Gambaran Kepuasan Kerja Karyawan di PT. First Mujur Plantation & Industry Medan

(1)

GAMBARAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY

MEDAN

TAHUN 2008

OLEH :

TRI YENCE SIMAREMARE NIM : 051000511

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2008


(2)

GAMBARAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY

MEDAN TAHUN 2008

S K R IP S I

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh :

Nama : Tri Yence Simaremare NIM : 051000511

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(3)

A B S T R A K

Telah diadakan penelitian di PT. First Mujur Plantation & Industry Medan, penelitian ini bertujuan untuk gambaran kepuasan kerja karyawan di PT. First Mujur Plantation & Industry Medan.

Kepuasan kerja dipengaruhi oleh banyak faktor seperti faktor psiko-sosial, faktor fisik dan faktor finansial di mana kadar kepuasan terhadap faktor-faktor ini pada tiap-tiap orang berbeda-bada. Demikian juga diasumsikan hal ini terjadi pada karyawan di PT. First Mujur Plantation & Industry Medan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang bersifat deskriptif analitik.

Penelitian tentang kepuasan kerja ini ditentukan secara purposive yang melibatkan karyawan dari bagian personalia & umum, akuntansi & keuangan, tanaman, teknik, marketing & pembelian, hukum, financial controller dengan populasi adalah 33 orang karyawan yang menjadi sampel sebanyak 20 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner bagi karyawan untuk mendapatkan data primer tentang kepuasan kerja karyawan tersebut.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa secara keseluruhan karyawan menujukan kepuasan kerja yang tinggi terhadap semua faktor kepuasan kerja, namun karyawan umumnya menunjukan kepuasan kerja yang rendah pada faktor psiko-sosial yaitu dalam hal minat.

Disarankan agar pihak perusahaan memperhatikan karyawan agar dapat memotivasi karyawan terhadap minat karyawan. Dalam perekrutan, perlu kiranya perusahaan memperhatikan kesesuaian antara latar belakang, bakat, minat, serta keterampilan karyawan dengan jens pekerjaan yang ada.

Kata kunci : Kepuasan Kerja


(4)

KATA PENGANTAR

P

uji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis juga menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini berkat bimbingan, dorongan, serta bantuan berbagai pihak, terutama kepada Ibu Dra. Lina Tarigan, Apt, MS, selaku dosen pembimbing. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Dekan Dr. Ria Masniari Lubis, MSi

2. Dr. Halinda sari Lubis, MKKK, Dosen Pembimbing Akademik. 3. Kabag Personalia PT. First Mujur Plantation Medan

4. Suami dan Anakku tercinta ( Brata Yudha Matthew Gerardo Sinaga) yang telah memberikan semangat bagi mama untuk menyelesaikan skripsi ini. 5. Kedua orangtua dan kedua mertua yang telah memberikan kasih sayang, mendoakan dan memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. 6. Abangku : Kapten Pelaut (Laut). Andris, kakakku : Eva, Amd, adikku :

Yossie, ST dan Desemsi, ST, terima kasih telah memberikan semangat dan mendoakan penulis.

7. Semua teman-temanku yang banyak membantu dan mendorong menyelesaikan skripsi ini

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat Bagi kita semua.

Medan, November 2008 Penulis


(5)

D A F T A R R I W A Y A T H I D U P

Nama : Tri Yence Simaremare Tempat/ Tanggal Lahir : Medan, 06 Maret 1980

Agama : Kristen Protestan

Status : Menikah

Jumlah Anggota Keluarga : Anak 1 (satu) orang

Alamat Rumah : Jl. Bilal Gg. Budi No. 12 Medan

Alamat Kantor : Dinas Kesehatan dan Kessos Kab. Simalungun Jl. Asahan Pematang Siantar.

Riwayat Pendidikan : 1. SD Perguruan Kristen Kalam Kudus Tahun 1986 – 1992, Medan

2. SMP Perguruan Kristen Kalam Kudus Tahun 1992 – 1995, Medan

3. Sekolah Pengatur Rawat Gigi (SPRG) DepKes RI Medan Tahun 1995 – 1998 4. Politenik Kesehatan Medan

Jurusan Kesehatan Gigi Tahun 2000 -2004 Riwayat Pekerjaan : 1. Puskesmas Kerasaan Kab. Simalungun

Tahun 2000 - 2005

2. Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Simalungun Tahun Tahun 2005 - Sekarang


(6)

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi Dengan Judul

GAMBARAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY

MEDAN

TAHUN 2008

Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh :

Nama : Tri Yence Simaremare NIM : 051000511

Telah Diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi Pada Tanggal 10 November 2008 dan

Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat untuk Diterima Tim Penguji

Ketua Penguji Penguji I

Dra Lina Tarigan, Apt. MS dr. Halinda Sari Lubis, MKK NIP. 131803345 NIP. 132148541

Penguji II Penguji III

dr. Mhd. Makmur Sinaga, MS Ir. Kalsum , MKes NIP. 131655401 NIP. 131964120

Medan 19 Desember 2008 Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara, Dekan,

dr. Ria Masniari Lubis, MSi


(7)

(8)

DAFTAR ISI

hal. Halaman Pengesahan

Abstrak ……… i

Riwayat Hidup ……… ii

Kata Pengantar ……… iii

Daftar Isi ………. v

Daftar Tabel ……… vi

BAB I : PENDAHULUAN ……….. 1

1.1. Latar Belakang ………. 4

1.2. Rumusan Masalah ……… 4

1.3. Tujuan Penelitian ………. 4

1.3.1 Tujuan Umum ………. 4

1.3.2. Tujuan Khusus ……… 4

1.4. Manfaat Penelitian ……….. 4

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ……… 5

2.1. Pengertian Kepuasan Kerja ………. 5

2.2. Teori – Teori tentang Kepuasan Kerja ……… 6

2.3. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja ………. 8

2.4. Pengertian Kerja ………. 19

2.5. Kerangka Konsep ……… 21

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ………. 22

3.1. Jenis Penelitian ……… 22

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ……….. 22

3.2.1. Lokasi Penelitian ………. 22

3.2.2. Waktu Penelitian ………. 22

3.3. Populasi dan Sampel ……… 22

3.3.1. Populasi ……… 22

3.3.2. Sampel ………. 22

3.4. Metode Pengumpulan Data ………. 23

3.4.1. Data Primer ………. 23

3.4.2. Data Sekunder ……… 23

3.5. Defenisi Operasional ………. 23

3.6. Aspek Pengukuran ………. 24


(9)

BAB IV : HASIL PENELITIAN

4.1.1. Hasil Pengolahan Data Sekunder……… 26

4.1.1. Sejarah Berdirinya perusahaan……… 26

4.1.2. Luas Perkebunan……… 26

4.1.3. Fasilitas……… 27

4.1.4. Jam Dinas Pegawai dan Karyawan……… 27

4.1.5. Uraian Tugas Tiap Bagian di Kantor Direksi Medan…… 27

4.2. Hasil Pengolahan Data Primer……… 29

4.2.1. Gambaran Umum Responden……… 29

BAB V : PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Responden……… 43

5.2. Faktor Fisik……… 44

5.3. Faktor Kepuasan Psiko-Sosial……… 46

5.4. Kepuasan Finansial……… 50

BAB VI : KESIMPULAN & SARAN 6.1. Kesimpulan……… 58

6.2. Saran……… 58


(10)

A B S T R A K

Telah diadakan penelitian di PT. First Mujur Plantation & Industry Medan, penelitian ini bertujuan untuk gambaran kepuasan kerja karyawan di PT. First Mujur Plantation & Industry Medan.

Kepuasan kerja dipengaruhi oleh banyak faktor seperti faktor psiko-sosial, faktor fisik dan faktor finansial di mana kadar kepuasan terhadap faktor-faktor ini pada tiap-tiap orang berbeda-bada. Demikian juga diasumsikan hal ini terjadi pada karyawan di PT. First Mujur Plantation & Industry Medan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang bersifat deskriptif analitik.

Penelitian tentang kepuasan kerja ini ditentukan secara purposive yang melibatkan karyawan dari bagian personalia & umum, akuntansi & keuangan, tanaman, teknik, marketing & pembelian, hukum, financial controller dengan populasi adalah 33 orang karyawan yang menjadi sampel sebanyak 20 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner bagi karyawan untuk mendapatkan data primer tentang kepuasan kerja karyawan tersebut.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa secara keseluruhan karyawan menujukan kepuasan kerja yang tinggi terhadap semua faktor kepuasan kerja, namun karyawan umumnya menunjukan kepuasan kerja yang rendah pada faktor psiko-sosial yaitu dalam hal minat.

Disarankan agar pihak perusahaan memperhatikan karyawan agar dapat memotivasi karyawan terhadap minat karyawan. Dalam perekrutan, perlu kiranya perusahaan memperhatikan kesesuaian antara latar belakang, bakat, minat, serta keterampilan karyawan dengan jens pekerjaan yang ada.

Kata kunci : Kepuasan Kerja


(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan ketenagakerjaan sebagai bagian integral dari pembangunan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seluruhnya untuk meningkatkan harkat martabat, dan harga diri tenaga kerja serta mewujudkan masyarakat sejahtera, adil, makmur, dan merata, baik materil maupun spiritual.(11)

Dalam era reformasi dan keterbukaan saat ini sering dijumpai unjuk rasa yang dilakukan oleh tenaga kerja untuk menuntut kesejahteraan dan kehidupan yang layak, sehingga perusahaan dituntut wajib untuk mensejahterakan tenaga kerjanya melalui pemberian gaji yang cukup dengan standar kehidupan yang layak, penyediaan fasilitas kesehatan, pemberian tunjangan dan jaminan sosial. Dengan sudah terpenuhinya kesejahteraan tenaga kerja maka dampak positf akan timbul yaitu bagi perusahaan akan terjadi peningkatan produksi dan laba, bagi tenaga kerja taraf hidup akan meningkat.(1), tetapi adakalanya tenaga kerja yang sudah dipenuhi kesejahteraannya belum juga puas, hal ini disebabkan oleh karena adanya system rotasi dan mutasi yang ada di perusahaan. Perusahaan melakukan system rotasi dan mutasi biasanya untuk menghindari kebosanan dan penyelewangan. Rotasi dan mutasi yang dilakukan sering salah pengertian oleh tenaga kerja yang bersangkutan karena beranggapan jika dirotasi dan dimutasi pasti melakukan suatu kesalahan besar sehingga sering timbul ketidakharmonisan dan ketidakpuasan antara atasan dan bawahan.(11)


(12)

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh William M. Mercer, Inc. dalam surveinya pada tahun 1998 terhadap 206 perusahaan menengah dan besar yang memiliki tingkat perputaran tenaga kerja yang tinggi menemukan bahwa kompensasi (upah / gaji) dan benefit adalah alasan paling umum untuk ketidakpuasan, namun begitu di beberapa perusahaan yang memiliki tingkat perputran tenaga kerja yang rendah 40% responden merasakan bahwa faktor – faktor emosional (kepuasan kerja, hubungan baik antara atasan dan bawahan) benar – benar memotivasi tenaga kerja untuk tetap tinggal di perusahaan tersebut sedangkan 21% responden lainnya menunjukkan faktor – faktor finansiallah (kepuasan atas kompensasi dan benefit) yang memotivasi tenaga kerja untuk tetap tinggal di perusahaan tersebut. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Landy & Trumbo 1976, Locke 1976 menemukan bahwa kepuasan kerja terbukti dapat menurunkan angka absen dan labour turn over walaupun kepuasan kerja tidak selamanya meningkatkan prestasi.(4)

PT. First Mujur Plantation & Industry Medan adalah anak perusahaan dari Artha Graha Group Jakarta yang bergerak dibidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit. Pembagian tenaga kerja di PT. First Mujur Plantation & Industry Medan dibagi atas 3 bagian yaitu Staf, Pegawai Bulanan, Standard Kerja Umum (SKU) dan Buruh Harian Lepas (BHL). Jumlah tenaga kerja dibagi berdasarkan lokasi yaitu untuk kebun / pabrik yang berada di daerah Cikampak Rantau Prapat dan kantor direksi yang berkedudukan di Medan. Di dalam Kantor Direksi Medan terbagi atas beberapa departemen yaitu:

1. Bagian Personalia & Umum. 2. Bagian Akuntansi & Keuangan.


(13)

3. Bagian Tanaman. 4. Bagian Teknik.

5. Bagian Marketing dan Pembelian. 6. Bagian Hukum / Legal.

7. Bagian Financial Controller.

Di bawah ini disajikan pembagian tenaga kerja : No Lokasi Staf Pegawai

Bulanan

SKU BHL Total 1 Kantor Direksi

Medan

16 58 - - 74

2 Kebun Aek Kulim 21 78 290 574 963

3 Kebun Aek Sigala - Gala

11 51 309 452 823

4 Kebun Aek Barumun 8 56 260 728 1.052 5 Pabrik Kelapa Sawit

(PKS)

8 58 88 154 308

Dari hasil survey yang dilakukan ditemukan adanya tenaga kerja yang merasa kurang puas dengan upah pokok serta upah perangsang yang diterima. Hal ini terjadi karena adanya tuntutan kebutuhan yang semakin tinggi dimana harga kebutuhan pokok dan biaya hidup yang harus dikeluarkan tenaga kerja semakin besar sedangkan upah yang diterima kurang memenuhi terhadap pemenuhan kebutuhan tersebut, diyakini selain faktor tersebut masih ada faktor lain yang menimbulkan puas atau tidaknya di perkebunan dan pabrik kelapa sawit tersebut.

Dengan melihat uraian di atas dimana selain faktor upah dan tunjangan (tunjangan jabatan, tunjangan uang makan dan tunjangan transport) menurut asumsi penulis masih ada faktor lain yang menyebabkan kepuasan kerja di perusahaan tersebut yaitu bonus yang diterima akhir tahun,


(14)

Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengetahui bagaimana tingkat kepuasan kerja pada tenaga kerja PT. First Mujur Plantation & Industry Medan.

1.2. Rumusan Permasalahan

Dari latar belakang di atas yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : “Bagaimanakah Gambaran Kepuasan Kerja Terhadap Karyawan PT. First Mujur Plantation & Industry Medan Tahun 2008”

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui kepuasan kerja pada karyawan PT. First Mujur Plantation & Industry Tahun Medan 2008.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui distribusi faktor fisik, faktor psiko-sosial, faktor finansial terhadap kepuasan kerja karyawan.

2. Untuk mengetahui perbedaan kepuasan kerja karyawan.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Untuk masukan bagi pihak perusahaan dalam hal kepuasan kerja bagi tenaga kerja.

2. Untuk menambah wawasan para pembaca dan peneliti sendiri.

3. Untuk menambah literature di dalam penelitan tentang kepuasan kerja untuk penelitian selanjutnya.


(15)

BAB. II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Kepuasan Kerja

Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual. Setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda – beda sesaui dengan sistem nilai – nilai yang berlaku pada dirinya. Ini disebabkan karena adanya perbedaan pada masing – masing individu. Semakin banyak aspek – aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu tersebut, maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakannya dan sebaliknya.(9)

Beberapa defenisi kepuasan kerja oleh beberapa ahli yang diambil dari bukunya As’ad (1991), antara lain : menurut Wexley & Yukl, kepuasan kerja adalah “is the way an employee feels about his/her job” artinya perasaan seseorang terhadap perkerjaan. Sedangkan menurut Athanasiou, kepuasan kerja adalah sebagai “positive emotional state”. Vroom mengatakan bahwa kepuasan kerja adalah “refleksi dari job attitude yang bernilai positif”. Hoppack menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan penilaian dari pekerja yaitu seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya. Kemudian Tiffin berpendapat bahwa kepuasan kerja berhubungan erat dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaannya sendiri, situasi kerja, kerjasama antara pemimpin dengan karyawan. Dari penelitian Sarimah Bt. Abd. Razak (1998) dikutip pengertian kepuasan kerja menurut Blum yang mengemukakan sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap faktor – faktor pekerjaan, penyesuain diri, dan hubungan sosial individual di luar kerja. Locke juga mengemukakan bahwa kepuasan kerja adalah hasil dari perasaan yang positif


(16)

dan kepercayaan berkaitan dengan ciri – ciri kerja dan pengalaman – pengalaman yang berkaitan dengan kerja yang ada pada pekerja – perkerja. Ia bina melalui keadaan kerja yang baik, upah yang tinggi dan layak dan peluang – peluang kenaikan pangkat yang baik.

Dari berbagai defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa kepusan kerja adalah “perasaan seseorang terhadap pekerjaan”.

2.2. Teori - teori Kepuasan Kerja

Menurut Wexley & Yukl dalam bukunya As’ad (1991), secara umum ada tiga teori tentang kepuasan kerja yaitu :

1. Discrepancy Theory

Teori ini dipelopori oleh Porter (1961) dmana kepuasan ini diukur dengan menghitung selisih dari apa yang seharusnya dengan kenyataan yang ada (dirasakan). Kemudian Locke ( 1969 ) menerangkan bahwa kepuasan kerja seseorang bergantung pada discrepancy antara should be dengan apa yang menurut perasaannya atau persepsinya telah diperoleh atau dicapai melalui pekerjaan.

2. Equit Theory

Pendahulu teori ini adalah Zaleznik (1958) dan dikembangkan oleh Adams (1963). Prinsip dari teori ini adalah bahwa puas atau tidaknya seseorang itu tergantung pada apakah ia merasakannya adanya keadilan (equity) atau tidak atas suatu situasi. Perasaan puas atau tidak ini diperoleh dengan membandingkan dirinya dengan orang lain yang sekelas, sekantor maupun di tempat yang lain. Bila perbandingan itu dianggap cukup adil, maka ia akan merasa puas. Bila


(17)

perbandingan itu tidak seimbang tetapi menguntungkan, bisa menimbulkan kepuasan tetapi bisa pula tidak misalnya pada orang moralis. Tetapi bila perbandingan itu tidak seimbang dan merugikan, maka akan menimbulkan ketidakpuasan.

3. Two Factor Theory

Teori ini berprinsip bahwa puas dan ketidakpuasan kerja adalah merupakan dua hal yang berbeda atau tidak merupakan suatu variabel yang kontiniu.

Teori ini dipelopori oleh Herzberg (1959). Herzberg membagi dua kelompok yang mempengaruhi sikap seseorang terhadap pekerjaannya yaitu kelompok satisfiers atau motivator dan kelompok dissatisfiers atau hygiene factors.

Satisfiers (motivator) atau intrinsic factor, job content dan motivator, adlah faktor – faktor atau situasi yang dibuktikan sebagai sumber kepuasan kerja seperti achievement, regognition. work it self, responsibilty and advancement. Hadirnya faktor ini akan menimbulkan kepuasan tetapi tidak hadirnya faktor ini tidak selamnya menimbulkan ketidakpuasan.

Dissatifiers (hygiene factors) atau extrinsic factor, job content, adalah faktor –faktor yang terbukti menjadi sumber ketidakpuasan, seperti : company policy and administration, supervision, techinical, salary, interpersonal relations, working condition, job security dan status.

Perbaikan terhadap kondisi atau situasi ini akan mengurangi atau menghilangkan ketidakpuasan, tetapi tidak akan menimbulkan kepuasan karena ia bukan sumber


(18)

kepuasan kerja. Artinya, bahwa perbaikan terhadap salary dan working condition tidak akan menimbulkan ketidakpuasan tetapi hanya mengurangi ketidakpuasan.

2.3. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja.

Banyak ahli yang mengemukakan pendapatnya sehubungan dengan faktor – faktor yang mempengaruhi tentang kepuasan kerja antara lain As’ad dalam buku Psikologi Industri antara lain oleh :

1. Harold E. Burt, faktor – faktor yang menimbulkan kepuasan kerja.:

a. Faktor hubungan antara karyawan, antara lain : Hubungan antara manajer dengan karyawan, faktor fisis dan kondisi kerja, hubungan sosial antara karyawan, sugesti dari teman sekerja, emosi dan situasi kerja.

b. Faktor individual, seperti : sikap orang terhadap pekerjaannya, umur orang sewaktu bekerja, dan jenis kelamin.

c. Faktor – faktor luar seperti : keadaan keluarga karyawan, rekreasi dan pendidikan.

2. Ghiselli & Brown, faktor – faktor yang menimbulkan kepuasan kerja “ a. Kedudukan

Pada umumnya manusia beranggapan bahwa seseorang yang berkerja pada pekerjaan yang lebih tinggi akan merasa lebih puas daripada mereka yang berkerja pada pekerjaan yang lebih rendah.

b. Pangkat (golongan)

Kedudukan / pangkat yang naik dalam satu organisasi atau perusahaan adalah merupakan suatu hal yang membuat seseorang merasa senang dan bangga.


(19)

c. Umur

Umur menurut penelitian mempunyai hubungan positif dengan kepuasan kerja. Umur diantara 25 sampai 34 tahun dan umur 40 sampai 45 tahun adalah merupakan umur 0 umur yang bisa menimbulkan perasaan kurang puas terhadap pekerjaan.

d. Jaminan Finansial dan Jaminan Sosial

Jaminan – jaminan ini secara nyata banyak berpengaruh terhadap kepuasan kerja.

e. Mutu pengawasan

Hal ini berupa adanya perhatian dan hubungan yang baik antara pihak pimpinan dengan bawahan sehingga karyawan merasa bahwa ia adalah merupakan bagian penting dari perusahaan atau organisasi.

3. Blum, Faktor – faktor yang memberikan kepuasan kerja adalah : a. Faktor individual seperti umur, kesehatan, watak, dan harapan.

b. Faktor sosial seperti hubungan kekeluargaan, pandangan masyarakat, kesempatan berkreasi, kegiatan perserikatan pekerja, kebebasan berpolitik, dan hubungan kemasyarakatan.

c. Faktor utama dalam pekerjaan seperti upah, pengawasan, ketentraman dalam kerja, kondisi kerja, kesempatan untuk maju, penghargaan terhadap kecakapan, hubungan sosial di dalam pekerjaan, ketepatan dalam menyelesaikan konflik antara manusia, dan perasaan diperlukan adil baik yang menyangkut pribadi maupun tugas.


(20)

a. Kesempatan untuk maju, yaitu ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh pengalaman dan peningkatan kemampuan selama kerja.

b. Keamanan kerja, yaitu keadaan yang aman yang sangat mempengaruhi perasaan karyawan sewaktu bekerja.

c. Gaji, gaji yang lebih banyak tidak selamanya menimbulkan kepuasan karena jarang orang mengekspresikan kepuasannya dengan sejumlah orang.

d. Perusahaan dan manajemen, dimana perusahaan yang baik adalah perusahaan yang dapat memberikan situasi dan kondisi kerja yang stabil. e. Pengawasan (supervisi), dengan supervisi yang baik dari seorang

supervisor yang dapat berperan sebagai figur ayah yang baik bagi bawahannya dapat mengurangi tingkat absensi dan turn over.

f. Faktor intrinsik dari pekerjaan, sukar dan mudahnya serta kebanggaan akan tugas akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan.

g. Kondisi kerja, termasuk kondisi tempat, ventilasi, penyinaran, kantin dan tempat parkir.

h. Aspek sosial dalam pekerjaan, adalah sikap yang sulit untuk digambarkan tetapi dipandang sebagai faktor yang puas atau tidaknya dalam kerja.

i. Komunikasi, yaitu adanya penghargaan terhadap pendapat ataupun prestasi karyawan.

j. Fasilitas, seperti adanya sarana rumah sakit, cuti, dana pensiun, dan perumahan.

5. Caugemi dan Claypool, hal – hal yang menyebakan rasa puas adalah prestasi, penghargaan, kenaikan jabatan, pujian dan hal – hal yang menyebabkan


(21)

ketidakpuasan adalah kebijaksanaan perusahaan, supervisor, kondisi kerja, dan gaji.

6. Luthans (1998 : 126) merumuskan kepuasan kerja adalah suatu keadaan emosi seseorang yang positif maupun menyenangkan yang dihasilkan dan penilaian suatu pekerjaan atau pengalaman kerja.

Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Hal ini tampak dalam sikap positip karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Setiap karyawan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda – beda sesuai dengan nilai yang berlaku pada dirinya.

Semakin banyak aspek dalam perkerjaan yang sesuai dengan keinginan dan aspek – aspek diri individu, maka ada kecenderungan semakin tinggi tingkat kepuasan kerjanya. Kepuasan kerja dapat mengakibatkan pengaruh terhadap tingkat turnover tingkat absensi terhadap kesehatan fisik dan mental karyawan serta tingkat kelambanan.

Menurut Toni Lisyanto, fungsi kepuasan kerja adalah :

a. untuk meningkatkan disiplin karyawan dalam menjalankan tugasnya. Karyawan akan datang tepat waktu dan akan menyelesaikan tugasnya

sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

b. untuk meningkatkan semangat kerja karyawan dan loyalitas karyawan terhadap perusahaan.


(22)

Menurut Toni Lisyanto, faktor – faktor yang mempengaruhi upah adalah : 1. Pengalaman Kerja

Menurut PP No. 7 Tahun 1977, pengalaman kerja diukur berdasarkan pengelompokkan terhadap masa kerja rendah dan masa kerja tinggi, yang termasuk masa kerja rendah adalah yang belum mencapai 5 tahun sedangkan masa kerja 5 tahun ke atas dikelompokkan dalam masa kerja tinggi.

2. Pendidikan

Pendidikan merupakan faktor penting dalam mempengaruhi pendapatan. Tingkat pendidikan juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi usaha penduduk perdesaan untuk mencari kesempatan kerja di luar daerah. Dengan demikian semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi kesempatan kerja di luar sektor pertanian.

3. Tanggungan Keluarga Per Rumah Tangga

Tanggungan keluarga merupakan salah satu indikator ekonomi yang menunjukkan kecenderungan semakin tinggi jumlah tanggungan keluarga semakin berat ekonomi yang harus ditanggung. Hal ini disebabkan biaya konsumsi semakin tinggi sehingga sebagian besar pendapatan keluarga digunakan untuk makan dan memenuhi kebutuhan pokok sehingga sangat kecil kemungkinan menabung. Jumlah tanggungan keluarga menunjukkan banyaknya orang yang ditanggung oleh kepala keluarga. Adapun orang yang ditanggung adalah istri, anak, orang tua, saudara dan orang lain yang tinggal serumah atau di luar rumah tetapi menjadi tanggungan kepala keluarga.(9


(23)

Dari berbagai pendapat tersebut, As’ad (1991) dalam bukunya menyimpulkan bahwa secara umum faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah sebagai berikut :

A. Faktor Psikologik

Merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan karyawan yang meliputi minat, ketentraman dalam kerja, sikap terhadap kerja, bakat, dan keterampilan.

Untuk menelusuri faktor ini, maka perlu diketahui faktor – faktor yang merupakan sumber perbedaan individu di dalam bekerja yaitu :

I. Faktor Fisik

a. Bentuk tubuh dan komposisinya

Bentuk tubuh meliputi besar kecilnya tubuh, bagian – bagiannya, warna kulit dan kelengkapan anggota badan. Sedangkan kompisisinya meliputi bagaimana letak dan kesuaiannya dengan bagian – bagian tubuh lainnya. Penting dan tidaknya pengaruh kedua hal tersebut di dalam pekerjaan tergantung jenis pekerjaannya.

b. Taraf Kesehatan Fisik

Taraf kesehatan pada umumnya berbeda. Perbedaan ini bisa dijumpai dalam kehidupan sehari – hari. Misalnya ada yang mudah diserang penyakit dan ada pula ada orang yang daya tahannya terhadap penyakit cukup kuat.

c. Kemampuan Panca Indera

Kemampuan fisik yang berwujud kemampuan paca indera diperlukan di dalam bekerja. Misalnya untuk bekerja di bagian perusahaan rokok diperlukan kemampuan penciuman yang baik.


(24)

II. Perbedaan individu dalam segi psikis a. Bakat

Bakat adalah kemapuan dasar yang menentukan sejauh mana kesuksesan individu untuk memperoleh keahlian atau pengetahuan tertentu, apabila individu itu diberi latihan – latihan tertentu. Setiap pekerjaan membutuhkan bakat yang berbeda – beda. Dengan adanya kesesuaian antara bakat dan pekerjaan, maka hasil kerjanya menjadi lebih sukses.

b. Minat

Minat adalah sikap yang membuat orang senang akan obyek situasi atau ide tertentu. Hal ini diikuti oleh perasaan senang dan kecenderungan untuk mencari obyek yang disenangi itu.

B. Faktor Sosial

Merupakan faktor yang berhubungan dengan interkasi sosial baik antara sesama karyawan dengan atasannya maupun karyawan yang berbeda jenis pekerjaannya.

Kebutuhan sosial bisa diperoleh dari hubungan antara atasan dan bawahan. Pada hakekatnya setiap karyawan menginginkan perlakuan yang adil. Mereka ingin agar suara mereka didengar kalau atasannya melakukan tindakan yang salah, mereka menginginkan agar diakui kalau melakukan pekerjaan dengan baik, dan akhirnya setiap karyawan menginginkan adanya perhatian, baik dari atasan maupun teman sekerja. Tidak perduli apakah pekerjaan yang dilakukan berhasil dengan baik atau tidak. Perbedaan individual mengenai besarnya perhatian yang diterima tetap merupakan masalah yang baik bagi pimpinan. Tidak


(25)

semua karyawan mempunyai perasaan sama terhadap perhatian yang diberikan oleh seorang pimpinan.(3)

C. Faktor Fisik

Merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi lingkungan kerja dan kondisi fisik karyawan, meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja dan wakti istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruangan, suhu, penerangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan, umur dan sebagainya.

Kondisi lingkungan kerja perlu mendapat perhatian yang serius karena lingkungan kerja yang nyaman dan aman sangat menentukan puas tidaknya karyawan dalam melakukan pekerjaannya di lingkungan tersebut. Lingkungan harus memenuhi syarat – syarat lingkungan kerja yang baik, pemeliharaan rumah tangga yang baik meliputi penimbunan, pengaturan mesin, bejana – bejana dan lainnya, keadaan gedung yang selamat yang memilki alat pemadam kebakaran, pintu keluar darurat, lubang ventilasi dan lantai yang baik, dan perencanaan yang baik yang terlihat dari pengaturan operasi, pengaturan tempat mesin, proses yang selamat, cukup alat – alat, dan cukup pedoman – pedoman pelaksanaan dan aturan.

Syarat – syarat lingkungan kerja yang meliputi ventilasi, penerangan cahaya, sanitasi dan suhu udara. Suhu di tempat kerja sangat berpengaruh terhadap efisiensi kerja. Menurut Suma’mur (1976) dalam bukunya menyebutkan bahwa suhu nikmat adalah sekitar 24-260C. Kerja pada suhu yang tinggi dapat membahayakan, oleh karena itu perlu penyesuaian dengan waktu kerja dan penggunaan perlindungan yang tepat. Aspek lain yang tak kalah penting adalah


(26)

penerangan. Penerangan yang baik memungkinkan tenaga kerja melihat obyek – obyek yang dikerjakannya secara jelas, cepat dan tanpa upaya – upaya yang tidak perlu. Lebih daripada itu, penerangan yang memadai memberikan kesan pemandangan yang lebih baik dan keadaan lingkungan yang menyegarkan. Menurut Bennet N.B Silalahi dan Rumundang B. Silalahi (1985) dalam bukunya mengemukakan bahwa penerangan harus memperhatikan tidak timbulnya kesilauan (glare), pantulan dari permukaan yang berkilat dan peningkatan suhu ruangan. Ternyata lampu fluorescent (neon) lebih memenuhi syarat dalam hal ini.

Berbicara masalah waktu kerja, dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1951 tentang pernyataan berlakunya Undang-Undang Kerja tahun No. 12, telah diatur tentang aturan tenaga kerja dimana pasal 10 ayat (1) kalimat pertama berbunyi “Buruh (pekerja) tidak boleh menjalankan pekerjaan lebih dari 7 jam sehari dan 40 jam seminggu. Ketentuan ini membatasi waktu 7 jam sehari dan 40 jam seminggu. Begitu pula dengan waktu istirahat dimana dalam pasal sepuluh ayat (2) Undang-Undang yang sama menyebutkan bahwa setelah buruh (pekerja) menjalankan pekerjaan selama 4 jam terus menerus harus diadakan wakti istirahat sedikit – dikitnya setengah jam lamanya, waktu istirahat itu tidak termasuk jam kerja termaksud. Waktu istirahat ini dimaksudkan untuk memulihkan kembali tenaganya dan waktu istirahat makan setelah bekerja selama 4 jam terus menerus harus diberikan waktu istirahat sedikit – dikitnya ½ jam lamanya untuk kemudian kembali menjalankan pekerjaannya.(9)


(27)

D. Faktor Finansial

Merupakan faktor yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan yang meliputi sistem dan besarnya gaji (upah), jaminan sosial, macam – macam tunjangan, fasilitas yang diberikan, promosi dan sebagainya.(1)

Faktor ini cukup berpengaruh terhadap kepuasan karyawan. Misalnya faktor upah, sebagian besar karyawan ditanya apa yang menjadi motivasinya untuk bekerja, maka ia akan menjawab untuk memperoleh gaji. Ini berarti gaji / upah mempunyai arti penting dalam kerja. Upah adalah pengganti atas jasa yang telah diserahkan oleh pekerja kepada pihak lain atau majikan dan wujudnya dapat bermacam – macam. Sehubungan dengan pentingnya masalah upah dalam pekerjaan, maka perlu diberikan perlindungan upah kepada tenaga kerja yang telah dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1981 tentang Perlindungan Upah. Sejalan dengan itu telah dikeluarkan pula Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 561/4695/K/ Tahun 2000 Tentang Penetapan Upah MinimumSektoral Propinsi Sumtera Utara Tahun 2001. Biasanya pemberian upah diukur berdasarkan kebutuhan fisik minimum (KFM). Kebutuhan fisik minimum didefenisikan sebagai kebutuhan dari seseorang pekerja yang diukur menurut jumlah kalori, protein, vitamin – vitamin, dan bahan mineral lainnya yang diperlukan sesuai tingkat kebutuhan minimum dan syarat – syarat kesehatan pekerja.

Upah yang dibayarkan harus membuat buruh hidup secara layak sebagai manusia yang universal dan manusiawi kebutuhannya sama dengan pejabat pemerintah yang menetapkannya. Karena itu dalam rangka menetapkan upah minimum atas dasar hidup layak adalah :


(28)

1. Kebutuhan rumah tinggal.

Menurut WHO, manusia baru sehat apabila menghuni kamar atau rumah ukuran luas minimal 10,5 m2.

2. Kebutuhan fisik minimum.

Kebutuhan fisik minimu termasuk transport. 3. Kebutuhan sosial dan hiburan

Setiap manusia harus dapat bersosialisasi dan harus menikmati hiburan. Menurut konvensi ILO besarnya adalah sekitar 11% dari kebutuhan fisik minimum.(5)

Selain faktor upah, faktor financial lain yang tak kalah pentingnya adalah promosi atau kesempatan untuk maju. Salah satu dorongan seseorang bekerja pada suatu perusahaan adalah adanya kesempatan untuk maju. Sudah menjadi sifat manusia pada umumnya untuk menjadi lebih baik, lebih maju dari posisi yang dipunyai saat ini. Kesempatan untuk maju di dalam suatu organisasi sering disebut sebagai promosi (naik pangkat). Suatu promosi berarti perpindahan dari suatu jabatan ke jabatan lain yang mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi. Biasanya perpindahan ke jabatan yang lebih tinggi disertai dengan peningkatan gaji / upah dan hak – hak lainnya. Walaupun demikian ada promosi yang tidak disertai peningkatan gaji / upah yang disebut sebagai promosi kering. Promosi dibedakan dengan transfer, karena transfer hanya menyangkut kepindahan jabatan ke jabatan lain, dalam artian status, tanggung jawab dan gaji.(3)


(29)

2.4. Pengertian Kerja

Di dalam kehidupannya, manusia selalu melakukan berbagai macam aktivitas atau kegiatan dimana aktivitas ini adalah salah satunya diwujudkan dalam gerakan – gerakan yaitu yang disebut dengan kerja.

Tingkah laku manusia didorong oleh kebutuhan yang belum terpenuhi atau terpuaskan dan bukan oleh kebutuhan yang telah terpenuhi. Adanya kebutuhan yang harus dipenuhi, inilah yang menjadi faktor pendorong manusia melakukan pekerjaan. Dari hasil kerja ini dia akan memperoleh hasil yang digunakan untuk memenuhi kebutuhannya tersebut yaitu berupa upah atau gaji walaupun tidak bisa dilupakan bahwa kerja itu bisa juga berfungsi sosial. Jadi, pada hakekatnya orang bekerja bukan hanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya tetapi juga untuk memperoleh hidup yang lebih baik.

Adapun tingkatan kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh manusia menurut Maslow adalah sebagai berikut.(3)

1. Kebutuhan psikologis dasar, yaitu kebutuhan yang bersifat biologis seperti pemenuhan kebutuhan akan sandang, pangan, tempat berlindung, sex dan kesejahteraan hidup.

2. Keselamatan dan keamanan, yaitu kebutuhan akan rasa aman sewaktu menjalankan pekerjaan dan perasaan aman akan harta sewaktu tinggal untuk bekerja.

3. Cinta / kasih sayang, yaitu kebutuhan untuk disayang dan menyayangi, berkumpul dengan orang lain.

4. Penghargaan, yaitu kebutuhan yang menyangkut masalah tentang penghargaan sosial, pernyataan diri.


(30)

5. Self actualization, yaitu kebutuhan untuk mewujudkan dirinya yang ditunjukkan dari prestasi dan kemampuan untuk melaksankan ide – idenya. Dan kebutuhan – kebutuhan yang akan dipuaskan dengan bekerja adalah :

1. Kebutuhan psikologis dasar, seperti pemuasan kebutuhan akan makan, minum, tempat tinggal, dan kebutuhan keamanan.

2. Kebutuhan – kebutuhan sosial yaitu kebutuhan akan pertolongan dan pengakuan orang lain.

3. Kebutuhan – kebutuhan egoistik yaitu kebutuhan manusia yang menyangkut keinginan untuk independent, untuk melakukan sesuatu sesuai dengan keinginannya dan mempunyai rasa pencapaian.

Menurut Mc. Gregor (dikutip dari Smith & Wakeley) dalam bukunya As’ad (1991), mengatakan sesorang bekerja karena bekerja itu merupakan kondisi bawaan seperti bermain atau beristirahat, untuk aktif dan mengerjakan sesuatu. Kemudian Smith dan Wakeley dalam teorinya menambahkan bahwa seseorang itu terdorong untuk beraktivitas karena dia berharap bahwa hal ini akan membawa pada keadaan yang lebih memuaskan daripada keadaan sekarang. Selanjutnya Gilmer, menyatakan bahwa bekerja itu merupakan proses fisik maupun mental manusia dalam mencapai tujuannya.(1)

Dari berbagai uraian dan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa bekerja adalah aktivitas manusia yang melibatkan baik fisik maupun mental yang dasarnya adalah bawaan yang bertujuan untuk mencapai kepuasan. Perlu ditambahkan bahwa tidak semua aktivitas itu adalah bekerja, tergantung pada motivasi yang mendasari dilakukannya aktivitas tersebut.


(31)

2.5. Kerangka Konsep

0020

1. Faktor Fisik - suhu

- pencahayaan - sirkulasi udara

2. Faktor Psiko-Sosial - minat

- ketentraman - keterampilan - bakat

- hubungan dengan sesama karyawan - hubungan dengan atasan

3. Faktor Finansial - gaji

- jaminan sosial - tunjangan - fasilitas - promosi

Kepuasan kerja - tinggi

- rendah Karyawan


(32)

BAB. III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif analitik tentang kepuasan kerja pada karyawan PT. First Mujur Plantation & Industry Medan Tahun 2008.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil tempat di Kantor Direksi Medan PT. First Mujur Plantation & Industry yang terletak di Jl. DC. Mahakam Blok C No. 14 Padang Golf Polonia Medan.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Maret s/d November tahun 2008.

3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Populasi adalah semua karyawan yang bekerja di Kantor Direksi Medan PT. First Mujur Plantation & Industry per bagian / departemen yang berjumlah 33 orang.

3.3.2. Sampel

Sampel ditentukan secara purposive yaitu hanya karyawan yang mempunyai peluang untuk dapat menjawab keseluruhan pertanyaan yaitu sebanyak 20 orang.


(33)

3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer

Data primer diperoleh dengan wawancara dan pembagian kuisioner pada setiap karyawan Kantor Direksi Medan PT. First Mujur Plantation & Industry Medan .

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari bagian administrasi Kantor Direksi Medan PT. First Mujur Plantation & Industry Medan seperti jumlah karyawan, sejarah kebun, hasil produksi.

3.5. Defenisi Operasional

1. Suhu adalah keadaan dimana udara dingin atau panas di tempat karyawan melakukan pekerjaan.

2. Pencahayaan adalah keadaan penerangan di tempat dimana karyawan melakukan perkerjaan.

3. Sirkulasi udara adalah kondisi keluar masuk udara di tempat dimana karyawan melakukan perkerjaan.

4. Minat adalah kesenangan karyawan untuk melakukan pekerjaan di perusahaan tersebut.

5. Ketentraman adalah suatu keadaan dimana karyawan dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.

6. Keterampilan adalah keahlian yang dimiliki oleh karyawan untuk melakukan pekerjaannya di perusahaan tersebut

7. Bakat adalah kemampuan dasar yang dimiliki oleh karyawan untuk melakukan pekerjaannya di perusahaan tersebut.


(34)

8. Hubungan dengan sesama karyawan adalah hubungan antara sesama karyawan yang bekerja di setiap bagian / departemen.

9. Hubungan dengan atasan adalah hubungan antara bawahan dengan atasannya.

10. Gaji adalah jumlah bersih yang diterima oleh karyawan setiap bulannya. 11. Jaminan sosial adalah jaminan sosial yang diterima oleh karyawan selama

karyawan bekerja di tempat tersebut.

12. Tunjangan adalah tunjangan – tunjangan yang diterima oleh karyawan selain daripada upah pokok.

13. Fasilitas adalah sarana dan prasarana yang diberikan oleh pihak perusahaan kepada karyawan.

15. Karyawan adalah tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di setiap bagian / departemen.

16. Kepuasan karyawan adalah perasaan karyawan terhadap ketiga faktor kepuasan kerja yaitu faktor fisik, faktor psiko-sosial, dan faktor finansial.

3.6. Aspek Pengukuran

Menurut Yuenda Vicky Larasati, cara menilai kepuasan kerja dapat dilakukan dengan cara data diolah dengan memberi skor pada masing – masing pertanyaan. Pertanyaan terdiri dari 20 butir. Alternatif jawaban ada 2, dimana skor yang paling rendah yaitu 0 (nol), skor yang tertinggi yaitu 1 (satu).


(35)

Adapun ketentuan penilaian adalah sebagai berikut :

a. Alternatif jawaban Ya diberi skor 1 untuk setiap pertanyaan mengindikasikan puas.

b. Alternatif jawaban Tidak diberi skor 0 untuk satu pertanyaan mengindikasikan tidak puas.

Penilaian : Jawaban dengan skor > 10 mengindikasikan kepuasan kerja tinggi. Jawaban dengan skor < 10 mengindikasikan kepuasan kerja

rendah.(12)

Pengolahan data dilakukan dengan cara :

1. Editing yaitu memeriksa kembali kusioner yang masuk.

2. Koding yaitu memberi kode pada setiap kusioner yang sudah diisi. 3. Tabulasi data yaitu mengelompokkan data ke dalam tabel – tabel.

Data yang dikumpulkan diolah secara manual dan disajikan ke dalam bentuk tabel dengan menggunakan komputer. Analisa data secara deskriptif.

3.7. Teknik Analisa Data

Data yang telah diolah kemudian dianalisa dengan langkah – langkah sebagai berikut :

1. Data yang telah terkumpul diseleksi kelengkapannya.

2. Data yang telah terseleksi kelengkapannya kemudian diberi penilaian sesuai denga ketentuan penilaian.

3. Data kemudian diuji dengan menggunakan komputer. 4. Hasil pengujian dengan menggunakan komputer.


(36)

(37)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Hasil Pengolahan Data Sekunder 4.1.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan

PT. First Mujur Plantation & Industry Medan (PT. FMPI) merupakan perusahaan bergerak di bidang usaha perkebunan dan pengolahan kelapa sawit. PT. First Mujur Plantation & Industry Medan adalah bagian dari usaha ARTHA GRAHA GROUP Jakarta. PT. First Mujur Plantation & Industry Medan berdiri tanggal 24 September 1980. Luas areal perkebunan sesuai HGU (Hak Guna Usaha) adalah 13.535 Ha yang terbagi atas 3 (tiga) areal kebun dan 1 (satu) pabrik pengolahan kelapa sawit yaitu Kebun Aek Kulim, Kebun Aek Sigala-Gala, Kebun Aek Barumun dan PKS Aek Sigala-Gala. PT. First Mujur Plantation & Industry mempunyai Kantor Direksi di Medan dan Kantor Group Usaha di Jakarta.

4.1.2. Luas Perkebunan

Luas perkebunan seluruhnya 13.535 Ha dengan perincian sebagai berikut :

1. Tanaman Menghasilkan (TM) : 12.699 Ha

2. Pembibitan : - Ha

3. Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) : 571 Ha

4. Emplasment : 115 Ha


(38)

4.1.3. Fasilitas

Untuk memberikan dorongan dan semangat kerja, pihak perusahaan memberikan kelebihan – kelebihan selain gaji kepada karyawan misalnya pemberian fasilitas kesehatan, tunjangan uang makan, uang tranpostasi, THR, dan bonus yang diterima setiap tahun, juga perusahaan setiap tahun memberikan kenaikan gaji kepada karyawan sesuai dengan prestasi yang ditunjukan karyawan bersangkutan.

4.1.4. Jam Dinas Pegawai dan Karyawan

Jam dinas pegawai dan karyawan di PT. First Mujur Plantation & Industry pada hari Senin s/d Jumat masuk kerja jam 08.15 WIB, istirahat dari jam 12.00 WIB s/d 13.00 WIB dan pulang kerja jam 16.30 WIB kecuali pada hari Sabtu masuk kerja jam 08.15 WIB dan pulang kerja jam 12.00 WIB.

4.1.5. Uraian Tugas tiap bagian di Kantor Direksi Medan A. Bagian Personalia & Umum

Bagian personalia & umum merupakan salah satu bagian di Kantor Direksi yang mempunyai tugas yang berbeda – beda, bagian personalia bertugas membantu Direksi dalam melaksanakan managemen perusahaan dalam bidang ketenagakerjaan, kesejahteraan tenaga kerja untuk meningkatkan prduktifitas dan pemakaian tenaga kerja yang efisien guna tercapainya tujuan perusahaan sedangkan bagian umum berhubungan dengan kebijaksanaan kesekretarian, pemeliharaan dan penggunaan asset perusahaan.


(39)

B. Bagian Akuntansi & Keuangan

Bagian Akuntansi & Keuangan merupakan salah satu bagian di Kantor Direksi yang mempunyai tugas di bidang pengelolaan sumber dana dan penggunaannya serta melakukan pencatatan sesuai dengan system akuntansi yang berlaku yang dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan.

C. Bagian Tanaman

Bagian Tanaman merupakan salah satu bagian di Kantor Direksi yang mempunyai tugas dalam melaksanakan manajemen perusahaan dalam bidang merencanakan serta mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang menyangkut fisik tanaman dan produksi.

D. Bagian Teknik

Bagian Teknik merupakan salah satu bagian di Kantor Direksi yang mempunyai tugas dalam melaksanakan manajemen perusahaan yang berhubungan dengan kebijaksanaan di bidang teknik antara lain pabrik kelapa sawit, sipil dan traksi alat berat (bengkel).

E. Bagian Marketing dan Pembelian

Bagian Marketing dan Pembelian merupakan salah satu bagian di Kantor Direksi yang mempunyai tugas dalam melaksanakan managemen perusahaan yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan penjualan produksi kebun dan pembelian untuk keperluan perusahaan secara efisien.

F. Bagian Hukum / Legal

Bagian Hukum / Legal merupakan salah satu bagian di Kantor Direksi yang mempunyai tugas dalam melaksanakan managemen perusahaan yang


(40)

berhubungan dengan kebijaksanaan penyelesaian masalah – masalah hukum di perusahaan.

G. Bagian Financial Controller

Bagian Financial Controller merupakan salah satu bagian di Kantor Direksi yang mempunyai tugas dalam melaksanakan managemen perusahaan yang berhubungan dengan pengawasan dan evaluasi terhadap sistem pengendalian pengelolaan managemen dan pengawasan dari seluruh kegiatan perusahaan serta memberikan saran untuk perbaikan.

4.2. Hasil Pengelahan Data Primer 4.2.1. Gambaran Umum Responden

Seperti yang telah ditetapkan sebelumnya bahwa sampel adalah seluruh karyawan yang seluruhnya berjumlah 33 orang dan karyawan yang dijadikan sample adalah seluruh karyawan yang mempunyai peluang untuk dapat menjawab selruh pertanyaan yaitu karyawan yang mempunyai ruangan untuk kerja sebanyak 20 orang.

Dari hasil pengumpulan data diperoleh gambaran sebagai berikut : a. Umur

Tabel 1. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN UMUR

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008

No Umur

(tahun)

Frekuensi

(f) %

1 ≤ 36 tahun 11 55,00

2 > 36 tahun 9 45,00

Jumlah 20 100


(41)

Dari tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa umur karyawan berada antara umur 20-59 tahun. Umur karyawan dibedakan atas nilai tengah (median). Umur pekerja PT. First Mujur Plantation yaitu 36 tahun.

b. Lama Bekerja

Tabel 2. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN LAMA BEKERJA KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY

MEDAN

TAHUN 2008

No Lama Bekerja (tahun)

Frekuensi

(f) %

1 <8 tahun 10 50,00

2 >8 tahun 10 50,00

Jumlah 20 100

Dari tabel 2 terlihat bahwa karyawan mempunyai lama bekerja ≤8 tahun sebanyak 10 orang (50%), dan ≥8 sebanyak 10 orang (50%).

c. Tingkat Pendidikan

Tabel 3. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008 No Pendidikan Frekuensi

(f) %

1 SLTP 2 10,00

2 SLTA sederajat 4 20,00

3 Akademi 6 30,00

4 Perguruan Tinggi

(S1 & S2) 8 40,00

Jumlah 20 100

Dari tabel di atas bahwa dari 20 responden masih terdapat adanya karyawan yang tamat SLTP yaitu sebanyak 2 orang (10,00%), SLTA yaitu sebanyak 4 orang (20,00%), Akademi yaitu sebanyak 6 orang (30,00%) dan cukup banyak pula


(42)

d. Status Perkawinan

Tabel 4. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN STATUS PERKAWINAN

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008

No Status Perkawinan Frekuensi

(f) %

1 Belum Kawin 6 30,00

2 Kawin 14 70,00

Jumlah 20 100

Dari tabel di atas bahwa hampir semua responden sudah berstatus kawin yaitu sebanyak 14 orang (70,00%), 6 orang yang belum kawin (30,00%) dan tidak ada responden yang duda atau janda.

e. Bagian Pekerjaan

Tabel 5. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN BAGIAN PEKERJAAN

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008

No Bagian Pekerjaan Frekuensi

(f) %

1 Personalia & Umum 2 10,00 2 Akuntansi & Keuangan 8 40,00

3 Tanaman 3 15,00

4 Teknik 3 15,00

5 Marketing & Pembelian 2 10,00

6 Hukum 1 5,00

7 Financial Controller 1 5,00

Jumlah 20 100

Dari tabel di atas bahwa bagian pekerjaan yang paling banyak menyerap karyawan adalah bagian pekerjaan akuntansi dan keuangan yaitu 8 orang (40,00%) sedangkan bagian pekerjaan yang paling sedikit menyerap karyawan


(43)

adalah bagian pekerjaan hukum dan financial controller masing – masing terdiri dari 1 orang (5,00%).

f. Pendapatan Per Bulan

Tabel 6. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PENDAPATAN PERBULAN

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION &INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008

No Bagian Pekerjaan Frekuensi

(f) %

1 ≤ Rp. 2.800.000 10 50,00

2 ≥ Rp. 2.800.000 10 50,00

Jumlah 20 100

Dari tabel di atas bahwa responden mempunyai pendapatan berada antara ≤ Rp. 2.800.000,- sebanyak 10 orang (50%), responden yang mempunyai pendapatan

≥Rp. 2.800.000,- sebanyak 10 orang (50%)

A. Faktor Fisik a. Pencahayaan

Tabel 1. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP PENCAHAYAAN DI RUANGAN KERJA

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008 No Kepuasan Karyawan terhadap

pencahayaan di ruangan kerja

Frekuensi

(f) %

1 Ya 17 85,00

2 Tidak 3 15,00

Jumlah 20 100

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas dengan pencahayaan di ruangan kerja yaitu sebanyak 17 orang (85,00%) dan hanya 3 orang (15,00%) yang menyatakan bahwa mereka tidak puas dengan pencahayaan di ruangan kerja.


(44)

b. Sirkulasi Udara

Tabel 2. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP SIRKULASI UDARA DI RUANGAN KERJA

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008

No Kepuasan Karyawan terhadap sirkulasi udara

Frekuensi

(f) %

1 Ya 18 90,00

2 Tidak 2 10,00

Jumlah 20 100

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas dengan sirkulasi udara di ruangan kerja yaitu sebanyak 18 orang (90,00%) dan hanya 2 orang (10,00%) yang menyatakan bahwa mereka tidak puas dengan sirkulasi udara di ruangan kerja.

c. Suhu Udara

Tabel 3. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP SUHU UDARA DI RUANGAN KERJA KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY

MEDAN TAHUN 2008 No Kepuasan Karyawan terhadap suhu

udara

Frekuensi

(f) %

1 Ya 17 85,00

2 Tidak 3 15,00

Jumlah 20 100

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas dengan suhu udara di ruangan kerja yaitu sebanyak 17 orang (85,00%) dan hanya 3 orang (15,00%) yang menyatakan bahwa mereka tidak puas dengan suhu udara di ruangan kerja.


(45)

B. Faktor Kepuasan Psiko-Sosial a. Minat

Tabel 4. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP KESESUAIAN TUGAS DENGAN MINAT YANG DIMILIKI

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008 No Kepuasan Karyawan terhadap kesesuaian tugas

dengan minat yang dimiliki

Frekuensi

(f) %

1 Ya 15 75,00

2 Tidak 5 25,00

Jumlah 20 100

Dari tabel di atas bahwa 15 orang (75,00%) menyatakan bahwa karyawan merasa puas terhadap kesesuaian tugas dengan minat yang dimiliki dan hanya 5 orang (25,00%) yang menyatakan bahwa karyawan merasa tidak puas terhadap kesesuaian tugas dengan minat yang dimiliki.

b. Ketenteraman

Tabel 5. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP KETENTERAMAN SELAMA BEKERJA

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008 No Kepuasan Karyawan terhadap

Ketenteraman selama bekerja

Frekuensi

(f) %

1 Ya 19 95,00

2 Tidak 1 5,00

Jumlah 20 100

Dari tabel di atas bahwa hampir seluruh responden yaitu 19 orang (95,00%) menyatakan puas terhadap ketenteraman yang mereka rasakan selama melakukan pekerjaan dan hanya 1 orang (5,00%) yang menyatakan tidak puas terhadap ketenteraman selama melakukan pekerjaannya.


(46)

c. Keterampilan

Tabel 6. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP KESESUAIAN TUGAS DENGAN KETERAMPILAN YANG DIMILIKI

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008 No

Kepuasan Karyawan terhadap kesesuaian tugas dengan keterampilan yang dimiliki

Frekuensi

(f) %

1 Ya 17 85,00

2 Tidak 3 15,00

Jumlah 20 100

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas dengan pekerjaannya karena sesuai dengan keterampilan yang dimilki yaitu sebanyak 17 orang (85,00%) merasa puas terhadap kesesuaian tugas dengan keterampilan yang dimiliki dan hanya 3 orang (15,00%) yang menyatakan bahwa merasa tidak puas terhadap kesesuaian tugas dengan keterampilan yang dimiliki.

d. Bakat

Tabel 7. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP BAKAT YANG DIMILIKI

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008 No

Kepuasan Karyawan terhadap kesesuaian tugas dengan

bakat yang dimiliki

Frekuensi

(f) %

1 Ya 18 90,00

2 Tidak 2 10,00

Jumlah 20 100

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas dengan pekerjaannya karena sesuai dengan keterampilan yang dimilki yaitu sebanyak 18 orang (90,00%) dan hanya 2 orang (10,00%) yang menyatakan bahwa mereka


(47)

tidak puas dengan pekerjaannya karena tidak berbakat dalam melakukan pekerjaan tersebut.

e. Ketegasan Pimpinan

Tabel 8. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP KETEGASAN PIMPINAN DALAM MENEGAKKAN DISIPLIN

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008 No

Kepuasan Karyawan terhadap ketegasan pimpinan dalam

menegakkan displin

Frekuensi

(f) %

1 Ya 18 90,00

2 Tidak 2 10,00

Jumlah 20 100

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas dengan ketegasan pimpinan dalam menegakkan disiplin yaitu sebanyak 18 orang (90,00%) dan hanya 2 orang (10,00%) yang menyatakan bahwa mereka tidak puas dengan ketegasan pimpinan dalam menegakkan disiplin.

f. Hubungan Kerjasama antara sesama karyawan

Tabel 9. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP HUBUNGAN KERJASAMA DENGAN SESAMA KARYAWAN

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008 No

Kepuasan Karyawan terhadap hubungan kerjasama dengan sesama

karyawan

Frekuensi

(f) %

1 Ya 17 85,00

2 Tidak 3 15,00

Jumlah 20 100

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas dengan hubungan kerjasama antara sesama karyawan yaitu sebanyak 17 orang (85,00%)


(48)

dan hanya 3 orang (15,00%) yang menyatakan bahwa mereka tidak puas dengan hubungan kerjasama antara sesama karyawan.

g. Suasana Kekeluargaan dalam lingkungan kerja

Tabel 10. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP SUASANA KEKELUARGAAN DALAM LINGKUNGAN KERJA

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008 No Kepuasan Karyawan terhadap suasana

kekeluargaan dalam lingkungan kerja

Frekuensi

(f) %

1 Ya 18 90,00

2 Tidak 2 10,00

Jumlah 20 100

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas terhadap suasana kekeluargaan dalam lingkungan kerja yaitu sebanyak 18 orang (90,00%) dan hanya 2 orang (10,00%) yang menyatakan bahwa mereka tidak puas terhadap suasana kekeluargaan dalam lingkungan kerja.

C. Kepuasan Finansial

a. Kesesuaian Gaji dengan tingkat pendidikan

Tabel 11. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP KESESUAIAN GAJI YANG DITERIMA DENGAN TINGKAT PENDIDIKAN

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008 No

Kepuasan Karyawan terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan

pendidikan

Frekuensi

(f) %

1 Ya 18 90,00

2 Tidak 2 10,00

Jumlah 20 100


(49)

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan tingkat pendidikan yaitu sebanyak 18 orang (90,00%) dan hanya 2 orang (10,00%) yang menyatakan bahwa mereka tidak puas terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan tingkat pendidikan.

b. Kesesuaian Gaji dengan prestasi kerja

Tabel 12. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP KESESUAIAN GAJI YANG DITERIMA DENGAN PRESTASI KERJA

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008 No

Kepuasan Karyawan terhadap kesesuaian gaji yang diterima

dengan prestasi kerja

Frekuensi

(f) %

1 Ya 17 85,00

2 Tidak 3 15,00

Jumlah 20 100

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan prestasi kerja yaitu sebanyak 17 orang (85,00%) dan hanya 3 orang (15,00%) yang menyatakan bahwa mereka tidak puas terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan prestasi kerja.

c. Kesesuaian Gaji dengan tingkat kemampuan dan pengalaman kerja.

Tabel 13. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP KESESUAIAN GAJI YANG DITERIMA DENGAN DENGAN TINGKAT KEMAMPUAN DAN PENGALAMAN KERJA

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008

No

Kepuasan Karyawan terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan

tingkat kemampuan dan pengalaman kerja

Frekuensi

(f) %

1 Ya 18 90,00

2 Tidak 2 10,00


(50)

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan tingkat kemampuan dan pengalaman kerja yaitu sebanyak 18 orang (90,00%) dan hanya 2 orang (10,00%) yang menyatakan bahwa mereka tidak puas terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan tingkat kemampuan dan pengalaman kerja.

d. Kesesuaian Gaji dengan waktu kerja yang digunakan.

Tabel 14. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP KESESUAIAN GAJI YANG

DITERIMA DENGAN WAKTU KERJA YANG DIGUNAKAN KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY

MEDAN TAHUN 2008 No

Kepuasan Karyawan terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan

waktu kerja yang digunakan

Frekuensi

(f) %

1 Ya 17 85,00

2 Tidak 3 15,00

Jumlah 20 100

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan waktu kerja yang digunakan yaitu sebanyak 17 orang (85,00%) dan hanya 3 orang (15,00%) yang menyatakan bahwa mereka tidak puas terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan waktu kerja yang digunakan.


(51)

e. Kesesuaian Gaji dengan masa kerja.

Tabel 15. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP KESESUAIAN GAJI YANG DITERIMA DENGAN MASA KERJA

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008 No

Kepuasan Karyawan terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan

masa kerja

Frekuensi

(f) %

1 Ya 18 90,00

2 Tidak 2 10,00

Jumlah 20 100

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan masa kerja yaitu sebanyak 18 orang (90,00%) dan hanya 2 orang (10,00%) yang menyatakan bahwa mereka tidak puas terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan masa kerja.

f. Kesesuaian Gaji dengan jaminan sosial yang diterima.

Tabel 16. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA

KARYAWAN TERHADAP KESESUAIAN GAJI YANG

DITERIMA DENGAN JAMINAN SOSIAL YANG DITERIMA KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY

MEDAN TAHUN 2008 No

Kepuasan Karyawan terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan

jaminan sosial yang diterima.

Frekuensi

(f) %

1 Ya 18 90,00

2 Tidak 2 10,00

Jumlah 20 100

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan jaminan sosial yang diterima yaitu sebanyak 18 orang (90,00%) dan hanya 2 orang (10,00%) yang menyatakan bahwa mereka tidak puas terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan jaminan sosial yang


(52)

g. Kesesuaian Gaji dengan tunjangan yang diterima.

Tabel 17. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP KESESUAIAN GAJI YANG DITERIMA DENGAN TUNJANGAN YANG DITERIMA

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008 No

Kepuasan Karyawan terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan

jaminan sosial yang diterima

Frekuensi

(f) %

1 Ya 17 85,00

2 Tidak 3 15,00

Jumlah 20 100

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan tunjangan yang diterima yaitu sebanyak 17 orang (85,00%) dan hanya 3 orang (15,00%) yang menyatakan bahwa mereka tidak puas terhadap kesesuaian gaji yang diterima dengan tunjangan yang diterima.

h. Fasilitas dalam ruangan kerja.

Tabel 18. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP FASILITAS DALAM RUANGAN KERJA

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008 No Kepuasan Karyawan terhadap fasilitas

dalam ruangan kerja

Frekuensi

(f) %

1 Ya 17 85,00

2 Tidak 3 15,00

Jumlah 20 100

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas terhadap fasilitas dalam ruangan kerja yaitu sebanyak 17 orang (85,00%) dan hanya 3 orang (15,00%) yang menyatakan bahwa mereka tidak puas terhadap fasilitas dalam ruangan kerja.


(53)

i. Kesempatan pengembangan diri.

Tabel 19. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP KESEMPATAN PENGEMBANGAN DIRI

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008 No

Kepuasan Karyawan terhadap terhadap kesempatan

pengembangan diri

Frekuensi

(f) %

1 Ya 17 85,00

2 Tidak 3 15,00

Jumlah 20 100

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas terhadap kesempatan pengembangan diri yaitu sebanyak 17 orang (85,00%) dan hanya 3 orang (15,00%) yang menyatakan bahwa mereka tidak puas terhadap kesempatan pengembangan diri.

j. Kebijaksanaan promosi.

Tabel 20. DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PUAS TIDAKNYA KARYAWAN TERHADAP KEBIJAKSANAAN PROMOSI

KARYAWAN PT. FIRST MUJUR PLANTATION & INDUSTRY MEDAN

TAHUN 2008 No Kepuasan Karyawan terhadap

kebijaksanaan promosi

Frekuensi

(f) %

1 Ya 17 85,00

2 Tidak 3 15,00

Jumlah 20 100

Dari tabel di atas rata – rata responden menyatakan bahwa mereka puas terhadap kebijaksanaan promosi yaitu sebanyak 17 orang (85,00%) dan hanya 3 orang (15,00%) yang menyatakan bahwa mereka tidak puas terhadap kebijaksanaan promosi.


(54)

(55)

(56)

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Gambaran Umum Responden

a. Distribusi responden berdasarkan umur

Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa 20 responden umur karyawan berada antara umur 20-59 tahun. Umur karyawan dibedakan atas nilai tengah (median). Umur pekerja PT. First Mujur Plantation & Industry Medan yaitu 36 tahun.

b. Distribusi responden berdasarkan lama bekerja.

Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa 20 responden karyawan mempunyai lama bekerja berada antara 0-39 tahun. Lama bekerja dibedakan atas nilai tengah (median). Lama bekerja PT. First Mujur Plantation & Industry Medan yaitu 8 tahun.

c. Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan.

Ada 8 responden (40%) yang menunjukkan bahwa tingkat pendidikan karyawan rata – rata perguruan tinggi (S1 & S2) dan hanya 2 responden (10%) yang tingkat pendidikan karyawan SLTP sehingga mempengaruhi pola pikir karyawan terhadap pekerjaan dimana karyawan sudah mengerti akan hak dan kewajibannya.

d. Distribusi responden berdasarkan status perkawinan

Untuk tingkat status perkawinan dari data yang diperoleh bahwa 14 responden (70%) menunjukkan bahwa karyawan sudah menikah dan hanya 6 responden (30%) yang belum menikah dan tidak ada yang duda ataupun janda.


(57)

e. Distribusi responden berdasarkan bagian pekerjaan.

Dalam pembagian pekerjaan, bagian yang paling banyak menyerap karyawan adalah bagian akuntasni dan keuangan, hal dapat dilihat dari data yang ada dimana 8 responden (40%) karyawan bekerja di bagian akuntansi dan keuangan dan bagian pekerjaan yang paling sedikit menyerap karyawan adalah bagian hukum (legal) dan financial controller yang masing –masing 1 responden (5%).

f. Distribusi responden berdasarkan pendapatan perbulan.

Dari data yang ada dapat disimpulkan bahwa 20 responden mempunyai pendapatan berada antara Rp. 950.000 – Rp. 5.000.000. Gaji dibedakan atas nilai tengah (median) gaji karyawan PT. First Mujur Plantation & Industry Medan yaitu Rp. 2.800.000,-

5.2. Faktor Fisik

a. Distribusi responden berdasarkan puas tidaknya karyawan terhadap pencahayaan di ruangan kerja.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa hampir semua karyawan menyatakan puas terhadap pencahayaan di ruangan kerja yaitu ada 17 orang (85%) yang puas terhadap pencahayaan di ruangan kerja dan hanya 3 orang (15%) karyawan di bagian tehnik yang menyatakan tidak puas terhadap pencahayaan karena meja kerja karyawan berada di pojok. Pencahayaan yang baik memungkinkan karyawan melihat obyek-obyek yang di kerjakannya secara jelas, cepat dan tanpa upaya-upaya tidak perlu. Lebih dari itu, pencahayaan yang memadai memberikan kesan pemandangan yang lebih baik dan keadaan


(58)

menyegarkan. Permasalahan pencahayaan meliputi kemampuan manusia untuk melihat sesuatu, sifat-sifat dari indera pengelihatan, usaha-usaha yang dilakukan untuk melihat obyek lebih baik dan pengaruh pencahayaan terhadap lingkungan kerja. Suatu hal yang sangat perlu diperhatikan ialah kenapa seseorang melihat suatu obyek dengan mudah dan cepat,sedangkan lainnya harus dengan berusaha keras, sedangkan lainnya tidak terlihat sama sekali.

b. Distribusi responden berdasarkan puas tidaknya karyawan terhadap sirkulasi udara di ruangan kerja.

Dari data yang ada 18 orang (90%) karyawan yang puas terhadap sirkulasi udara di ruangan kerja dan hanya 2 orang (10%) yang menyatakan tidak puas terhadap sirkulasi udara di ruangan kerja karena ruangan kerja kecil dan dengan ventilasi yang tidak cukup pada bagian teknik.

c. Distribusi responden berdasarkan puas tidaknya karyawan terhadap suhu udara di ruangan kerja.

Faktor suhu ruangan sangat menentukan untuk kenyamanan bekerja karyawan, dalam buku Suma’mur (1976) menyebutkan bahwa suhu udara nikmat di tempat kerja adalah 24-260C, dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa ada 17 orang (85%) karyawan yang puas terhadap suhu udara di ruangan kerja dan hanya 3 orang (15%) yang meyatakan tidak puas terhadap suhu udara di ruangan kerja, karena mesin pendingin (AC) diruangan teknik rusak. Suhu panas dapat mengurangi kelincahan, memperpanjang waktu reaksi dan waktu pengambilan keputusan, mengganggu kecermatan kerja otak, mengganggu koordinasi syaraf perasa dan motoris serta memudahkan untuk dirangsang.


(59)

5.3. Faktor Kepuasan Psiko-Sosial

a. Distribusi responden berdasarkan puas tidaknya karyawan terhadap kesesuaian tugas dengan minat yang dimiliki.

Bila dilihat daridata ada 15 orang (75%) karyawan yang puas terhadap kesesuaian tugas dengan minat yang dimiliki dan hanya 5 orang (25,00%) yang menyatakan bahwa karyawan merasa tidak puas terhadap kesesuaian tugas dengan minat yang dimiliki . karyawan yang tidak puas bekerja di bagian personalia dan umum, marketing dan pembelian, 3 (orang) di bagian akuntansi dan keuangan. Ketidak puasan karyawan disebabkan karena mereka lebih menyukai di bagian tanaman karena bagian ini lebih mudah untuk dipromosikan sebagai Asisten kebun. Heidjrachman Ranupandojo & Suad Hasnan (1984) dalam bukunya menyebutkan bahwa semua orang mempunyai minat terhadap suatu pekerjaannya akan mengerjakan pekerjaannya dengan lebih baik daripada yang tidak berminat. b. Distribusi responden berdasarkan puas tidaknya karyawan terhadap

ketenteraman selama bekerja.

Dari data yang ada bahwa 19 orang (95%) yang menyatakan puas dengan ketenteraman yang mereka rasakan selama melakukan pekerjaan dan hanya 1 orang (5,00%) di bagian tehnik yang menyatakan tidak tenteram selama melakukan pekerjaannya karena karyawan merasa terganggu dengan suara mesin genset. Ada karyawan yang sangat peka terhadap kebisingan, terutama pada suara tinggi. Hal ini dapat dikendalikan dengan penempatan mesin genset jauh dari ruangan kerja kantor. Sehingga dapat menghasilkan suatu pekerjaan yang baik sangat diperlukan ketenteraman dalam melaksanakan tugasnya.


(60)

c. Distribusi responden berdasarkan puas tidaknya karyawan terhadap keterampilan yang dimiliki.

Pada elemen keterampilan, diperoleh data bahwa ada 17 orang (85,00%) merasa puas terhadap kesesuaian tugas dengan keterampilan yang dimiliki dan hanya 3 orang (15,00%) karyawan di bagian akuntansi dan keuangan yang menyatakan bahwa merasa tidak puas terhadap kesesuaian tugas dengan keterampilan yang dimiliki karena ketiga karyawan bukan lulusan dari pendidikan akuntansi sehingga lambat untuk menyelesaikan pekerjaan. Keterampilan ini dapat diperoleh melalui training atau latihan-latihan yang diberikan pada waktu karyawan memasuki tempat bekerja mereka. Menurut Soeripto (1998) dalam bukunya mengenai manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dan penerapanya mengatakan bahwa penyelenggaraan program training merupakan salah satu kebutuhan yang harus diperhatikan untuk membina keterampilan karyawan. Diketahui bahwa pihak perusahaan cukup baik dalam memberikan latihan-latihan disamping rata-rata karyawan yang bekerja di sana sudah mempunyai masa kerja yang lama sehingga terbiasa dengan pekerjaannya.

d. Distribusi responden berdasarkan puas tidaknya karyawan terhadap bakat yang dimiliki.

Faktor psikososial lainnya yaitu bakat, lebih lanjut As’adKaryawan juga dalam bukunya psikologi industri mengemukakan bahwa bakat adalah kemampuan dasar yang menentukan sejauh mana kesuksesan individu untuk memperoleh keahlian atau pengetahuan tertentu, apabila individu itu di beri latihan-latihan tertentu. Dari hasil data yang ada bahwa 19 orang (90,00%)


(1)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 2 10.0 10.0 10.0

ya 18 90.0 90.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Kepuasan keadaan suhu di ruang kerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 3 15.0 15.0 15.0

ya 17 85.0 85.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Kepuasan dengan kesesuaian tugas dengan minat yang dimiliki

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 5 25.0 25.0 25.0

ya 15 75.0 75.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Kepuasan Ketentraman dalam melaksanakan tugas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 1 5.0 5.0 5.0

ya 19 95.0 95.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Kepuasan dengan kesesuaian tugas dengan bakat yang dimiliki

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 3 15.0 15.0 15.0

ya 17 85.0 85.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Kepuasan dengan kesesuaian tugas dengan ketrampilan yang dimiliki

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 2 10.0 10.0 10.0

ya 18 90.0 90.0 100.0


(2)

Kepuasan dengan ketegasan pimpinan dalam menegakkan disiplin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 2 10.0 10.0 10.0

ya 18 90.0 90.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Kepuasan kemampuan teman sekerja untuk bekerjasama dalam menyelesaikan tugas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 3 15.0 15.0 15.0

ya 17 85.0 85.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Kepuasan dengan suasana kekeluargaan dalam lingkungan kerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 2 10.0 10.0 10.0

ya 18 90.0 90.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Kepuasan kesesuaian gaji dengan prestasi kerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 3 15.0 15.0 15.0

ya 17 85.0 85.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

kepuasan kesesuaian gaji dengan tingkat pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 2 10.0 10.0 10.0

ya 18 90.0 90.0 100.0


(3)

kepuasan kesesuaian gaji dengan kemampuan dan pengalaman kerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 2 10.0 10.0 10.0

ya 18 90.0 90.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

kepuasan kesesuaian gaji dengan waktu kerja yang digunakan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 3 15.0 15.0 15.0

ya 17 85.0 85.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

kepuasan kesesuaian gaji dengan masa kerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 2 10.0 10.0 10.0

ya 18 90.0 90.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Kepuasan Adanya jaminan sosial yang diterima di tempat kerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 2 10.0 10.0 10.0

ya 18 90.0 90.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Kepuasan besar tunjangan yang diterima

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 3 15.0 15.0 15.0

ya 17 85.0 85.0 100.0


(4)

Kepuasan fasilitas didalam ruangan kerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 3 15.0 15.0 15.0

ya 17 85.0 85.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Kepuasan kesempatan untuk pengembangan diri dalam posisi manajemen

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 3 15.0 15.0 15.0

ya 17 85.0 85.0 100.0


(5)

MASTER DATA

Sex umur lamker pend bagker

status pendpt fis1

fis2

fis3

psiko1 psiko2 psiko3

psiko4

psiko5 psiko6

1

1

1

4

6

2

2

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

4

1

1

2

1

1

1

0

1

1

1

1

1

2

1

1

2

7

2

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

4

2

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

4

3

1

2

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

4

4

2

2

0

0

0

1

0

1

1

1

1

2

1

1

4

1

2

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

5

2

1

1

1

1

0

1

1

1

1

0

1

1

1

4

3

1

2

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

2

2

2

2

1

1

1

1

0

1

0

1

1

0

1

1

2

4

4

1

2

0

0

0

1

1

1

1

0

1

1

2

2

3

2

1

2

1

1

1

1

1

1

1

1

1

2

2

1

3

2

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

2

2

2

3

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

2

2

1

4

1

1

0

1

0

1

1

1

1

1

1

1

2

2

3

2

1

2

1

1

1

1

1

1

0

1

1

2

2

2

2

2

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

0

1

2

2

3

2

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

2

2

2

3

5

1

2

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

2

2

3

2

1

2

1

1

1

0

0

1

0

1

1

Keterangan :

Sex

: 1. Laki-laki

Umur : 1.

≤36 tahun

Lama bekerja

:

≤8 tahun

Tingkat pendidikan: 1. SLTP

2. Perempuan

2.

≥36 tahun

≥8 tahun

2. SLTA

3. Akademi

4. Perguruan Tinggi

(S1&S2)


(6)

psiko7 finan1

finan2

finan3

finan4

finan5

finan6

finan7 finan8

finan9

finan10

1

0

0

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0

1

0

0

1

1

0

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

0

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

0

1

1

1

1

0

1

1

0

1

0

1

0

1

1

0

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

0

1

0

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

0

1

1

Status perkawinan : 1. Belum kawin

Bagian pekerjaan: : 1. Personalia & Umum

2. Kawin

2. Akuntansi & Keuangan

Pendapatan perbulan : 1.

≤ Rp. 2.800.000

3. Tanaman

2.

≤ Rp.2.8000.000

4. Teknik

Pencahayaan

1. ya

5. Marketing & Pembelian

2. tidak

6. Hukum

Fis1-Finan10

: 1. ya

7. Financial Controller

2. tidak