1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM
Praktik kerja lapangan mandiri PKLM adalah sesuatu kegiatan yang dilakukan mahasiswa secara mandiri yang bertujuan memberikan pengalaman
praktis di lapangan yang secara langsung berhubungan dengan teori-teori keahlian yang diterima dari para dosen Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan
guna mengetahui secara langsung fungsi dan tugas dalam pekerjaan sebenarnya. Pada dasarnya, Negara adalah sebuah rumah tangga yang besar dan
memerlukan biaya yang besar pula dalam menjalankan fungsi kenegaraannya. Sebagai Negara yang berkembang Negara Kesatuan Republik Indonesia, kini tengah
mengoptimalisasi pembangunan di segala bidang, yaitu pembangunan bidang ekonomi, sosial budaya, hukum, pertahanan, dan lain sebagainya. Pembangunan
tersebut bertujuan untuk mencapai cita-cita bangsa yang bercantum dalam pembukuan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan
untuk mensejahterakan rakyatnya secara adil dan makmur. Dan dalam merealisasikan tujuan tersebut, perlu diingat bahwa pembiayaan
yang tidak kecil dan kemandirian Negara sangat dibutuhkan pada kondisi ini. Salah satu usaha untuk mewujudkan kemandirian suatu bangsa, yaitu dengan menggali
sumber dana yang berasal dari dalam negeri yaitu berupa pajak, yang memiliki fungsi membiayai pembangunan yang berguna bagi kepentingan bersama.
Universitas Sumatera Utara
Pajak adalah iuran kepada negara yang dapat dipaksakan yan g terhutang oleh oleh wajib pajak membayarnya menurut peraturan-peraturan dengan tidak
mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas Negara untuk
menyelenggarakan pemerintahan. Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan, pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-
Undang dengan pihak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk kepeluan Negara bagi kemakmuran rakyat
Pada paraktiknya, kesadaran akan kewajiban untuk membayar pajak tersebut dari wajib pajak sangatlah kurang. Tetapi, karena berlandaskan atas Undang- undang,
penagihan pajak tersebut dapat dipaksakan penagihannya bagi wajib pajak yang tidak mempunyai kesadaran akan kewajibannya. Hal ini dapat dilakukan dengan
menggunakan surat paksa. Pajak sebagai sumber utama penerimaan negara perlu terus ditingakatkan
sehingga pembangunan nasional dapat dilaksanakan dengan kemampuan sendiri berdasarkan prinsip kemandirian. Penigkatan kesadaran masyarakat di bidang
perpajakan harus ditunjang dengan iklim yang mendukung peningkatan peran aktif masyarakat serta pemahaman akan hak dan kewajiban dalam melaksanakan peraturan
perundang-undangan perpajakan. Peran serta masyarakat wajib pajak dalam memenuhi kewajiban pembayaran
pajak berdasarkan ketentuan perpajakan sangat diharapkan. Namun, dalam
Universitas Sumatera Utara
kenyataannya masih dijumpai adanya utang wajib pajak akibat tidak mau membayar dan tidak memenuhi peraturan perpajakan. Perkembangan jumlah tunggakan pajak
dari waktu ke waktu menunjukkan jumlah yang semakin besar. Peningkatan jumlah tunggakan pajak ini masih belum dapat diimbangi dengan kegiatan pencairannya,
namun demikian secara umum penerimaan di bidang pajak semakin meningkat. Harian Medan Bisnis
Terhadap tunggakan pajak dimaksud perlu dilaksanakan tindakan penagihan pajak yang mempunyai kekuatan hukum yang memaksa. Kepatuhan Wajib Pajak
dalam membayar pajak merupakan posisi strategis dalam peningkatan penerimaan pajak. Dengan demikian pengakajian terhadap faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak sangat perlu mendapatkan perhatian. Saat ini Negara Republik Indonesia menggunakan sistem self assesment
System dimana Negara memberikan kewenangan terhadap wajib pajaknya untuk menghitung, menyotor dan melaporkan pajaknya sendiri kepada Negara yang berlaku
sekarang ini maka penagihan pajak yang dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan merupakan wujud law enforcement untuk meningkatkan
kepatuhan yang menimbulkan aspek psikologis baagi Wajib Pajak. Tindakan penagihan pajak yang selama ini dilaksanakan adalah berdasarkan
pada Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa sebagaimana telah diubah terkhir dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun
2000. Dengan demikian, penagihan pajak yang bersifat memaksa ini dilakukan
apabila Wajib Pajak atau penanggung pajak lalai melaksanakan kewajiban membayar
Universitas Sumatera Utara
pajak dalam waktu sebagaimana telah ditentukan dalam pemberitahuan surat ketetapan pajak SKP dilakukan teguran, maka penagihan selanjutnya dilakukan oleh
juru sita dengan surat sita dengan pernyataan dan penyerahan secara resmi kepada penanggung pajak. Penagihan pajak dengan surat paksa ini dilakukan oleh juru sita
pajak pusat maupun pajak daerah. Jadi, surat paksa dalam penagihan tunggakan pajak ini memiliki peran yang sangat penting yang bisa menentukan berhasil atau
tidaknya proses penagihan tunggakan pajak tersebut. Penagihan pajak dengan surat paksa diharapkan dapat memberikan kesadaran bagi wajib pajak sehingga tidak akan
terjadi lagi tunggakan pajak. Dengan Undang-Undang Penagihan Pajak yang demikian itu diharapkan
dapat memberikan penekanan yang lebih pada keseimbangan antara kepentingan masyarakat Wajib Pajak dan Kepentingan Negara. Keseimbangan kepentingan
dimaksud berupa pelaksanaan hak dan kewajiban oleh kedua belah pihak yang tidak berat sebelah atau tidak memihak, adil, serasi, dan selaras dalam wujud tata aturan
yang jelas dan sederhana serta memberikan kepastian hukum. Dari uraian di atas, maka penulis ingin mencoba menulis laporan tugas akhir
dengan judul “Tata cara penagihan aktif terhadap wajib pajak yang memiliki hutang pajak pada Kantor Pelayanaan Pajakkpp Medan Barat”
Universitas Sumatera Utara
B. Tujuan Dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri 1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri