1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses belajar formal yang diselenggarakan di sekolah bertujuan untuk menguasai sejumlah kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik, baik
kognitif, afektif, maupun psikomotor sesuai dengan tingkatan pendidikannya. Untuk itu, peserta didik diarahkan pada kegiatan pembelajaran yang bisa
membawa perubahan pada diri peserta didik secara terencana. Interaksi yang terjadi selama proses belajar tersebut sangat dipengaruhi oleh lingkungan,
antara lain: Pendidik bukanlah satu-satunya sumber belajar peserta didik biasa belajar melalui media. Oleh karena itu, peserta didik dapat berinteraksi dengan
media atau sumber belajar lain.
Para pendidik dituntut untuk mampu memilih, membuat sendiri atau menggunakan media yang ada secara tepat, dan efisien. Semua yang ada di
sekeliling kita adalah media, pertanyaannya sejauh mana kita bisa memanfaatkan benda yang ada di sekitar kita menjadi media yang tepat, sehingga pembelajaran
berlangsung secara efektif dan mampu memberikan hasil yang maksimal. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong pendidik
untuk mampu memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Misalnya memanfaatkan komputer, serta mengakses informasi melalui jaringan internet.
2 Pembelajaran fisika yang kurang menyenangkan bagi siswa juga berpengaruh
pada anggapan dasar yang menyebutkan bahwa fisika itu sulit dan susah untuk dipelajari, anggapan-anggapan seperti ini yang terkadang membuat siswa
bosan dan kurang kreatif untuk berpikir karena dari awal siswa sudah tidak menyukai pelajaran fisika, bagaimana mungkin siswa akan berpikir kreatif dan
akhirnya akan berdampak pada hasil belajar siswa. Oleh karena diperlukan membelajarkan fisika dengan bermain, tidak membosankan dan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Pemilihan model yang sesuai dan potensi siswa merupakan kemampuan dan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru. Ketepatan guru dalam
memilih model pembelajaran yang digunakan oleh guru sangat berpengaruh terhadap kualitas proses pembelajaran yang dilakukannya. Kondisi proses belajar
mengajar, dewasa ini masih diwarnai oleh penekanan pada aspek pengetahuan dan masih sedikit mengacu pada pelibatan siswa pada proses pembelajaran itu sendiri.
Berdasarkan observasi awal di SMP Negeri 20 Bandar Lampung, ditemukan beberapa masalah dalam kegiatan pembelajaran fisika, yaitu guru masih
menggunakan metode konvensional ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas dan masih terbatasnya fasilitas di sekolah sehingga Kriteria Ketuntasan Minimal
KKM yang ditentukan belum tercapai. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan KKM yang telah ditetapkan tercapai maka ada beberapa model media TIK
yang akan diterapkan pada siswa yaitu model eksperimen merupakan model pembelajaran yang melibat siswa langsung dalam proses pembelajaran sehingga
3 siswa tidak hanya mendengarkan dari guru saja melainkan siswa lebih aktif dalam
proses pembelajaran.
Selain model eksperimen ada model simulasi yaitu model media pembelajaran yang menampilkan objek tiruan yang mendekati objek sebenarnya sehingga siswa
mudah mememahi suatu materi dengan adanya objek yang ditampilkan.
Lalu model video pembelajaran yaitu siswa dapat melihat dan mendengarkan langsung pembelajaran yang disampaikan langsung oleh guru, jika tidak mengerti
materi yang di jelaskan dapat diulang-ulang, membuat siswa tertarik dalam proses pembelajaran karena dapat menampilkan gambar.
Keterampilan proses sains yang mencakup ranah kognitif dan psikomotor juga akan sangat mempengaruhi hasil belajar yang diperoleh siswa dari hal itu
keterampilan proses sains harus senantiasa dilatihkan berulang kepada siswa, keterampilan proses ini juga sangat penting dilatihkan karena akan membuat
siswa dengan sendirinya menemukan informasi-informasi yang dibutuhkan memiliki keterampilan ini pula siswa akan lebih memahami pembelajaran
yang akan dilakukan karena tidak hanya pengetahuan yang didapat siswa tetapi bagaimana proses itu terjadi serta ditemukan sendiri oleh siswa.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis telah melakukan penelitian dengan judul Studi Perbandingan Efektivitas Model Media Teknologi Informasi
dan Komunikasi Ditinjau dari Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar.
B. Rumusan Masalah