C. Hasil Penelitian
Untuk mengetahui bahwa sebuah peraturan daerah mengandung materi muatan atau bermuatan materi keagamaan tentunya sebelum itu harus dipahami
dulu apa yang dimaksud dengan bermuatan materi keagamaan dan apa unsur-unsur dari kata keagamaan tersebut.
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 sebelum amandemen bagian penjelasan BAB XI tentang Agama bahwa Pasal 29 ayat 1 “
Ayat ini menyatakan kepercayaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
” Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia Agama adalah
“
ajaran, sistem yg mengatur tata keimanan kepercayaan dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya
. ” Dari
dua sumber di atas jika digabungkan maka pengertian agama adalah ajaran yang di dalamnya memuat sistem kepercayaan bangsa Indonesia kepada Tuhan Yang Maha
Esa serta tata kaidah pergaulan antar masyarakat dan lingkungan. Sebagaimana juga telah dikemukakan dalam bab 1 bahwa mengenai hal
keagamaan di Indonesia penanganannya di lakukan oleh departemen yang khusus menangani hal keagamaan yaitu Departemen keagamaan, maka dari itu untuk
mengetahui pengertian keagamaan akan sangat membantu bila kita melihat pada apa yang menjadi tugas pokok dan fungsi dari departemen keagamaan. Sehingga
sebuah peraturan daerah dapat dikatakan bermuatan materi keagamaan apabila di dalamnya memuat substansi berupa upaya untuk mewujudkan masyarakat
Indonesia yang taat beragama, rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera lahir batin.
105
105
Visi Kementrian Agama, Op. Cit.
Kemudian secara spesifik memenuhi minimal satu unsur dari unsur-unsur sebagai berikut:
a. Mengatur peningkatan kualitas kehidupan beragama.
b. Mengatur peningkatan kualitas kerukunan umat beragama.
c. Mengatur peningkatan kualitas raudhatul athfal, madrasah, perguruan
tinggi agama, pendidikan agama, dan pendidikan keagamaan. d.
Mengatur peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji.
106
Berikut akan dibahas peraturan daerah yang bermuatan materi keagamaan dari tingkatan provinsi kabupaten dan kota, yang masing-masing tingkatan diambil
satu peraturan daerah untuk diteliti apakah peraturan daerah tersebut memenuhi kriteria di atas mengenai muatan keagamaan.
C.1. Peraturan Daerah Provinsi
Tabel 12. Peraturan Daerah Provinsi
Provinsi Nomor
Tahun Tentang
Peraturan Daerah Provinsi Sumatra
Barat Nomor
7 Tahun
2005 Tentang Pandai baca Tulis Al-Quran
Peraturan Daerah Provinsi Gorontalo
Nomor 22
Tahun 2005
Tentang Wajib Baca Tulis Al-Quran Bagi Siswa Yang Beragama Islam
Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan Nomor
4 Tahun
2006 Tentang Pendidikan Al-Quran
Peraturan Daerah Provinsi Riau
Nomor 2
Tahun 2009
Tentang Pengelolaan Zakat Berikut adalah salah satu peraturan daerah provinsi sebagai sample yang
dipilih dari table di atas yang kemudian diteliti apakah peraturan daerah tersebut
106
Ibid.
memenuhi kriteria sebagai sebuah peraturan yang muatannya bermateri keagamaan dan apa saja kriteria sebuah peraturan daerah dapat dikategorikan sebagai peraturan
daerah yang bermuatan materi keagamaan. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 2 Tahun 2009 Tentang Pengelolaan
Zakat Setelah mendefinisikan peraturan daerah yang bermuatan materi keagamaan, ketika pengertian tersebut dicocokkan dengan Peraturan Daerah Provinsi Riau
Nomor 2 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Zakat. Yang akan dibahas beberapa pasal yang secara eksplisit mencirikan agama tertentu sebagai berikut
Menimbang a. bahwa menunaikan zakat merupakan kewajiban umat Islam yang mampu dan pengumpulan zakat merupakan sumber dana yang
potensial sebagai salah satu upaya mengurangi angka kemiskinan;
Pasal 1 penjelasan umum angka 9, 12 dan 26 serta 27
9. Zakat adalah harta yang wajib disisihkandikeluarkanditunaikan oleh orang
muslim atau Badan Usaha yang dimiliki orang muslim sesuai dengan ketentuan agama Islam untuk diberikan kepada yang berhak menerima zakat.
12. Shadaqah adalah harta yang dikeluarkan oleh seorang Muslim atau badan
yang dimiliki oleh orang muslim di luar zakat untuk kemaslahatan umum. 26.
Muzakki adalah orang atau badan yang dimiliki oleh orang muslim yang berkewajiban menunaikan Zakat.
27. Mustahiq adalah orang atau badan yang berhak menerima zakat sebagaimana
ditentukan oleh hukum Islam.
Pasal 2
Pengelolaan Zakat, infaq dan shadaqoh berdasarkan iman dan taqwa. keterbukaan dan kepastian hukum sesuai hukum Islam, Pancasila, Undang-undang Dasar 1945
dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 3
Pengelolaan zakat bertujuan: a.
Meningkatkan pelayanan bagi masyarakat dalam menunaikan Zakat, Infaq, Shadaqoh sesuai dengan tuntutan agama Islam.
Pasal 5 ayat 3
1 Perhitungan Zakat Mal menurut Nisab dan Haul, Kadar dan waktunya
ditetapkan berdasarkan hukum agama Islam.
Pasal 17 ayat 3
1 BAZ dan LAZ mempunyai tugas pokok mengumpulkan, mendistribusikan dan
mendayagunakan Zakat, Infaq, Shadaqoh sesuai dengan ketentuan hukum Islam.
Dengan melihat dari pasal-pasal di atas pada intinya zakat adalah kewajiban umat muslim yang berdasarkan ketentuan hukum islam, tujuan peraturan daerah ini
adalah untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakat muslim dalam menunaikan zakat. Dan pada bagian sanksi dalam hal tidak ditunaikannya zakat maka si wajib
zakat tersebut akan dikenakan sanksi. Maka adalah tepat jika peraturan daerah ini mengkategorikan bermuatan materi keagamaan.
C.2. Peraturan Daerah Kabupaten
Berikut peraturan daerah bermuatan materi keagamaan yang dirunut dari tahun 2002 sampai tahun 2013 dengan pembagian empat pembagian waktu yaitu antara
2002 sampai 2004, 2005 sampai 2008, 2009 sampai 2011 dan 20012 sampai 2013. Table 13. Peraturan Daerah Kabupaten Tahun 2002 Sampai 2004.
Kabupaten Nomor
Tahun Tentang
Peraturan Daerah Kabupaten Solok
Nomor 6 Tahun
2002 Tentang Berpakaian Muslim Dan Muslimah
Di Kabupaten Solok Peraturan Daerah
Kabupaten Pasaman Nomor
22 Tahun
2003 Tentang Berpakaian Muslim Dan Muslimah
Bagi Siswa, Mahasiswa Dan Karyawan Peraturan Daerah
Kabupaten Bulukumba Nomor 5
Tahun 2003
Tentang Berpakaian Muslim Dan Muslimah Di Kabupaten Bulukumba
Peraturan Daerah Nanggoerh Aceh
Darussalam Nomor 7
Tahun 2004
Tentang Pengelolaan Zakat Peraturan Daerah
Kabupaten Bukit Tinggi Nomor
29 Tahun
2004 Tentang Pengelolaan Zakat, Infaq, dan
Shadaqoh Peraturan Daerah
Kabupaten Pesisir Selartan
Nomor 8 Tahun
2004 Tentang Pandai Baca Tulis Al-
Quran Provinsi Bengkulu Peraturan Daerah
Kabupaten Cirebon Nomor
77 Tahun
2004 Tentang Pendidikan Madrasah Diniyah
Awaliyah Peraturan Daerah
Kabupaten Banjar Nomor 5
Tahun 2004
Tentang Ramadan Perubahan Peraturan Daerah Ramadan Nomor 10 tahun 2001
Peraturan Daerah Kabupaten Banjar
Nomor 4 Tahun
2004 Tentang Khatam Al-Quran bagi Peserta
Didik pada Pendidikan Dasar dan Menengah Peraturan Daerah
Kabupaten Dompu Nomor
11 Tahun
2004 Tentang Tata Cara Pemilihan Kades materi
muatannya mengatur keharusan calon dan keluarganya bisa membaca Al-Quran yang
dibuktikan dengan rekomendasi KUA.
Tabel 14. Peraturan Daerah Kabupaten Tahun 2005 Sampai 2008.
Kabupaten Nomor
Tahun Tentang
Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir
Selatan Nomor 4
Tahun 2005
Tentang berpakaian Muslim dan Muslimah Peraturan Daerah
Kabupaten Agam Nomor 6
Tahun 2005
Tentang berpakaian Muslim Peraturan Daerah
Kabupaten Agam Nomor 5
Tahun 2005
Tentang Pandai baca Tulis Al-Quran Peraturan Daerah
Kabupaten Solok Selatan
Nomor 6 Tahun
2005 Tentang Berpakaian Muslim Dan Muslimah Di
Kabupaten Solok Selatan Peraturan Daerah
Kabupaten Bandung Nomor 9
Tahun 2005
Tentang Zakat, Infaq, dan Shadaqoh. Peraturan Daerah
Kabupaten Sukabumi Nomor
12 Tahun
2005 Tentang Pengelolaan Zakat
Peraturan Daerah. Kabupaten Sidoarjo
Nomor 4 Tahun
2005 Tentang Pengelolaan Zakat, Infaq, dan
Shadaqoh Peraturan Daerah
Kabupaten Banjar Nomor 8
Tahun 2005
Tentang Jumat Khusyu Peraturan Daerah
Kabupaten Hulu Sungai Utara
Nomor 19
Tahun 2005
Tentang Zakat, Infaq, dan Shadaqoh Peraturan Daerah
Kabupaten Maros Nomor
16 Tahun
2005 Tentang Berpakaian Muslim Dan Muslimah
Peraturan Daerah Kabupaten Maros
Nomor 15
Tahun 2005
Tentang Gerakan Buta Aksara dan pandai Baca Al-Quran dalam Wilayah Kabupaten Maros
Peraturan Daerah Kabupaten Maros
Nomor 17
Tahun 2005
Tentang Pengelolaan Zakat Peraturan Daerah
Kabupaten Enrekang Nomor 6
Tahun 2005
Tentang Busana Muslim Peraturan Daerah
Kabupaten Kampar Nomor 2
Tahun 2006
Tentang Pengelolaan Zakat, Infaq, dan Shadaqoh
Peraturan Daerah Kabupaten Bangka
Nomor 4 Tahun
2006 Tentang pengelolaan Zakat, Infaq, dan
Shadaqoh Peraturan Daerah
Cianjur Nomor
15 Tahun
2006 Tentang Pemakaian Dinas Harian Pegawai di
Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Cianjur Peraturan Daerah
Kabupaten Pasuruan Nomor 4
Tahun 2006
tentang Pengaturan Membuka Rumah Makan, Rombong dan sejenisnya pada Bulan Ramadan
Peraturan Daerah Kabupaten Banjar
Nomor 5 Tahun
2006 Tentang Penulisan Identitas dengan Huruf Arab
Melayu LD No. 5 tahun 2006 Seri E Nomor 3 Peraturan Daerah
Kabupaten Polewali Mandar
Nomor 14
Tahun 2006
Tentang Gerakan Masyarakat Islam Baca Al- Quran
Peraturan Daerah Kabupaten Padang
Panjang Nomor 7
Tahun 2008
Tentang Zakat Peraturan Daerah
Kabupaten Bungo Nomor
23 Tahun
2008 Tentang Pengelolaan Zakat
Peraturan Daerah Kabupaten Kutai
Kartanegara Nomor 9
Tahun 2008
Tentang Pengelolaan Zakat Kabupaten Kutai Kartanegara
Tabel 15. Peraturan Daerah Kabupaten Tahun 2009 Sampai 2011.
Kabupaten Nomor
Tahun Tentang
Peraturan Daerah Kabupaten
Bondowoso Nomor
11 Tahun
2009 Tentang Pengelolaan Zakat
Peraturan Daerah Kabupaten
Konawe Utara Nomor
4 Tahun
2009 Tentang Bebas Buta Baca Tulis Huruf
Alqur’an Bagi Anak Usia Sekolah Dan Masyarakat Yang Beragama Islam Di
Kabupaten Konawe Utara
Peraturan Daerah Kabupaten Bintan
Nomor 6
Tahun 2010
Tentang Kewajiban Pandai Baca Tulis Al Qur’an Dan Mendirikan Shalat Bagi Anak
Usia Sekolah Yang Beragama Islam Peraturan Daerah
Kabupaten Indagiri Hulu
Nomor 4
Tahun 2010
Tentang Pandai Baca Tulis Al Qur’an Bagi Peserta Didik Pada Pendidikan Dasar,
Pendidikan Menegah dan Calon Pengantin.
Peraturan Daerah Kabupaten Tapin
Nomor 13
Tahun 2010
Tentang Pengelolaan Zakat Peraturan Daerah
Kabupaten Sumedang
Nomor 1
Tahun 2011
Tentang Pengelolaan Zakat, Infaq Dan Shadaqah
Peraturan Daerah Kabupaten
Kebumen Nomor
13 Tahun
2011 Tentang Pengelolaan Zakat
Peraturan Daerah Kabupaten
Banjarnegara Nomor
10 Tahun
2011 Tentang Pengelolaan Zakat
Tabel 16. Peraturan Daerah Kabupaten Tahun 2012 Sampai 2013.
Kabupaten Nomor
Tahun Tentang
Peraturan Daerah Kabupaten Rokan
Hulu Nomor
7 Tahun
2012 Tentang Pengelolaan Zakat
Peraturan Daerah Kabupaten
Kuningan Nomor
4 Tahun
2012 Tentang Pengelolaan Zakat
Peraturan Daerah Kabupaten
Penajam Paser Utara
Nomor 2
Tahun 2012
Tentang Pengelolaan Zakat, Infaq, Shodaqoh Dan Wakaf
Peraturan Daerah Kabupaten Wajo
Nomor 22
Tahun 2012
Tentang Pengelolaan Zakat Peraturan Daerah
Kabupaten Siak Nomor
6 Tahun
2013 Tentang Pengelolaan Zakat
Peraturan Daerah Kabupaten
Batang Hari Nomor
17 Tahun
2013 Tentang Kewajiban Mampu Baca Tulis Al-
Qur’an Dan Melaksanakan Shalat Fardlu Bagi Siswa Yang Beragama Islam
Peraturan Daerah Kabupaten Solok Selatan Nomor: 6 Tahun 2005 Tentang Berpakaian Muslim Dan Muslimah Di Kabupaten Solok Selatan. Berikut anatomi
dari Peraturan daerah ini pasal-pasal mana saja yang memuat ajaran agama tertentu sehingga peraturan daerah ini dapat dikategorikan bermuatan materi keagamaan.
Pasal 1
6. Pakaian Muslim dan Muslimah adalah pakaian yang bercirikan Islam.
Pasal 2
Maksud Berpakaian Muslim dan Muslimah bagi masyarakat merupakan perwujudan seseorang atau masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah
Subhanahu wa ta’ala
serta taat mengamalkan Agama Islam sekaligus melestarikan pakaian adat.
Pasal 3 Tujuan berpakaian Muslim dan Muslimah adalah:
1 Membentuk sikap sebagai seorang Muslim dan Muslimah yang baik dan
berakhlak mulia; 2
Membiasakan diri berpakaian Muslim dan Muslimah dalam kehidupan sehari- hari, baik dalam kehidupan berkeluarga maupun di hadapan umum;
3 Menciptakan masyarakat yang mencintai Budaya Islam dan Budaya
Minangkabau; 4
Melestarikan fungsi adat sesuai dengan pituah
“syara’
mangato adat
memakai”.
Pasal 4
Fungsi berpakaian Muslim dan Muslimah adalah untuk menjaga kehormatan dan harga diri, sebagai identitas Muslim dan Muslimah, serta untuk menghindari
kemungkinan terjadinya ancaman dan gangguan dari pihak lain.
Pasal 5
Setiap SiswaSiswi SDMI, SMPMTS, SMAMA, SMK dan Karyawan Karyawati diwajibkan
berbusana Muslim
dan Muslimah,
sedangkan bagi
MahasiswaMahasiswi TNI dan Polri dan masyarakat umum adalah bersifat himbauan.
Pasal 6
1 Berpakaian Muslim dan Muslimah sebagaimana dimaksud pada pasal 5
dilaksanakan pada :
a. Kantor-kantor Pemerintah dan Swasta;
b. Sekolah-sekolah Negeri dan Swasta, mulai dari SDMI, SMPMTs,
SMAMA, SMK; c.
Lembaga-lembaga Pendidikan Sekolah dan Luar Sekolah; d.
Acara-acara resmi; 2
Bagi TNI Polri, MahasiswaMahasiswi dan masyarakat umum dihimbau untuk berpakaian muslim dan muslimah dalam kehidupan sehari-hari termasuk pada
acara hiburan umum.
Pasal 7
1 Ketentuan mengenai pakaian Muslim dan Muslimah bagi Karyawan
Karyawati pada Kantor Pemerintah dan Swasta sebagaimana tersebut dalam pasal 6 ayat 1 huruf a adalah sebagai berikut :
A. KARYAWAN :
1 Memakai celana panjang ;
2 Memakai baju lengan panjang pendek.
B. KARYAWATI :
1 Memakai baju lengan panjang yang menutupi pinggul;
2 Memakai rok atau celana panjang yang menutupi sampai mata kaki;
3 Memakai kerudung yang menutupi rambut, telinga, leher, tengkuk dan
dada. 2
Pakaian sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak tembus pandang, dan tidak memperlihatkan lekuk-lekuk tubuh tidak ketat, serta pusar tidak terbuka.
3 Ketentuan mengenai Model Pakaian Muslim dan Muslimah diatur lebih lanjut
dengan Keputusan Bupati.
Pasal 8
1 Ketentuan memakai Pakaian Muslim dan Muslimah bagi Siswa Siswi
sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat 1 huruf b adalah sebagai berikut : A.
LAKI-LAKI : 1
Memakai celana panjang; 2
Memakai baju lengan panjang pendek. B.
PEREMPUAN : Memakai baju lengan panjang yang menutup pinggul dan dada yang
dalamnya sampai lutut; 1
Memakai rok atau celana panjang yang menutupi sampai mata kaki; 2
Memakai kerudung yang menutup rambut, telinga, leher dan tengkuk serta dada.
2 Pakaian sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak tembus pandang dan tidak
memperlihatkan lekuk-lekuk tubuh tidak ketat serta pusar tidak terbuka. 3
Ketentuan mengenai model pakaian diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati.
Pasal 11
Setiap pelanggaran terhadap ketentuan Peraturan Daerah ini dikenakan sanksi sebagai berikut:
a. Bagi Karyawan Karyawati Dosen Guru-guru dikenakan sanksi dengan
ketentuan Disiplin Pegawai. b.
Bagi Siswa Siswi dikenakan sanksi secara bertingkat sebagai berikut : 1
ditegur secara Lisan; 2
ditegur secara tertulis; 3
diberitahukan kepada orang tua; 4
tidak dibolehkan mengikuti pelajaran di sekolah; 5
dikeluarkan dipindahkan dari sekolah. c.
Bagi Panitia yang menyelenggarakan Acara Resmi, dikenakan sanksi berupa teguran secara lisan agar Panitia menertibkan undangan;
Pasal 14
1 Peraturan Daerah ini hanya berlaku bagi masyarakat yang beragama Islam
dan berdomisili dan atau bekerja di daerah Kabupaten Solok Selatan. 2
Bagi Karyawan Karyawati, Mahasiswa Mahasiswi, Siswa Siswi dan Pelajar serta masyarakat yang tidak beragama Islam busananya
menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku bagi agama masing-masing.
Dalam peraturan daerah ini memuat bahwa setiap siswa dan karyawan muslim yang berdomisili di wilayah hukum kabupaten solok selatan untuk diwajibkan
berpakain muslim sebagai bentuk peribadatan dengan disertai sangsi bagi para pihak yang tidak melaksanakan bentuk peribadatan tersebut. Penyimpangan yang adal
dalam peraturn daerah diatas juga bahwa peraturan daerah tersebut hanya diberlakukan bagi siswa dan siswi yang beragama muslim di kabupaten Solok Selatan
hal ini angan kontraksi dengan sifat peraturan perundang-undangan yang adalah sebuah regeling dan sifatnya umum jadi peraturan daerah semestinya tidak boleh
hanya untuk kalangan tertentu saja, demikian anatomi peraturan daerah kabupaten Solok Selatan Nomor 6 Tahun 2005 dengan kesimpulan bahwa peraturan ini sudah
jelas bermuatan keagamaan.
C.3. Peraturan Daerah Kota
Tabel 17. Peraturan Daerah Kota Tahun 2004 Sampai 2009.
Kota Nomor
Tahun Tentang
Peraturan Daerah Kota Banjarmasin
Nomor 31
Tahun 2004
Tentang Pengelolaan Zakat Peraturan Daerah
Kota Banjarmasin Nomor
4 Tahun
2005 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kota Banjarmasin Nomor 13 Tahun 2003 tentang Larangan
Kegiatan Pada Bulan Ramadan
Peraturan Daerah Kota Kendari
Nomor 17
Tahun 2005
Tentang Bebas Buta Aksara Al- Quran pada Usia Sekolah dan Bagi
masyarakat Islam di Kota Kendari
Peraturan Daerah Kota Serang
Nomor 1
Tahun 2006
Tentang Madrasah diniyah Awwaliyah
Peraturan Daerah Kota Makassar
Nomor 5
Tahun 2006
Tentang Zakat Peraturan Daerah
Kota Batam Nomor
3 Tahun
2009 Tentang Pengelolaan Zakat
Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya
Nomor 12
Tahun 2009
Tentang Pembangunan Tata Nilai Kehidupan Kemasyarakatan Yang
Berlandaskan Pada Ajaran Agama Islam Dan Norma-Norma Sosial
Masyarakat Kota Tasikmalaya
Peraturan Daerah Kota Semarang
Nomor 7
Tahun 2009
Tentang Pengelolaan Zakat Tabel 18. Peraturan Daerah Kota Tahun 2010 Sampai 2011.
Kabupaten Nomor
Tahun Tentang
Peraturan Daerah Kota Padang
Nomor 02
Tahun 2010
Tentang Pengelolaan Zakat Peraturan Daerah
Kota Mojokerto Nomor
3 Tahun
2010 Tentang Pengelolaan Zakat, Infaq
Dan Shodaqoh Peraturan Daerah
Kota Probolinggo Nomor
11 Tahun
2010 Tentang Pengelolaan Zakat
Peraturan Daerah Kota Banjarmasin
Nomor 4
Tahun 2010
Tentang Wajib Baca Tulis Al- Quran Bagi Siswa Sekolah Dasar
Madrasah Ibtidaiyah, Siswa Sekolah Menengah Pertama
Madrasah Tsanawiyah Dan Siswa Sekolah Menengah Atas Madrasah
Aliyah Sekolah Menengah Kejuruan Serta Calon Pengantin
Yang Beragama Islam
Peraturan Daerah Kota Ternate
Nomor 30
Tahun 2011
Tentang Pengelolaan Zakat
Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Wajib Baca Tulis Al-Quran Bagi Siswa Sekolah Dasar Madrasah Ibtidaiyah, Siswa
Sekolah Menengah Pertama Madrasah Tsanawiyah Dan Siswa Sekolah Menengah Atas Madrasah Aliyah Sekolah Menengah Kejuruan Serta Calon Pengantin Yang
Beragama Islam Untuk mengkategorikan peraturan daerah ini sebagai peraturan daerah yang
bermuatan materi keagamaan secara sepintas memang langsung dapat dilihat dari judulnya saja, namun Selain dapat dilihat dari judul peraturan daerah ini dalam
batang tubuhnya juga terdapat banyak pasal yang sangat kental dengan kaidah keagamaan, berikut pasal-pasal yang bersifat keagamaan.
Menimbang : a.
bahwa AI-Quran adalah kitab suci yang diturunkan Allah
Subhanahu wata’ala kepada Nabi Muhammad
, sebagai salah satu Rahmat yang tiada taranya bagi alam semesta,
didalamnya terkumpul wahyu Ilahi yang menjadi dasar hukum, petunjuk, pedoman dan pelajaran serta ibadah bagi
orang yang membaca, mempelajari, mengimani serta mengamalkannya;
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1.
Daerah adalah Daerah Kota Banjarmasin; 2.
Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Banjarmasin; 3.
Wajib Baca adalah kemampuan seseorang untuk membaca huruf atau lambang, baik huruf arab atau latin dan sebagainya;
4. Al-Quran adalah Kitab Suci yang berisi wahyu Allah SWT yang diturunkanNya
melalui Nabi Muhammad Rasulullah SAW dengan perantaraan Malaikat Jibril dan membacanya menjadi ibadah;
5. Wajib Baca Tulis Al-Quran adalah upaya untuk menjadikan siswa dan
masyarakat pandai baca tulis Al-
Qur’an
dengan baik dan benar; 6.
Wajib membaca AI-Quran dengan baik dan benar adalah Kemampuan seseorang membaca Al-Quran dengan Fasih sesuai dengan Ilmu Tajwid;
7. Siswa Sekolah Dasar yang selanjutnya disingkat dengan Siswa SD, adalah
Siswa SD Madrasah lbtidaiyah MI se Kota Banjarmasin;
8. Siswa Sekolah Menengah Pertama selanjutnya disingkat dengan Siswa SMP
adalah Siswa SMP Madrasah Tsanawiyah MTs Se Kota Banjarmasin; 9.
Siswa Sekolah Menengah Atas selanjutnya disingkat dengan Siswa SMA adalah Siswa SMA SMK Madrasah Aliyah se Kota Banjarmasin;
10. Calon Pengantin adalah seorang laki-laki dan atau perempuan yang akan
melangsungkan pernikahan bagi yang beragama Islam;
Pasal 2
Maksud wajib baca tulis Al-Quran bagi Siswa SDMI, SMPMTS, SMASMKMA serta Calon Pengantin yang beragama Islam adalah untuk membentuk Insan Kamil
atau Muslim Muslimah yang Paripurna yang mencerminkan ciri-ciri kualitas manusia seutuhnya sebagaimana yang terkandung dalam Al-
Qur’an
.
Pasal 3
Tujuan wajib baca tulis Al-Quran bagi Siswa SDMI, SMPMTs, SMASMKMA serta Calon Pengantin yang beragama Islam adalah :
a. Tujuan Umum
Tujuan Umum adalah agar setiap Siswa SDMI, SMPMTs, SMASMKMA serta Calon Pengantin dan masyarakat :
1.
Memiliki sikap sebagai seorang muslimmuslimah yang baik dan berakhlak mulia;
2. Memiliki sikap sebagai warga Negara Indonesia dan masyarakat yang baik,
berbudi luhur, berdisiplin dan bertaqwa kepada Allah Subhanahuwataala; 3.
Mempunyai pengetahuan tentang dasar-dasar hidup beragama Islam serta terampil dan taat dalam melaksanakan ibadah.
b. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus wajib baca tulis Al-Quran adalah agar setiap Siswa SDMI, SMPMTs, SMASMK MA serta calon pengantin :
1.
Mampu baca tulis Al-Quran dengan baik dan benar serta terbiasa membaca dan mencintai Al-Quran dan mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari;
2. Mampu memahami dan menghapal ayat-ayat Al-Quran untuk bacaan-
Shalat sekaligus dalam rangka memakmurkan dan mencintai Mesjid, Mushallalanggar, serta dapat menjadi imam yang baik dalam Shalat.
Pasal 4
Fungsi wajib baca tulis Al-Quran dengan baik dan benar adalah sebagai wahana menanamkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Subhanahuwataala bagi
Siswa SDMI, SMPMTs, SMASMKMA serta Calon Pengantin dan masyarakat adalah dalam rangka membentuk Keluarga Sakinah, mawaddah, warrahmah.
Pasal 10
1 Setiap pasangan calon Pengantin yang akan melaksanakan pernikahan wajib
baca tulis Al-Quran dengar baik dan benar. 2
Kemampuan baca tulis Al-Quran sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dibuktikan dihadapan Pegawai Pencatat Nikah PPN atau dihadapan
Pembantu Pegawai Pencatat Nikah P3N yang bertugas membimbing acara pernikahan tersebut.
Pasal 11
1 Bagi setiap tamatan SDMI dan atau SMPMTs yang akan melanjutkan
pendidikan pada jenjang pendidikan berikutnya, ternyata tidak mampu baca tulis Al-Quran dengan baik dan benar dan atau tidak memiliki sertifikat wajib
baca tulis Al-Quran, maka yang bersangkutan tidakbelum dapat diterima pada jenjang pendidikan tersebut.
3 Bagi Calon Pengantin yang tidak bisa baca tulis Al-Quran dengan baik dan
benar di hadapan PPN atau Pembantu PPN sebagaimana dimaksud pada Pasal 10 ayat 2, maka Pelaksanaan Nikahnya tetap dilangsungkan dengan membuat
surat pernyataan sanggup belajar baca tulis Al-
Qur’an.
Pasal 17
1 Peraturan Daerah ini hanya berlaku bagi masyarakat yang beragama Islam
sehat jasmani dan rohani yang berdomisili di Daerah serta masyarakat yang akan melaksanakan pernikahan di Daerah.
2 Bagi siswa yang tidak beragama Islam agar dapat menyesuaikan dengan
tuntunan dan ketentuan yang berlaku bagi agama yang dianutnya.
Pasal 18
Sertifikat wajib baca tulis Al-
Qur’an merupakan salah satu persyaratan untuk
dapat diterima pada jenjang pendidikan SMPMTs dan SMASMK.
Analisis secara garis besar peraturan daerah ini adalah mengharuskan khusus bagi setiap siswa dan calon pengantin muslim untuk diharus kan membaca Al-
Qur’an dimana Al-Quran itu sendiri adalah kitab suci umat muslim yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, di dalamnya terkumpul wahyu yang menjadi dasar
hukum, petunjuk, pedoman dan pelajaran serta ibadah bagi orang yang membaca, mempelajari, mengimani serta mengamalkannya sebagai wujud peribadatan.
Ketentuan lebih lanjut dalam peraturan daerah ini bilamana peribadatan tersebut lalai dilakukan maka ada sanksi yang diberikan. dapat disimpulkan bahwa peraturan
daerah ini memuat hal keagamaan yaitu hukum Islam.
D. Analisis