Objek yang diawasi dalam Penyelenggaraan Usaha Pariwisata

kendala sehingga pelanggaran-pelanggaran terhadap operasional usaha pariwisata sangat banyak terjadi. Kejelasan rencana perencanaan merupakan panduan atau pedoman bagi pengawasan untuk melakukan kegiatan pemantauan dan koreksinya terhadap suatu objek untuk menilai dan mengarahkan agar objek tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Perencanaan haruslah jelas sehingga menjadi pedoman yang mempermudah kegiatan pengawasan. Dalam hal ini, kejelasan rencana sangat berpengaruh terhadap pengawasan operasional usaha pariwisata di kota Medan. Dalam kondisi sekarang kejelasan rencana dalam pengawasan usaha pariwisata di kota Medan menjadi penghambat dalam pengawasan yang dilakukan. Fungsi pengawasan adalah merupakan suatu kegiatan tetap yang sejenis mengenal, memantau, mengarahkan, menilai dan melaporkan dalam suatu organisasi yang menjadi tanggung jawab seseorang atau badan.

B. Objek yang diawasi dalam Penyelenggaraan Usaha Pariwisata

Objek yang diawasi dalam penyelenggaraan usaha pariwisata berupa : a. Usaha jasa pariwisata, terdiri dari : 1. Jasa biro perjalanan wisata Jenis usaha jasa pariwisata yang merencanakan, menyelenggarakan dan melayani penjualan berbagai jenis paket-paket perjalanan wisata dengan tujuan ke dalam negeri inbound dan ke luar negeri outbound termasuk di dalamnya jasa pengurusan dokumen perjalanan, seperti tiket, paspor, visa atau dokumen lain yang diperlukan. 31 2. Jasa agen perjalanan wisata adalah agen perjalanan badan usaha lainnya atau perorangan yang di tunjuk oleh suatu biro perjalanan umum yang berkedudukan di wilayah lain untuk melakukan kegiatan yang di wakilkan, baik secara tetap maupun sementara. 3. Jasa konvensi adalah pertemuan sekelompok orang yang secara bersama- sama, bertukar pikiran, pengalaman dan informasi melalui pembicaraan terbuka, saling siap untuk mendengar dan didengar serta mempelajari, mendiskusikan kemudian menyimpulkan topik-topik yang di bahas dalam pertemuan. 4. Pameran adalah kegiatan usaha mempromosikan wisata. 5. Perjalanan intensif kegiatan yang dilakukan sesering mungkin dilakukan untuk memperkenalkan daerah wisata yang ada. 6. Jasa impresariat adalah Usaha jasa impresariat sering dikenal dengan usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi. Usaha ini merupakan kegiatan pengurusan penyelenggaraan hiburan, mulai dari mendatangkan, mengirim, mengembalikan dan menentukan tempat, waktu serta jenis hiburan. Hiburan merupakan segala bentuk penyajian atau pertunjukkan dalam bidang seni dan olah raga yang semata-mata bertujuan untuk memberikan rasa senang kepada pengunjung dengan mendapatkan 31 Jakarta.go.idv2news201009Penyelenggaraan-Usaha-Jasa-Biro-Perjalanan-Wisata diakses tanggal 21 Maret 2015 imbalan jasa, tetapi dengan tetap memperhatikan nilai-nilai agama, budaya bangsa, kesusilaan, dan ketertiban umum. 7. Jasa konsultan pariwisata adaalah usaha jasa informasi pariwisata adalah usaha yang menyediakan data, berita, feature, foto, video, dan hasil penelitian mengenai kepariwisataan yang disebarkan dalam bentuk bahan cetak danatau elektronik. 6. Jasa informasi pariwisata adalah jasa berupa saran dan nasehat yang diberikan untuk penyelesaian masalah-masalah yang timbul mulai dan penciptaan gagasan, pelaksanaan operasinya dan disusun secara sistematis berdasarkan disiplin ilmu yang diakui serta disampaikan secara lisan, tertulis maupun gambar oleh tenaga ahli profesional b. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata, terdiri dari: 1. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam 2. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata budaya 3. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata minat khusus c. Usaha sarana pariwisata, terdiri dari : 1. Penyediaan akomodasi. 2. Penyediaan makan dan minum 3. Penyediaan angkutan wisata 4. Penyediaan sarana wisata tirta 5. Kawasan pariwisata Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 4 Tahun 2014 Pasal 13 Usaha Pariwisata terdiri dari 1 Usaha pariwisata meliputi, antara lain: a. Daya tarik wisata; b. Kawasan pariwisata; c. Jasa transportasi wisata; d. Jasa perjalanan wisata; e. Jasa makanan dan minuman; f. Penyediaan akomodasi; g. Penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi; h. Penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran; i. Jasa informasi pariwisata; j. Jasa konsultan pariwisata; k. Jasa pramuwisata; l. Wisata tirta; dan m. Spa Perawatan tradisional.

C. Instansi Terkait Yang Melakukan Pengawasan

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Hukum Administrasi Negara Terhadap Pemungutan Pajak Hotel Di Kota Medan Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 4 Tahun 2011

1 51 73

Pemberian Izin Kepariwisataan di Kota Medan Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Kepariwisataan Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara

0 6 87

Pemberian Izin Kepariwisataan di Kota Medan Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Kepariwisataan Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara

0 0 9

Pemberian Izin Kepariwisataan di Kota Medan Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Kepariwisataan Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara

0 0 2

Pemberian Izin Kepariwisataan di Kota Medan Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Kepariwisataan Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara

0 0 15

Pemberian Izin Kepariwisataan di Kota Medan Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Kepariwisataan Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara

0 0 23

Pemberian Izin Kepariwisataan di Kota Medan Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Kepariwisataan Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara

0 0 3

Prosedur Pemberian Izin Usaha Industri Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 10 Tahun 2002 Oleh Pemerintah Kota Medan

0 0 1

BAB II PENGATURAN IZIN USAHA PARIWISATA BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NO. 4 TAHUN 2014 TENTANG KEPARIWISATAAN A. Pengertian Usaha Pariwisata - Pengawasan Izin Usaha Pariwisata Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Ke

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pengawasan Izin Usaha Pariwisata Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Kepariwisataan(Studi Pemko Medan)

0 1 21