a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang bersangkutan berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat
dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogrov-smirnov. Data dikatakan berdistribusi normal jika Asymp Sig 2-tailed
≥ 0,05 maka data berdistribusi normal, jika Asymp Sig 2-tailed
≤ 0,05 maka data berdistribusi tidak normal Ali Muhson, 2012: 21.
b. Uji Linearitas
Uji Linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas dan variabel terikat mempunyai hubungan linear atau
tidak. Untuk mengetahui hal ini digunakan uji F pada taraf signifikansi 5. Jika nilai Sig F 0,05 maka hubungannya tidak
linear, sedangkan jika nilai Sig F ≥ 0,05 maka hubungannya bersifat
linear Ali Muhson, 2012: 25.
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi yang ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi maka variabel ini tidak
ortgonal. Variabel ortgonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar variabel bebas sama dengan nol. Multikolinearitas dapat dilihat
dari tolerance dan lawannya VIF Variance Inflation Factor. Kedua
ukuran ini menunjukan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur
variabilitas variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena VIF = 1tolerance.
Kriteria yang digunakan untuk menunjukkan tidak adanya gejala multikolinearitas adalah nilai tolerance value 0,10 atau sama
dengan nilai Variance Inflation FactorVIF 10 Imam Ghozali, 2005: 105
d. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Penelian ini untuk menguji ada tidaknya heterokedastisitas menggunakan uji Spearman
’s rho, jika nilai signifikansi 0,05 maka terjadi homokedastisitas Ali
Muhson, 2012: 26.
3. Uji Hipotesis