penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”.
Setelah data terkumpul penulis melakukan analisis terhadap data yang telah diuraikan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan verifikatif
kuantitatif. 1.
Analisis Deskriptif Kualitatif Penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan bagaimana kualitas
sumber daya manusia dan sistem pengendalian intern mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Langkah-langkah yang dilakukan menurut
Umi Narimawati, dkk. 2010:41 adalah sebagai berikut: “1. Setiap indikator yang dinilai oleh responden, diklasifikasikan dalam
lima alternatif jawaban yang menggunakan peringkat jawaban. 2. Dihitung total skor setiap variabelsubvariabel = jumlah skor dari
seluruh indikator variabel untuk semua responden. 3. Dihitung total skor setiap variabelsubvariabel = rata-rata dari total
skor. 4. Untuk mendeskripsikan jawaban responden, juga digunakan statistik
deskriptif seperti distribusi frekuensi dan tampilan dalam bentuk tabel ataupun grafik.
5. Untuk menjawab deskripsi tentang masing-masing variabel penelitian ini, digunakan rentang kriteria penelitian sebagai berikut:
Sumber: Umi Narimawati, dkk. 2010:45
Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah diajukan. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden
diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi. Dalam metode analisis deskriptif dibuat kriteria pengklasifikasian untuk
menentukan kategori tinggi, sedang, rendah terlebih dahulu harus menentukan
� � =
� �
� � ×
nilai indeksi minimum, maksimum, dan intervalnya serta jarak intervalnya sebagai berikut:
1. Nilai indeks minimum adalah nilai skor minimum dikali jumlah pertanyaan dikali jumlah responden.
2. Nilai indeks maksimum adalah nilai skor tertinggi dikali jumlah pertanyaan dikali jumlah responden.
3. Interval adalah selisih antara nilai indeks maksimum dengan nilai indeks minimum.
4. Jarak interval adalah interval dibagi jumlah jenjang yang diinginkan.
Penentuan kategori dalam ukuran presentase dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut:
Skor maksimum dalam presentasi =
�� � ��
x 100 =
x 100
= 100 Skor minimum dalam presentasi
=
�� � ��
x 100 =
x 100
= 20 Skor dalam presentase
=
Skor Maksimum – Skor Minimum
= 100 - 20 = 80
Panjang interval dalam presentase = =
= 16
Sehingga pengkategorian skor jawaban responden untuk masing-masing item penelitian adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5 Pengkategorian Skor Jawaban Responden
No Jumlah Skor
Kriteria 1
20.00 - 36.00 Tidak Baik
2 36.01 - 52.00
Kurang Baik 3
52.01 - 68.00 Cukup
4 68.01 - 84.00
Baik 5
84.01 - 100 Sangat Baik
Sumber: Umi Narimawati 2007:85
Tabel 3.6 Penilaian Terhadap Tanggapan Responden
No Jawaban
Nilai 1
Sanagat Baik 5
2 Baik
4 3
Cukup Baik 3
4 Kurang Baik
2 5
Tidak Baik 1
2. Analisis Verifikatif Kuantitatif
Analisis kuantitatif menurut Sugiyono 2010:14 adalah sebagai berikut: “Metode penelitian kuantitatif itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut
berpartisipasi lama dilapangan, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi, melakukan analisis, dan membuat laporan peneliti secara mendetail”.
Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dari variabel X
1
dan X
2
, peneliti menggunakan metode analisis kuantitatif dalam penelitian ini.
Menurut Sugiyono
2010:31
analisis kuantitatif adalah sebagai berikut: “Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statistik
yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensialinduktif.
Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistik nonparametris. Peneliti menggunakan statistik inferensial bila penelitian
dilakukan pada sampel yang dilakukan secara random. Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian data dapat
berupa tabel, tabel ditribusi frekuensi, grafik garis, grafik batang, piechart diagram lingkaran, dan pictogram. Pembahasan hasil penelitian
merupakan penjelasan yang mendalam dan interpretasi terhadap data-data
yang telah disajikan”.
Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif yang digunakan pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.
Uji Normalitas Data Residual
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa data yang diambil berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji yang digunakan untuk menguji
kenormalan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan sampel ini akan diuji hipotesis nol bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal
melawan hipotesis tandingan bahwa populasi berdistribusi tidak normal.
Dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas Asymtotic Significance, yaitu:
a Jika probabilitas 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal. b Jika probabilitas 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal
b. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas merupakan suatu situasi dimana beberapa atau semua variabel bebas berkorelasi kuat.
Jika terdapat korelasi yang kuat di antara sesama variabel independen maka konsekuensinya adalah:
a Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir. b Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga.
Dengan demikian berarti semakin besar korelasi diantara sesama variabel independen, maka tingkat kesalahan dari koefisien regresi semakin besar yang
mengakibatkan standar errornya semakin besar pula. Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas adalah dengan menggunakan Variance
Inflation Factors VIF.
Sumber: Gujarati, 2004: 351
Menurut Gujarati 2004:362 adalah sebagai berikut: “Dimana Ri2 adalah koefisien determinasi yang diperoleh dengan
meregresikan salah satu variabel bebas X
1
terhadap variabel bebas lainnya. Jika nilai VIF nya kurang dari 10 maka dalam data tidak terdapat
Multikolinieritas”.
c. Uji Heteroskedastisitas
Situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien- koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang
atau melebihi dari yang semestinya. Dengan demikian, agar koefisien-koefisien regresi tidak menyesatkan, maka situasi heteroskedastisitas tersebut harus
dihilangkan dari model regresi. Menurut Gujarati 2004:406 sebagai berikut:
“Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji Rank Spearman yaitu dengan mengkorelasikan masing-masing variabel bebas
terhadap nilai absolut dari residual. Jika nilai koefisien korelasi dari masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual error
ada yang signifikan, maka kesimpulannya terdapat heteroskedastisitas
varian dari residual tidak homogen”.
VIF = 1 1
– R
i 2