23 dan harian disusun oleh pendidik yang mengacu pada acuan menu pembelajaran
yang berdasarkan aspek-aspek perkembangan anak sesuai dengan usia dan kemampuan anak.
Yuliani Nurani Sujiono 2011: 217, dalam melaksanakan pembelajaran diperlukan penataan lingkungan main, yaitu: 1 penempatan alat main yang tepat
memungkinkan anak untuk mandiri, disiplin, bertanggung jawab, memulai dan mengakhiri main, klasifikasi; 2 penataan alat dan bahan selama main seharusnya
mendukung anak untuk membuat keputusan sendiri, mengembangkan ide, menuangkan ide menjadi karya nyata, mengembangkan kemampuan sosial; 3
penataan alat dan bahan main memungkinkan anak main sendiri, main berdampingan, main bersama, dan main bekerja sama.
Perencanaan pembelajaran Kelompok Bermain, meliputi: pendidik membuat RKM dan RKH, pendidik menata APE yang akan digunakan dalam
sentra sesuai tahap perkembangan peserta didik.
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Kemendiknas 2011: 27 – 29, pelaksanaan kegiatan Kelompok Bermain mengacu pada kalender pendidikan yang telah ditetapkan oleh Kantor
Kementerian Pendidikan Nasional yang berisi jadwal kegiatan-kegiatan pendidikan. Dalam penyusunan jadwal berdasarkan tema tidak harus sama dengan
urutan dan alokasi waktu, melainkan disesuaikan dengan minat dan kemampuan anak saat tema itu dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: 1 usia 2 – 3
tahun, kegiatan bermain per-minggu minimal 2 kali pertemuan, tiap pertemuan minimal selama 2 jam dengan pertemuan ideal selama 4 jam; 2 usia 4 – 6 tahun,
24 kegiatan bermain per-minggu minimal 5 kali pertemuan dan maksimal 6 kali
pertemuan, tiap pertemuan minimal 2,5 jam dengan pertemuan ideal selama 6 jam. Jadwal libur sekolah dalam menyambut hari-hari besar nasional keagamaan.
Martuti 2009: 77 – 78, dalam penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini menggunakan pendekatan BCCT Beyond Centers and Circle Time yang
diterjemahkan menjadi pendekatan sentra dan saat lingkaran. Pendekatan ini diadaptasi dari Creative Preschool Florida USA yang dalam proses
pembelajarannya berfokus pada anak dengan menggunakan empat jenis pijakan untuk mendukung perkembangan anak, yaitu pijakan lingkungan main, pijakan
sebelum main, pijakan selama main, dan pijakan setelah main. Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini dilakukan melalui kegiatan
bermain yang dipersiapkan oleh pendidik dengan menyiapkan materi content dan proses belajar.
c. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan. Di dalam pelaksanaan evaluasi atau penilaian, pendidik perlu menentukan kriteria keberhasilan, cara, dan jenis penilaian dengan kompetensi
dalam kurikulum. Evaluasi dapat dilakukan sebelum pembelajaran, selama
pembelajaran, dan sesudah pembelajaran.
Kemendiknas 2011: 34, tujuan evaluasi pembelajaran adalah: 1 untuk mengetahui status pertumbuhan dan tahap perkembangan anak; 2 untuk
mengetahui efektivitas materi, metode, sumber belajar, dan media untuk