Bagasse Tebu Silika Gel Proses Sol-Gel

6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Bagasse Tebu

Bagasse atau ampas tebu adalah zat padat dari tebu yang diperoleh sebagai sisa dari pengolahan tebu pada industri pengolahan gula pasir. Bagasse tebu mengandung air 48-52, gula 3,3 dan serat 47,7. Berdasarkan hasil analisa XRF terhadap abu bagasse tebu, diketahui bahwa dalam abu bagasse tebu mengandung mineral – mineral yang berupa Si, K, Ca, Ti, V, Mn, Fe, Cu, Zn dan P. Kandungan yang paling besar dari mineral – mineral tersebut adalah silikon Si sebesar 55,5 Akhinov dkk., 2010. Peneliti lain, yaitu Goyal dkk. 2009 melaporkan, kandungan kimia abu bagasse tebu terdiri dari 62,43 SiO 2 ; 4,38 Al 2 O 3 ; 6,98 Fe 2 O 3 ; 11,8 CaO; 2,51 MgO; 1,48 SO 3 ; 3,53 K 2 O; dan 4,73 LiO. Abu bagasse tebu juga mempunyai sifat fisika antara lain densitas 2,52 gcm 3 , luas permukaan 5140 cm 2 g, ukuran partikel C 28,9 μm, dan berwarna abu – abu. Govindarajan dan Jayalakhsmi 2011 melaporkan bahwa pada suhu 500 ˚C hingga 700 ˚C abu bagasse tebu memiliki struktur amorf sedangkan pada 1000˚C memiliki struktur kristalin. 7

2. Silika Gel

Menurut Oscik 1982, silika gel merupakan silika amorf yang terdiri atas kation Si 4+ yang terkoordinasi secara tetrahedral dengan anion O 2+ SiO 4 yang tersusun secara tidak teratur dan membentuk kerangka tiga dimensi yang lebih besar. Berikut gambar struktur silika gel. Gambar 1. Struktur silika gel Pada permukaan silika gel terdapat dua jenis gugus, yaitu gugus silanol ≡Si-OH dan gugus siloksan ≡Si-O-Si≡. Berdasarkan Sulastri 2010, kapasitas modifier akan dipengaruhi oleh banyaknya gugus silanol, kecuali jika terdapat gugus siloksan yang aktif dan dapat beriteraksi dengan air menghasilkan gugus silanol. Namun meskipun gugus silanol dan siloksan terdapat pada permukaan silika gel, jumlah distribusi per unit area bukan menjadi ukuran kemampuan adsorpsi silika gel. Hal ini karena adanya ketidak-teraturan susunan permukaan SiO 4 tetrahedral Oscik, 1982.

3. Proses Sol-Gel

Sol-Gel yaitu proses pembuatan polimer anorganik atau keramik dari larutan melalui transformasi dari prekursor cair menjadi sol dan akhirnya ke struktur jaringan yang disebut gel Danks dkk., 2016 atau Sol-gel 8 dapat berarti pembentukan jaringan oksida melalui reaksi hidrolisis dan polikondensasi dari prekursor molekul dalam cairan. Reaksi ini mudah dilakukan, tidak membutuhkan kondisi khusus, dan tidak membutuhkan temperatur yang tinggi Young, 2002.

4. Unsur Makro Kation Ca