Loncat Harimau TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 5. Lompat Harimau dari Posisi Jongkok Gambar 6. Berjalan dengan Kaki dan Tangan Gambar 7. Maju kaki ditarik dengan Kedua Tangan Gambar 8. Maju dengan Kedua Kaki dan Kedua Tangan

H. Kerangka Fikir

Lompat harimau tiger sprong adalah suatu lanjutan gerak dari lompatan ke depan dengan tolakan kedua kaki, pada saat yang sama kedua lengan direntangkan ke depan siap untuk menopang badan yang jatuh mendarat di atas matras, dilanjutkan dengan guling ke depan. Dan untuk dapat melakukan Lompat harimau tersebut, secara sempurna ada beberapa faktor kondisi fisik yang mendukungnya antara lain power tungkai, power lengan, kelentukan, keseimbangan dan kordinasi. Peran tungkai sangat penting untuk memberikan selain keseimbangan pada tubuh saat akan melakukan loncatan, juga memberikan dorongan yang besar pada saat melaksanakan loncatan. Peran power pada tungkai kaki sangat berpengaruh dikarenakan power adalah kombinasi dari kekuatan dan kecepatan yaitu hasil otot untuk menerapkan dan mengerahkan tenaga dengan kuat dan kecepatan yang tinggi dalam suatu gerakan untuk mencapai gerakan yang diinginkan. Sedangkan power lengan dan bahu untuk menopang beban bobot badan, karena beban badan lebih besar lebih besar dari pada menopang badan ketika hand stand. Karena bobot badan akan bertambah besar karena terlempar dari suatu jarak dan melalui ketingian. Demikian pula besar kecilnya daya ledak dipengaruhi oleh otot yang melekat dan membungkus lengan tersebut. Lengan terdapat pada tubuh bagian atas yang berfungsi untuk menggerakkan tubuh, seperti melempar, mendorong, menarik dan sebagainya. Terjadinya gerakan pada lengan tersebut disebabkan adanya otot-otot dan tulang, otot sebagi alat gerak aktif dan tulang sebagai alat gerak pasif. Gerakan dalam long pass merupakan gerakan rotasi medial lengan. Berdasarkan uraian di atas, diduga terdapat hubungan yang positif antara power lengan dan tungkai dengan hasil belajar lompat harimau.

I. Hipotesis

Menurut Suharsimi Arikunto 2002, hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah penelitian, oleh karena itu suatu hipotesis perlu diuji guna mengetahui apakah hipotesis tersebut terdukung oleh data yang menujukkan kebenarannya atau tidak. Berdasarkan pendapat di atas hipotesis adalah jawaban atau pernyataan dalam suatu penelitian yang masih lemah kebenarannya dan perlu diuji dengan didukung oleh data yang menunjukkan kebenarannya atau tidak. Adapun hipotesis dalam penelitian ini ini adalah sebagai berikut : H1: ada hubungan antara power lengan dengan lompat harimau Ho : terdapat hubungan antara power lengan dengan lompat harimau H2 : ada hubungan antara power tungkai dengan lompat harimau Ho : tidak terdapat hubungan antara power tungkai dengan lompat harimau

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian Menurut Suharismi Arikunto 2006:160 metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Menurut Riduwan 2005:207 metode deskriptif korelasional yaitu studi yang bertujuan mendeskripsikan atau menggambarkan pristiwa atau kejadian yang sedang berlangsung pada saat penelitian tanpa menghiraukan sebelum dan sesudahnya. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitain yaitu untuk mengetahui hubungan power otot lengan dan power otot tungkai dengan kemampuan loncat harimau tiger sprong pada siswa kelas VIII SMP Fitrah Insani maka metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional. Desain penelitian yang di gunakan adalah: Gambar 9. Hubungan power otot lengan X1 dan power otot tungkai X2 dengan kemampuan loncat harimau tiger sprong Y X1 Y X2

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah gejala bervariasi, gejala adalah objek penelitian, jadi variabel adalah objek bervariasi Arikunto, 2006 : 99. Dalam penelitian ini menggunkan satu variabel bebas dan satu terikat, yaitu : 1. Variable bebas X Variabel bebas adalah variabel yang nilai-nilainya tidak tergantung pada variabel lainya yang berguna untuk meramalkan nilai variabel atau variabel yang mempengaruhi dilambangkan dengan X. Variabel bebasnya yaitu: X 1 power otot lengan. X 2 yaitu power otot tungkai. 2. Variable terikat Y Variabel terikat adalah variabel yang nilai-nilainya bergantung pada variabel lainya dan merupakan variabel yang diterangkan nilainya dilambangkan dengan Y. Variabel terikatnya adalah kemampuan loncat harimau tiger sprong.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi menurut Sudjana2001:6 adalah totalitas nilai yang mungkin, hasil menghitung atau pun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto 2002:115 bahwa populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Dalam penelitian ini populasi adalah siswa kelas VIII SMP FITRAH INSANI sebanyak 120 siswa.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Untuk sekadar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua. Sebaliknya jika subjeknya lebih dari 100 dapat diambil antara 10 –15 atau 20–25. Suharsimi Arikunto, 2006:112. Bertitik tolak dari pendapat diatas, maka dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah 30 orang siswa kelas VIII di SMP IT Fitrah Insani Bandar Lampung. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan system random sampling. Seperti pendapat Ridwan 2005:58 bahwa ” random sampling adalah pengambilan sampel dari angota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata tingkatan

D. Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 112 instrumen penelitian adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suatu metode. Keberhasilan suatu penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang digunakan, sebab data yang diperoleh untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menguji melalui instrumen tersebut. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Instrumen Power Otot Tungkai

Tujuan : Mengukur power otot-otot kaki Alat : Testi Dinamometer Kaki Leg Dynamometer

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN, KEKUATAN OTOT TUNGKAI, POWER LENGAN, DAN POWER TUNGKAI DENGAN JARAK LUNCUR SATU KAYUHAN RENANG GAYA DADA

1 19 47

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI POWER OTOT LENGAN KELENTUKAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN HASIL BELAJAR KAYANG PADA SISWA KELAS X SMK YAGSMI BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 19 67

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, PANJANG LENGAN, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR LONCAT HARIMAU PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 METRO

2 54 70

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT LENGAN, POWER TUNGKAI, KELENTUKAN TUNGKAI, DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL LOMPAT KANGKANG PADA SISWA SISWI KELAS VIII SMPN 3 NATAR LAMPUNG SELATAN

2 24 65

KONTRIBUSI POWER LENGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 PURBOLINGGO LAMPUNG TIMUR

7 54 62

HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, POWER LENGAN DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN GERAK DASAR TIGER SPRONG PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG

1 14 59

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN, KESEIMBANGAN DAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN MERODA

0 27 151

HUBUNGAN KEMAMPUAN POWER TUNGKAI, POWER LENGAN, DAN KAPASITAS AEROBIK (VO2 Max) DENGAN PRESTASI RENANG GAYA BEBAS 50 METER.

1 3 31

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI, POWER OTOT LENGAN, PANJANG LENGAN TERHADAP PRESTASI LEMPAR LEMBING GAYA JINGKAT SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARANGANOM KABUPATEN KLATEN.

0 1 15

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN POWER LENGAN DENGAN KEMAMPUAN CLEAN AND JERK ATLET ANGKAT BESI PUTRI DI KABUPATEN SLEMAN.

0 4 103