17
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumput Laut
Rumput  laut  seaweed  merupakan  bagian  terbesar  tanamam  laut  yang tergolong  dalam  divisi  Thallophyta.  Tumbuhan  ini  merupakan  tanaman  tingkat
rendah yang tidak memiliki perbedaan susunan kerangka seperti akar, batang dan daun.  Meskipun  wujudnya  tampak  seperti  ada  perbedaan,  tetapi  sesungguhnya
hanya  merupakan  bentuk  thallus  belaka  Winarno  1990.    Bentuk  thallus  rumput laut  bermacam-macam,  antara  lain  bulat  seperti  tabung,  pipih,  gepeng,  bulat
seperti  kantong,  seperti  rambut  dan  sebagainya.    Berdasarkan  pigmen  yang dikandungnya  rumput  laut  terdiri  dari  empat  kelas  yaitu  Chlorophyceae  alga
hijau,  Phaeophyceae  alga  coklat,  Rhodophyceae  alga  merah  dan Cyanophyceae
alga biru Anggadiredja 1993. Rumput laut hidup secara fitobenthos yaitu menancap dan melekat di dasar
laut  dan  karang.  Banyak  tumbuh  disepanjang  pantai  dari  daerah  pasang  surut sampai  sedalam  sinar  matahari  dapat  menembus.  Oleh  karena  itu  maka  substrat,
cahaya  matahari  dan  kondisi  perairan  merupakan  faktor  utama  pertumbuhannya Soegiarto  et  a.  1978.  Perairan  Indonesia  ditumbuhi  ratusan  jenis  rumput  laut,
tetapi  hanya  beberapa  jenis  saja  yang  telah  diusahakan  secara  komersial,  yaitu  : Glacilaria
sp, Gelidium sp, Hypnea sp, Eucheuma sp dan Sargasum sp. Gelidium
sp  termasuk  dalam  kelas  rumput  laut  merah  dengan  ciri-ciri umum  adalah  tanaman  berukuran  kecil  sampai  sedang  panjang  kurang  lebih  20
cm  dan  lebar  1.5  mm,  dengan  batang  utama  tegak  dan  percabangan  yang biasanya menyirip dan thallus berwarna coklat, hijau coklat atau pirang. Gelidium
sp  ini  di  Indonesia  dikenal  sebagai  kades  atau  intip  kembang  karang  di  jawa Barat, bulung merah dan bulung ayam di Bali dan sayur laut di Ambon.
Rumput  laut  Gelidium  sp  termasuk  dalam  kelompok  penghasil  agar-agar agarofit.  Kandungan  agarnya  bervariasi  menurut  spesies  dan  lokasi
pertumbuhannya  yaitu  berkisar  antara  12-  48    Aslan  1988.  Angka  dan Suhartono  2000  melaporkan  bahwa  rumput  laut  ini  mengandung  agar-agar
sebesar  30.  Status  produksi  di  Indonesia  masih  tergantung  kepada  sebaran
18 sediaan  alami,  namun  cukup  banyak  terdapat  di  perairan  Indonesia  sehingga
produktivitasnya cukup tinggi. Eucheuma
sp  termasuk  dalam  kelas  rumput  laut  merah  dan  merupakan salah satu carragenophytes yaitu rumput laut penghasil karagenan. Ciri morfologis
dari  rumput  laut  ini  ditandai  dengan  thallus  dan  cabang-cabangnya  yang berbentuk  silinder  atau  pipih,  waktu  masih  hidup  berwarna  hijau  hingga  kuning
kemerahan  dan  bila  kering  warnanya  kuning  kecoklatan.  Percabangan  tidak teratur di atau tri-chotomous, dan cabang-cabangnya kasar karena ditumbuhi oleh
nodula atau spine untuk melindungi gametangia Atmadja et al. 1996. Eucheuma
sp  tumbuh  melekat  pada  substrat  dengan  alat  pelekat  berupa cakram,  cabang  pertama  dan  kedua  tumbuh  membentuk  rumpun  yang  rimbun
dengan  ciri  khusus  mengarah  kearah  datangnya  sinar  matahari.  Cabang-cabang tersebut  tampak  ada  yang  memanjang  atau  melengkung  seperti  tanduk.  Jaringan
tengah  terdiri  dari  filamen-filamen  yang  berwarna,  dikelilingi  oleh  sel-sel  besar, kemudian  oleh  lapisan  korteks  dan  lapisan  epidermis  Anggadiredja  1993.
Eucheuma sp tumbuh hampir menyebar diseluruh perairan Indonesia  dan spesies
ini sudah banyak sekali dibudidayakan oleh masyarakat , sehingga rumput laut ini terdapat sepanjang tahun Atmadja et al. 1996.
Sargassum sp  salah  satu  jenis  rumput  laut  yang  termasuk  dalam  kelas
rumput  laut  coklat  dan  merupakan  rumput  laut  penghasil  alginat.  Genera kelompok rumput laut ini merupakan genera terbesar dari famili Sargassaceae.
Rumput  laut  ini  dicirikan  oleh  tiga  sifat  yaitu  1  adanya  pigmen  coklat  yang menyerupai  warna  hijau  2  hasil  fotosintesis  terhimpun  dalam  bentuk  laminarin
dan  algin  3  adanya  flaget  Tjondronegoro  et  al.  1989.  Rumput  laut  jenis Sargassum
sp  umumnya  merupakan  tanaman  perairan  yang  mempunyai  warna coklat, berukuran relatif besar, tumbuh dan berkembang pada substrat dasar yang
kuat.  Bagian  atas  tanaman  menyerupai  semak  yang  berbentuk  simetris  bilateral atau radial serta dilengkapi bagian sisi pertumbuhan Tseng 1946. Sargassum  sp
memiliki  bentuk  thallus  silindris  atau  gepeng,  banyak  percabangan  yang menyerupai  pepohonan  di  darat,  bangun  daun  melebar,  lonjong  atau  seperti
pedang, memiliki gelembung udara bladder yang umumnya soliter menyebar. Warna  thallus  berwarna  coklat  dan  dapat  memiliki  panjang  sampai  7  meter.
19 Spesies  rumput  laut  ini  tersebar  luas  di  perairan  Indonesia  Kadi  dan  Wanda
1988. Pemanfaatan  rumput laut digunakan manusia sebagai sumber  nutrisi dan
obat tradisional sejak jaman kuno terutama di masyarakat pesisir dinegara-negara Asia  dan  Afrika  termasuk  di  Indonesia  Anggadiredja  et  al.  1996.  Hal  ini
disebabkan  oleh  kandungan  metabolit  primer  dari  rumput  laut  yang  sangat  baik. Rumput  laut  merupakan  bahan  pangan  yang  rendah  kalori  dengan  kandungan
mineral diantaranya Mg, Ca, P, K, dan I. Selain itu juga dilaporkan mengandung vitamin,  protein  dan  karbohidrat  yang  tidak  dapat  dicerna  dalam  jumlah  yang
cukup  tinggi,  dengan  kandungan  lemak  yang  rendah  Jimenes  dan  Goni  1999. Selain  itu  juga  dibandingkan  dengan  sayur-sayuran  lainnya,  kandungan  asam
amino  esensial  serta  kandungan  asam  lemak  tidak  jenuh  dalam  rumput  laut cenderung  lebih  tinggi  Escrig  et  al.  1999.  Komposisi  kimia  dari  rumput  laut
bervariasi  tergantung  dari  spesies,  tempat  tumbuh  dan  musim.    Studi  entobotani dan  entofarmakologi  rumput  laut  yang  telah  dilakukan  di  beberapa  daerah  di
Indonesia,  menunjukkan  bahwa  kadar  karbohidrat  dari  9  jenis  rumput  laut  yang dianalisis  berkisar  antara  39-51.  Karbohidrat  yang  terdapat  dalam  rumput  laut
berupa  manosa,  galaktosa  dan  agarosa  yang  tidak  mudah  dicerna  oleh  sistem pencernaan  manusia.  Sedangkan  kadar  proteinnya  antara  17.20-27.15.  Kadar
lemak relatif kecil yaitu berkisar antara 0.08 – 1.9 Anggadiredja 1992. Metabolit  lain  yang  terkandung  dalam  rumput  laut  adalah  senyawa
polisakarida  yang  bersifat  hidrokoloid  seperti  karagenan,  agar,  alginat  dan furcelaran. Keempat hidrokoloid tersebut cukup luas pemakaiannya dalam bidang
industri makanan, kosmetika dan obat-obatan.
B. Kolesterol