Pembelajaran  secara  tutorial  dilakukan  dengan  metode  pembelajaran  yang sesuai dimana peserta kursus ditugaskan  untuk mempelajari materi yang ada dan
instruktur  berperan  membantu  peserta  kursus  dalam    memecahkan  hal-hal  yang tidak dapat dimengerti.
4.3.1.7 Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi  pembelajaran  dalam  kursus  menjahit  ini  dilaksanakan  untuk mengetahui  tingkat  keberhasilan  suatu  program,  terutama  pada  program  kursus
menjahit.  Melalui  tes  praktek  langsung  instruktur  dan  peserta  kursus  akan mengetahui sejauh mana materi yang sudah dikuasai.  Hal ini sesuai dengan yang
dikemukakan  oleh  Grounlund  dalam  Sugandi  2007:  111  bahwa  evaluasi diartikan  sebagai  suatu  proses  yang  sistematis  untuk  menentukan  sejauh  mana
tujuan pengajaran dicapai oleh para siswa. Dalam  pembelajaran  kursus  menjahit  ini  kriteria  evaluasi  yang  disepakati
bersama  yaitu  evaluasi  dilaksanakan  pada  akhir  teori  dan  pada  akhir pembelajaran.  Tolak  ukur  keberhasilan  pelaksanaan  pembelajaran  menjahit  ini
yaitu  setelah  peserta  kursus  mengikuti  pembelajaran,  peserta  kursus  memiliki pengetahuan dan keterampilan serta menguasai materi yang telah disampaikan dan
mampu mempraktekkannya.
4.3.2 Langkah Proses Pembelajaran
Pelaksanaan  pembelajaran  di  LPK  Karya  Utama  ini  dilaksanakan  dengan metode  ceramah  demonstrasi  dan  praktek  langsung.  Pelaksanaan  pembelajaran
ini merupakan implementasi dari RPP dan silabus yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Hal-hal  yang  akan  dibahas  dalam  pelaksanaan  pembelajaran  ini  adalah sebagai berikut:
4.3.2.1 Interaksi dan komunikasi pembelajaran
Proses  interaksi  dan  komunikasi  pembelajaran  sudah  berjalan  dengan baik, karena terjadi adanya tanya jawab antara instruktur dengan siswa asuh dalam
proses  pembelajaran.  Instruktur  selalu  memberikan  kesempatan  untuk  bertanya
dan berpendapat. Interaksi  yang  terjadi  dalam  proses  pembelajaran  kursus  menjahit  di
LPK  Karya  Utama  ini  berjalan  dengan  baik  dimana  antara  peserta  dengan instruktur terjadi adanya komunikasi yang mendukung kegiatan belajar mengajar.
Instruktur yang santai tetapi tetap serius dalam proses pembelajaran ini membuat para peserta nyaman dan tidak segan dalam bertanya apabila ada sesuatu hal yang
kurang dimengerti oleh peserta kursus.
4.3.2.2 Iklim pembelajaran
Iklim pembelajaran kursus menjahit ini baik, dalam pemberian materi baik teori  maupn  praktek  dilakukan  dalam  suasana  santai  dan  nyaman  agar  peserta
tidak tegang. 4.3.2.3
Motivasi Motivasi  belajar  peserta  sudah  cukup  baik,  tetapi  terkadang  ada  juga
yang  kurang  termotivasi  dalam  mengikuti  pembelajaran  ini.  Untuk  pemberian
motivasi  ini,  pihak  LPK  memiliki  penasehat  spiritual  yang  sewaktu-waktu didatangkan untuk memberi motivasi pada peserta kursus.
4.3.2.4 Siswa yang mengikuti pembelajaran
Jumlah siswa yang mengikuti keterampilan menjahit ada 20 peserta, laki- laki berjumlah 3 sedangkan perempuan 17 peserta
”. Subyek pembelajaran dalam kursus menjahit di LPK Karya Utama ini sudah sejalan dengan pendapat Sugandi
2007:  29  bahwa  subyek  belajar  dalam  sistem  pembelajaran  merupakan komponen utama karena berperan sebagai subyek sekaligus obyek. Subyek belajar
karena  peserta  kursus  adalah  individu  yang  melakukan  proses  belajar  mengajar. Sebagai  obyek  karena  kegiatan  pembelajaran  diharapkan  dapat  mencapai
perubahan perilaku pada diri subyek belajar. 4.3.2.5
Tempat Tempat  pelaksanaan  kursus  menjahit  yaitu  berada  diruang  dua  kelas
menjahit,  baik  itu  untuk  teori  dan  praktek,  jadi  untuk  teori  dan  praktek dilaksanakan  didalam  dua  ruangan  menjahit.  Tempat  yang  luas  menjadikan
suasana pelatihan yang nyaman, tidak membuat jenuh dan cepat bosan bagi para siswa. Alat-alat menjahit dan semua kebutuhan untuk kursus, temasuk bahan yang
digunakan untuk praktek sudah tersedia di dalam ruangan.
4.3.3 Evaluasi Pembelajaran