Analisis Elektrokimia Dengan Metode Voltammetri

sedangkan ketinggia Voltammogram line selusur tunggal. a Gambar 1. a Laju s Andrienko, 2008. Gambar 1a menunj voltammetry dengan pot merupakan voltamm potensial Ep. Kara faktor, yaitu: 1. Reaktivitas kim 2. Laju selusur tega Dalam pengukuran L Pemindaian dimulai yang mengalir. Sepa kanan ke nilai yang puncaknya. Untuk m ggian dari arus dapat digunakan untuk menentuka near sweep terdapat dalam Gambar 1 yang terc b ju selusur tunggal dan b Voltammogram linear sw . nunjukkan laju selusur tunggal yang terjadi pada gan potensial sebagai fungsi dari waktu dan gam mogram linear sweep dengan arus sebagai fun arakteristik voltammogram linear sweep tergant s kimia dari spesi elektroaktif egangan n LSV, respon arus diplotkan sebagai fungsi te ulai dari sisi kiri arus plot tegangan dimana bel panjang jendela potensial, pemindaian lebih lanj ng lebih reduktif dan arus mulai mengalir kem uk memberi alasan perilaku ini, perlu mempertim 9 ukan konsentrasi. ercatat pada laju near sweep da linear sweep ambar 1b ungsi dari antung pada 2 tegangan belum adanya arus h lanjut ke arah emudian mencapai timbangkan pengaruh tegangan pa transfer elektron dini tegangan. Oleh kare elektroda identik de Bentuk yang tepat da mempertimbangkan e pemindaian awal da mengalir. Arus meni sehingga posisi kese terjadi, karena di be fluks reaktan ke elekt Nernst. Dalam hal ini dalam tahap penguku voltammogram linear sw Gambar Gambar 2 menunjukka puncak potensial da n pada tetapan keseimbangan di permukaan ele on dinilai cepat dalam perbandingan dengan laju pe rena itu, tetapan kesetimbangan pada sebuah pe k dengan prediksi termodinamika. t dari voltammogram dapat dirasionalisasi denga an efek tegangan dan transportasi massa. Sebag dari V 1 , keseimbangan di permukaan mulai ber eningkat karena tegangan memindai jauh dari ni kesetimbangan bergeser lebih jauh ke arah kanan. beberapa titik lapisan difusi berada di atas elekt lektroda tidak cukup cepat untuk memenuhi pe l ini kondisi arus mulai turun sama seperti yang ukuran potensial. Gambar 2 menunjukkan seran near sweep yang direkam pada laju selusur yan bar 2. Perubahan konstanta laju Andrienko, 2008 nunjukkan laju selusur yang berbeda mempengaruhi dan total meningkatnya arus bersamaan dengan m elektroda. Laju u pemindaian h permukaan ngan bagai tegangan berubah dan mulai i nilai awalnya nan. Puncaknya ektroda sehingga persamaan ng dilakukan rangkaian ang berbeda. 2008. uhi perbedaan gan meningkatnya laju selusur. Hal ini dapat dirasionalkan dengan mempertimbangkan ukuran lapisan difusi dan waktu yang dibutuhkan untuk merekam laju. Jelas bahwa voltammogram linear sweep akan membutuhkan waktu lebih lama untuk merekam penurunan laju selusur. Oleh karena itu, ukuran lapisan difusi di atas permukaan elektroda akan berbeda tergantung pada laju selusur tegangan yang digunakan. Dalam pemindaian tegangan lambat, lapisan difusi akan bertambah jauh dari elektroda dibandingkan dengan pemindaian cepat. Akibatnya fluks pada permukaan elektroda jauh lebih kecil pada laju selusur lambat daripada laju selusur yang lebih cepat.

C. Validasi Metode

Validasi metode adalah suatu proses untuk mengkonfirmasi bahwa prosedur analisis yang dilakukan untuk pengujian tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Validasi metode diperlukan untuk menilai kualitas, tingkat kepercayaan reliability, dan konsistensi hasil analisis Huber, 2001. Laboratorium harus memvalidasi metode tidak baku, metode yang didesain atau dikembangkan laboratorium, metode baku yang digunakan di luar lingkup yang dimaksudkan, dan penegasan serta modifikasi dari metode baku untuk mengkonfirmasi bahwa metode itu sesuai untuk penggunaan yang dimaksudkan Hadi, 2007. Pemilihan parameter validasi tergantung pada beberapa faktor seperti: aplikasi, sampel uji, tujuan metode, dan peraturan lokal atau internasional. Parameter-parameter validasi meliputi ketepatanakurasi, ketelitian, spesifisitas, limit deteksi, limit kuantisasi, linearitas, rentang, robustness, dan ruggedness ICH, 1996.

1. Ketepatan accuracy

Akurasi atau ketepatan adalah ukuran yang menunjukan derajat kedekatan hasil analis dengan kadar analit yang sebenarnya. Ketepatan dapat juga menyatakan kedekatan dengan nilai yang dapat diterima, baik nilai sebenarnya maupun nilai pembanding. Nilai benar dalam akurasi dapat diperoleh dengan beberapa cara. Salah satu alternatifnya adalah membandingkan hasil metode dengan hasil dari metode referensi yang sudah ditetapkan. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa ketidakpastian metode referensi diketahui. Akurasi dapat dinilai dengan menganalisis sampel yang sudah diketahui konsentrasi standar dan membandingkan nilai terukur dengan nilai sebenarnya. Akurasi dapat menentukan adanya bias yang terdapat pada sampel dengan melakukan uji bias Uji bias dapat diketahui dengan persamaan 1. µ - x t = ± 1 Keterangan : µ : nilai benar dari referensi material x t : rata-rata terukur referensi material t : nilai dari tabel t dengan tingkat kepercayaan yang diinginkan SD : simpangan baku n : jumlah pengulangan Jika µ - xt ± , maka ada bias terbukti. Begitu sebaliknya maka tidak ada bias hasil pengukuran Nurhadi, 2012.