Laporan Praktikum Kimia Organik
Percobaan 8 Uji Triterpen dan Steroid
Kenny Agathon Yonathan 11213009
Tanggal Praktikum : 29 Oktober 2014
Tanggal Pengumpulan : 5 November 2014 Nama Asisten:
Arinta Dewi 11212039
LABORATORIUM KIMIA ORGANIK PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2014
Percobaan 8 Uji Triterpen dan Steroid I. Tujuan
1. Menentukan keberadaan triterpen dan steroid dengan Uji Liebermann-Burchard 2. Menentukan keberadaan saponin dengan uji busa
3. Menentukan nilai Rf noda triterpen
II. Teori Dasar
Salah satu kelompok senyawa metabolit sekunder adalah triterpen, steroid, dan saponin yang merupakan turunan gula dari keduanya. Kelompok senyawa ini banyak
ditemukan di berbagai organisme terutama tumbuhan. Steroid ditemukan di hampir semua tanaman, sedangkan triterpen dan saponin lebih terbatas penyebarannya.
Triterpenoid adalah senyawa metabolid sekunder yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isoprena dan diturunkan dari hidrokarbon C 30 asiklik, yaitu skualena
Widiyati, 2005. Sedangkan, steroid merupakan senyawa yang memiliki kerangka dasar triterpena asiklik yang dibiosintesis yaitu pengubahan asam asetat melalui asam
mevalonat dan skualen suatu triterpenoid menjadi lanosterol dan sikloartenol Lenny, 2006. Saponin adalah turunan gula dari triterpen dan steroid yang disebut aglikon atau
sapogenin, dan terdapat gugus sakarida. Uji untuk menentukan keberadaan triterpen dan steroid didasarkan pada uji Liebermann-Burchard, uji yang positif akan
memberikan perubahan warna menjadi warna merah atau ungu untuk triterpen dan biru atau hijau untuk steroid. Untuk saponin dilakukan uji busa, uji yang positif akan
menghasilkan busa dengan tinggi minimal 1cm.
III. Data Pengamatan
Sumber Uji
Pengamatan Foto
Mangga Liebermann-
Burchard Perubahan
warna pertama dari biru
menjadi hijau pekat
Busa Terbentuk busa
dengan tinggi sekitar 1cm +
Bougenville Liebermann-
Burchard Perubahan
warna pertama dari ungu
menjadi hijau sangat pekat
Busa Terbentuk busa
dengan tinggi sekitar 1-2cm
++
Tabel 3.1 hasil uji Liebermann-Burchard dan uji busa
Sampel Jarak noda cm
Eluen Foto
Mangga 1: 2,15
3,4 2: 2,85
3: 2,95 4: 3,1
5: 6:
Bougenville 1: 0,7
2: 2,15 3: 2,35
4: 2,45 5: 2,7
6: 2,9
Tabel 3.2 hasil analisis KLT triterpen
IV. Pengolahan Data
Rf Noda Triterpen Rf =
jarak noda dari batas bawah jarak tempuh pelarut dari batasbawah
a. Rf noda triterpen dari daun mangga i.
Rf = 2,15 cm
3,4 cm = 0,632
ii. Rf =
2,85 cm 3,4 cm
= 0,838 iii.
Rf = 2,95 cm
3,4 cm = 0,867
iv. Rf =
3,1 cm 3,4 cm
= 0,911 b. Rf noda triterpen dari daun bougenville
i. Rf =
0,7 cm 3,4 cm
= 0,206 ii.
Rf = 2,15 cm
3,4 cm = 0,632
iii. Rf =
2,35 cm 3,4 cm
= 0,691 iv.
Rf = 2,4 5 cm
3,4 cm = 0,721
v. Rf =
2,7 cm 3,4 cm
= 0,794 vi.
Rf = 2,9 cm
3,4 cm = 0,853
V. Pembahasan 5.1. Klasifikasi Tumbuhan