Pengendalian Mutu dalam Proses Pengolahan Produk CV Intan Bakery

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengendalian mutu bahan baku dan penunjang CV Intan Bakery belum cukup baik karena CV Intan Bakery ternyata tidak mampu mempertahankan standar mutu dan merek bahan yang ditetapkan dengan menggunakan bahan-bahan di luar standar yang tingkat mutunya lebih rendah. Sedangkan untuk kelayakan gudang penyimpanan CV Intan Bakery pengendaliannya sudah cukup baik karena susnan dan peletakan bahan sudah teratur sertka kebersihan gudang dan pabrik sudah cukup terjaga.

4.3.2. Pengendalian Mutu dalam Proses Pengolahan Produk CV Intan Bakery

1. Pengendalian terhadap komposisi dan takaran bahan. Pengendalian ini merupakan usaha perusahaan agar tetap mempertahankan tingkat mutu produk dengan mempertahankan komposisi dan takaran bahan sesuai dengan standar yang ada, yaitu: Tabel 13. Standar Komposisi dan Takaran Bahan-bahan Roti pada CV Intan Bakery Bahan-bahan Standar Ukuran Dari Keseluruhan Berat gram Bahan I a. Terigu b. Air c. Susu evaporasi d. Susu bubuk e. Kuning telur f. Ragi g. Bread mprover h. Gula 34 17,4 3,5 1,2 4,3 3,5 1,2 10,85 800 400 80 27 100 80 27 250 Bahan II a. Lemak nabati c. Terigu d. Garam Jumlah 11,7 8,6 3 100 270 200 70 2304 g r Sumber: CV Intan Bakery, 2008 Menurut pemilik dan kepala bagian pengadukan, pada usaha roti komposisi dan takaran tidak boleh sembarangan dirubah. Apabila bahan ditambah atau dikurangi contohnya seperti ragi maka roti dapat tidak mengembang dan cepat asam, jika air terlalu banyak maka adonan terlalu basa dan daya kembangnya melebar ke samping. Jika komposisi dikurangi maka taste yang dihasilkan berkurang kelezatannya, jika demikian berarti perusahaan telah gagal dalam menjaga mutu produknya. Untuk mengendalikannya maka pemilik perusahaan menempatkan karyawan kepala bagian pengadukan yang telah mahir dalam pengaturan komposisi bahan dan setiap bahan yang akan diproses terlebih dahulu ditimbang, dihitung, serta diawasi perkembangannya selama proses berlangsung. Setelah melakukan panelitian pada CV Intan Bakery maka dapat diperoleh fakta bahwa CV Intan Bakery telah dapat melakukan pangendalian mutu komposisi dan takaran dengan baik karena seperti pada table 7 hal. 46 dapat dilihat bahwa realisasi komposisi dan takaran bahan telah konsisten dengan standar perecanaan yang ditetapkan. 2. Pengendalian dalam proses pengadukan dan pembentukan adonan. a. Proses pengadukan sesuai dengan perencanaan metode standar. Metode standar yang ditetapkan CV Intan Bakery ialah metode tidak langsung karena hasil yang diperoleh dengan metode ini ialah kualitas roti yang lebih lembut dan aroma yang lebih harum. Selama penelitian dilaksanakan banyaknya penggunaan metode langsung dan tidak langsung yang dilakukan CV Intan Bakery dapat dilihat pada tabel 14. Tabel 14. Jumlah Produksi, Jumlah Proses Produksi, dan Jumlah Kerusakan yang Terjadi dengan Menggunaan Metode Tak Langsung dan Metode Langsung pada CV Intan Bakery 25 Februari-6 Maret, 2008 Bulan Tanggal Jumlah Produksi Metode Tak Langsung Metode Langsung Jumlah Pengadukan Hasil Produksi Produksi Jumlah Kerusakan Kerusakan Jumlah Pengadukan Hasil Produksi Produksi Jumlah Kerusakan Kerusakan Feb 25 2117 4 1811 85.5 22 1.2 1 306 14.5 8 2.6 26 2000 4 2000 100 110 5.5 - - 27 2302 4 1882 81.8 20 1.1 1 420 18.2 10 2.4 28 1950 4 1950 100 17 0.9 - - 29 1800 4 1800 100 67 3.7 - - Mar 1 2520 5 2285 90.7 14 0.6 1 235 9.3 7 3 3 2200 5 1978 90 68 3.4 1 222 10 20 9 4 2650 5 1940 73.2 73 3.8 2 710 26.8 33 4.6 5 1780 4 1780 100 79 1.1 - - 6 2064 4 1829 88.6 15 0.8 1 235 11.4 9 3.8 Jumlah 21383 43 19255 425 7 2128 90.2 87 25.4 Rata-rata 2137 4 1926 91 43 2 0.7 213 15

14.5 4.2