota-anggotanya. Unsur – Unsur suatu masyarakat : a. Harus ada perkumpulan manusia dan harus banyak. b. Telah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu. c. Adanya aturan atau undang-undang yang mengatur masyarakat untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama .

3. Pengertian Persepsi masyarakat

Persepsi masyarakat merupakan suatu proses yang terjadi dalam diri seseorang yang bertujuan untuk mengetahui, menanggapi, dan mengevaluasi seseorang yang dipersepsi , baik mengenai sifatnya kualitasnya, ataupun keadaan lain yang ada dalam diri orang yang dipersepsi sehingga terbentuk gambaran mengenai orang lain sebagai objek persepsi tersebut. Jalaluddin Rakhmat 2011: 48. Seorang pakar organisasi bernama Robbins 2009 : 88 mengungkapkan bahwa Persepsi masyarakat dapat didefinisikan sebagai proses dengan mana individu- individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan mereka. Persepsi masyarakat adalah suatu proses menafsirkan stimuli-stimuli yang diperoleh indera manusia. Proses indera menangkap stimuli dinamakan sensasi. Jadi, sensasi adalah proses menangkap stimuli yang ada lingkungan. Agar stimuli tersebut memiliki makna, maka komunikan melakukan persepsi yang bergantung pada pikiran dan perasaannya Suranto, 2011: 63. Persepsi masyarakat adalah suatu proses dengan mana berbagai stimuli dipilih, diorganisir dan diinterpretasi menjadi informasi yang bermakna. Stimulasi tersebut terdiri dari suatu obyek tertentu yang ada disekitar lingkungan