Sintesis Silika Gel dari Bagasse Tebu Hasil Analisis secara Difraksi Sinar X

31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Sintesis Silika Gel dari Bagasse Tebu

Pada penelitian ini telah dilakukan sintesis silika gel dari bagasse tebu . Bagasse tebu diperoleh dari pedagang es tebu di sekitar UNY. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter silika gel dari bagasse tebu yang telah disintesis, mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap adsorpsi kation Ca 2+ oleh silika gel dari bagasse tebu dan mengetahui model isoterm adsorpsi kation Ca 2+ oleh silika gel dari bagasse tebu. Silika dari bagasse tebu diekstraksi dengan cara membakar bagasse tebu yang telah kering dan mengkalsinasinya pada suhu 600°C selama 5 jam. Prosedur pembuatan silika gel mengacu pada prosedur yang telah dilakukan oleh Kamath dan Proctor 1997, dan Kalapathy et al. 2000. Abu yang telah dikalsinasi diayak dengan ayakan 200 mesh dan dicuci dengan 1 Liter HCl 0,1 M. Abu yang telah cuci kemudian dikering dengan oven pada suhu 80°C hingga massa konstan. Ekstraksi dilakukan dengan memanaskan abu bagasse tebu yang telah dicuci dengan NaOH 1 M sampai mendidih. Setelah mendidih, suspensi disaring menggunakan corong buchner dengan kertas whatman no.42 untuk memisahkan filtrat dan residu. Filtrat yang didapatkan berupa natrium silikat yang digunakan sebagai prekursor pembuatan silika gel. Untuk membuat silila gel, filtrat yang 32 didapat direaksikan dengan HCl tetes demi tetes hingga terbentuk gel. Hasil sintesis silika gel dari bagasse tebu tersebut kemudian dilakukan karakterisasi dengan spektroskopi FTIR, dan Difraksi Sinar X.

2. Hasil Analisis secara Difraksi Sinar X

Setelah dilakukan sintesis, hasil yang didapatkan perlu di karakterisasi dengan XRD untuk mengetahui kristalinitas dan kemurnian suatu bahan. Bahan yang mempunyai struktur amorf cenderung lebih mudah diekstrak dan lebih baik saat disintesis daripada bahan yang berstruktur kristalin. Untuk mengetahui kemurnian silika hasil sintesis, dapat melihat difraktogram berikut ini. Gambar 9. Difraktogram Silika Gel Kotor dan Bersih

3. Hasil Analisis secara Spektroskopi FTIR