11
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Stres Kerja
2.1.1.1 Pengertian Stres Kerja
Stres yang dialami oleh karyawan merupakan masalah bagi perusahaan yang perlu diperhatikan guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Berikut definisi
stres menurut beberapa ahli. Menurut Stephen P.Robbins dan Timothy A.Judge 2008:369 “Stres itu
terbagi dua yaitu stres tantangan dan stres hambatan,bukti awal menunjukkan bahwa stres tantangan memiliki banyak implikasi yang lebih sedikit negatifnya
dibandingkan stres hambatan.” Menurut T.Hani Handoko 2010:200 “Stres adalah “suatu kondisi
ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi seseorang”. Menurut Veithzal Ella Jauvani Sagala 2009:1008 adalah “suatu kondisi
ketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis, yang mempengaruhi emosi, proses berfikir, dan kondisi seorang karyawan”.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa stres kerja timbul karena tuntutan lingkungan dan tanggapan setiap individu dalam menghadapinya dapat berbeda.
Masalah Stres kerja di dalam organisasi perusahaan menjadi gejala yang penting diamati sejak mulai timbulnya tuntutan untuk efisien di dalam pekerjaan. Akibat
12
adanya stres kerja tersebut yaitu orang menjadi nervous, merasakan kecemasan yang kronis, peningkatan ketegangan pada emosi, proses beriikir dan kondisi fisik
individu. Selain itu, sebagai hasil dari adanya stres kerja karyawan mengalami beberapa gejala stres yang dapat mengancam dan mengganggu pelaksanaan kerja
mereka, seperti : mudah marah dan agresi, tidak dapat relaks, emosi yang tidak stabil, sikap tidak mau bekerja sama, perasaan tidak mampu terlibat, dan kesulitan
dalam masalah tidur.
2.1.1.2 Jenis – Jenis Stres
Quick dan Quick dikutip oleh Veithzal Rivai Deddy Mulyadi, 2003:308 mengategorikan jenis stres menjadi dua, yaitu;
a. Eustres, yaitu hasil dari respons terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif membangun. Hal ini tersebut termasuk kesejahteraan individu dan
organisasi yang diasosiasikan dengan pertumbuhan, flekisbilitas, kemampuan adaptasi, dan tingkat performance yang tinggi.
b. Distres, yaitu hasil dari respons terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negative, dan destruktif bersifat merusak. Hal tersebut termasuk konsekuensi individu
dan juga organisasi seperti penyakit kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran absenteeism yang tinggi, yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan,
dan kematian.
2.1.1.3 Gejala Stres di tempat kerja