Hubungan antara motivasi dan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar ekonomi siswa : studi kasus kelas XI SMK YPKK 1 Sleman.

(1)

ix

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN METODE

PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR

EKONOMI SISWA

Fatchur Rachman Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh: (1) motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa; (2) metode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa; (3) motivasi belajar dan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan di SMK YPKK 1 Sleman. Waktu penelitian bulan April-Mei 2013. Populasi penelitian ini adalah siswa-siswa kelas XI SMK YPKK 1 Sleman yang berjumlah 107 siswa. Jumlah sampel penelitian adalah 84 responden. Teknik penarikan sampel adalah proportionate stratified random sampling. Teknik pengumpulan data adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data adalah analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) motivasi belajar berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa (thitung 3,588 > ttabel 1,987; sig (ρ) =

0,016 < α = 0,05); (2) metode pembelajaran berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa (thitung 2,891 > ttabel 1,987; sig (ρ) = 0,035 < α = 0,05); (3)

motivasi belajar dan metode pembelajaran berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa (thitung 36,023 > ttabel 3,96 (df = 1,81); sig (ρ) = 0,000 < α =


(2)

x

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP OF LEARNING MOTIVATION AND LEARNING METHODS TOWARD LEARNING ACHIEVEMENTS IN STUDYING

ECONOMICS OF THE STUDENTS

Fatchur Rachman Sanata Dharma University

Yogyakarta 2013

The research aims to find out the influence of: (1) learning motivation towards learning achievements of the students; (2) learning methods towards learning achievements of the students; (3) learning motivation and learning methods towards learning achievements of the students.

This research is a case study. The research was conducted in SMK YPKK 1 Sleman from April to May 2013. The populations of the research were 107 students. The participants of the research were 84 respondents. The sampling technique is proportionate stratified random sampling. The data were collected by using questionnaire equipped with documentation. The technique of data analysis is multiple linear regression analysis.

The result of the research shows that: (1) learning motivation influences significantly towards the learning motivation of the students (tcount 3,588 > ttable 1,987;

sig (ρ) = 0,016 < α = 0,05); (2) learning methods influence significantly towards learning achievements of the students (tcount 2,891 > ttable1,987; sig (ρ) = 0,035 < α =

0,05); (3) learning motivation and learning methods influence significantly towards learning achievements of the students (tcount 36,023 > ttable 3,96 (df = 1,81); sig (ρ) =


(3)

i

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN METODE

PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR

EKONOMI SISWA

Studi kasus kelas XI SMK YPKK 1 Sleman

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

FATCHURRACHMAN NIM: 081334072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013


(4)

(5)

(6)

iv

PERSEMBAHAN

KUPERSEMBAHAN KARYA INI UNTUK KELUARGAKU, SAHABATKU,


(7)

v

MOTTO Jangan bilang TIDAK, sebelum mencoba

Kesuksesan bukan berasal dari keberuntungan tetapi kesuksesan itu kita raih dari kerja keras

Peduli dengan orang lain itu baik, tapi lebih baik peduli dengan diri sendiri

Berbaktilah pada orang tua sebelum berbakti pada orang lain

Manfaatkan waktu seminimal mungkin sebelum waktu yang minim itu


(8)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 26 September 2013 Penulis


(9)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK EPENTINGA AKADEMIS Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : FATCHURRACHMAN

Nomor Mahasiswa : 081334072

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Hubungan Antara Motivasi Dan Metode Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa

Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu memina ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 26 September 2013 Yang menyatakan


(10)

viii

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN METODE

PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR

EKONOMI SISWA

Fatchur Rachman Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan: (1) motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa; (2) metode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa; (3) motivasi belajar dan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan di SMK YPKK 1 Sleman. Waktu penelitian bulan April-Mei 2013. Populasi penelitian ini adalah siswa-siswa kelas XI SMK YPKK 1 Sleman yang berjumlah 107 siswa. Jumlah sampel penelitian adalah 84 responden. Teknik penarikan sampel adalah proportionate stratified random sampling. Teknik pengumpulan data adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data adalah analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) motivasi belajar berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa (thitung 3,588 > ttabel 1,987; sig (ρ)

= 0,016 < α = 0,05); (2) metode pembelajaran berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa (thitung 2,891 > ttabel 1,987; sig (ρ) = 0,035 < α =

0,05); (3) motivasi belajar dan metode pembelajaran berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa (thitung 36,023 > ttabel 3,96 (df = 1,81); sig


(11)

ix

ABSTRACT

THE RELATIONSHIPS OF LEARNING MOTIVATION AND LEARNING METHODS TOWARD LEARNING ACHIEVEMENTS IN STUDYING

ECONOMICS OF THE STUDENTS

Fatchur Rachman Sanata Dharma University

Yogyakarta 2013

The research aims to find out the relationships of: (1) learning motivation towards learning achievements of the students; (2) learning methods towards learning achievements of the students; (3) learning motivation and learning methods towards learning achievements of the students.

This research is a case study. The research was conducted in SMK YPKK 1 Sleman from April to May 2013. The populations of the research were 107 students. The participants of the research were 84 respondents. The sampling technique is proportionate stratified random sampling. The data were collected by using questionnaire equipped with documentation. The technique of data analysis is multiple linear regression analysis.

The result of the research shows that: (1) learning motivation influences significantly towards the learning motivation of the students (tcount 3,588 > ttable

1,987; sig (ρ) = 0,016 < α = 0,05); (2) learning methods influence significantly towards learning achievements of the students (tcount 2,891 > ttable 1,987; sig (ρ) =

0,035 < α = 0,05); (3) learning motivation and learning methods influence significantly towards learning achievements of the students (tcount 36,023 > ttable


(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT karena berkat karunia-Nya penulis dapat menyusun skripsi yang berjudul: “HUBUNGAN

ANTARA MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN TERHADAP

PRESTASI BELAJAR EKOMONI SISWA”.

Skripsi ini disusun oleh penulis untuk memenuhi salah satu syarat gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Pendidikan Akuntasi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan tidak adanya suatu upaya maksimal untuk memberika yang terbaik baik materiil, moril, maupun pemberian kesempatan dari semua pihak. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. ALLAH SWT yang senantiasa selalu menyertai, membimbing, memberikan semangat, kesehatan dan menuntun langkah penulis serta memberikan keuatan kepada penulis.

2. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Indra Darmawan, Se, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

5. Bapak Agustinus Heri Nugroho S.Pd., M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan masukan, arahan serta saran penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si, Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si selaku dosen panitia penguji yang telah memberikan masukan, arahan serta saran penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Ibu dosen dan karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah banyak membantu penulis.

8. Bapak Waged dan Ibu Pujiati, terima kasih atas pengorbananMu atas mencari nafkah sampai saat ini yang telah berusaha sampai titik darah penghabisan. 9. Kakak tercinta Andri Teguh Gunawan S.Si, yang telah membantu


(13)

xi

10. Adik-adik tercinta Yuwono, Mifta yang memberikan semangat untuk kakak-kakakmu sampai saat ini.

11. Kakek dan Nenek yang ada di Purworejo dan Kebumen telah memberikan doa restunya sampai saat ini penulis bisa menyelesaikan Jenjang Sarjana Pendidikan.

12. Suster Yuni Mardiah, Margretta Weny, Hendri terima kasih banyak telah mau membantu.

13. Teman-Teman (Sahabat): Blasius Priyandono, Leo Sagallus, Robertus Catur Pamungkas, Mathias Windy, Fransicus Yoga, Gabriella Vivi dan yang lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu terima kasih kerja samanya dan sukses selalu buat kalian.

14. Teman-teman PAK 2008 “Raihlah Kesuksesan dan Raihlah Cita-citamu”, dan terima kasih atas bantuannya, semangatnya, dukunganya, segalanya dan sukses selalu.

15. Siswa-siswa SMK YPKK 1 Sleman yang sudah bekerja sama atas terselesainya skripsi ini.

16. Semua orang yang pernah maupun yang ada untuk mengisi hari-hariku, terima kasih atas pembelajaran bersama dan motivasinya.

17. Teman-teman kost “Wisma Angker” yang selalu ceria, terima kasih hiburannya.

18. Bang Syeiba Sitompul, Aa Wawan Gunawan,dan Mba Ria Sanjaya yang sudah memberikan mental supaya lebih mandiri

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangannya sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat disusun dengan baik lagi. Penulis juga berharap agar laporan ini dapat memberikan manfaat untuk para pembaca

Yogyakarta, 26 September 2013 Penulis


(14)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

LAMPIRAN ... BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

A. Tinjauan Belajar ... 6

1. Ciri-Ciri Belajar ... 7

2. Prinsip Belajar ... 8

3. Teori-Teori Belajar... 9

B. Motivasi Belajar Siswa ... 10

1. Pengertian Motivasi ... 10

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi ... 12

3. Bentuk-Bentuk Motivasi ... 13

4. Fungsi Motivasi Belajar ... 15

C. Metode Pembelajaran ... 16

1. Pengertian Mengajar dan Pembelajaran ... 16

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Metode Pembelajaran ... 17

3. Syarat-Syarat Metode Pembelajaran ... 19

4. Macam-Macam Metode Pembelajaran ... 19

D. Prestasi Belajar ... 21

1. Belajar ... 21

2. Prestasi Belajar ... 22

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 23


(15)

xiii

F. Kerangka Berfikir ... 27

1. Hubungan Antara Motivasi Belajar Akuntansi dengan Prestasi Belajar ... 27

2. Hubungan Antara Metode Pembelajaran dengan Prestasi Belajar ... 28

3. Hubungan Antara Motivasi Belajar Akuntansi dan Metode Pembelajaran dengan Prestasi Belajar ... 29

G. Paradigma Penelitian ... 31

H. Hipotesis Penelitian ... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

A. Jenis Penelitian ... 36

B. Tempat Penelitian ... 36

1. Tempat Penelitian... 36

2. Waktu Penelitian ... 36

C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 37

1. Subyek Penelitian ... 37

2. Obyek Penelitian ... 37

D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 37

E. Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan pengukurannya ... 40

1. Pengertian Variabel Indikator ... 40

2. Definisi Operasional... 42

3. Pengukuran ... 43

F. Data Penelitian ... 44

1. Data Primer ... 44

2. Data Sekunder ... 45

G. Teknik Pengumpulan Data ... 45

1. Dokumentasi ... 45

2. Teknik Kuesioner ... 45

H. Teknik Pengujian Instrumen ... 46

1. Uji Validitas Instrumen ... 46

2. Uji Reabilitas Instrumen ... 49

I. Teknis Analisis Data ... 51

1. Analisis Deskripstif berdasarkan PAP II... 51

2. Uji Prasyarat ... 55

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH ... 64

A. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan ... 64

B. Visi dan Misi SMK YPKK 1 Sleman ... 64

1. Visi SMK YPKK 1 Sleman... 64

2. Misi SMK YPKK 1 Sleman ... 64

C. Tujuan Sekolah ... 64

D. Visi dan Misi Komptensi Keahlian ... 65

1. Visi Komperensi Keahlian ... 65

2. Misi Kompetensi keahlian... 65


(16)

xiv

F. Kurikulum SMK YPKK 1 Sleman ... 66

1. Muatan Pelajaran ... 66

2. Muatan Lokal ... 67

3. Kegiatan Pengembangan Diri ... 68

4. Pengaturan Beban Belajar ... 71

5. Ketuntasan Belajar ... 73

G. Guru SMK YPKK 1 Sleman ... 74

1. Tugas Guru ... 74

2. Standar Kompetensi Guru ... 75

H. Proses Belajar Mengajar ... 75

I. Fasilitas Pendidikan Dan Latihan SMK YPKK 1 Sleman ... 76

1. Fasilitas pendidikan di setiap kelas ... 76

2. Fasilitas-fasilitas sekolah ... 76

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 78

A. Deskripsi Data ... 78

1. Jenis Kelamin ... 78

2. Motivasi Belajar ... 79

3. Metode Pembelajaran ... 80

4. Prestasi Belajar ... 81

B. Uji Hipotesis ... 82

1. Uji Prasyarat ... 82

a. Uji Normalitas ... 82

b. Uji Linieritas ... 83

c. Uji Korelasi ... 86

d. Regresi Berganda ... 87

C. Pembahasan ... 90

1. Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa ... 90

2. Hubungan Metode Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Siswa ... 91

3. Hubungan Motivasi Belajar, Metode Pemblajaran dengan Prestasi Belajar Siswa ... 93

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ... 94

A. Kesimpulan ... 94

B. Keterbatasan Penelitian ... 95

C. Saran ... 96


(17)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Nama Siswa Kelas XI Tahun Pelajaran 2012/2013 SMK

YPKK 1 Sleman ... 38

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Indikator... 41

Tabel 3.3 Skala Likert Positif ... 44

Tabel 3.4 Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar ... 48

Tabel 3.5 Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Metode Pembelajaran ... 48

Tabel 3.6 Kategori Tingkat Keterandalan ... 50

Tabel 3.7 Tabel Hasil Uji Reabilitas Variabel Motivasi Belajar Dan Metode Pembelajaran ... 50

Tabel 3.8 Distribusi Frekuensi Menggunakan Acuan PAP (Penilaian Acuan Patokan) PAP II ... 52

Tabel 3.9 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar ... 53

Tabel 3.10 Distribusi Frekuensi Metode Pembelajaran ... 54

Tabel 3.11 Distribusi Frekuiensi Prestasi Belajar ... 55

Tabel 4.1 Muatan Mata Pelajaran... 71

Tabel 4.2 Muatan KKM Mata Pelajaran ... 74

Tabel 5.1 Jenis Kelamin ... 78

Tabel 5.2 Motivasi ... 79

Tabel 5.3 Metode Pembelajaran ... 80

Tabel 5.4 Prestasi ... 81

Tabel 5.5 One-Kolmogorov-Smirnov Test ... 83

Tabel 5.6 Anova (Motivasi) ... 85

Tabel 5.7 Anova (Metode Pembelajaran)... 85

Tabel 5.8 Correlations ... 86

Tabel 5.9 Coefficientsa ... 88

Tabel 5.10 Model Summaryb... 88


(18)

xvi

DAFTAR GAMBAR


(19)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Penelitian ... 100

Lampiran 2 Kuesioner ... 101

Lampiran 3 Data Validitas dan Reabilitas ... 102

Lampiran 3 Data Induk Kuesioner ... 103


(20)

1

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pembangunan Nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan Nasional dengan memanfaatkan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta mempertimbangkan tantangan perkembangan global. Dalam pelaksanaannya mengacu pada kepribadian dan nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berkedaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, dan kukuh kekuatan moralnya dan etikanya (GBHN 1994-2004). Oleh karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting.

Pendidikan pada hakekatnya adalah untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu dan martabat manusia (UU No 20 Tahun 2003). Sehingga dalam mengembang tugasnya guru dituntut dapat mendidik, mengajar, dan melatih agar penguasaan konsep lebih tertanam.

Perkembangan dunia pendidikan dari tahun ke tahun mengalami perubahan seiring dengan tantangan dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di era global. Salah satu permasalahan yang dihadapi bangsa kita adalah masih rendahnya kualitas pendidikan pada setiap jenjang. Banyak hal yang masih dilakukan untuk meningkatkan kualitas guru, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku, dan alat pengajaran serta perbaikan


(21)

sarana dan prasarana pendidikan. Perbaikan yang telah dilakukan pemerintah tidak ada artinya jika tanpa dukungan dari guru, orang tua, dan masyarakat. Berbicara tentang mutu pendidikan tidak akan lepas dengan proses belajar mengajar, dimana dalam proses belajar mengajar guru harus mampu menjalankan tugas dan peranannya.

Menurut W.S Winkel (1983:15), belajar pada manusia merupakan suatu proses psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya dan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai sikap yang bersifat konstan atau menetap. Perubahan-perubahan itu dapat berupa sesuatu yang baru yang secara nampak dalam perilaku nyata atau yang masih tinggal (tersembunyi), mungkin juga perubahan hanya berupa penyempurnaan terhadap hal yang sudah pernah dipelajari.

Perubahan-perubahan yang dialami oleh seorang selama menempuh proses belajar dinamakan hasil atau prestasi dari belajar. Jadi bisa dikatakan bahwa hasil dari prestasi belajar merupakan output dari proses belajar. Sebagai output dari proses belajar, prestasi belajar banyak dipengaruhi berbagai faktor. Prestasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor ekternal. Faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari dalam individu seperti kecerdasan, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan. Sedangkan faktor eksternal adalah semua faktor yang bersumber dari luar individu seperti lingkungan. Lingkungan ini terbagi menjadi tiga yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Lingkungan keluarga meliputi


(22)

cara orang tua mendidik, dan melakukan relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi, pengertian orang tua kepada anak, dan latar kebudayaan. Lingkungan sekolah meliputi metode mengajar guru, kurikulum sekolah, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, sarana dan prasarana sekolah, waktu belajar sekolah, dan lain-lain. Sedangkan masyarakat meliputi keadaan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat, dan lain-lain.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Hubungan Motivasi Belajar Dan Metode Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa” dengan studi kasus di Kelas XI SMK YPKK 1 Sleman.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Apakah ada hubungan motivasi belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa?

2. Apakah ada hubungan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar ekonomi siswa?

3. Apakah ada hubungan motivasi belajar dan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar ekonomi siswa?


(23)

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas maka dapat dirumuskan tujuan penelitian yang akan dicapai, yaitu untuk mengetahui:

1. Ada hubungan Motivasi terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa.

2. Ada hubungan Metode pembelajaran terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa.

3. Ada hubungan Motivasi dan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa.

D.Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan diharapkan terdapat mengambil manfaat bagi pihak-pihak yang berkempentingan dengan hasil penelitian, antara lain:

1. Bagi Siswa

Dari hasil penelitian diharapkan siswa mengambil manfaat sebagai masukan untuk selalu meningkatkan semangat belajarnya.

2. Bagi Guru

Dari hasil penelitian ini diharapkan guru mengambil manfaat sebagai masukkan untuk mendorong guru untuk menciptakan proses belajar mengajar yang bisa menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap belajar dengan menggunakan berbagai metode atau sarana prasarana yang tepat dan efektif dalam menyampaikan materinya.


(24)

3. Bagi SMK YPKK 1 Sleman

Dari hasil penelitian ini diharapkan sekolah mengambil manfaat sebagai masukan untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar untuk keseluruhan pada mata pelajaran pada umumnya.

4. Bagi Universitas Sanata Dharma

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan yang berguna bagi mahasiswa atau pihak-pihak lain yang membutuhkannya.


(25)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A.Tinjauan Belajar

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan mencangkup segala yang dipikirkan dan dikerjakan. Perubahan perilaku terjadi karena didahului oleh proses pengalaman. Dari pengalaman yang satu ke pengalaman yang lain akan menyebabkan proses perubahan. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan ilmu pengetahuan saja tetapi juga kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, dan penyesuian diri yang berasal dari faktor intern.

Menurut Nana Sudjana (1989:28) mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan sebagai hasil belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk, seperti: berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap, dan tingkah lakunya, keterampilannya dan aspek lain yang ada pada individu. Sedangkan W.S Wingkel (2004:59) mendefinisikan belajar sebagai suatu aktifitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.

Berdasarkan definisi yang telah disebutkan di atas, maka disimpulkan bahwa pada dasarnya belajar adalah perubahan tingkah laku yang dapat diamati secara langsung. Perubahan tersebut dapat dipengaruhi oleh lingkungan dan


(26)

menghasilkan perubahan dalam hal pengetahuan, kemampuan, dan sikap yang lebih baik bila dibandingkan dengan hasil sebelumnya.

1. Ciri-ciri Belajar

Hakekat belajar adalah perubahan tingkah laku sehingga menurut Djamarah (2002:15). Belajar mempunyai ciri-ciri berikut:

a) Belajar adalah perubahan yang terjadi secara sadar. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional; b) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif; c) Perubahan dalam belajar tidak bersifat sementara; d) Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah e) Perubahan mencangkup seluruh aspek perilaku.

Menurut aliran humanis, bahwa setiap orang yang menentukan sendiri tingkah lakunya. Orang bebas memilih sesuai kebutuhannya, tidak terikat pada lingkungan. Belajar merupakan proses mengasimiliasi, menghubungkan dengan pengalaman atau bagian yang dipelajari dari pengertian yang dimiliki sehingga pengertiannya menjadi berkembang (Sardiman, 2006:37). Hal ini sesuai dengan Wasty Sumarno yang dikutip dari Darsono (2000:18), bahwa tujuan pendidikan adalah membantu masing-masing individu mengenal dirinya sendiri sebagai manusia yang unik dan membantunya dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada pada diri masing-masing.

Berdasarkan ciri-ciri yang disebutkan di atas, maka proses belajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa tetapi suatu kegiatan yang memungkinkan siswa merekonstruksi sendiri pengetahuannya dan menggunakan pengetahuan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.


(27)

Oleh karena itu, guru sangat dibutuhkan untuk membantu siswa sebagai perwujudan perannya sebagai mediator dan fasilitator.

2. Prinsip Belajar

Sehubungan dengan hal ini, ada beberapa prinsip dalam belajar menurut Paul Suparno seperti yang dikutip oleh Sardiman (2006:38) yang dijelaskan sebagai berikut:

a) Belajar mencari makna. Makna diciptakan siswa dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan, dan alami; b) Konstruksi makna adalah proses yang terus menerus; c) Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, tetapi merupakan pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian baru. Belajar bukanlah hal dari perkembangan tetapi pengembangan itu sendiri; d) Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subyek belajar dengan dunia fiksi dengan lingkungannya; e) Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui subyek belajar, tujuan, motivasi yang mempengaruhi proses interaksi dengan bahan yang telah dipelajari. Untuk melengkapi berbagai pengertian dan makna belajar, perlu dikembangkan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan belajar. Menurut Slameto (2003:27-28) terdapat beberapa prnsip yang perlu diketahui antara lain:

a. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar: a) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional; b) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional; c) Belajar perlu lingkungan dimasa anak dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif; d) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.

b. Hakekat belajar: a) Belajar itu perlu proses kontinyu maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya; b) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, dan discovery; c) Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan.

c. Sesuai materi atau bahan yang harus dipelajari: a) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya. b) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapai.


(28)

d. Syarat keberhasilan belajar: a) Belajar memerlukan sarana yang cukup sehingga siswa dapat belajar dengan tenang; b) Repetisi dalam belajar mengajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian, keterampilan, sikap itu mendalam pada siswa.

3. Teori-Teori Belajar

Menurut Sardiman (2006:30-36) selama perkembangan psikologi kita banyak sekali mengenal aliran psikologi. Setiap aliran tersebut mempunyai pandangan sendiri mengenai belajar. Berikut ini adalah beberapa teori tentang belajar:

a. Teori belajar menurut ilmu jiwa daya

Menurut teori ini, jiwa manusia terdiri dari bermacam-macam daya. Masing-masing daya dapat dilatih dalam rangka untuk memenuhi fungsinya. Untuk melatih daya itu dapat digunakan berbagai cara atau bahan. Misalkan untuk melatih daya ingat dalam belajar dengan menghafalkan kata-kata atau angka, dan istilah asing.

b. Teori belajar menurut jiwa Gestalt

Teori ini berpandangan bahwa keseluruhan lebih penting dari bagian-bagian atau unsur-unsur. Sehingga dalam kegiatan belajar berawal dari pengamatan. Pengamatan itu penting dilakukan secara menyeluruh. Sehingga berdasarkan teori ini mudah atau sukarnya suatu pemecahan masalah tergantung pada pengamatan. Menurut aliran teori ini, seseorang belajar jika mendapatkan insight. Insight ini diperoleh kalau seseorang melihat hubungan tertentu antara bagian unsur dalam situasi tertentu.

c. Teori belajar menurut ilmu jiwa asosiasi

Ilmu jiwa asosiasi berprinsip bahwa keseluruhan itu sebenarnya terdiri dari penjumlahan bagian-bagian atau unsur-unsurnya. Dari aliran ini terdapat dua teori yang terkenal yaitu teori konektionisme yang mengatakan bahwa belajar adalah pembentukan hubungan antar stimulus dan respon antara aksi dan reaksi dan teori conditioning yang mengemukakan bahwa seseorang akan melakukan sesuatu kebiasaan


(29)

karena adanya suatu tanda. Kondisi yang diciptakan merupakan syarat memunculkan refleks bersyarat.

d. Teori konstruksivisme

Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita itu adalah kontruksi (bentukan) kita sendiri. Secara konstruktivisme beranggapan bahwa pengetahuan kita merupakan kontruksi dari apa yang kita ketahui dari suatu keadaan. Pengetahuan itu bukanlah suatu fakta yang tinggal ditinggalkan melainkan suatu perumusan yang diciptakan orang yang sedang mempelajarinya. Jadi seseorang yang belajar itu membentuk pengertian. Betterncount dalam Sardiman (2006:36) menyimpulkan bahwa konstruktivisme tidak bertujuan mengerti hakikat realitas tetapi lebih hendak melihat bagaimana proses kita menjadi tahu tentang sesuatu. Jadi menurut konstruktivisme belajar adalah kegiatan yang aktif dimana subyek belajar membangun sendiri pengetahuannya, subyek belajar juga mencari sendiri makna dari suatu yang mereka pelajari.

e. Teori belajar dari R, Gagne

Dalam masalah belajar, Gagne memberikan dua definisi adalah yang pertama, belajar adalah suatu proses yang memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasan, dan tingkah laku. Sedangkan definisi yang kedua, belajar adalah pengetahuan atau keterampilan yang diperolah dari instruksi.

B.Motivasi Belajar Siswa

1. Pengertian Motivasi

Melakukan perbuatan secara relatif dan tidak semudah melakukan kebiasaan yang rutin dilakukan. Oleh karena itu perlu adanya sesuatu yang mendorong kegiatan belajar mengajar agar semua yang diinginkan tercapai. Hal tersebut adalah motivasi. Menurut Syamsu (1994:36) motivasi berasal dari kata


(30)

motif yang berarti keadaan dalam diri mendorongnya untuk bertindak dan melakukan sesuatu kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan.

Motivasi berasal dari bahasa inggris motivation yang berarti dorongan, dan motivasi. Kata kerja adalah to motivate yang berarti alasan, sebab, dan gaya gerak. Dapat pula diartikan sebagai pendorong atau penggerak yang berasal dari dalam diri individu untuk bertindak kearah suatu tujuan tertentu (Ali Imron, 1996:87).

Menurut Whittaker yang dikutip Darsono (2000:61), motivasi adalah yang sifatnya luas yang digunakan dalam psikologi yang meliputi kondisi atas internal yang mengaktifkan atau memberi kekuatan kepada organism dan mengarahkan tingkah laku organism mencapai tujuan. Sedangkan Whittaker, motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif pada saat melakukan percobaan, sedangkan motif sudah ada dalam diri seseorang jauh sebelum orang itu melakukan perbuatan.

Menurut Sri Esti (1989:151), kata motivasi digunakan untuk menggambarkan suatu dorongan, kebutuhan atau keinginan untuk melakukan suatu yang khusus atau umum. Salah satu kegunaan konsep motivasi adalah menggambarkan kecenderungan umum seseorang dalam usahanya mencapai tujuan tertentu.


(31)

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Dalam proses belajar, motivasi dapat tumbuh maupun hilang atau berubah dikarenakan adanya faktor yang mempengaruhinya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar:

a. Faktor internal adalah faktor yang ada di dalam manusia itu sendiri. Faktor internal meliputi:

1) Cita-cita dan Aspirasi 2) Kemampuan belajar 3) Sikap

4) Pengalaman

b. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar manusia itu sendiri. Faktor eksternal meliputi:

1) Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial yang dimaksud adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

2) Lingkungan Non Sosial

Lingkungan non sosial meliputi keadaan gedung sekolah, letak sekolah, jarak tempat tinggal dengan sekolah, alat-alat belajar, kondisi ekonomi orang tua dan lain-lain .

Sumanto (1990:108-115) menggolongkan faktor yang mempengaruhi belajar anak menjadi tiga macam, yaitu:


(32)

a. Faktor-Faktor Stimulasi Belajar

Yang dimaksud dengan faktor stimulasi belajar adalah segala hal di luar individu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar. Stimulasi dalam penelitian ini mencangkup materil serta suasana lingkungan yang ada di sekitar siswa.

b. Faktor Metode Belajar

Metode yang dipakai guru sangat mempengaruhi belajar siswa. Metode yang menarik dapat menimbulkan rangsangan dari siswa untuk meniru dan mengaplikasikan dalam cara belajarnya.

c. Faktor-Faktor Individual

Faktor ini menyangkut hal-hal berikut: kematangan, faktor usia, jenis kelamin, pengalaman, kapasitas mental, kondisi kesehatan fisik dan psikis, rohani serta motivasi

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor melanjutkan pendidikan anak. Sebab hasil belajar anak pada jenjang pendidikan tertentu, akan digunakan untuk memenuhi salah satu syarat melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.

3. Bentuk-Bentuk Motivasi

Menurut Sardiman (2006:92-95) ada beberapa bentuk dengan membentuk motivasi: 1) memberikan angka; 2) hadiah; 3) saingan atau kompetisi; 4) memberikan ulangan; 5) mengetahui hasil; 6)pujian; 7) hukuman; 8) minat; 9) hasrat untuk belajar; 10) serta tujuan yang diakui.


(33)

Menurut W.S Winkel (2004:194-195), motivasi belajar terbagi menjadi dua bentuk:

a. Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik yaitu aktifitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan aktifitas belajar sendiri. Tergolong bentuk motivasi ekstrinsik antara lain belajar demi memenuhi kewajiban, belajar demi menghindari hukuman yang diancamkan, belajar demi meningkatkan gengsi sosial, belajar demi memperoleh pujian dari orang penting (guru dan orang tua) dan belajar demi tuntunan yang ingin dipegang atau demi memenuhi persyaratan kenaikan jenjang atau golongan administratif.

b. Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik yaitu kegiatan belajar yang dimulai dan diteruskan berdasarkan sesuatu kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan aktifitas belajar itu. Menurut Sardiman (1986:82), di dalam proses belajar mengajar siswa memiliki motivasi instrinsik dapat dilihat dari kegiatannya yang tekun dalam mengerjakan tugas-tugas belajar, keuletan dalam menghadapi kesulitan-kesulitan dalam belajar, menunjukan minat yang besar dalam menghadapi masalah-masalah orang dewasa, senang bekerja mandiri, cepat bosan dengan tugas-tugas yang monoton, dapat mempertahankan pendapatnya, senang mencari dan memecahkan permasalahan atau soal-soal dalam buku pelajaran.

Menurut Sumadi Suryabroto (1984:74) motivasi yang mendorong manusia dalam melakukan suatu kegiatan dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu:

a. Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik yaitu rangsangan yang datang dari luar dirinya. Dengan motivasi ini antara lain bertujuan pokok dan aktifitas yang dilakukan tidak ada hubungan langsung, sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi ekstrinsik merupakan bentuk dimana aktifitas untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dimulai dan diteruskan berdasarkan


(34)

dorongan dari luar yang secara mutlak tidak berkaitan dengan aktifitas tersebut.

b. Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik yaitu motivasi yang datang dari dalam diri sendiri. Seseorang akan melakukan pekerjaannya dengan penuh semangat karena dia senang melakukan pekerjaan itu dan mendatangkan kepuasan bagi dirinya. Dalam hal ini, insentif terletak dalam kepuasan melaksanakan itu sendiri.

4. Fungsi Motivasi Belajar

Menurut W.S Winkel (1987:76-77) pada dasarnya belajar mempunyai fungsi untuk:

a. Menyediakan kondisi yang seoptimal mungkin bagi terjadinya kegiatan belajar.

b. Menggiatkan semangat belajar.

c. Menggugah semangat belajar siswa atau mendorong siswa untuk belajar.

d. Mendorong siswa untuk berbuat atau sebagai motif penggerak yang melepaskan energi.

e. Menentukan arah perbuatan kearah tujuan yang hendak dicapai.

f. Menyeleksi perbuatan-perbuatan yang telah dilakukan sebelumnya dan berusaha untuk memperbaiki agar dapat menunjang keberhasilan siswa dalam belajar.

Menurut Syaiful Bahri mengemukakan ada tiga fungsi motivasi belajar yaitu:

a. Motivasi sebagai pendorong perbuatan

Pada mulanya siswa tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada sesuatu yang dicari, muncul minat untuk belajar. Hal ini sejalan dengan rasa keingintahuan dia yang akhirnya mendorong siswa untuk belajar. Sikap inilah yang akhirnya mendasari dan mendorong ke arah sejumlah perbuatan dalam belajar. Jadi, motivasi yang berfungsi


(35)

pendorong ini mempengaruhi sikap apa yang seharusnya siswa ambil dalam rangka belajar.

b. Motivasi sebagai penggerak perbuatan

Dorongan psikologi yang melahirkan sikap terhadap siswa itu merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung. Siswa akan melakukan aktifitas dengan segenap jiwa dan raga. Akal dan pikiran berproses dengan sikap raga yang cenderung tunduk dengan kehendak perbuatan belajar.

c. Motivasi sebagai pengarah perbuatan

Yaitu dengan menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang mendukung guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Pada intinya fungsi motivasi ini dapat disimpulkan bahwa motivasi sebagai penggerak kegiatan, motivasi sebagai pendorong perbuatan, motivasi sebagai perbuatan.

C.Metode Pembelajaran

1. Pengertian Mengajar dan Pembelajaran

Mengajar adalah usaha yang kompleks, sehingga sulit menentukan bagaimana mengajar yang baik. Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan, sedangkan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah menjadi lebih baik (Darsono, 200:24).

Metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsung pembelajaran


(36)

(Sudjana, 2005:76). Metode pembelajaran ekonomi adalah cara atau pendekatan yang dipergunakan dalam menyajikan atau menyampaikan materi pelajaran ekonomi, menempati peranan yang tak kalah penting dalam proses belajar mengajar. Dalam pemilihan metode apa yang tepat, guru harus melihat situasi dan kondisi siswa serta materi yang diajarkan.

Dalam kegiatan belajar mengajar daya serap peserta didik tidaklah sama. Dalam menghadapi perbedaan tersebut, strategi pengajaran yang tepat sangat dibutuhkan. Strategi belajar mengajar adalah pola umum perbuatan guru dan siswa dalam kegiatan mewujudkan kegiatan belajar mengajar (Hasibuan, 2004:3). Metode pembelajaran merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru untuk menghadapi masalah tersebut sehingga pencapaian tujuan pengajaran dapat tercapai dengan baik. Dengan pemanfaatan metode yang efektif dan efisien, guru akan mampu mencapai tujuan pengajaran. Jadi metode pembelajaran adalah strategi pembelajaran atau mengajar yang digunakan oleh guru kepada siswa sebagai media untuk tujuan pembelajaran yang telah diterapkan.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Metode Pembelajaran

Sebagai suatu cara, metode tidaklah berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling serasi untuk situasi dan kondisi yang khusus dihadapinya, jika memahami sifat-sifat masing-masing metode tersebut. Menurut Winarno Surakhmad dalam


(37)

Djamarah (2002:89) pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagai berikut:

a. Anak didik

Anak didik adalah manusia berpotensi yang menghajatkan pendidikan. Di sekolah, gurulah yang berkewajiban mendidiknya. Perbedaan individual anak didik pada aspek biologis, intelektual, dan psikologis mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pembelajaran mana yang sebaiknya guru ambil untuk menciptakan lingkungan belajar yang kreatif demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.

b. Tujuan

Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar-mengajar. Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran ada berbagai jenis, ada tujuan instruksional, tujuan kurikuler, tujuan institusional dan tujuan pendidikan nasional. Metode yang dipilih guru harus sejalan dengan taraf kemampuan anak didik dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

c. Situasi

Situasi kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak selamanya sama dari hari ke hari. Guru harus memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan situasi yang diciptakan itu.

d. Fasilitas

Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pembelajaran. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak didik di sekolah. Misalnya ketiadaan laboratorium untuk praktek IPA kurang mendukung penggunaan metode eksperimen. e. Guru

Setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda. Latar pendidikan guru diakui mempengaruhi kompetensi. Kurangnya penguasaan terhadap berbagai jenis metode menjadi kendala dalam memilih dan menentukan metode.


(38)

3. Syarat-Syarat Metode Pembelajaran

Menurut Ahmadi dalam (Asih, 2007:20) syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode mengajar adalah:

a. Metode mengajar harus dapat membangkitkan motif, minat atau gairah belajar siswa

b. Metode mengajar harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa.

c. Metode mengajar harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya.

d. Metode mengajar harus dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi (pembaharuan). e. Metode mengajar harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar

sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi. f. Metode mengajar harus dapat meniadakan penyajian yang bersifat

verbalitas dan menggantinya dengan pengalaman atau situasi yang nyata dan bertujuan.

g. Metode mengajar harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan sikap-sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

4. Macam-Macam Metode Pembelajaran

Dalam pembelajaran digunakan banyak metode-metode. Berikut terdapat beberapa macam metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dan ungkapkan peneliti antara lain:

a. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah suatu cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan (Ibrahim, 2003:13)

b. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya interaksi langsung yang bersifat dua arah sebab pada saat


(39)

yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa, guru bertanya kepada siswa maupun siswa bertanya dengan guru.

c. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah bertukaran informasi, berpendapat, dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih cermat tentang permasalahan atau topik yang dibahas.

d. Metode Demontrasi

Metode demontrasi adalah untuk mengajar yang cukup efektif sebab membantu para siswa untuk memperoleh jawaban dengan mengamati suatu proses atau peristiwa yang terjadi.

e. Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan dengan mengamati dan membuktikan suatu yang dipelajari (Djamarah, 2009:95)

f. Metode Latihan

Metode latihan adalah suatu teknik mengajar yang mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan latihan agar memiliki ketangkasan dan keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari.

g. Metode Pemberian Tugas

Metode pemberian tugas adalah dimana guru memberikan tugas tertentu supaya siswa melakukan kegiatan belajar.

h. Metode Karyawisata

Melalui metode ini para siswa diajak ke tempat tertentu diluar sekolah. Tempat-tempat dan hal-hal yang perlu diamati sudah direncanakan terlebih dahulu, dan setelah kegiatan siswa diminta untuk membuat laporan.


(40)

D.Prestasi Belajar

1. Belajar

Secara umum belajar dapat dipahami sebagai suatu tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap (permanent) sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan (Muhibbin Syah, 2003:63). Ini berarti, berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.

W.S. Winkel (1991:36) dalam bukunya yang berjudul Psikologi Pengajaran. Menurutnya belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai-nilai sikap. Perubahan ini secara relatif dan konsisten.

Berdasarkan uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar adalah suatu proses perubahan yang bersifat menetap sebagai hasil dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif, afektif, dan psikomotorik.


(41)

2. Prestasi Belajar

Istilah prestasi belajar di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:895), prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

Menurut Sumardi Suryabrata (1996:42), prestasi belajar adalah kemampuan seseorang yang diperoleh dari hasil pengalaman belajar. Prestasi belajar ini biasanya dinyatakan dalam bentuk raport atau indeks prestasi belajar yang diperoleh dari pengukuran hasil belajar.

W.S Winkel (1996:42), prestasi belajar adalah hasil dari perubahan kemampuan yang dinyatakan atau digambarkan dengan angka kuantitatif yang diberikan oleh guru melalui suatu tes baik lisan maupun tertulis. Prestasi belajar ekonomi merupakan indikator kualitas dan kuantitas dari pengetahuan yang dikuasai oleh anak didik. Dalam proses belajar mengajar ekonomi, seorang guru tidak hanya dituntut untuk dapat memberikan siswa-siswanya dalam memahami materi.

Pelajaran ekonomi merupakan pelajaran yang menyenangkan dan mengasikkan bagi siswa yang mempunyai keinginan untuk masuk jurusan kejuruan. Suasana belajar yang baik dan pemberian bimbingan kepada seluruh siswa secara merata dapat mendorong siswa lebih berminat dan perhatiannya tertuju pada mata pelajaran ekonomi yang sedang berlangsung.


(42)

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar ekonomi adalah hasil yang diperoleh siswa dalam bentuk evaluasi terhadap hasil belajar ekonomi, yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan pengajaran dicapai dan sejauh mana hasil dari proses belajar.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (1991:130-131) yaitu:

a. Faktor internal

Yang tergolong faktor internal adalah:

1) Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya.

2) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh yang terdiri atas:

a) Faktor intelektif yang meliputi:

(1) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat.

(2) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki. b) Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu

seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, dan penyesuaian diri.


(43)

b. Faktor eksternal

Yang tergolong faktor eksternal, ialah: 1) Faktor sosial yang terdiri atas:

a) Lingkungan keluarga; b) Lingkungan sekolah; c) Lingkungan masyarakat; d) Lingkungan kelompok.

2) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.

3) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, dan iklim.

4) Faktor lingkungan spiritual dan keamanan.

Menguji merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Guru melakukan penilaian berdasarkan pada indikator yang dikembangkan dari kemampuan dasar sesuai materi pelajaran yang telah diajarkan.

Guru harus menilai kemampuan siswa dalam berbagai aspek yakni kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam kompetensi dengan menggunakan indikator yang ditetapkan guru. Menurut Oemar Hamalik (1995: 159) mengemukakan bahwa evaluasi merupakan keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai peserta


(44)

didik setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Ujian yang diberikan kepada siswa bukan hanya sekedar pelengkap dari suatu pembelajaran, akan tetapi merupakan pengukuran dari suatu proses untuk mencapai tujuan dan ujian yang diberikan kepada siswa tidak terlepas dari pengembangan kompetensi dasar yang dijabarkan dalam bentuk indikator-indikator.

Moekijat (1992: 69) mengemukakan teknik evaluasi belajar yang mencakup tiga aspek (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) sebagai berikut:

a. Evaluasi belajar pengetahuan, dapat dilakukan dengan ujian tulis, lisan, dan daftar isian pertanyaan.

b. Evaluasi belajar keterampilan, dapat dilakukan dengan ujian praktik, analisis keterampilan dan analisis tugas, serta evaluasi oleh peserta didik sendiri.

c. Evaluasi belajar sikap, dapat dilakukan dengan daftar isian sikap dari diri sendiri, daftar isian sikap yang disesuaikan dengan tujuan program, dan skala deferensial sematik (SDS).

E.Hasil Penelitian Yang Relevan

1. Hasil penelitian Vina Christina (2011) yang berjudul “Hubungan Antara Bimbingan Guru Akuntansi, Motivasi Belajar Akuntansi, Dan Dukungan

Teman Sekolah Dengan Prestasi Belajar Akuntansi” menunjukan bahwa (1)

tidak ada hubungan antara bimbingan guru akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi (rhitung = 0,182 < rtabel = 0,279), (2) ada hubungan yang signifikan

antara motivasi belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi (rhitung =


(45)

dengan prestasi belajar akuntansi (rhitung = 0,1082 < rtabel = 0,279), (4) tidak ada

hubungan antara bimbingan guru akuntansi, motivasi belajar akuntansi, dukungan teman sekelas secara bersama-sama dengan prestasi belajar akuntansi (rhitung = 2,462< rtabel = 2,807)

2. Hasil penelitian Asti Wahyuni (2007) yang berjudul “Pengaruh Motivasi Belajar Dan Metode Pembelajaran Terhadap Prestasi belajar Akuntansi Siswa Kelas I Jurusan Akuntansi Smk Pelita Nusantara 1 Semarang” menunjukan bahwa berdasarkan hasil regresi berganda diperoleh model regresi y = 4,442 + 0,034x1 + 0,037x2. Uji keberartian persamaan regresi dengan menggunakan uji f, diperoleh fhitung = 168,554 dengan taraf signifikansi 0,000 yang berarti

terdapat pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar dan metode pembelajaran Terhadap prestasi belajar akuntansi. Besarnya pengaruh motivasi belajar dan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas I jurusan akuntansi Smk Pelita Nusantara 1 Semarang mencapai 86,9%. Berdasarkan uji parsial diperoleh thitung variabel motivasi belajar sebesar 7,335

dengan taraf signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi, sedangkan kontribusi motivasi belajar terhadap prestasi belajar sebesar 51,3%. Hasil uji parsial metode pembelajaran diperoleh thitung sebesar 6,958 dengan taraf

signifikansi 0,000 < 0,05 berarti terdapat pengaruh positif dan signifikan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi, kontribusi metode pembelajaran terhadap prestasi belajar sebesar 46,1%.


(46)

F. Kerangka Berfikir

1. Hubungan Antara Motivasi Belajar Ekonomi Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa

Motivasi belajar siswa berpengaruh terhadap prestasinya. Dengan adanya motivasi, siswa akan terpacu untuk giat belajar sehingga membawa pengaruh terhadap prestasinya. Menurut Mudjiono (1993:35), motivasi merupakan dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku termasuk perilaku belajar.

Seorang siswa yang memiliki motivasi belajar secara intrinsik akan senang dengan semua pelajaran. Siswa tidak akan memilih pelajaran tertentu saja bila ingin berhasil dan mendapatkan nilai yang baik. Walaupun siswa tersebut kurang pandai pun, dengan adanya motivasi yang tinggi siswa tersebut akan berusaha sebaik-baiknya sehingga mempunyai nilai yang baik.

Motivasi sangat penting untuk keberhasilan belajar, karena dengan motivasi siswa akan terdorong untuk lebih giat belajar. Siswa yang selalu giat belajar tentu prestasinya belajarnya lebih baik. Hal ini menandakan adanya pengaruh antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran ekonomi di sekolah.

Sehubungan dengan hal di atas, motivasi berfungsi sebagai penggerak atau motor yang melepas energi, menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang akan dicapai dan menyeleksi perbuatan-perbuatan apa yang harus


(47)

dikerjakan, yang selaras guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang bermanfaat (Sardiman,2006:85). Selain itu, motivasi juga dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukan hasil yang baik.

Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar mempunyai peran yang sangat besar karena siswa yang mempunyai motivasi yang tinggi akan giat belajar sehingga tujuan yang diharapkan yang ditunjukkan dengan prestasi belajar akan meningkat.

2. Hubungan Antara Metode Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa

Mengajar pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar. Untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal banyak dipengaruhi oleh komponen belajar mengajar. Guru sebagai salah satu sumber belajar hendaknya mampu menyediakan kondisi kelas yang kondusif dalam kegiatan belajar di kelas. Sebagai perwujudan salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh guru adalah pemilihan dan penetuan metode yang tepat.

Setiap kompetensi mempunyai karakteristik yang berbeda sehingga pemilihan metode dalam mengajarpun harus disesuaikan agar siswa tidak mendapatkan kesulitan dalam mempelajarinya. Dalam kegiatan belajar guru tidak harus berpatokan pada satu metode. Ada kalanya dapat menggunakan beberapa metode pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.


(48)

Apabila kompetensi tertentu siswa sudah menguasai maka guru dapat mengunakan metode lain agar suasana yang ada di kelas tidak monoton dan membosankan. Penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan prestasi belajar khususnya mata pelajaran ekonomi.

Keterampilan mengajar variasi dalam proses belajar mengajar meliputi tiga aspek yaitu variasi belajar mengajar, variasi dalam menggunakan media dan bahan pembelajaran, dan variasi dalam interaksi antara guru dan siswa (Djamarah,2002:180). Penggunaan metode yang bervariasi akan mendorong siswa berfikir kreatif dan kritis sehingga siswa tidak akan bosan dalam belajar. Secara otomatis dalam pengguna metode pembelajaran yang bervariasi akan lebih baik dan pada akhirnya prestasi belajarnya akan lebih baik.

Berdasarkan keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pembelajaran mempengaruhi prestasi belajar.

3. Hubungan Antara Motivasi Belajar dan Metode Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa

Keberhasilan seorang siswa dalam belajar dapat dilihat dari prestasi belajar siswa yang bersangkutan. Di dalam pendidikan siswa akan dinilai keberhasilannya melalui tes hasil belajar. Hasil yang diharapkan adalah prestasi belajar yang baik karena setiap orang menginginkan prestasi yang tinggi, baik siswa, guru, sekolah, maupun orang tua hingga masyarakat.

Adanya perbedaan prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Prestasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor


(49)

internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari dalam individu seperti kecerdasan, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan. Sedangkan faktor eksternal adalah semua faktor yang bersumber dari luar seperti lingkungan. Lingkungan ini terdiri dari tiga yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Lingkungan keluarga meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan. Lingkungan sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah dan lain-lain. Sedangkan lingkungan masyarakat meliputi keadaan siswa dalam masyarakat, media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

Berkaitan dengan proses interaksi belajar mengajar ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain adalah motivasi belajar dan metode pembelajaran. Motivasi belajar merupakan salah satu faktor internal yang cukup penting dalam proses belajar mengajar. Motivasi diperlukan untuk menumbuhkan minat terhadap pelajaran yang diajarkan oleh guru. Sedangkan metode pembelajaran juga salah satu faktor yang menentukan berhasil tidaknya proses belajar mengajar, dengan metode yang tepat secara otomatis akan mendukung pencapaian tujuan pembelajaran. Sehingga kedua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar.


(50)

Menggerakkan motivasi belajar dapat mendorong pencapaian prestasi belajar secara optimal. Walaupun siswa mempunyai bakat dan minat yang tinggi tetapi bila tidak disertai dengan motivasi belajar maka prestasi belajar tidak optimal begitu juga sebaliknya. Bisa juga siswa yang mempunyai intelegensi tinggi boleh jadi gagal karena kekurangan motivasi. Sehingga motivasi belajar dan metode pembelajaran memiliki andil untuk meraih prestasi belajar yang baik.

G.Paradigma Penelitian

Belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interakasi dengan lingkungan. Belajar dikatakan berhasil bila siswa sendiri dalam melakukan kegiatan berlangsung secara intensif dan optimal sehingga menimbulkan pengaruh tingkah laku yang bersifat tetap. Perubahan tingkah laku sebagai akibat belajar dipengaruhi banyak faktor. Dari faktor-faktor yang mempengaruhi secara garis besar menjadi dua yaitu faktor intern (dari dalam) diri subyek belajar dan faktor ekstern (dari luar) dari subyek belajar.

Mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar tidak hanya ditekankan pada faktor intern saja melainkan juga faktor ekstern. Faktor intern menyangkut faktor jasmaniah, psikologis, dan kelelahan. Faktor intern yang relevan dengan persoalan reinforcement atau penguatan adalah faktor psikologis, sehingga faktor psikologis dijadikan tinjauan khususnya dalam faktor intern.


(51)

Sedangkan faktor ekstern menyangkut keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keseluruhan faktor tersebut yang berpengaruh besar terhadap belajar yang mempunyai andil yang sama besar dalam memberikan dasar dan kemudahan dalam pencapaian tujuan belajar yang optimal.

Faktor psikologis yang termasuk di dalamnya adalah intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan, kesiapan, dan lainnya yang mempunyai peran penting dalam pemahaman bahan pelajaran, dan pada akhirnya penguasaan terhadap bahan pelajaran tersebut lebih cepat dan efektif. Dimana berbagai faktor psikologis tersebut, motivasi merupakan hal yang penting dan menunjang keberhasilan dalam belajar.

Motivasi merupakan salah satu unsur penting dalam melakukan kegiatan. Dalam melakukan sesuatu motivasi dapat dijadikan sebagai pendorong atau penggerak. Motivasi sangat dibutuhkan dalam pemahaman bahan pelajaran di sekolah. Bila belajar berhasil maka akan timbul motivasi dengan sendirinya dan menimbulkan keinginan untuk lebih banyak belajar. Sukses dalam belajar akan membangkitkan motivasi belajar. Masalah motivasi bukan soal memberikan motivasi, tetapi motivasi mengatur kondisi belajar sehingga memberikan reinforcement (Skinner:1968).

Motivasi merupakan hal yang dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan adanya motivasi maka prestasi belajar akan optimal. Semakin tepat motivasi yang diberikan guru maka kegiatan belajar mengajar akan semakin berhasil. Motivasi senantiasa menentukan intensitas usaha belajar peserta didik.


(52)

Sehubungan dengan hal di atas, motivasi berfungsi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi, menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai dan menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan, yang serasi guna tujuan dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat (Sardiman,2006:85). Selain itu motivasi juga dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dalam pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukan hasil yang baik.

Mengajar pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar. Untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal banyak dipengaruhi oleh komponen belajar mengajar. Guru sebagai salah satu sumber belajar hendaknya mampu menyediakan kondisi kelas yang kondusif dalam kegiatan belajar di kelas. Sebagai perwujudan, salah satu kegiatan yang harus dilakukan guru adalah melakukan pemilihan dan penentuan metode pembelajaran yang tepat. Setiap kompetensi mempunyai karakteristik yang berbeda sehingga pemilihan metode dalam mengajar pun harus disesuaikan agar siswa tidak mendapatkan kesulitan dalam belajarnya.

Keterampilan mengajar variasi dalam proses belajar mengajar meliputi tiga aspek yaitu variasi belajar mengajar, variasi dalam menggunakan media dan bahan pembelajaran, dan variasi dalam interaksi antara guru dan siswa (Djamarah,2002:180). Penggunaan metode yang bervariasi akan mendorong siswa berfikir kreatif dan kritis sehingga siswa tidak akan bosan dalam belajar. Secara


(53)

otomatis dalam pengguna metode pembelajaran yang bervariasi akan lebih baik dan pada akhirnya prestasi belajarnya akan lebih baik. Keterkaitan antara variabel-variabel penelitian di atas dapat disusun paradigma sebagai berikut:

Gambar 2.1 Bagan Paradigma Penelitian

Dari keterangan di atas, motivasi belajar mempunyai peran yang besar karena siswa yang mempunyai motivasi yang tinggi akan giat dalam belajar sehingga tujuan yang diharapkan akan menunjukan prestasi belajar baik dan akan meningkat. Penggunaan metode yang bervariasi akan mendorong siswa berfikir dan kreatif sehingga siswa tidak akan bosan dalam belajar. Secara otomatis untuk belajar akan lebih tinggi pada akhirnya prestasi belajarnya akan lebih baik.

Melalui gambar di atas, maka dapat diketahui bahwa terdapar pengaruh antara motivasi belajar (X1), metode pembelajaran (X2), terhadap prestasi belajar (Y).

X1 Motivasi Belajar

X2 Metode Pembelajaran

Prestasi Belajar mata pelajaran ekonomi siswa


(54)

H.Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya (Sudjana,2002:219). Sedangkan Sugiyono(1999:51) berpendapat bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumplan data.

Hipotesis yang disajikan untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ada hubungan motivasi belajar terhadap pretasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa.

2. Ada hubungan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa.

3. Ada hubungan motivasi dan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa.


(55)

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah studi kasus, dengan rumusan masalah penelitian assosiatif hubungan kausal. Menurut Sugiyono (2010:36-37) penelitian assosiatif adalah suatu rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi terdapat variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (variabel yang dipengaruhi). Ditinjau dari jenis data dan analisisnya, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data yang didapat berupa angka-angka dan menganalisisnya menggunakan rumus statistik yang merupakan cara secara kuantitatif.

B.Tempat Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK YPKK 1 Sleman. SMK YPKK 1 Sleman ini beralamat di Jalan Sayangan 5, Desa Mejing Watan, Kelurahan Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, dan Provinsi DI Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian


(56)

C.Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek penelitian

Subjek penelitian adalah orang-orang yang terlibat dalam penelitian, dalam hal ini mereka bertindak sebagai pemberi informasi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam hal ini, yang menjadi subyek penelitian adalah siswa-siswa kelas XI SMK YPKK 1 Sleman

2. Obyek penelitian

Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pembicaraan dalam penelitian. Dalam hal ini, yang menjadi objek penelitian adalah motivasi belajar, metode pembelajaran, dan prestasi belajar siswa

D.Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Arikunto (2002:108) populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Menurut Sudjana (2002:06) populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin menghitung hasil pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.

Menurut Sugiyono (2010:80) populasi adalah generalisasi yang terdiri atas subyek dan obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.


(57)

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2002:09), sedangkan Sudjana (2002:06) sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi. Sugiyono (2010:80) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representative (mewakili).

Tabel 3.1

Daftar Nama Siswa Kelas XI Tahun Pelajaran 2013 / 2013 SMK YPKK 1 SLEMAN

Kelas Ak 1

No Induk Nama No Induk Nama

5930 Anik Sutrisni 5943 Herty Haniarty

5931 Andriyanto 5944 Kurnia Noviari

5932 Aprilia Martha Sari 5945 Lely Fitriani

5933 Asih Tri Utami 5946 Linda Trisnawati

5934 Beti Kristina 5947 Okti Aisyah

5935 Debitya Pujaningsih 5948 Reni Anggaini

5936 Diana Ariyani 5949 Riyanti

5937 Diayu Intasari 5951 Surati

5938 Dyah Pengerti 5952 Wari Intankusuma Putri

5939 Eva Novita Sari 5953 Yeni Arista

5940 Desi Mandasari 5954 Yoanna Yuliawati

5941 Fiche Nandia Pradani S 5955 Yossi Ayu Anggraini

5942 Fitriyaningsih 5943 Herty Haniarty

Kelas Ak 2

No Induk Nama No Induk Nama

5956 Ade Vovita Nuraini 5968 Melisa Putri Ratna Mutia 5957 Agrinda Nurma Yufita 5969 Muryuliana

5959 Bella Nadia Kartikasari 5971 Novi Wahyuni

5960 Dea Kristian 5972 Nunung Murniatun

5961 Deffri Apriani 5973 Ramayani

5963 Diah Ayu Pratiwi 5974 Ratna Dewi Kritiani

5964 Fatmawati 5977 Siti Khusnul Khotimah


(58)

5967 Karunia Wati Agustina 5979 Yoni Dyah Kurniasari Kelas Ak 3

No Induk Nama No Induk Nama

5981 Alfinita Sari 5993 Nia Anggraini

5982 Anggita Lusi Anggraini 5994 Nurwidya Astuti

5983 Anik Ima Mulantari 5995 Okta Risyani

5984 Astri Firda Ningrum 5996 Partini

5985 Dwi Lestari 5998 Sertiana Nur Fatmawati

5986 Dwi Wulandari 6000 Septiningsih

5987 Evatri Astuti 6002 Suratiningsih

5988 Fitriani Ayu Mindari 6004 Tintri Wulandari

5989 Kintan Ayu Aktaviyanni 6006 Tsani Thohiro Rahmawat 5990 Maratush Sholikha 6008 Widayanti Wahyu Sandra 5991 Marina Dwi Susanti 6010 Yunita Indri Asuti

5992 Monica Ayu Setyaningsih 5993 Nia Anggraini Kelas Rpl(Ti) 1

No Induk Nama No Induk Nama

6005 Andin Widiastuti 6014 Ilham Ramadhan

6006 Beni Awang Basuli 6015 Muh. Ibnu Bangsawan

6007 Dania Lusianti 6016 Putri Dwi Rahayu Indarwati

6008 Dwi Irma Rahayu 6017 Ria Ndaru Asih

6009 Engga Dhiyatania 6020 Rista Kumalasari

6010 Eka Maryani 6021 Royan Pedana Abdulah

6011 Eko Jatniko 6022 Sundari

6012 Fera Indriani 6024 Uvita Wikanti

6013 Icha Isti Nur Afifah 6025 Wisnu Aji Kelas Rpl(Ti) 2

No Induk Nama No Induk Nama

6028 Ardiani Hasanah 6040 Resti Andriani

6029 Wardari 6041 Siska Murtiningsih

6030 Aditya Anugrah Putra 6042 Siti Raichan

6031 Arul Subiantoro 6043 Siti Rochmah

6032 Bonita Diyanti 6044 Sri Palupi

6033 Dyah Pratiwi 6045 Sugeng Rawuh Eko Nur

6034 Dwi Septika Putri 6046 Surani Tri Pamungkas

6035 Desi Mandasari 6047 Tri Hantoro


(59)

6037 Hesti Fitriana 6050 Yuliana Lestari

6038 Indriya Fridasari Andi Sandria

Kelas XI Ak 1 = 25 Siswa

Kelas XI Ak 2 = 18 Siswa

Kelas XI AK 3 = 23 Siswa

Kelas XI RPL (TI) 1 = 19 Siswa Kelas XI RPL (TI) 1 = 22 Siswa

Jumlah = 107 Siswa

Data Sekunder SMK YPKK 1 Sleman

Dari 107 siswa kelas XI, peneliti menarik sampel dari keseluruhan hasil angket yaitu 84 siswa. Alasan kenapa peneliti mengambil atau menarik sampel sebanyak 84 dikarenakan kemampuan peneliti terbatas yang dilihat dari segi waktu, tenaga, dan dana. Peneliti menggunakan rumus slovin (107 siswa/(1+107x0,052)) untuk mengumpulkan data sampling responden.

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan sampel proportionate stratified random sampling. Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Teknik ini pada pengumpulan data, peneliti menggunakan undian untuk menentukan jumlah sampel tersebut secara proporsional

E.Variabel Indikator, Definisi Operasional, Dan Pengukurannya

1. Pengertian Variabel Indikator

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal itu kemudian ditarik kesimpulannya.


(60)

Secara teoristis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau subyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain (Hatch nan Farhady,1981).

Dinamakan variabel karena ada variasinya. Begitu pula dengan motivasi, persepsi dapat dikatakan sebagai variabel karena persepsi dari sekelompok orang tentu berbeda.

Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Kidder (1981) menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Indikator Penelitian

Variabel Penelitian Indikator No Item

Motivasi Belajar Kuatnya kemauan untuk berbuat.

Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar.

Ketekunan dalam

mengerjakan tugas.

Dapat mempertahankan pendapatnya.

Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Lebih senang bekerja mandiri.

Menunjukkan minat belajar

1.9, 13, 2, 6, 17, 18 3,11, 12, 15, 16, 5, 7 4, 10, 19 8, 14 Metode

Pembelajaran

Interaksi dengan guru Interaksi dengan sesama siswa

Kerjasama dengan teman satu kelompok

1, 2, 5, 15 6, 9 11, 13


(61)

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat dirumuskan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, subyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

2. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan variabel bebas adalah: a. Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai dengan indikator sebagai berikut:

1) Tekun menghadapi tugas 2) Keinginan untuk sukses 3) Suka bekerja keras

4) Dukungan dari orang tua, teman dan guru, dan lain-lain. Mengerjakan soal dan

tugas

Motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran

Keaktifan belajar

4, 8, 14 3, 7 10, 12, 16


(62)

b. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur, dengan indikator:

1) Mendidik belajar sendiri.

2) Menumbuhkan keinginan belajar lebih lanjut. 3) Meniadakan atau mengurangi verbalitas. 4) Kesempatan mewujudkan hasil karya. c. Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi

Prestasi diukur dari nilai rata-rata ulangan mata pelajaran ekonomi siswa-siswa kelas XI semester genap.

3. Pengukuran

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variabel yang diukur dengan instrument tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien, dan kumulatif. Macam-macam skala pengukuran dapat berupa: skala nominal, skala interval, dan skala rasio. Dari skala pengukuran itu akan diperoleh data nominal ordinat, interval, dan ratio.


(63)

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.

Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Tabel 3.3 Skala Likert Positif

No Keterangan Nilai

Positif

Nilai Negatif 1 Setuju/selalu/sangat positif diberi skor 4 1

2 Setuju/sering/positif diberi skor 3 2

3 Tidak setuju/hampir tidak pernah/negative diberi skor 2 3 4 Sangat tidak setuju/tidak pernah diberi skor 1 4

F. Data Penelitian

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden. Dalam penelitian ini responden berasal dari siswa dan siswa siswa kelas XI SMK YPKK 1 Sleman. Data tersebut diperoleh dengan :

a. Membagikan kuesioner yang mencakup pernyataan mengenai berbagai frekuensi tingkat kebutuhan yang mendorong siswa (motivasi belajar siswa).


(64)

b. Membagikan kuesioner mengenai motivasi belajar dan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa. c. Melihat nilai prestasi belajar ekonomi siswa.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperlukan bagi peneliti sebagai pendukung kelengkapan teori terhadap hasil penelitian. Sumber data ini diperoleh dari data sekolah yang berasal dari kurikulum sekolah yang mengenai:

a. Visi, misi, dan tujuan pendidikan SMK YPKK 1 Sleman b. Standar kompetensi SMK YPKK 1 Sleman

c. Struktur dan muatan kurikulum YPKK 1 Sleman

G.Teknik Pengumpulan Data

1. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mengungkap data yang bersifat khusus, yakni kebenarannya sesuai dengan peristiwa yang terjadi. Data diperoleh dari pihak yang berwenang. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data variabel terikat yaitu prestasi belajar mata pelajaran ekonomi untuk siswa kelas XI SMK YPKK 1 Sleman.

2. Teknik kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau penyataan tertulis kepada responden untuk dijawab yang dibagikan kepada responden untuk diisi sesuai dengan


(65)

keadaan responden sebenarnya, melalui kuesioner tersebut maka dimaksudkan untuk memperoleh data primer yaitu:

Indikator yang diperoleh dari beberapa variabel tersebut diubah dalam daftar pertanyaan (kuesioner) dengan bentuk pertanyaan tertutup. Pertanyaan tertutup merupakan pertanyaan yang dikembangkan dengan menyediakan alternatif jawaban-jawaban. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data kualitatif yang harus diubah menjadi data kuantitatif. Teknik pengukuran yang dipergunakan untuk mengubah data kualitatif adalah dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap seseorang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.

H.Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas Instrumen

Validitas adalah taraf sampai di mana suatu instrumen mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Masidjo, 1995:242). Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau keabsahan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diukur dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tujuan dari pengujian validitas kusioner adalah untuk menguji ketepatan dalam


(1)

HASIL ANALISIS NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Motivasi Metode Prestasi

N 84 84 84

Normal Parametersa,,b Mean 53.7976 51.1310 104.9286 Std. Deviation 6.69252 5.70094 9.71620 Most Extreme Differences Absolute .072 .088 .048 Positive .072 .063 .043 Negative -.061 -.088 -.048 Kolmogorov-Smirnov Z .659 .807 .441 Asymp. Sig. (2-tailed) .777 .533 .990 a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 84

Normal Parametersa,,b Mean .0000000 Std. Deviation 4.12445099 Most Extreme Differences Absolute .091

Positive .091

Negative -.062

Kolmogorov-Smirnov Z .830 Asymp. Sig. (2-tailed) .497 a. Test distribution is Normal

b. Calculated from data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

(3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

(5)

HASIL ANALISIS KORELASI

Correlations

Motivasi Metode Prestasi Spearman's rho Motivasi Correlation Coefficient 1.000 .226* .802**

Sig. (2-tailed) . .038 .000

N 84 84 84

Metode Correlation Coefficient .226* 1.000 .738** Sig. (2-tailed) .038 . .000

N 84 84 84

Prestasi Correlation Coefficient .802** .738** 1.000 Sig. (2-tailed) .000 .000 .

N 84 84 84

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 86.178 5.013 17.190 .000

Motivasi -.112 .070 -.177 3.588 .016 Metode -.074 .082 -.099 2.891 .0375 a. Dependent Variable: Prestasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .221a .409 .205 0.17506 1.574 a. Predictors: (Constant), Metode, Motivasi

b. Dependent Variable: Prestasi

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1.343 2 0.448 36.023 .000a

Residual 1.143 81 0.012

Total 2.487 83 a. Predictors: (Constant), Metode, Motivasi


Dokumen yang terkait

Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan motivasi bejalar siswa : studi kasus siswa kelas X dan XI SMK YPKK 3 Sleman.

0 0 153

Hubungan antara persepsi siswa tentang media pengajaran dan kedisplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus kelas XI SMK YPKK 3 Sleman.

0 2 147

Pengaruh media pembelajaran dan metode mengajar mahasiswa praktikan PPL terhadap motivasi berprestasi : studi kasus SMK YPKK I Sleman, Yogyakarta.

0 1 157

Hubungan antara persepsi siswa tentang profesionalisme guru dan kecerdasan emosional siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa SMK YPKK I Sleman, Yogyakarta.

0 1 155

Hubungan antara persepsi siswa tentang media pengajaran dan kedisplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi studi kasus kelas XI SMK YPKK 3 Sleman

0 2 145

Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan motivasi bejalar siswa studi kasus siswa kelas X dan XI SMK YPKK 3 Sleman

0 1 151

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, STATUS SOSIAL EKONOMI ORANGTUA, DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKTIVA TETAP SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK YPKK 2 SLEMAN TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 1 196

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA KOMPETENSI KEJURUAN AKUNTANSI KELAS XI SMK YPKK 1 SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 161

Pengaruh Minat Belajar dan Fasilitas Belajar Komputer terhadap Prestasi Belajar Mata Diklat Pemograman Web Siswa Kelas XI SMK YPKK 1 Sleman Tahun Ajaran 2010/2011.

0 1 125

Hubungan antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar - USD Repository

0 0 143