BAB II ZAMAN PRA-SEJARAH DI INDONESIA
A. Pengertian Masa Pra Aksara
Masa pra aksara atau biasa disebut masa prasejarah adalah masa kehidupan manusia
sebelum mengenal tulisan. Masa praaksara disebut juga dengan nirleka nir artinya
tidak ada, dan leka artinya tulisan, yaitu masa tidak ada tulisan. Sumber-sumber sejarah terdiri atas sumber lisan, sumber tertulis, dan sumber benda.
Sumber sejarah lain yang dapat memberikan informasi kehidupan zaman praaksara sejarah antara lain:
a. Fosil adalah sisa-sisa kehidupan yang telah membatu. Fosil yang dapat memberik
petunjuk kehidupan zaman pra sejarah disebut sebagai fosil bandu atau leit fosil. b. Artefak adalah peralatan yang digunakan manusai purba.
Beberapa contoh artefak :
1. Sampah dapur atau kjokkenmoddinger adalah tumpukan kulit kerang yang
menggunung atau membentuk bukit.
2. Abrisous roche atau tempat perlindungan dibawah karang merupakan tempat
tinggal yang digunakna manusai purba.
Manusia yang diperkirakan hidup pada masa pra aksara adalah manusia purba. Pada masa ini, kita tidak dapat mengetahui sejarah serta kebudayaan manusia melalui
tulisan. Satu-satunya sumber untuk mengetahui kehidupan manusia purba hanya melalui peninggalan-peninggalan mereka yang berupa fosil, alat-alat kehidupan, dan
fosil tumbuh-tumbuhan maupun hewan yang hidup dan berkembang pada masa itu.
Zaman pra aksara berlangsung sangat lama, yaitu sejak manusia belum mengenal tulisan hingga manusia mulai mengenal dan menggunakan tulisan. Zaman manusia
mengenal dan menggunakan tulisan disebut zaman aksara atau zaman sejarah. Zaman pra aksara di Indonesia berlangsung sampai abad ke-3 Masehi. Jadi, pada
abad ke-4 Masehi, manusia Indonesia baru mulai mengenal tulisan. Hal ini dapat diketahui dari batu bertulis yang terdapat di Muara Kaman, Kalimantan Timur.
Meskipun prasasti tersebut tidak berangka tahun, tetapi bahasa dan bentuk huruf yang digunakan menunjukkan bahwa prasasti tersebut dibuat kurang lebih tahun 400
Masehi.
B. Kurun Waktu Masa Pra Aksara