2.1.2 Strategi Pembelajaran Aktif Active Learning
Pengertian strategi secara umum adalah garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Jika dihubungkan dengan
kegiatan pembelajaran, strategi belajar bisa diartikan sebagai pola umum kegiatan guru dan siswa dalam suatu kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran Trianto, 2007. Salah satu fungsi strategi adalah untuk mengaktifkan siswa dalam belajar, sehingga pembelajaran aktif adalah suatu
pengajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif, berarti siswa mendominasi aktivitas pembelajaran. Menurut Afriyati 2014, pembelajaran aktif
active learning merupakan salah satu strategi pembelajaran yang menginginkan siswa aktif menggunakan seluruh kemampuannya agar materi pembelajaran yang
disiapkan guru dapat dipahami. Siswa dituntut sebagai agen pembelajaran yang harus menggali materi agar materi pembelajaran dapat dipahami dengan cara
bereksplorasi dan guru sebagai fasilitator. Menurut Hamdani 2011, strategi active learning adalah strategi belajar
mengajar yang menuntut keaktifan serta partisipasi siswa dalam setiap kegiatan belajar seoptimal mungkin. Berbagai macam pendukung dalam proses belajar
diantaranya berupa guru, situasi belajar, program belajar, dan sarana belajar dibutuhkan untuk mencapai keterlibatan siswa selama proses pembelajaran.
2.1.3 Question Student Have
Salah satu strategi active learning yang dikemukakan oleh Silberman adalah QSH. QSH dapat diartikan sebagai pertanyaan yang dimiliki siswa.
Pertanyaan ini bisa dalam bentuk soal atau masalah lain yang berhubungan dengan materi yang belum dipahaminya. QSH merupakan cara yang mudah untuk
mempelajari keinginan dan harapan siswa. Cara ini menggunakan sebuah tehnik untuk mendapatkan partisipasi melalui tulisan daripada percakapan Silberman,
2009. QSH bisa menyemarakkan lingkungan belajar aktif dengan kesempatan kepada siswa untuk berbagi pendapat untuk mencapai sesuatu yang mereka
banggakan. QSH merupakan strategi belajar yang tidak menakutkan yang dapat dipakai untuk mengetahui kebutuhan dan harapan siswa. Menurut Silberman
2009, langkah-langkah penerapan QSH sebagai berikut:
a. Membagikan potongan-potongan kertas ukuran kartu pos kepada siswa.
b. Meminta setiap siswa untuk menuliskan suatu pertanyaan apa saja yang
berkaitan dengan materi pelajaran, atau yang berhubungan dengan kelas tidak perlu menuliskan nama.
c. Setelah semua selesai membuat pertanyaan, masing-masing diminta untuk
memberikan kepada teman disamping kirinya. Jika posisi duduk berderet, sesuaikan dengan posisi mereka asalkan semua siswa dapat giliran untuk
membaca semua pertanyaan dari teman-temanya. d.
Pada saat menerima kertas dari teman disampingnya, mereka diminta untuk membaca pertanyaan yang ada. Jika pertanyaan itu juga ingin dia ketahui
jawabanya, maka dia harus memberi tanda centang , jika tidak berikan
langsung kepada teman disamping kanannya. e.
Ketika kertas pertanyaan tadi kembali kepada pemiliknya, siswa diminta untuk menghitung tanda centang yang ada pada kertasnya. Pada saat inilah
carilah pertanyaan yang mendapat tanda centang paling banyak. f.
Beri respon pada pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan: 1 jawaban langsung secara singkat; 2 menunda jawaban sampai pada waktu yang tepat
atau waktu membahas topik tersebut; 3 menjelaskan bahwa pelajaran ini tidak akan samapai membahas pertanyaan dari siswa tersebut. Jawaban secara
pribadi dapat diberikan di luar kelas. g.
Jika waktu cukup, minta beberapa orang siswa untuk membacakan pertanyaan yang dia tulis meskipun tidak mendapatkan tanda centang yang
banyak kemudian beri jawaban. h.
Kumpulkan semua kertas. Besar kemungkinan ada pertanyaan-pertanyaan yang akan anda jawab pada pertemuan berikutnya.
Kelebihan Strategi QSH adalah 1 mengaktifkan siswa; 2 melatih rasa percaya diri siswa; 3 melatih siswa untuk berbuat jujur; 4 dapat meningkatkan
penguasaan materi pelajaran; dan 5 dapat digunakan untuk semua mata pelajaran. Sedangkan kelamahan Strategi QSH adalah 1 memakan banyak waktu
jika digunakan dengan jumlah siswa banyak; 2 pertanyaan dari siswa sering kali tidak sesuai dengan topik yang dibahas.
2.1.4 Media Pembelajaran