Pengertian Model Pembelajaran Kooperatof Tipe Think Pair Share

a Memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengajukan pertanyaan-pertnyaan mengenai materi yang diajarkan karena secara tidak langsung memperoleh contoh pertanyaan yang diajukan oleh guru, serta memperoleh kesempatan untuk memikirkan materi yang diajarkan. b Siswa akan terlatih menerapkan konsep karena bertukar pendapat dan pemikiran dengan temannya untuk mendapatkan kesepakatan dalam memecahkan masalah. c Siswa lebih aktif dalam pembelajaran karena menyelesaikan tugasnya dalam kelompok, dimana tiap kelompok hanya terdiri dari 2 orang. d Siswa memperoleh kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya dengan seluruh siswa sehingga ide yang ada menyebar. e Memungkinkan guru untuk lebih banyak memantau siswa dalam proses pembelajaran. Adapun kelemahan metode pembelajaran kooperatif tipe TPS dikemukakan oleh Hartina 2008: 12 adalah sangat sulit diterapkan disekolah yang rata-rata kemampuan siswanya rendah dan waktu yang terbatas, sedangkan jumlah kelompok yang terbentuk banyak. Kelebihan model pembelajaran Think Pair Share menurut Assyafii 2009: 28 yaitu: a Memberi siswa waktu lebih banyak untuk berfikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain. b Lebih banyak kesempatan untuk konstribusi masing-masing anggota kelompok. c Interaksi lebih mudah. d Lebih mudah dan cepat membentuk kelompoknya. e Seorang siswa juga dapat belajar dari siswa lain serta saling menyampaikan idenya untuk didiskusikan sebelum disampaikan di depan kelas. f Dapat memperbaiki rasa percaya diri dan semua siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam kelas. g Siswa dapat mengembangkan keterampilan berfikir dan menjawab dalam komunikasi antara satu dengan yang lain, serta bekerja saling membantu dalam kelompok kecil. h Siswa akan terlatih menerapkan konsep karena bertukar pendapat dan pemikiran dengan temannya untuk mendapatkan kesepakatan dalam memecahkan masalah. i Siswa lebih aktif dalam pembelajaran karena menyelesaikan tugasnya dalam kelompok, dimana tiap kelompok hanya terdiri dari 2 orang. Kekurangan model pembelajaran Think Pair Share menurut Assyafii 2009: 28 yaitu: a Lebih sedikit ide yang muncul. b Jika ada perselisihan dalam kelompok tidak ada penengah. c Menggantungkan pada pasangan. d Jumlah siswa yang ganjil berdampak pada saat pembentukan kelompok, karena ada satu siswa tidak mempunyai pasangan. e Jumlah kelompok yang terbentuk banyak. Solusi untuk kekurangan dari model pembelajaran Think Pair Share ini adalah: a Guru memonitor terus kinerja siswa; b Pembagian pasangan kelompok dengan teman sebangku, hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya perselisihan dalam kelompok; c Semua siswa harus aktif dalam kelompoknya; d Jumlah siswa di kelas harus genap dalam penggunaan model pembelajaran Think Pair Share agar setiap kelompok ada pasangannya. e Guru aktif dalam membimbing kelompok.

2.4 Hasil Belajar

Menurut pendapat Sudjana 2004: 22 hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Winkel 2007: 273 menyatakan bahwa secara garis besar ranah hasil pembelajaran dibagi menjadi tiga yaitu: ranah kognitif, afektif dan ranah psikomotor. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual. Ranah kognitif meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisa, sintesis, dan evaluasi. Kedua ranah pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat ranah berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap. Ranah afektif ini meliputi penerimaan, partisipasi, penentuan nilaisikap, organisasi dan pembentukan pola hidup. Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ranah psikomotor meliputi persepsi, persiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan yang kompleks, penyesuaian pola gerakan dan kreatifitas.