ROBEKAN JALAN LAHIR BUKU SAKU PEDOMAN BAGI TENAGA KESEHATAN 001

107 KEHAMILAN DAN PERSALINAN DENGAN PENYULIT OBSTETRI PERDARAHAN PASCASALIN HPP HEMORARGIA POSTPARTUM Robekan Serviks u Paling sering terjadi pada bagian lateral bawah kiri dan kanan dari porsio. u Jepitkan klem ovum pada lokasi perdarahan. u Jahitan dilakukan secara kontinu dimulai dari ujung atas robekan kemudian ke arah luar sehingga semua robekan dapat dijahit lihat lampiran A.6. u Bila perdarahan masih berlanjut, berikan 1 g asam traneksamat IV bolus selama 1 menit, dapat diulang setelah 30 menit lalu rujuk pasien.

3. RETENSIO PLASENTA

u Berikan 20-40 unitoksitosin dalam 1000 ml larutan NaCl 0,9Ringer Laktat dengan kecepatan 60 tetesmenitdan 10 UNIT IM. Lanjutkan infus oksitosin 20 UNIT dalam 1000 ml larutan NaCl 0,9Ringer Laktat dengan kecepatan 40 tetesmenit hingga perdarahan berhenti u Lakukan tarikan tali pusat terkendali u Bila tarikan tali pusat terkendali tidak berhasil, lakukan plasenta manual secara hati-hati lihat lampiran A.3. u Berikan antibiotika profilaksis dosis tunggal ampisilin 2 g IV DAN metronidazol 500 mg IV. u Segera atasi atau rujuk ke fasilitas yang lebih lengkap bila terjadi komplikasi perdarahan hebat atau infeksi.

4. SISA PLASENTA

u Berikan 20-40 unitoksitosin dalam 1000 ml larutan NaCl 0,9Ringer Laktat dengan kecepatan 60 tetesmenitdan 10 unitIM. Lanjutkan infus oksitosin 20 unitdalam 1000 ml larutan NaCl 0,9Ringer Laktat dengan kecepatan 40 tetesmenit hingga perdarahan berhenti. u Lakukan eksplorasi digital bila serviks terbuka dan keluarkan bekuan darah dan jaringan lihat lampiran A.2. Bila serviks hanya dapat dilalui oleh instrumen, lakukan evakuasi sisa plasenta dengan aspirasi vakum manual atau dilatasi dan kuretase lihat lampiran A.3 dan A.4. u Berikan antibiotika profilaksis dosis tunggal ampisillin 2 g IV DAN metronidazole 500 mg. u Jika perdarahan berlanjut, tatalaksana seperti kasus atonia uteri. 108 KEHAMILAN DAN PERSALINAN DENGAN PENYULIT OBSTETRI PERDARAHAN PASCASALIN HPP HEMORARGIA POSTPARTUM

5. INVERSIO UTERI

u Segera reposisi uterus lihat lampiran A.7. Namun jika reposisi tampak sulit, apalagi jika inversio telah terjadi cukup lama, bersiaplah untuk merujuk ibu. u Jika ibu sangat kesakitan, berikan petidin 1 mgkgBB jangan melebihi 100 mg IM atau IV secara perlahan atau berikan morfin 0,1 mgkgBB IM. u Jika usaha reposisi tidak berhasil, lakukan laparotomi. u Jika laparotomi tidak berhasil, lakukan histerektomi.

6. GANGGUAN PEMBEKUAN DARAH

u Pada banyak kasus kehilangan darah yang akut, koagulopati dapat dicegah jika volume darah dipulihkan segera. u Tangani kemungkinan penyebab solusio plasenta, eklampsia. u Berikan darah lengkap segar, jika tersedia, untuk menggantikan faktor pembekuan dan sel darah merah. u Jika darah lengkap segar tidak tersedia, pilih salah satu di bawah ini: • Plasma beku segar untuk menggantikan faktor pembekuan 15 ml kg berat badan jika APTT dan PT melebihi 1,5 kali kontrol pada perdarahan lanjut atau pada keadaan perdarahan berat walaupun hasil dari pembekuan belum ada. • Sel darah merah packed red cells untuk penggantian sel darah merah. • Kriopresipitat untuk menggantikan fibrinogen. • Konsentrasi trombosit perdarahan berlanjut dan trombosit 20.000. • Apabila kesulitan mendapatkan darah yang sesuai, berikan darah golongan O untuk penyelamatan jiwa.

7. RUPTURA UTERI

Lihat bab 4.13