Multikolinearitas Heteroskedastisitas Uji Asumsi Klasik

Berdasarkan tabel di atas terlihat nilai signifikansi pada kolom linearity untuk variabel kejelasan tujuan adalah 0,001. Karena signifikansi kurang dari 0,05 dapat dikatakan bahwa antara kejelasan tujuan terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah terdapat hubungan yang linear. Tabel 4.13 Hasil Linearitas Kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah dengan dukungan atasan ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. KSAKD Dukunga n_Atasan Between Groups Combined 285.719 16 17.857 3.391 .011 Linearity 218.607 1 218.607 41.508 .000 Deviation from Linearity 67.112 15 4.474 .850 .622 Within Groups 79.000 15 5.267 Total 364.719 31 Sumber: Data Penelitian diolah 2015 Berdasarkan tabel di atas terlihat nilai signifikansi pada kolom linearity untuk variabel dukungan atasan adalah 0,000. Karena signifikansi kurang dari 0,05 dapat dikatakan bahwa antara dukungan atasan terhadap kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah terdapat hubungan yang linear.

4.1.2.1.3. Multikolinearitas

Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi antar variable bebas. Untuk mendeteksi multikolinearitas di dalam model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIF. Apabila tolerance ≥ 0,10 10 dan VIF ≤ 10. Tabel 4.14 Hasil Uji Mulitikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 4.673 2.259 2.069 .048 Pelatihan .258 .089 .343 2.908 .007 .513 1.948 Kejelasan_Tuj uan .140 .066 .223 2.127 .042 .648 1.543 Dukungan_Ata san .337 .063 .534 5.388 .000 .729 1.372 a. Dependent Variable: SAKD Berdasarkan tabel terlihat bahwa semua variabel bebas mempunyai nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10. Jadi dapat dikatakan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel bebas pada model regresi. Hasil perhitungan nilai Tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memilki nilai Tolenrance kurang dari 0,10, yakni pelatihan 0,513 0,10, kejelasan tujuan 0,648 0,10, dukungan atasan 0,729 0,10. Hasil perhitungannilai Variance Inflatin Factor VIF juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada satu variabel independen yang memilki nila VIF lebih dari 10, yakni pelatihan 1,948 10, dukungan atasan 1,543 10, dan dukungan atasan 1,372 10. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi ini.

4.1.2.1.4. Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas. Untuk mengetahui terjadi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan mengamati grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar diatas dan dibawah sumbu Y. berikut hasil pengolahan menggunakan program SPSS 17 : Gambar 4.1. Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber : Hasil output SPSS Gambar 4.1. diatas terlihat bahwa tititk-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. hal ini dapat disimpulkan bahwa terjadi homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah berdasarkan masukan variabel independen pelatihan, kejelasan tujuan dan dukungan atasan. Analisis dengan grafik plots memilki kelemahan yang cukup signifikan karena kemungkinan adanya bias dalam pengamatan gambar 4.1. oleh karena itu diperlukan uji statistik dengan menggunakan uji glejser agar keakuratan pengujian lebih terjamin. Tabel 4.15 Hasil Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.064 1.459 1.415 .168 Pelatihan -.046 .057 .207 795 .433 Kejelasan_Tujuan .012 .043 .065 .281 .781 Dukungan_Atasan .007 .040 .035 .161 .873 a. Dependent Variable: ABS_RES1 Sumber: hasil output SPSS Hasil uji glejser diatas menunjukkan bahwa seluruh variabel independen memilki nilai probabilitas signifikansi diatas 0,05. Hasil ini berarti tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai AbRes. Jadi dapat disimpulkan model rgresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas atau dengan kata lain model regresi mengandung homoskedastisitas.

4.1.2.2. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN TERHADAP KEGUNAAN SISTEM KEUANGAN AKUNTANSI DAERAH Pengaruh Faktor Keperilakuan Organisasi Terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Di Kabupaten Klaten.

0 3 19

PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP KEGUNAAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN Pengaruh Faktor Keperilakuan Organisasi Terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Di Kabupaten Klaten.

0 3 18

PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP KEGUNAAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH Pengaruh Faktor Keperilakuan Organisasi Terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (Studi Kasus Di Dppkad Subosukawonosraten).

0 7 19

PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP KEGUNAAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH Pengaruh Faktor Keperilakuan Organisasi Terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (Studi Kasus Di Dppkad Subosukawonosraten).

0 2 15

PENGARUH KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP KEGUNAAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH Pengaruh Keperilakuan Organisasi Terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Di Pemerintah Kota Surakarta.

0 2 15

PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP KEGUNAAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN Pengaruh Faktor Keperilakuan Organisasi Terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah ( Studi Kasus Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Boyolali).

0 3 15

PENGARUH KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP KEGUNAAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH Pengaruh Keperilakuan Organisasi Terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Di Pemerintah Kabupaten Karanganyar.

0 1 13

PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP KEGUNAAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH Pengaruh Faktor Keperilakuan Organisasi Terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (Survei Pada Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten.

0 0 15

PENGARUH KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP KEGUNAAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH Pengaruh Keperilakuan Organisasi Terhadap Kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Di Kabupaten Boyolali Skripsi.

0 1 15

PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP KEGUNAAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH

0 1 38